Who Am I? Not Spiderman

My photo
Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia
Rizky Novrianto is just an ordinary human being who try to live his life as extraordinary as it can be. I like to be different. You maybe able to find someone better than me, but You may never find someone like me. I hope common courtesy hasn't die yet. Treat people the way you want to be treated and even more, treat other people the way they want to be treated.

Monday, December 18, 2017

Petualangan Seharian Bertabur Diskon

Ini adalah bagian dari seri #BerburuDiskon,
(eh, uudah pernah dibuat belum ya sebelumnya? kalo belum... maka ini adalah seri pertama dari banyak yang akan datang, semoga aja ga males nulisnya....)

#Nama sengaja disamarkan untuk melindungi nama baik.

Banyak dari kita terkadang kurang bisa memaksimalkan kegunaan rekening tabungan, kartu debit, kartu kredit ataupun mekanisme-mekanisme pembayaran baru yang saat ini sedang marak karena program inklusi keuangan pemerintah yang di-endorse oleh BI dan OJK.

Berikut adalah sebuah kisah petualangan dari Satria OGI yang di darahnya mengalir diskon, udara yang dihirupnya mengandung promo serta energinya untuk melangkah hasil pembakaran barang gratisan.

Petualangan Satria OGI ini dimulai di sebuah Sabtu pagi yang sedikit mendung-mendung sedep... Setelah berhasil menaklukkan rasa ngantuk dan melek di jam 11 siang, Satria OGI mandi dengan sabun Kinsley hasil promo Buy One Get One (BOGO) di AEON JGC Cakung dan Shampo Dove dari Giant Buaran pas diskon 30%.

Satria OGI kemudian memacu sang Motor Sembrani yang dibahanbakari dengan bahan bakar kualitas premium menuju Plaza Semanggi. 

Plaza Semanggi yang kini semakin sepi karena tak hanya dikarenakan oleh berjamurnya mal-mal di kawasan jakarta selatan, juga dikarenakan oleh tendensi masyarakat yang saat ini lebih memilih beralih belanja secara online, merupakan tempat nongkrong favorit Satria OGI. 

Begitu masuk mall tersebut, langsung semerbak bau Chapayom yang promo BOGO di hari Senin dan Kamis  dengan Debit BCA, aroma Think Thai yang promo BOGO di hari Senin dengan Kupon Line, semerbak baju baru di Manzone yang lagi promo abis-abisan sampai 70%, semriwing di Centro yang tiada hari tanpa diskon, warna-warninya promo peralatan mandi dan grooming di Watsons, sampai dengan tentunya promo BOGO nonton di Cinemaxx.

Akhir-akhir ini Satria OGI lebih memilih untuk nonton di Cinemaxx karena promo BOGO di CGV menggunakan Kartu Kredit CIMB Niaga Wave n Go dibatasi Senen sampe Kamis doang, sementara di Cinemaxx masih setiap hari.

Setibanya di Cinemaxx, dari tiga studio yang ada, film yang tersedia hanya Ferdinand dan Star Wars. Star Wars tampak sangat mendominasi bioskop tak hanya di Semanggi, namun kayanya hampir di semua bioskop. Karena Satria OGI ga ngikutin Star Wars ataupun paham ceritanya dari awal, jadilah Satria OGI nonton BOGO Ferdinand saja. 

Sambil menunggu pemutaran film, Satria OGI keliaran dulu. Niat hati pengen beli Chatime BOGO yang kini hanya berlaku tiap Sabtu Minggu pake Kartu Kredit CIMB Niaga Wave n Go jadi gagal karena hari ini ga bawa backpack untuk menyelundupkan makanan dan minuman ke dalam bioskop. 

Akhirnya bertandanglah Satria OGI di Watson dan memborong Heavenly Blush Yogurt Bar, Oreo dan WRP Fruit Bar yang lagi promo BOGO di WAtson. Lumayan, buat cemilan sehat sehabis nge-gym malam (gitu niatnya, ujung-ujungnya sih paling numpuk di kulkas ampe mepet tanggal kadaluarsanya, hahaha....)

Eh ternyata pas masuk bioskop, ternyata kantong Watson-nya ga digeledah... ah, penyesalah selalu datang belakangan, Satria OGI tertunduk penuh penyesalan... Kenapa tadi ga nyelipin Chatime sekalian dalam plastik Watson.... #Nestapa.

Selesai nonton, Satria OGI berencana untuk mengunjungi promo-promo yang sedang bertebaran mendekati masa-masa liburan seperti Natal dan Tahun Baru. Hampir semua mall pada Sabtu malam kemaren menggelar event Midnight Sale dan menawarkan parkir gratis mulai jam 20.00 s.d. tengah malam serta diskon-diskon yang cetar membahana.

Sebelum berpindah Mall, energi Satria OGI harus diisi. Mampirlah ke sebuah cafe baru yang mengusung tema Vietnam bernama CaPhe di Semanggi. Ada Promo BOGO dengan menggunakan Kartu Debit BCA. Lumayan sapa tahu bisa mengatasi ngantuk untuk belanja sampe dengan tengah malem.

Sruput-sruput, saatnya menuju parkiran motor. Satu hal lagi yang disukai oleh Satria OGI di Plaza Semanggi adalah keberadaan metode pembayaran baru yakni OVO yang saat ini menawarkan promo Parkir seharian hanya Rp.1 saja. Jadilah parkir hampir selama 5 jam di Plaza Semanggi hari itu hanya dibayar melalui OVO dengan pengurangi Rp. 1 rupiah sajah. Gimana ga sedep coba, seandainya saja promo ini berlaku selamanya... #Khayalbabu

Senayan City adalah mall yang dipilih oleh Satria OGI untuk mengkhilafkan diri. Jadi meluncurlah kemudian dipaculah Sang Motor Sembrani ke arah Selatan Jakarta menuju Senayan City. 

Sayangnya terkadang promo diskon midnight sale memang tak lebih dari isapan jempol belaka karena antara diskonnya ga cetar atau barang yang kena diskon rasanya kaya harganya udah dinaikin dulu. Naiknya pake Bouraq kali ya, sehingga tingginya tuh harga sampe ke langit ke tujuh. #lebay

Namun untuk item tertentu dan seandainya waspada, banyak barang-barang yang kena diskon dan pantas untuk dibeli. Pelabuhan diskon Satria OGI akhirnya berlabuh di Debenhams dengan sepatu formal Ftale, kaos kaki yang ga tahu merk-nya apa, kemeja putih formal dan celana hitam formal yang kayanya private brand-nya Debenhams serta beberapa sempak berbagai merk yang kesemuanya diskon 70%. Sedep banget dah rasanya pas gesek kartu kredit... #perihhh.......

Seandainya saja Satria OGI punya kartu kredit BNI, tuh belanjaan bisa dicicil sampe dengan 6 bulan dengan bunga nol persen.

Tapi paling ga, diskon 70% itu sudah cukup baik lah. Diskon kalo ga 70% tuh kaya sayur kurang garam, kurang enak kurang sedep gimana gitu...

Akhirnya kekhilafan Satria OGI berakhir dengan satu bag besar Debenhams disertai dengan printilan hasil diskonan sebelumnya.

Udah tengah malam, Satria OGI merasa lapar dan akhirnya menyebrang ke Senayan Trade Center untuk sungkem sama akang Ronald McDonald dan memanfaatkan Promo Ultimate of the Day

Karena BRI lagi ulang tahun yang ke 122, jadi ada potongan harga Rp. 122 ribu untuk belanja minimum Rp. 150 ribu di McD.

2 Paket Panas 2 (yang dua ayam)
2 Bolognese Burger ala carte
1 McCafe Affogato
dengan total Rp. 155 ribu dan hanya dibayar tunai dengan Rp. 33 ribu saja. SAH!!!!!

Selanjutnya pulang dari sana, ngambil motor dan hanya membayar Rp. 2 ribu untuk parkir hampir 6 jam di Senayan City. Ohh, indahnya promo parkir pas midnight sale.

Pelajaran yang Satria OGI dapatkan dan bisa bagikan pada OGI-ers semua adalah, rugi kalo setia ama satu kartu kredit doang.

Hahahaha, kecuali untuk hubungan romansa, Selingkuh adalah hal yang sangat dianjurkan dalam menjalin hubungan dengan Kartu Kredit, Kartu Debit dan Jasa Pembayaran lainnya.

Rekap petualangan bertabur diskon hari ini adalah:
BOGO Cinemaxx : Kartu Kredit CIMB Niaga Wave n Go
BOGO cemilan di Watson : Any Cards/Cash
BOGO Vietnam Coffee di CaPhe : Kartu Debit BCA
Parkir 1 Rupiah : OVO
Diskon 70% di Debenhams : Akan lebih maksimal kalo punya Kartu Kredit BNI
Diskon Rp. 122 ribu di McD : Kartu Kredit BRI
Promo Parkir di Senayan City : Any Cards/Cash ketika Midnight Sale

Baiklah, sekian dulu petualangan Satria OGI. 
Masih banyak petualangan yang akan datang untuk mengupdate pengetahuan OGI-ers sekalian tentang bagaimana memaksimalkan benda ajaib yang bernama kartu kredit dan kartu debit yang dimiliki. 

Kalo ada yang suka bilang ciao bella, Satria OGI akan menutup blog ini dengan ciao BOGO...~~~~

Tuesday, May 23, 2017

How to Beat the Unbeatable Blissey?

This will be my very first entry about Pokemon Go since I first playing it a while ago. Now I'm a level 32 Mystic Team Player, yet my Pokedex is still far from completion. For my first post regarding Pokemon Go, I'll share with you an experience from a struggling player point of view. Well, if you're a beginner, you might find some terms I used is a hard one to understand, do google it if you want to find out more. Though some terms is a terms that I used for a personal use and you might not find it on Google, it might be hard, but just read along and you might get the gist of it. Yeah, I'm Rizky and I'm a Poke Addict.

Pokemon Go gen 2 comes with lots of new Pokemon to be discovered. I think, the-hardest-to-beat Pokemon from Gen 1 are either Snorlax, Dragonite and/or Lapras. Therefore you find lots of these Pokemon in a gym, guarding it from the attackers.

Last Valentine was the revival of new strong contenders which I think almost like cheating. The Pokemon was Blissey whom evolved from Chansey, Blissey is a pinky-white angelic-like Pokemon, looks super cute and not at all look like a hard-to-beat Pokemon. It is one of the rare pokemon in Gen 1. But I don't know what's up with my luck, the pink Pokemon I gathered during valentine are kinds like Eggxecutes, Stupid Face Slowpokes, Jigglytuff, and other common pinkies except for Patrick Star. 

I got my first Chansey was when I visited Bogor, Indonesia. Caught one in the Bogor Train Station, lucky me, the Chansey I caught had a very good IV, "Wonderful, what a breathtaking pokemon" he said. But only during this Rock Week, where you got 4x the candies for Poke Buddies, I finally have the opportunity to take my Chansey for a walk and got enough candies to evolve it into a Blissey. The stats really is amazing for a pokemon with CP below 2000. No wonder beating one is really hard.

Everytime I saw a gym full of Blissey, I'd rather turn away and find another gym to take over. Beating a Blissey is not about how strong your pokemon are, but most of the time, I ran out of time before beating one, therefore it always makes my blood boils. Every attacks you land on Blissey only decrease a small amount of its power bar. 

Basic Pokemon knowledge teach you that Blissey is a Normal Pokemon type, therefore the best Pokemon to beat a Blissey is a Fighting Type Pokemon, but this is the reason why I think Blissey is almost like a CHEATING type Pokemon. Lots of Blissey blessed with a Psychic type attack, mine is blessed with a Zen Headbutt attack, where another basic Pokemon knowledge will tell you that Fighting type Pokemon are weak against Psychic type attack.

So it really is frustrating, Beating a Blissey which is a Normal type Pokemon, requires a Fighting type attacks, but if you use a Fighting type Pokemon, you might need 3 to 4 Fighting type Pokemon to beat a 2.400 CP Blissey with Zen Headbutt and Hyper Beam attack because its attacks are Super Effective againts Fighting type Pokemon. Now how if that was more than one Blissey in the gym, how many revives and potions do you need to beat a level 10 gym. I think I saw one nightmare-gym where there was 10 Blissey in that gym and I just sigh-in then walk away.

Oh wait, this blog won't take you down in a Blissey's dillema. As the title goes, I want to teach you how to beat Blissey, using a Pokemon that you (probably) hate and find useless since the first time it showed its horns and creepy face. Yes, It's PINSIR. Big-CP-but-useless Pinsir, that's the Pokemon that destined to beat Blissey. 

I happened to be a Pinsir collector, because for a first Gen pokemon, Pinsir have a very good CP and relatively easy to catch therefore it will get you a good spot in the gym, due to gym positioning is purely based on CP. Your Pinsir will most likely the last to be kicked out if it has good CP. I have too many Pinsir because it appeared a lot in last Gen, I think in terms of number, my Pinsir only beaten by Pikachu, because I keep a lot of Christmas hat Pikachu. 

Pinsir is a Bug type Pokemon, and most of them have Bugs attack such as Bug Bite and X-scissor. But if you're lucky, like me, You will often catch Pinsir with Fighting type Pokemon attack such as Rock Smash, Close Combat and Submission. Yeah, sometimes Kingler also have Submission attack, but the other one usually Water type attack, and Submission is not my favourite Fighting type attack. 

Take my best Pinsir for example, it has  Rock Smash (15) and Close Combat (100) for its attack set which both are Fighting type. So, why Pinsir is now a star? 

Due to its type, a BUG, Psychic type attack won't harm pinsir as much as it harm a Fighting type Pokemon. so, your Pinsir could last longer than Fighting type Pokemon in the battle against a Blissey. 3 Pinsir to beat 2 Blissey is a good ratio, the ratio would improve if you also have a better sense on dodging Hyper Beam attack from Blissey.

Now, even better option compare to Pinsir is an Ursaring. Ursaring is a Normal type Pokemon, evolved from Teddiursa. Why it's an even better option to beat Blissey?
Because Ursaring and Blissey share the same type of Pokemon, Normal type Pokemon. Which both are only suck against Fighting type Pokemon. But not all Ursaring are great against a Blissey, therefore, Pinsir is an easier option. 

Of all my Ursaring, I only have one that have a complete set of Fighting type attack. Counter (12) and Close Combat (100). my other Ursaring have one Fighting type Attack and the other attack is Hyper Beam, Another Ursaring of Mine have Metal attack combines with a Fairy type attack. So, finding an Ursaring with a complete set of Fighting type attack is quite hard. Plus finding a Teddiursa candy poses another challenge because finding a Teddiursa is not as easy as finding a Magikarp, moreover you also need 50 candies to evolve Teddiursa into Ursaring. 

Finding a Pinsir in the wild is more likely rather than finding an Ursaring. Therefore, once you find a Pinsir with good set of Fighting type Pokemon attack, do spent all your candies to Power Up that Pinsir. If you want to have a chance to stand against Blissey.

In terms of endurance, of course I recommend an Ursaring to beat a Blissey, but hey... Pinsir is also great options to beat a Blissey rather than the likes of Machamp, Mankey, Hitmonlee and other Fighting type Pokemon. 

Once I tried to use a Gyarados with Bite (6) and Dragon Pulse (90) to beat a Blissey, I still somehow managed to beat Blissey one on one, but it's a close call with only less than 5 seconds in the timer. Why it effective? because Bite is a fast attack, It will bite Blissey until it overwhelmed and have a hard time to give a counter attack.

Using an Ursaring, I can beat a Blissey with more than 20 seconds left in the timer plus my Ursaring still have some juice left to bash another Blissey. With Pinsir, if I got lucky, I can beat a Blissey one on one, but most of the time, I use three Pinsir to beat two Blissey. 

When attacking a Blissey with an Fighting type attack, you should notice that attacking with Counter will fill the gauge for launching a Close combat attack faster rather than a slow Rock Smash attack. This speed when attacking other Pokemon is also a point you have to notice and it will grow with experience. 

Most Blissey are blessed with Hyper Beam attack and among all other attacks, I think Hyper Beam is the easiest to dodge, because you can see when it about to launch. Sometimes I encounter Blissey with Play Rough, an attack from Fairy type Pokemon as well. Your dodging ability will get better with experience as well the better you dodge, your Pokemon will last longer in the field.

Blissey is still a hard Pokemon to beat, but at least it's not unbeatable. 
But as the Pokemon Gen 2 showing up, finding Pinsir in the wild is a bot hard nowadays, you might find Teddiursa more rather than Pinsir. Well, wish you luck with Pinsir and Teddiursa.

Or if you have other Pokemon better to fight against Blissey, do share in the comment. I have a Gengar with Focus Blast (140) attack, highest number for a Fighting type attack I've seen, but too bad it's a Ghost type Pokemon and also weak against Psychic type attack which most Blissey posses. 

Well, cath em all!! and always notice the attack type of your Pokemon, These days I keep finding that the attack differ far from the Pokemon Type. I have an Arcanine of Fire type having both Dark type attacks. Well, might find it useful someday. Now, Ursaring + Pinsir is my go to option when encountering a Blissey.

Saturday, October 29, 2016

Tips Memaksimalkan Kegunaan Kartu Kredit

Kalo ngobrol ama temen, masih banyak aja temen QQ yang bilang bahwa Kartu Kredit itu lebih banyak mudharat-nya daripada benefitnya, sehingga banyak orang menghindari kartu kredit. Nah pertanyaannya adalah apakah emang QQ gaulnya di lingkungan yang konservatif atau emang Kartu Kredit tuh berbahaya?

Melalui blog kali ini QQ akan berusaha membuat pikiran kalian berubah sehingga satu-satunya alasan kalian sampe saat ini masih belum punya kartu kredit juga adalah, "DITOLAK AMA BANK-nya" dan tak ada alasan lain selain itu.


Dengan datangnya Kartu Kredit BCA, sekarang QQ memiliki 9 Kartu Kredit dari 4 Bank yang berbeda dengan 4 diantaranya bebas iuran seumur hidup.


Bahaya?

Tergantung, apakah pisau berbahaya kalo ada di tangan seorang Masterchef?
yah, kecuali nanti tiba-tiba sang juru masak kesambet trus jadi pembunuh berdarah panas... (yang berdarah dingin tuh ikan, manusia masih berdarah panas... #Biologi)

Kuncinya adalah bijaksana dan tahu cara menggunakannya dengan baik dan benar.


Fungsi pertama dan utama dari kartu kredit adalah: FASILITAS CICILAN NOL PERSEN.

Banyak kartu kredit yang menawarkan fitur ini, hampir semuanya dan di toko-toko retail ternama. 

Banyak dari kita mungkin berpendapat, "Ah, ga mau... itu khan ngutang..."

Nah pertanyannya, "Apakah ngutang sebegitu buruknya?"

Kisah:

Misalkan kita mau beli sebuah TV LED 32" seharga 3 juta-an, apakah kita lebih memilih membayar dengan hard cash sebesar Rp.3 juta? ga semua orang bisa membayar dengan hard cash. Atau kita lebih memilih nabung dulu selama 3 bulan buat beli tv tersebut? kemudian, selama 3 bulan kita ga ada TV untuk hiburan di rumah.
(terlepas dari acara TV kita banyakan sampahnya, anggap aja sekarang lagi butuh TV, #nuffsaid)

Nah, bagaimana kalo misalkan kita bisa mencicil selama 12 bulan? kita akan memiliki sebuah TV dari bulan pertama dan setiap bulannya kita akan mencicil sejumlah Rp.250 ribu saja.


Kemudian kalian mungkin akan bilang, "Tuh ada tuh di toko kelontong deket rumah yang jual TV yang sama harga tunai Rp.2,7 juta, bisa dicicil sih bisa dicicil, tapi khan harganya dimahalin dulu..."

Maka jawabannya adalah, "Trus mau bayar hard cash Rp.2,7 juta? kalo emang punya ya silahkan, bayar tunai langsung emang lebih murah bagaimanapun juga, tapi kalo bisa dicicil, kenapa tunai sih? toh orang lain yang ga punya kartu kredit beli di toko elektronik terkemuka tadi harganya sama nyicil atau hard cash..."

Kemudian fungsi kedua yang tidak kalah pentingnya adalah, KARTU KREDIT UNTUK TRANSAKSI ONLINE.


Beli tiket pesawat, booking hotel, belanja online, saat ini metode pembayarannnya lazim menggunakan kartu kredit, meskipun masih banyak yang menyediakan fitur transfer atau dengan menggunakan kartu debit.


Sebut saja di situs online bangsa-bangsa Elevenia, Blibli.com dll, yang menawarkan fasilitas cicilan hingga 24 bulan dengan bunga nol persen. Sebagai contoh saja, QQ baru aja beli Xiaomi Redmi Note 4 (sekalian bragging... wakakaka...), dengan harga tertera Rp.2.499.000. Nah, bayar tunai atau nyicil sama aja harganya tetep Rp.2,499 juta. Ternyata pas ditelusuri lebih lanjut, dengan menggunakan BRI Touch, bisa cicilan up to 24 bulan. Bayangkan membayar hard cash sebesar Rp.2,499 juta sekali dan menyicil setiap bulan Rp.104.125 selama 24 bulan? mana yang lebih ringan?


Misalkan aja cicilan TV Rp.250.000/bulan dan cicilan HP Rp.104.125/bulan, dengan Rp.354.125/bulan kita bisa punya TV dan HP.


Kalian pasti mikir, "KALO GITU, KARTU KREDIT MEMBUAT KITA MENJADI KONSUMTIF DONG!!!"

Eiiiit, jangan banting setir dan langsung nutup blog ini, mari QQ kasih argumennya dulu.

Kata kuncinya adalah BIJAKSANA.

Kartu kredit mempunyai ratusan bahkan mungkin ribuan promo mulai dari diskon belanja, point yang bisa ditukar benda-benda tertentu hingga gratisan di beberapa tempat.

Sebagai contoh,

Kartu Kredit XXX memberikan diskon 40% untuk menginap di Hotel XYZ.
Bukan berarti kita harus menginap di hotel tersebut kan?

Kartu Kredit BCA mulai tanggal 27 sampai dengan akhir bulan memberikan minuman gratis ukuran tall di Starbucks untuk top up Starbucks Cards minimal Rp.200.000.

Pertanyaannya, "Apakah promo tersebut membuat orang menjadi konsumtif?"
Jawabannya adalah, "IYA dan SANGAT-SANGAT IYA"

Tunggu dulu... jangan langsung nutup blog ini, sabar yaaa...


Kita tanyakan pada diri kita sendiri, "Apakah kita penikmat Starbucks?"

Jika jawabannya tidak, maka silahkan dilewatkan dan promo ini bukan buat kamu, sama kaya promo hotel tadi. Bukan berarti kamu harus ngopi di Starbucks dengan kamu punya Kartu Kredit BCA ini.

Namun kalo buat QQ, numpang nongkrong sambil numpang high-speed WiFi buat donlot film-film yang ga sempet ditonton di bioskop, maka emang ke Starbucks adalah sebuah keniscayaan dan mau ga mau akan QQ lakukan.

Maka yang biasanya QQ bayar Rp.49 ribu untuk segelas Java Chip Frappe ukuran Tall, sekarang dengan top up Rp.200 ribu, QQ ga keluar Rp.49 ribu dan dapet kopi tersebut dengan gratis. Total benefitnya mulai dari Rp.49 ribu hingga tidak terbatas tergantung berapa film yang berhasil di donlot. 

Contoh kedua, 

Apakah kamu penikmat film?
Sekarang mayoritas pilihan menonton ada tiga, Cinemaxx, CGV Blitz dan XXI.
(Kalo kalian bilang, "Nonton film mah di rumah aja...", maka kalian satu generasi sama Mama-nya QQ... selamat mengunyah Sinetron ampe puas dah... wakakaka...)

BRI Touch promonya: Buy one Get one setiap hari Jum'at di Cinemaxx dan CGV Blitz

Tahapan BCA Ekspresi (bukan Kartu Kredit) promonya: Buy one Get one  di CGV Blitz setiap hari Selasa atau Sabtu
CIMB Niaga Wave 'n Go promonya: Buy one Get one di Cinemaxx setiap hari.

Nah, kenapa beli satu kalo bisa dapet satu lagi secara gratis?


Katakanlah seperti yang QQ lakukan, meskipun ujung-ujungnya nonton sendiri (yeah, kinda sad, but not really...), lumayan kan dapet kursi kosong di sebelah kita buat naruh barang-barang, toh dimanfaatkan atau tidak, gratis ini.


Kemudian apakah lantas kita setiap minggu harus menonton di bioskop?

maka jawabannya tentu saja TIDAK.

Ketika emang di bioskop lagi ga ada film yang ingin kita tonton, ya ga usah nonton.

Jangan memaksakan diri cuma karena ada promo.

You see it now?

Katakanlah kalian tidak mau punya kartu kredit, dan memilih Tahapan Ekspresi BCA saja karena itu tabungan dan ada promo nonotn gratis, maka pilihan kalian hanya di CGV Blitz setiap hari Selasa atau Sabtu. Tapi kalo kalian punya Kartu Kredit dalam hal ini BRI Touch dan CIMB Niaga Wave 'n Go, maka kalian punya pilihan untuk nonton hari Jum'at juga di CGV Blitz atau bahkan setiap hari di Cinemaxx.

Untuk itu, kenalilah kartu kredit kalian dan pahami promo masing-masing kartu kredit yang satu sama lainnya berbeda.


Kalo BCA biasanya sakti di Starbucks, namun kalo pengen ganti suasana kaya ke Bengawan Solo atau Djournal, maka CIMB Niaga Wave 'n Go bisa membuat kalian membeli kopi kedua kalian hanya dengan Rp.1 saja.


Dalam hal Kartu Kredit, selingkuh diperbolehkan. Jangan hanya punya satu Kredit Saja. Setia sama satu bank, ga akan memberikan kalian keuntungan apa-apa.


Sebagai contoh lain, Kartu Kredit Danamon QQ bisa membuat QQ masuk Executive Lounge di Bandara Soekarno Hatta dengan gratis. Bayangkan keuntungan yang sudah QQ nikmati bila dibandingkan dengan tidak memiliki Kartu Kredit sama sekali. Sekali masuk Lounge berkisar antara Rp.75 ribu - Rp.100 ribu. 


Nah, yang harus diwaspadai dari memiliki kartu kredit adalah, JANGAN MAU MEMBAYAR IURAN TAHUNAN. Hari gini punya Kartu Kredit masih bayar iuran tahunan? ga jaman...


Kartu BRI Touch, CIMB Niaga Gold, CIMB Niaga Syariah, dan CIMB Niaga Wave 'n Go merupakan contoh kartu kredit yang bebas iuran tahunan seumur hidup. Danamon memberikan 3 tahun pertama gratis iuran tahunan sementara BCA memberikan gratis iuran tahun pertama.


Maka yang kalian harus lakukan adalah, Jika kalian menerima kartu kredit kalian, perhatikan bulan dan tahun kadaluarsanya kartu tersebut, contoh 10/20 (Oktober 2010), maka kalian set di kalender HP kalian sebuah reminder pada tanggal 1 September 2017 (sebulan sebelum kartu habis masa gratis iuran tahunannya) untuk menutup kartu tersebut sebelum mulai dikenakan iuran tahunannya. Jika kalian beruntung, siapa tahun bank-nya akan menawarkan gratis iuran tahunan tahun kedua. Jika tidak-pun, maka Kartu Kredit yang memiliki iuran tahunan, tidak pantas untuk dimiliki.... wakakaka, kejam.


Nah kuncinya adalah, jangan gunakan kartu kredit yang ngasih cuma gratis iuran tahun pertama untuk cicilan dengan jangka lebih dari 6 bulan, karena nutup kartu kredit yang ada cicilan tuh ribeut...


Kedua, kalo kalian punya 8 Kartu Kredit dari 4 bank yang berbeda, dan kalian adalah seorang pelupa kaya QQ, maka kata kuncinya adalah, BUAT PEMBAYARAN KARTU KREDIT MENJADI AUTODEBET DAN SELALU FULL-PAYMENT.


Kalo kalian mau tahu tagihan CIMB Niaga Wave 'n Go QQ, isinya tuh:

1. Promo di Djournal
2. Promo di Bengawan Solo
3. Promo di Cinemaxx

Karena kartu kredit utama QQ yang buat belanja reguler bukan itu, jadi banyak kartu kredit yang isinya tuh cuma tahihan-tagihan promo doang.

Malah lebih parahnya lagi, kalo Kartu Kredit Danamon, isinya Rp.1 untuk tagihan Executive Lounge di Bandara, wakaka...
Maafken buat para penerbit Kartu Kredit.... kayanya kalian ketemu musuh utama kalian karena sesuai gelar yang pernah diberikan oleh seorang temen, QQ tuh OGI alias Ogah Rugi.

Nah mungkin perlu juga kalian pertimbangkan untuk MEMISAHKAN KARTU KREDIT UTAMA DAN KARTU KREDIT PROMO.


Kalo QQ, yang QQ pilih jadi Kartu Kredit utama dari 8 kartu tersebut adalah CIMB Niaga Gold yang konvensional bukan syariah.


Selain kartu ini memberikan fasilitas bebas iuran tahunan seumur hidup, fitur yang paling QQ suka adalah belanja apapun di aras Rp.500 ribu bisa dicicil selama 3 bulan dengan bunga 0%.


Contoh, rental mobil di Koperasi kantor Rp.650 ribu untuk 2 hari paket weekend, dan syukurnya di Koperasi kantor tuh bisa bayar pake Kartu Kredit, jadi instead of bayar hard cash Rp.650 ribu, QQ nyicil tuh tagihan 3 kali tanpa bunga.


Prinsipnya adalah, KALO BISA DICICIL KENAPA TUNAI... wakakaka...

