Nyampe kantor, kondisi masih sepi, mari kita hajar tulisan ini sebelum QQ mulai melupakannya. Jadi ini adalah sekaligus catatan dan sekaligus siapa tahu ada yang butuh terus searching di google dan ketemu tulisan ini.
Ini adalah Kali pertama QQ ke Singapura, namun kali kedua ke luar negeri. Namun kalo dulu ga ribet, soalnya ada bis khusus langsung ke pesawat dan ga ribet sana sini ngurusin imigrasi. Nah, jadi yang buat buta pengalaman, semoga saja bisa memetik pelajaran.
Udah pesen tiket? masa kudu diajarin lagi...? datang aj ke penjualan tiket pesawat terdekat atau lakukan pembelian via internet.
Kemudian, pelajari tentang apa saja yang bisa membuat anda didenda di Singapura. Meski emang kayanya ga bakal juga sih kita pipis di lift, tapi menurut QQ yang agak harus melakukan penyeseuaian adalah Perokok aktif. Perokok pasif mah, Singapura tuh happy town.
Mari kita mulai urusan di bandara. Kalo anda transit dari kota lain di Jakarta, maka anda diharuskan membayar airport tax lagi di counter check in terdekat, beda ama proses transit penerbangan domestik. Yang enak sih kalo naik Garuda, karena airport tax udah masuk di harga tiket, jadi ga ribet.
Terus setelah check in, kalo naiknya via terminal D, maka jangan bingung. Di Terminal 2 itu, yang mencolok adalah Terminal F yang merupakan milik penerbangan domestik Garuda. Penerbangan internasional melalui terminal 2D dan 2E, namun kalo kita jalan dari ujung 2D sampe 2F, maka kita tidak akan menemukan Pintu masuk untuk terminal 2D. QQ udah bolah balik berkali-kali asli ga kelihatan, sampe akhirnya inget pepatah, "Malu bertanya di Bandara, jadinya bolak balik ga jelas khan??"
Ternyata pintu masuk 2D dan 2E tuh jadi satu, di tengah-tengah. Bego-nya tuh bandara, tuh pintu masuk cuma ada tulisan 2E aja. Jadi buat pemula kaya QQ gini, ya ga tahu. Ternyata digabung karena disitulah pusat imigrasinya. Nanti kita masuk, ngantri dan dikasih stempel gitu di buku passport kita.
Jalurnya itu ada keterangan, jalur buat orang Indonesia ato orang asing, jadi pilihlah jalur anda dengan bijaksana. Disana juga ada tulisan "Harap antri di belakang garis kuning", tapi ajaibnya, ga ada tuh yang namanya garis kuning. wakakak.... yang ada Garis coklat yang merupakan bagian dari karpetnya. Buset dah. Tapi meski begitu banyak orang kayanya ga mengindahkannya dan tetep aja ngantri ampe maju-maju ke depan. Duh Indoensiaaaa...
Ternyata, masuk dari situ, ke terminal 2D-nya itu belok kiri dan lumayan jauh juga dengan dikasih pemandangan berupa toko-toko bertuliskan "DUTY FREE", yang kemudian setelah di-googling, ternyata artinya bebas cukai. Jadi kalo belanja di sana tuh bebas GST, QQ sih ga tahu kepanjangan aslinya apa, tapi kayanya kalo QQ kira-kira, kayanya GST tuh Government Service Tax yang pokoknya intinya bebas pajak laah.
Bedanya pemeriksaan sebelum masuk area ruang tunggu ama terminal domestik adalah, pas mau masuk ke gerbang pemeriksaannya, QQ disuruh lepas ikat pinggang lah, malah ada yang disuruh lepas sepatu. Yah, kalo pakaian anda mengandung logam, alamat disuruh buka baju dah... wakakaka... Pokoknya mereka lebih waspada, kali masih bunyi nit-nit, bakal disuruh ulang lagi dan dicek lagi dah.
Kelar pemeriksaan, jalan terus, eh ternyata pas masuk ruang tunggu D6 yang ditunjukkan di boarding pass, eh ruang tunggunya masih belum buka. Stress, mana sambil nyari colokan listrik buat ngecas hengpon pula. Akhirnya nanya ke cleaning service dan ditunjukkan ada colokan nganggur di deket neon box iklan di pangkal rel yang berjalan itu. Ada colokan yang ditutup dan ada colokan yang terbuka, yang bisa dipake adalah colokan yang tertutup.
Bedanya ruang tunggu 2D ini dan 2F (2E belum pernah masuk) adalah jumlah kursi di luar ruang tunggunya. Dikiiiiiiiiit banget, jadinya puyeng khan karena ruang tunggu D6-nya belum dibuka eh, kursi di luar abis. rempong banget dah.
Kemudian sisanya adalah menunggu, menunggu dan menunggu...
Terus boarding, sempet dapet cemilan juga (bukan cepuluh) karena delay 30 menitan, tumben Lion baik hati... hahaha...
Akhirnya panggilan yang ditunggu-tunggu datang juga Panggilan untuk Boarding. Sebagai catatan buat yang naik Lion Air. Kalo mau kursi yang terbaik dan nyaman diantara semua kursi Lion Air yang sempit banget itu, pilihlah kursi yang di deker pintu darurat. Tapi kalo kursi favorit QQ adalah 32F. itu lengang banget, dan kalo beruntung, bisa duduk berhadap-hadapan ama pramugari yang belahan rok-nya agak tinggi.. hahaha...
Sisanya adalah tinggal perjalanan di pesawat. Naik Lion Air, kita tentu sudah tahu resikonya yah, penerbangan haus dan lapar kalo ga bawa bekal. hahahaha...
Selanjutnya adalah bagaimana kisah QQ berhasil keluar dari Bandara Changi....
What can I do in one lifetime... I guess a lot. So let me share you a part of my one lifetime in this world. A wise man once said, "A smart person learn from his mistakes, but a wise person finds the smart person and learn from his mistakes altogether" Hope you can learn something from my story...
Who Am I? Not Spiderman
- Chronov
- Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia
- Rizky Novrianto is just an ordinary human being who try to live his life as extraordinary as it can be. I like to be different. You maybe able to find someone better than me, but You may never find someone like me. I hope common courtesy hasn't die yet. Treat people the way you want to be treated and even more, treat other people the way they want to be treated.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment