Who Am I? Not Spiderman

My photo
Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia
Rizky Novrianto is just an ordinary human being who try to live his life as extraordinary as it can be. I like to be different. You maybe able to find someone better than me, but You may never find someone like me. I hope common courtesy hasn't die yet. Treat people the way you want to be treated and even more, treat other people the way they want to be treated.

Monday, June 10, 2013

Sering-seringlah Bercermin dengan HATI

Terjebak hujan di kantor, jadi terbesit sebuah ide tentang tulisan di sore hari ini sembari menuggu hujan berhenti. Teringat ucapan seorang bijak, "Dalam hidup ini, kita tuh harus lebih seperti seorang Perempuan. Di dalam kamarnya sembari berias, mereka melihat ke kaca. Kemudian mereka jalan ke mobilnya, sempet juga ngaca lagi di kaca spion atau kaca jendela. Lanjut jalan-jalan, mereka juga noleh ke kaca-kaca etalase yang memantulkan bayangan mereka. Wanita terkadang tak berhenti melihat kaca..."

Begitulah hidup kita seharusnya. Kita tak henti-hentinya melihat bagaimana tampilan diri kita, tampilah luar kita namun juga tak lupa tampilan 'dalam' kita. Seandainya saja kita sering-sering berkaca, maka niscaya kita akan bisa menjadi insan-insan yang sadar diri dan bisa menjadi orang yang terbaik.

Kita melihat ke kaca sekali, apakah riasan mata kita telah pas, atau sebelah kiri masih lebih tebal dari sebelah kanan?

Kita melihat ke kaca lagi, apakah tatanan rambut kita sudah bagus, atau masih berantakan mungkin karena tertiup angin?

Kita melihat ke kaca lagi, apakah warna pakaian kita telah serasi dengan sepatu kita?

Kita melihat ke kaca lagi, apakah yang kita kenakan telah sesuai dengan acara yang kita tuju?

Begitupun jika kita melihat ke dalam diri kita. Apakah sekiranya ucapan yang akan kita ucapkan akan menyakiti orang lain? Apakah tingkah laku kita telah sesuai dengan harapan pihak yang kita anggap penting? Apakah amal perbuatan kita telah cukup untuk kita persembahkan pada Allah SWT?

Mudah jika kita ingin mengatakan, "Kalo melihat kaca, gampang, kita tinggal noleh dan kelihatan. Namun apakah kaca yang bisa kita gunakan untuk menilai 'hati' kita?"

Cermin hidup kita yang sesungguhnya adalah HATI.
Nabi pernah bersabda yang isinya kurang lebih adalah, "Dalam diri manusia, ada seonggok daging. Jika daging itu baik, maka baiklah ia. Namun jika daging itu buruk, maka buruklah ia. Dan daging itu adalah HATI..."

Orang banyak meremehkan yang namanya HATI ini, mereka kadang mengabaikan dan melupakan bahwa sesungguhnya mereka memiliki HATI. Dalam sebuah hadits juga, kalo ga salah ada Hadits Qudsi yang bunyinya kurang lebih begini, "Aku sesuai dengan prasangka hambaKu.." Allah SWT sesuai dengan prasangka hambanya. Sungguh luar biasa bagaimana Allah SWT memberikan kepercayaan yang begitu besar kepada kita.

Dimana kemudian 'prasangka' itu bersemayam. Menurut QQ, itu adalah di dalam HATI. Ada yang pernah bilang bahwa HATI adalah letaknya suara-suara Tuhan. Dengan hati inilah kita bisa berkomunikasi dengan Tuhan. Bagaimana HATI kita akan menjawab dan menunjukkan kita jalan yang benar. 

Percaya ga percaya, sebelum kita lahir, RUH kita telah berjumpa dengan Allah SWT dan membuat janji. Dan menurut QQ, memori itu tersimpan di dalam HATI kita. Jadi, sebusuk apapun seseorang, jika dia mau melihat ke dalam hatinya, maka dia bisa menemukan jalan kebenaran. 

Namun terkadang, kita sering sekali mengingkari apa yang hati kita sampaikan. Kita lebih memilih jalan lain daripada jalan yang ditunjukkan oleh hati kita.

Ketika kita tahu sebenarnya, jauh di dalam hati kita bahwa perbuatan yang kita lakukan adalah salah, namun kita tetap saja melakukannya, karena ada dorongan dan rayuan dari Nafsu. Seandainya saja setiap hari, setiap saat kita senantiasa bercermin ke dalam HATI kita masing-masing, maka niscaya kita semua bisa menjadi insan-insan yang baik.

Setiap kali kita melakukan sesuatu, Bercerminlah kepada HATI kita dan dengarkanlah apa yang ia sampaikan. Semoga saja jalan yang ditunjukkannya merupakan jalan yang benar. Jika kita bingung dan ragu akan jalan yang akan kita tempuh, berdo'alah kepada Allah SWT agar HATI kita dibukakan untuk menerima petunjuk-petunjuk darinya.

Ingatlah sabda Nabi Muhammad SAW tadi, jangan sampai hati kita membusuk karena kita terus menerus mengabaikan apa yang ia sampaikan. Karena bila HATI kita telah membusuk, maka Kita juga akan menjadi orang-orang yang busuk. Buruk kepribadiannya dan hilang arah dalam menempuh kehidupan ini. Pandanglah HATI kita, dan lihat apa yang ia cerminkan untuk kita. Bukankah cermin tak pernah bedusta?

No comments:

Post a Comment