Yang penting adalah, with a lot of credit cards, come great responsibility...
Bijaksanalah menggunakan Kartu Kredit yang kalian punya dan terlebih lagi, licik-liciklah kalian dalam menggunakan Kartu Kredit tersebut untuk keuntungan kalian.

Sehingga kemudian pertanyaan yang timbul adalah, "Gimana caranya untuk bisa gampang bisa mendapatkan 8 kartu kredit dari 4 bank yang berbeda?"


Untuk yang itu, QQ ga ada tips-nya... wakakaka... 

Semuanya bermula dari CIMB Niaga Gold dari limit gabungan cuma Rp.8 juta sampe sekarang Rp.50 juta... wakakaka...

Jangan-jangan karena itu ya, ngelihat limit Rp.50 juta, bank lain langsung percaya aja ngucurin kartu kredit buat QQ... hahaha...


Mulai berpikir untuk mengincar Kartu Kreditnya Bank Mega nih supaya diskon 10% di Carrefour... hahaha...


Tapi dapet Kartu Kredit juga ga mudah... BCA butuh 3 kali ditolak baru akhirnya tembus... wakaka... pembalutnya kenceng, jadi tembusnya susah.


Mulai tertarik untuk punya Kartu Kredit??

Rekomendasi QQ adalah:
1. CIMB Niaga
2. BRI Touch
3. Selamat mencoba bank lain.
Utamakan yang bebas iuran tahunan seumur hidup...

Masih ada dilema untuk memiliki kartu kredit?

Silahkan post di komen di bawah....
Bukan pakar, tapi akan dicoba untuk dijawab sebisanya...
(Buset, QQ serasa antek-antek Kartu Kredit banget nih...)

Yah, tujuan mulianya adalah, mari tingkatkan Financial Inclusion di Indonesia, biar kemana-mana kita tuh bawa kartu aja cukup dan ga perlu bawa uang tunai. Kalo dompet sampe tebel, itu bukan karena uang tunai tapi karena isinya 8 Kartu Kredit dari 4 bank yang berbeda....


(wakakaka... pamer bener...)

Biarin........

Saturday, September 24, 2016

How to Take Critics Like a Champion

Pernah denger kalimat mutiara berikut, "Critics are breakfast of Champions" yang kurang lebih terjemahan asalnya, "Sarapan paginya para juara tuh adalah kritik."

Kalo belum denger dan belum ada yang ucapin, maka QQ klaim dah tuh kalimat mutiara.

Jadi berdasarkan kalimat tersebut, kita temukan fakta bahwa para juara tuh adalah orang-orang miskin. Gimana ga miskin, orang tuh ya sarapannya Roti atau Nasi Goreng, separah-parahnya Mie Instan lah kalo lagi cekak-cekak ala anak kost, eh ini malah sarapannya kritik, mana kenyanggg...

Eh jangan salah tapi, ga mengenyangkan tapi mematikan, hahaha...

Ini melanjutkan janji di blog sebelumnya, sebuah janji untuk meneruskan blog tentang gimana caranya menyampaikan kritik, sebuah janji yang sangaaat lama tertunda. Akhir-akhir ini emang nemuin mood buat nulis tuh setengah mati susahnya. Kudu duduk di cafe sambil dengerin musik-musik lounge dan download film-film box office pake torrent dengan kecepatan yang maknyosss...

Jadi gimana cara menerima kritik sebagaimana seorang juara?

Ada yang mau mencoba menjawabnya?
(contoh kalimat tidak berguna dalam sebuah blog... macem ini kuliah umum aja, trus ada yang ngacung gitu??)

Kenapa kritik menjadi penting dalam hidup dan kehidupan kita? mari kita mulai dari pertanyaan yang mendasar itu.

Bayangkan kita sedang menatap kaca, kita kemudian akan mungkin berkata,
a. "Nih rambut kayanya sudah saatnya dipotong..."
b. "Duh ada jerawat nih, perlu ditutupin pake blush on..."
(dont't blame me, I have minimum knowledge on how to use make up properly)
c. "Nih baju kayanya ga pas deh di badan..."

Dimana kira-kira kelemahan dalam metode self-critic tersebut?
Kalo kalian berpikir bahwa kelemahannya ada blind-spot katakanlah, kita ga bisa melihat punggung kita.

Yah, ga salah-salah amat... tapi ga bener-bener amat juga.

Masalahnya adalah, kalo emang kita niat, kita sebenernya bisa melihat blind-spot dalam diri kita sendiri. Contoh: gimana caranya ngelihat punggung kita? Pake kaca dua, depan belakang tapi jangan lurus-lurus amat posisinya, maka kita akan bisa melihat punggung kita, apakah blind-spot kita tersebut kotor atau ada rambut-rambut liar yang tumbuh? Kita bisa melihatnya.

Satu-satunya kelemahan dalam self-critic adalah kata self didalamnya, alias kritik ini adalah kritik yang dialamatkan oleh diri kita sendiri. Apa kelemahannya?
(lama-lama kebanyakan nanya deh nih tulisan, dijawab pembaca juga kaga...)

Kelemahannya adalah, kritik terhadap diri sendiri tuh kadang ga tepat. Bisa aja kita terlalu kejam terhadap diri sendiri atau malah sebaliknya, kita buta melihat kekurangan yang ada pada diri sendiri.

Contoh, ada orang yang selalu mengaggap diri mereka jelek sehingga ga PD, atau sebaliknya yang mukenye pas-pasan, Instagramnya isinya selfie semua. Kita juga ga bisa bilang seseorang itu cakep atau jelek karena that's about taste dan setiap orang bisa berbeda taste-nya.

Oleh karena itu, menjadi penting untuk mendengarkan kritik dari orang lain tentang diri kita. Lalu kembali ke pertanyaan di judul, "How to take critics like a champion", maka jawabannya adalah, "Kita harus punya filter yang didukung oleh self-awareness yang memadai..."

Jadi ada dua faktor, 
a. filter
b. self-awareness

Setiap orang punya mulut, tapi seringan punyanya lambe, ga sekedar mulut. Kasar kadang tuh mulut kaya ga disaring, tapi hey... setiap orang memiliki hak atas opini mereka masing-masing dan hal tersebut dilindungi Undang-undang Dasar 1945 (#loh).

Pembaca setia blog ini pasti tahu cerita tentang Luqman, Anaknya dan Seekor Keledai, tentang gimana cara menanggapi kritik yang paling salah. Ga semua ucapan orang tuh harus kita dengerin dan kita tanggapin (filter) karena yang paling penting adalah niat yang ada dalam diri kita (self-awareness).

Kedua hal tersebut harus kita miliki. Filter yang tidak disertai dengan self-awareness maka akan menjadi sama aja dengan tidak mau mendengarkan kritik orang lain.

Misalkan, 
Kita hari ini keluar rumah pake kemeja warna pink dan celana skinny. Kita ngaca plus muter-muter 720 derajat berkali-kali dan menurut kita, udah oke.
Keluar rumah nih, trus ketemu orang pertama yang mengernyitkan dahi sambil komen, "Serius?? pink??"
Kalo kita punya mental lemah, langsung aja tuh lari-lari balik ke rumah sambil nangis gigit tisu terus akhirnya ganti baju.
Pertama, filter... Oke ini adalah opini dia, dia bajunya item melulu sekalinya warna juga warna tua, mungkin dia emang ga suka warna pink.
Ini ceritanya ngeles dulu nih, untuk mengkonfirmasi diri sendiri dan pilihan yang udah kita buat. 
Orang kedua bilang, "Duh, kaya banci Bro...!!!"
Sekali lagi, kalo mental lemah, langsung ngesot sampe rumah dan nangis darah trus ganti baju dah.

Eh kok kesannya, filter-nya terlalu rapat nih.
Maka datanglah metode kedua, self-awareness. Kita mengenakan baju ini untuk siapa?
Apakah untuk menyenangkan diri kita sendiri atau memang kita mengenakannya untuk menyenangkan seseorang?
Katakanlah kita hendak mendatangi sebuah wawancara, maka kita mengenakan baju tersebut untuk menyenangkan diri sendiri supaya PD, sekaligus untuk meninggalkan kesan tertentu pada orang yang akan mewawancarai kita. 
Maka kritik yang harus dan wajib kita dengarkan adalah, kritik dari orang yang mewawancarai kita. Sementara kritik dari orang lain menjadi masukan yang kita dengarkan.

1. Yakin ga kita kenal dengan orang yang akan mewawancarai kita luar dan dalam untuk meyakini bahwa pilihan pakaian yang kita buat akan tidak membuat dia berpendapat lain?
2. Kalo kita yakin dia ga akan bermasalah dengan warna pink, maka ga ada masalah. Ga perduli seluruh dunia mencerca, maka kita harus maju terus sebagaimana seorang champion.
3. Namun kalo kita ga yakin, maka yang harus kita dengarkan adalah opini orang-orang di sekitar kita. Kalo 9 dari 10 orang nyinyir, maka mungkin emang apa yang kita kenakan itu sedikit agak berlebihan dan gantilah warna netral atau sesuatu yang lebih umum. 

Lalu kalo ujung-ujungnya kita ganti baju juga, apa bedanya menanggapi kritik selayaknya seorang juara dan selayaknya orang biasa?
Bedanya ada di self-awareness. Kita menyadari bahwa kita ga mengenal orang yang akan mewawancarai kita. Daripada ada kemungkinan extremely success karena ternyata seleranya sama atau extremely fail karena ternyata selera ga sama, lebih baik cari aman dong, masih ada 50:50 chance paling ga. 

Tapi hasil tindakan yang kita tempuh itu bukan kita lakukan hanya karena satu atau dua orang bilang sesuatu, namun kita lakukan dengan sebuah judgement yang didapatkan dari hasil pemikiran dan mungkin sedikit data statistika. Bisa juga pake data lain, namun seorang juara akan memakan kritik tersebut untuk kemudian dicerna. Dari hasil olahan perut, kritik tersebut ada yang diserap ada juga yang dibuang jadi kotoran, karena kita harus menyadari juga bahwa kritik tidak selalu ditujukan untuk membangun diri seseorang.

Dalam sebuah dunia yang ideal, kritik kita tujukan untuk membangun, namun dalam real world, kritik yang disampaikan seseorang kepada kita terkadang bertujuan untuk menjatuhkan diri kita.
Wow, terkesan berprasangka buruk nih.
Well, berpikirlah secara pesimis, karena kemungkinan itu ada. Namun jangan lupa, ketika kita bertindak, bertindaklah secara optimis.

Namun jangan juga kita membuat diri kita dilingkari oleh orang-orang yang hanya bisa memberikan kritik-kritik manis terhadap diri kita. Ketika kita diberi gula, mungkin awalnya akan terasa manis, namun lama-lama kalo kebanyakan gula, kita bisa mati karena diabetes.

Kritik yang bagus adalah kritik yang berharga dan teman yang bisa memberikan kritik yang bagus adalah teman yang berharga. Faktanya adalah mungkin kritik itu emang pahit dan menyakitkan terkadang, namun klo kita bisa punya temen yang bisa menyampaikan kritiknya dengan baik, maka itulah yang paling kita perlukan dalam bertindak agar tindakan yang kita lakukan bisa lebih terjaga. 

Sekarang tinggal kita aja yang berada di posisi sebagai penerima kritik, akankah kita menanggapi kritik tersebut layaknya seorang champion atau seorang loser.

Pilihan ada di diri kita masing-masing.
Hey, meskipun menurut beberapa orang free-will hanya sebuah ilusi, namun kita masing-masing tetap bisa men-set pola pikir kita masing-masing dan menentukan bagaimana cara kita memandang dunia ini. 


Tuesday, April 19, 2016

Warna Warni Manusia

Di suatu siang di salah satu kantin sebuah persero
kenamaan di Ibukota. QQ yang emosi karena abis nge-komplain layanan persero tersebut merasa lapar dan memutuskan untuk memesan ayam bakar. 

Seperti biasa, itu adalah sebuah kantin yang rame. Selagi memesan, QQ berdiri karena tempat duduknya terisi penuh, sebenernya kayanya itu luar biasa, mengingat udah jam 1 siang yang seharusnya jam istirahat udah berakhir. Trus QQ ngapain di sana? hahaha... kebiasaan... 

Syukurlah ga lama kemudian sekelompok orang yang baru saja menyelesaikan makan siangnya plus ngobrol-ngobrol berdiri dan satu meja langsung kosong. QQ segera duduk dan mulai memperhatikan sekeliling. Kondisi saat itu masih cukup ramai dan masih ada orang yang makan, ada yang ngobrol aja dan samar-samar ada ibu-ibu penjual kue yang menjajakan jualannya, "Kue Dadar, Bolu Gulung,..." dan seterusnya.

Pesanan datang, cuci tangan dan saatnya untuk memulai makan siang yang tertunda, mengingat makan pagi terkendala kerjaan, jadi kondisi cacing-cacing di perut cukup mengenaskan. Saatnya diberi makan.

Seperti biasa, ayam bakar tersebut terasa enak. Sebuah kombinasi rasa bakar kecap yang kental dan didampingi oleh sambal yang cukup pedas tapi tidak terlalu pedas. Cukup untuk membuat hampir berkeringat di bawah atap seng kantin tersebut. Di luar tampaknya matahari sedang memamerkan cahayanya sehingga begitu terik dan menyilaukan jika tak ada atap yang menutupi...

"Kue cucur... eh, kue dadar... saya kan ga jual kue cucur..." tiba-tiba kembali terdengar suara si ibu-ibu tukang kue tadi.

Tak sempat teralihkan oleh itu, padahal pengen noleh dan melihat kok gimana kisahnya nih ibu-ibu penjual kue bisa lupa apa jualan dia sendiri, QQ sibuk menikmati ayam bakar yang tersaji di hadapan. Tiba-tiba terdengar suara keras terjatuh dan orang-orang langsung mengalihkan pandangan ke arah suara tersebut berasal. 

Ternyata sang ibu penjaja kue tadi terjatuh tak sadarkan diri. Dua satpam dengan sigapnya berlari ke arah ibu tersebut dan kemudian dengan dibantu beberapa orang yang berlarian ke arah ibu tersebut berusaha mengangkat ibu tersebut ke tempat yang tidak terkena amarah sang mentari. Dan dimulailah 15 menit QQ menyaksikan warna warni manusia. 

Dari sebuah kejadian yang sebenarnya luar biasa itu, jika kita perhatikan dengan seksama, rambut boleh sama hitam, tapi isi dalam kepala tersebut belum tentu sama.

"Duh, Ibunya gendut pula... berat tuh kayanya ngangkatnya, hahaha..." ucap salah satu dari sepasang ibu-ibu yang sedang makan di depan QQ. 
"Iya, nenek-nenek kalo pingsan juga kayanya berat buat diangkat... hahaha..." timpal ibu satunya.

"Pak, bawa Ibunya ke bawah pohon saja, lebih adem... di bawah seng ini panas juga...." sahut seorang gadis muda yang tampaknya salah satu pelayan di salah satu penyedia makanan di kantin tersebut.

Namun akhirnya sang ibu tersebut tetap dibawa beramai-ramai ke dekat meja makan di depan warung sop iga. Ibu tersebut didudukkan di lantai sambil dikipasin.

"Adek... adek... duduk sini deket ibunya... jangan keluar..." kata satpam tersebut pada anak kecil yang diduga adalah anak ibu tersebut.

"Kasih teh manis anget biar enakan..." kata salah satu penjual di kantin tersebut, tanpa menyuguhkan actual teh manis untuk diberikan ke ibu-ibu yang pingsan tersebut, padahal tentu saja dia mempunyai teh manis hangat dalam menunya.

Kemudian pas QQ noleh ke arah ibu-ibu yang pingsan tersebut, sebuah es teh manis dalam plastik telah siap di meja terdekat dengan posisi ibu tersebut didudukkan.

"Eh, anaknya mana tadi??" ucap seseorang yang berada di dekat meja QQ.

"Luar biasa ya, anaknya... padahal masih kecil kok ga nangis ngelihat ibunya pingsan" sahut orang yang berada di sebelahnya.

"Kasih makan... kasih makan..." ucap seseorang penjual di kantin tersebut, lagi-lagi tanpa menyuguhkan actual makanan untuk dimakan ibu tersebut.

"Itu kayanya karena panas deh, mungkin dia kecapek-an" kata seseorang dari kejauhan.

"Itu padahal udah saya suruh tadi kalo mau jualan di dalam aja, jangan di luar. Tahu hari panas gini, tapi ga nurut..." kata ibu yang jualan ayam bakar yang QQ makan.

"Iya ya... tahu hari panas gini..." kata orang di sebelahnya menimpali.

Satpam tadi tetap mengipasi sang ibu yang pingsan tadi yang mulai sadarkan diri. Beberapa orang berdiri mengerubungi ibu tersebut dan mulai berusaha membuka percakapan. Namun terlihat ibu itu masih sangat lemas dan hanya terduduk sambil memegangi kepalanya. 

Apa yang QQ lakukan?
Lanjut aja makan.... hahaha... sambil memperhatikan apa yang terjadi di sekitar Ibu tersebut. Tiba-tiba tanpa QQ sadari karena terlalu memperhatikan omongan-omongan yang keluar di sekitar QQ, ternyata udah ada sepiring nasi dan ayam goreng di meja dimana Ibu tersebut memegangi kepalanya mendampingi sekantong es teh manis yang tersaji dari tadi.

Tiba-tiba seorang ibu dari warung di sebelahnya lagi membawa segelas yang tampaknya seperti teh manis hangat sembari mengaduk-aduk gulanya untuk diminum oleh Ibu yang pingsan tersebut. 

Terkadang mata kita teralihkan pada suara-suara yang kencang terdengar dan kita tidak sempat memperhatikan bahwa ada aksi-aksi yang dilakukan tanpa ada suara sedikitpun. Pahlawan-pahlawan yang memberikan es teh manis dalam plastik, ayam goreng dan nasi serta teh manis hangat itu segera bertindak tanpa mengumumkan apa yang akan mereka lakukan pada orang-orang yang ada di sana.

Sebisa mungkin blog ini tidak menghakimi, meski secara alami QQ adalah orang yang sangat judgemental. Ini adalah warna warni alami manusia. Kejadian ini memperlihatkan bahwa inilah manusia, tidak ada yang sama. Ada yang omong doang, ada yang langsung beraksi tanpa omong, ada yang mencibir dari belakang, ada yang hanya berkomentar dari pinggiran, dan ada juga QQ yang cuma bisa memperhatikan tanpa berbuat apapun.

Pada dasarnya memang begitulah seharusnya manusia, berbeda. Ketika semua orang adalah pahlawan, as good as it sounds, tapi kemudian siapa yang akan diselamatkan?

Bayangkan kalo semua orang di sana adalah anggota NATO (no action talk only) maka tidak akan ada es teh atau teh manis hangat yang tersaji di meja Ibu yang pingsan tersebut.

Bayangkan kalo semua orang di sana adalah silent heroes semua, maka tiba-tiba aja ada 20 eh teh manis dan/atau teh manis hangat tersaji di atas meja tersebut dan setiap warung di sana mungkin menyajikan satu menu di meja tersebut untuk disantap oleh satu Ibu yang pingsan.

Harus ada kombinasi dari segala sesuatunya. Ada yang omdo untuk mengingatkan bahwa ada orang yang akan memberi sesuatu. Ada yang bisanya komentar doang, karena jika semua bergerak, maka akan semakin sulit membuat Ibu yang pingsan tersebut untuk bernafas. Ada orang yang mencibir, yang mungkin mengatakan hal-hal yang hanya terpikirkan oleh kita namun tidak berani kita ungkapkan. 

Bayangkan kalo pelangi hanya terdiri dari satu warna, mungkin takkan terlalu banyak penyuka pelangi. Namun ketika mejikuhibiniu membentuk suatu lengkungan secara bersamaan, itulah saat harmonisasi terjadi. 

Kita tidak bisa mengatakan bahwa merah lebih baik daripada ungu, atau nila lebih baik daripada hijau. 

Namun mungkin saja sebagian dari kita akan mengatakan, aku paling suka warna biru, dan tidak menyukai warna jingga.

Itulah kenyataannya, kita akan selalu menganggap satu lebih baik dari yang lainnya, atau malah mungkin satu itu benar dan yang lainnya salah. Inilah yang harus kita sadari, tanpa adanya merah, maka pelangi akan menjadi jikuhibiniu tanpa ada me

Mungkin saja tetap enak dipandang, namun secara alamiahnya sudah seharusnya berwarna warni. Kita akan selalu menganggap perbedaan sebagai suatu masalah ketika kita gagal melihat big picture yang dibuat oleh perbedaan tersebut.

Ketika kita jatuh, jangan berharap bahwa semua orang akan mengangkat kita. Namun percayalah bahwa paling tidak akan ada satu orang yang akan mengangkat kita dan semoga saja hal itu akan menginspirasi orang lain untuk turut membantu. Karena ketika semua orang turun membantu, itu bukanlah sesuatu hal yang kita akan harapkan.

Sudah seharusnya ketika kita sudah melihat bahwa jumlah orang yang membantu sudah cukup, kita sebaiknya menahan diri agar tidak membuat suasana menjadi terlalu mencekam. Mungkin itu ada benarnya, atau itu hanya justifikasi QQ yang selama kejadian tersebut hanya berdiam dan menikmati ayam bakar yang tersaji, sembari bersyukur bahwa QQ masih bisa mencukupi tenaga QQ untuk bisa berdiri, berjalan tanpa harus jatuh pingsan di siang yang terik ini.

Akhirnya ayam bakar itu habis juga dan waktunya QQ balik ke kantor sambil mendapatkan sesuatu untuk dipikirkan dengan lebih mendalam.

Thursday, April 7, 2016

Cara Mengungkapkan Kritik

Ini sebenernya bagian dari sebuah mata kuliah Leadership yang ketika itu sedang membahas bagaimana cara yang paling baik untuk memberikan kritik pada seseorang. Karena terkadang ketika kita menyampaikan pesan kepada seseorang, emosi menutupi apa yang ingin kita sampaikan sehingga pesan sesungguhnya tidak tersampaikan dengan baik.

Namun hal tadi itu tidak hanya terbatas pada saat kita akan memberikan kritik pada seseorang, kita seringkali mengungkapkan perasaan kita tanpa disertai dengan tindakan apa yang melatar belakangi sehingga perasaan tersebut muncul.

