Dalam hidup ini, idealnya kalo kita boleh berharap, tentu saja seluruh jalan yang kita lalui tuh mulusssss... Tapi sayangnya hidup ini memang tidak ideal sebagaimana yang kita dambakan. Kita mungkin saja berkali-kali sukses, namun yang pasti dalam hidup kita adalah, kita pasti menemui kegagalan.
Kita berusaha untuk membuka sebuah bisnis baru, ternyata setelah berbulan-bulan jalan, kok belum balik modal juga. Mungkin saja kita telah gagal dalam memulai sebuah bisnis baru tersebut.
Nah, apa yang harus kita lakukan ketika kita menjumpai hal yang bernama kegagalan ini?
Astagaa... kok QQ terpikirkan untuk menulis ini di kala QQ sedang menanti hasil pengumuman Beasiswa OCBC Singapura yaaa...? Semogaaaa aja ini bukan pertanda... hehehe...
ADMIT IT..!!! Hal pertama yang harus kita lakukan ketika kita menjumpai kegagalan adalah, mengakui bahwa kita memang gagal. Terus menerus membohongi diri sendiri dan terus mengatakan bahwa kita tidak gagal pada diri kita sendiri, kayanya kurang sehat. Jika kita bahkan nggak mau mengakui kalo kita gagal, kita ga akan bisa maju. Dengan mengakui kita gagal, kita bisa melangkah ke tahap penting berikutnya.
DO SOMETHING ABOUT IT!!!! Lakukan sesuatu atas kegagalan tersebut. Jangan jadi orang yang begitu gagal, bisanya cuma tersungkur, menyesal dan menangis aja. Seorang bijak pernah berkata, "Gagal itu biasa, yang luar biasa adalah Bangkit setelah Gagal." Yah, bersedih kalo gagalmemang suatu hal yang manusiawi laah, kita kehilangan sesuatu. Namun jangan terperangkap dalam keterpurukan. Bangkitlah dari kegagalan kita seperti Phoenix yang bangkit dari abunya.
ANALYZE IT...!!! dari tiap kegagalan, yang pasti bisa kita dapatkan adalah sebuah pelajaran berharga. Analisa setiap hal yang telah kita lakukan dan apa kira-kira yang menyebabkan kegagalan kita. Misalkan kita buka sebuah usaha warung kelontong misalnya. Namun ternyata nggak banyak orang yang belanja di toko kita. Kita harus melihat lingkungan kita, apa yang dilakukan oleh pesaing kita sehingga usaha mereka lebih diminati? Atau apakah perlu kita banting setir dan ganti usaha lain, misalnya jasa laundry kiloan?
RISE FROM THE ASHES!!!! Kemudian bangkitlah dan kita menghadapi kegagalan tersebut dengan sesuatu yang optimis. Kita bisa saja memulai sesuatu yang baru atau tetap mengusahakan yang lama, namun dengan strategi yang diperbaharui.
Kemudian apakah itu lantas menjamin kesuksesan kita???
Dari Hongkong??
Kegagalan takkan pernah berhenti membayangi kita. Hanya saja, setiap kali kita gagal, ingatlah langkah-langkah di atas tadi. Jadi kita akan terus menerus bisa bangkit dari kegagalan kita dan terus berjuang menuju sesuatu yang baru.
Namun bagaimana kemudian jika kita terus menerus gagal?
Misalkan kita dihadapkan dengan sebuah tembok tinggi. Kita diminta untuk melewatinya. Kita kemudian mengambil tangga, ternyata setelah sampai di atas, kita tidak bisa turun di sisi sebelahnya. Kemudian kita mengambil tali, ternyata tali tersebut putus karena tidak kuat menahan beban kita. Kemudian kita berusaha memanjat tembok terlebut ala pendaki gunung, namun ternyata hal itu tak semudah yang kita bayangkan.
Kita bisa saja terus mencoba, misalkan menggunakan dua tangga, menggunakan tali yang lebih kuat atau mulai belajar panjat tebing. Namun ada kalanya dalam hidup ini ketika kita harus mengakui bahwa, mungkin ini bukan takdirku. Mungkin aku tidak seharusnya melewati tembok ini. Jadi ada kalanya kita berhenti sesaat dan memikirkan tujuan hidup kita. Apakah kita akan terus menghabiskan waktu dan uang kita untuk sesuatu yang sudah jelas mustahil bagi kita?
Dulu Mario Teguh pernah bilang yang kurang lebih isinya, "Ketika kita masih kecil, kita menggantungkan cita-cita kita setinggi bintang di langit. Namun ketika kita mulai beranjak dewasa, kita mulai menggantungkan cita-cita kita itu menjadi sedikit lebih rendah agar kita bisa mencapainya. Namun mengapa tidak begini? Kita tingkatkan kemampuan diri pribadi kita agar kita menjadi orang yang pantas untuk menggapai cita-cita yang kita gantungkan setinggi bintang di langit tadi...?"
Maka, perlu bagi kita untuk belajar dari pengalaman. Jika kita sudah tahu sebuah usaha itu gagal, maka jangan kita ulangi lagi dan lagi. Carilah jalan lain yang berbeda. Ada cara yang lebih sakti lagi, Belajarlah dari pengalaman orang lain. Kita harus bisa menganalisis apa yang telah dilakukan orang lain. Kita tak perlu keluar uang dan waktu, kita belajar dari kesalahan yang dibuat orang lain. Sehingga kita tak perlu menurunkan cita-cita kita, kita buat diri kita kaya dengan pengalaman dan kemampuan, sehingga kita bisa menggapai apa yang pernah kita gantungkan setinggi bintang di langit.
Namun jika kita tetap saja gagal setelah semua itu??
Sekarang saatnya kita berfikir kreatif....
Mengapa tak kita putari saja tembok tinggi itu untuk melewatinya??
Ibarat kata penyanyi Aaliyah, "First you don't succeed, dust yourself off and try again..."
Tapi kalo kata QQ, "If you don't succeed, dust yourself off and try again DIFFERENTLY..."
Alangkah menyenangkannya jika kita tak pernah gagal dalam hidup ini. Namun, percaya ga percaya, kita bisa belajar lebih banyak dari sebuah kegagalan. Yang penting adalah bagaimana kita bisa bangkit dari kegagalan tersebut dan terus bergerak maju menuju arah kesuksesan. Kita tak pernah benar-benar bisa disebut GAGAL ketika kita masih terus MENCOBA, ketika kita PUTUS ASA, barulah kita benar-benar GAGAL.
What can I do in one lifetime... I guess a lot. So let me share you a part of my one lifetime in this world. A wise man once said, "A smart person learn from his mistakes, but a wise person finds the smart person and learn from his mistakes altogether" Hope you can learn something from my story...
Who Am I? Not Spiderman
- Chronov
- Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia
- Rizky Novrianto is just an ordinary human being who try to live his life as extraordinary as it can be. I like to be different. You maybe able to find someone better than me, but You may never find someone like me. I hope common courtesy hasn't die yet. Treat people the way you want to be treated and even more, treat other people the way they want to be treated.
No comments:
Post a Comment