Who Am I? Not Spiderman

My photo
Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia
Rizky Novrianto is just an ordinary human being who try to live his life as extraordinary as it can be. I like to be different. You maybe able to find someone better than me, but You may never find someone like me. I hope common courtesy hasn't die yet. Treat people the way you want to be treated and even more, treat other people the way they want to be treated.

Thursday, June 13, 2013

Memuji : Bagian dari Manajemen yang Harus Diwaspadai

Secara fundamental dan sederhana, Manajemen adalah sebuah ilmu dan juga seni tentang bagaimana kita bisa mencapai tujuan kita melalui orang lain. Jadi secara gamblang-nya, Manajemen adalah ilmu memanfaatkan orang lain. Katakanlah misalkan kita ingin mencapai sebuah tujuan, misalkan kita ingin sampai ke suatu tempat. Maka kita memanfaatkan orang lain untuk mengantar kita ke sana. Kita naik angkot, kita memanfaatkan sopir angkot untuk mengantar kita, namun sebagai balasannya, kita membayar mereka dengan sejumlah uang.

Secara sederhana begitulah kurang lebihnya, Jika kita ingin mencapai tujuan kita dengan bantuan orang lain, ada suatu hal yang harus kita 'bayar' sebagai ganti jasa yang mereka berikan. Kalo dibawa ke perusahaan sih, Seorang Direktur ingin mencapai tujuan kenaikan laba. Maka dia me-manajemen seluruh pegawainya dengan baik agar semuanya bekerja lebih kerasa agar tujuan perusahaan tercapai. Nantinya jika sudah tercapai, maka mungkin mereka akan diberikan bonus.

Nah, kalo swasta ada semacam anggarannya untuk bonus-bonus semacam itu. Tapi kalo PNS alias sektor pemerintahan, mana ada anggaran buat bonus semacam itu, kecuali untuk Direktorat tertentu yang memiliki maskot lebah itu (tak perlu disebutkan namanya, hahahaha...) Jadi kalo di sektor pemerintahan, 'bonus' yang diberikan, nyaris tak dapat berbentuk Rupiah. Maka itu QQ baru menyadari sesuatu dari pola perilaku Pak Bos yang baru di kantor QQ sekarang.

Pujian. itu kayanya jurus yang dipake Pak Bos ini untuk memotivasi pegawainya. Pada beberapa kali kesempatan dia ngomong, selalu saja dimulai dengan "Saran yang disampaikan Bapak A, baik sekali", "Materi yang disampaikan tadi, sangat baik sekali", "Partisipasi semua peserta hari ini, sangat luar biasa." Memberikan pujian, dampaknya terhadap ilmu manajemen adalah sangat luar biasa. Namun, yang QQ sayangkan ama nih Pak Bos, terkadang terlalu banyak pujian, dan anehnya terkadang, setelah memuji, dia mengkritik. Jadi seolah-olah memberikan pujian, tapi.... ada tapinya.

Pujian ini adalah sebuah jurus sakti, namun jika disalahgunakan, maka dampaknya tuh kaya gula. Rasanya sih manis, tapi kalo terlalu banyak, bisa mati juga karena Diabetes. Mengutip Tokoh Jahat di film The Incredibles, Syndrome yang berniat untuk membuat alat-alat superhero dan kemudian berkata, "When everybody is special, then guess what, nobody is...!!!"

Jadi memang sudah takdir dalam hidup ini bahwa ada yang spesial atau memiliki kelebihan dan ada yang memang kurang spesial alias memiliki kekurangan. Ketika kita berusaha memperlakukan semuanya setara, maka tidak ada yang spesial lagi dalam sebuah kelompok. Tak perduli apabila semua kelompok itu memang spesial, tetap saja semua harus ada yang lebih spesial dari yang lainnya. Jika semua orang spesial, maka semuanya menjadi setara dan sama saja dengan semuanya tidak ada yang spesial.

Jadi ketika kita memberikan sebuah pujian, jangan karena kita sedang melakukan sebuah taktik manajemen untuk mendapatkan dukungan atau memberikan motivasi. Pujian seharusnya menjadi bagian dari hati dulu, sebuah pujian yang tulus, barulah ia menjadi bagian dari manajemen. Ketika pujian kita berikan sekedar keluar dari mulut, tanpa ikut disuarakan di hati kita, maka pujian itu akan menjadi sebuah rutinitas biasa, dan pada tahap tertentu orang akan bosan mendengarkan pujian terus menerus dan ujung-ujungnya pujian akan menjadi bak pisau yang tumpul, ga ada gunanya.

Bahkan lebih jauh lagi, pujian bisa menyakiti orang lain. Apalagi kalo kita memberikan pujian yang sama pada orang yang berbeda, dan orang pertama mendengarkan pujian tersebut ketika disampaikan kepada orang kedua. Pada sebuah Episode Family Guy ada sebuah scene dimana Stewie dikasih pujian oleh dokter anaknya, kemudian dia mendengar pujian tersebut diberikan ke anak lain di ruangan sebelah. Kemudian pujian tersebut malah menjadi sebuah dampak yang negatif, membuat seseorang makin tak percaya diri.

Kalo kita masih ingat, Juri American Idol yang awal-awal dulu, ada Randy Jackson, Paula Abdul dan Simon Cowell. Kalo Randy Jackson, dalam memberikan komentar kadang memuji dan kadang mengkritik. Kalo Paula Abdul, terkenal dengan hatinya yang lembut dan suka memuji. Sedangkan Simon Cowel terkenal karena kritikannya, namun tak jarang juga ia memuji. 

Kalo QQ lebih prefer Simon Cowell daripada kedua juri yang lain. Kalo Paula Abdul, rasanya memuji aja, walaupun tampilan seorang kontestan emang bagus, tapi dia bilang luar biasa. Tapi kalo Simon Cowell, dia tak segan-segan mengkritik, namun ketika seorang kontestan itu benar-benar bagus, tak segan-segan ia melakukan pujian, yah meskipun ia sering salah, terutama tentang Jennifer Hudson. Tapi ketika Simon Cowel memberikan pujian dibandingkan ketika Paula Abdul memberikan pujian, yang mana yang menurut kalian semua lebih bermakna??

Menurut QQ, Simon Cowell does.....!!!

No comments:

Post a Comment