Perhatikan struktur kalimat berikut:
"Aku benci kamu!!!!!!!!!!"
"Aku kangen kamu..."
"Aku nyaman sama kamu..."
"Aku ga suka sama kamu..."
"Presentasi kamu tadi tuh jelek!"
"Kamu ga pantes deh pake baju itu..."

Ini adalah 'perasaan' yang kita rasakan. Tanpa sadar, banyak dari kita seringkali mengungkapkan hal tersebut pada orang lain, tanpa menyadari bahwa itu adalah kalimat yang tidak sempurna.

Bukan tidak sempurna dari sisi S+P+O+K-nya yaa... duh nilai Bahasa Indonesianya pasti 9 semua ini....

Kalo QQ menerima kalimat tersebut terlepas dari nadanya positif atau negatif, akan kemudian bertanya, "Apanya??"

Maka kemudian diusulkanlah sebuah struktur kalimat untuk memberikan saran.
bukan Subjek + Objek + Predikat + Keterangan...
tapi, "WhenWhat is the action + How does it make you feel"

Perhatikan struktur kalimat berikut:
"Kamu tuh ga pernah ngertiin perasaan aku, aku benci kamu!!!!"
"Kalo kamu ga ada di sini, aku kangen kamu..."
"Tiap ada di dekat kamu, aku merasa nyaman..."
"Kamu tuh ga pernah menghargai aku, aku ga suka sama kamu..."
"Setelah memperhatikan dari tadi, presentasi kamu tadi tuh jelek!"
"Kok aku lihat-lihat, kamu ga pantes deh pake baju itu..."

Nah, menurut kalian apakah kalimat tersebut menjadi lebih sempurna?
benar bahwa ada action sebelum kita mengungkapkan apa yang kita rasakan. Namun apakah benar ada action di dalam kalimat tersebut.

"Kamu tuh ga pernah ngertiin perasaan aku" apakah itu sebuah perbuatan?
Tidak... semua contoh di atas itu masih "perasaan + perasaan"
struktur kalimatnya masih belum sempurna.

Bandingkan dengan kalimat berikut:
"Kamu kemarin ngomongin buruk tentang aku sama si Surti, aku benci kamu!!!"
"Kamu tuh suka tiba-tiba meluk aku dari belakang, kalo kamu ga ada, aku jadi kangen..."
"Kemarin pas aku lagi kesel banget, kamu bisa menenangkan aku. Aku nyaman sama kamu..."
"Pas ulang tahun kamu kemaren aku ngasih kamu kaos, kok sekarang kamu ngepel pake kaos itu, kamu ga menghargai aku, aku ga suka sama kamu..."
"Kamu tadi terlalu banyak membelakangi audience, terus suara kamu pelan banget, mata kamu juga kemana-mana ga fokus, presentasi kami tadi tuh jelek!"
"Kamu tuh pake celana warna ijo, ga cocok kalo pake baju biru, kamu ga pantes deh pake baju itu..."

Nah, kebayang ga bedanya antara tiga kelompok kalimat di atas itu?
Bayangkan kalo seseorang bilang ke kamu, "Aku benci kamu..."
Ketika kita mendapatkan seseorang mengatakan kalimat tersebut, tentunya hal yang ingin kita lakukan adalah memperbaiki diri agar orang tersebut tidak lagi membenci kita. Namun ketika informasi yang kita dapatkan hanya, "Aku benci kamu..." maka dari mana kita memulai perbaikan tersebut.

Oleh karena itulah, ketika kita menyampaikan saran alias feedback kepada orang lain, hendaklah sampaikan dengan sempurna. 

Kudu ada action dibalik emotion yang kita rasakan.
Jadi ketika kita mendapatkan kalimat, "Kamu kemarin ngomongin buruk tentang aku sama si Surti, aku benci kamu!!!"
Maka respon pertama kita selain, "Eh, tahu darimana?" karena kita masih berusaha mengelak, adalah, "Oh ternyata kamu benci aku karena itu..."
sehingga seseorang bisa secara pantas meminta maaf, "Maaf karena aku udah ngomongin kamu di belakang, ga akan aku ulangi lagi.."

Dengan begitu, kita akan lebih bisa mendapatkan apa yang kita mau. Atau kalian lebih memilih respon orang, ketika kita bilang, "Aku benci kamu!!!"
"Ya udah kalo gitu aku minta maaf deh.."
"Maaf buat apa?"
"Buat segalanya..."
Tulus ga sih maaf kalo bahkan kita tidak tahu kesalahannya??

itu untuk yang negatif...
sama halnya ama yang positif, ketika seseorang memberikan pujian, tentu saja yang ingin kita lakukan adalah mempertahankan apa yang kita lakukan dong...
"Aku suka kamu..."
Kalo cuma gitu doang, maka apa yang harus kita pertahankan...?
"Aku suka wajah kamu" lebih enak... artinya kita tahu bahwa mulai sekarang kita harus mempertahankan wajah agar tidak berubah. 

"Aku suka kamu karena kamu kemaren ngasih aku tas branded yang ori"
Nah, kalo gitu kan kita tahu bahwa kita harus lari sesegera mungkin dari orang tersebut...
Yah, kecuali kalo emang kita orang yang mampu dan rela untuk selanjutnya agar dia tetap suka sama kita, kita harus terus menerus memberikan orang tersebut barang branded yang ori....

Enak kan kalo setiap orang tuh mengungkapkan action atau cause di balik perasaan yang mereka rasakan?
Tapi tetep aja sering kita temukan, "Aku benci ama kamu..!!" 
"kenapa?"
"Ga tahu, pokoknya benci aja...!!!"

lah???????????????????
Hal-hal kaya gitu tuh emang ajaib... ga ada api tahu-tahu ada asap aja...
Maka dari itulah, berhati-hati ketika kita mengungkapkan perasaan kita. Terkadang mungkin sebenarnya kita tahu apakah action atau cause di balik setiap perasaan yang kita rasakan, namun terkadang kita malu mengungkapkannya.

Contoh lagi-lagi pake ekstrim dan kalo perlu sensor buat di bawah 17 tahun.
"Aku suka kamu, soalnya.... permainan kamu semalem di kasur... ugh.. bikin aku mengeong..."
Wah.... ini adalah hal yang paling diidam-idamkan didengar semua orang nih kayanya... tapi keseringan kita ga pernah menyebut sampe ke tahapan itu karena antara malu dan takut dicap sex addict.

Pernah ada sebuah kisah yang agak ekstrim juga sih dan sebaiknya jangan di tiru.
Seorang wanita sedang dipinang oleh seorang pria, kemudian sang wanita bertanya, "Wahai Pria, (kebetulan nama tuh pria adalah Pria, hahaha...), apakah hal yang membuatmu jatuh cinta padaku?"
sang pria dengan jujur menjawab, "Aku jatuh cinta dengan mata indahmu..."
Kemudian sang wanita mencongkel matanya dan memberikan pada pria tersebut.

Sebenernya sih moral dari cerita ini tuh adalah, kalo mencintai seseorang, jangan fisiknya doang, karena fisik bisa pudar seiring waktu. Tapi dalam kasus ini, itu benar kan? kalo emang cinta ama matanya... ya udah ambil matanya aja.... hahaha...

Ini juga salah satu pentingnya poin kejujuran dalam hidup kita, terkadang kita terlalu takut menyakiti orang lain melalui kritik yang kita sampaikan. Percayalah, lebih menyakitkan lagi mendapatkan kritik yang isinya perasaan, tapi ga jelas dimana salahnya.

"Presentasi kamu tadi tuh jelek"
Pas ditanya, "Jeleknya dimana?" eh orang tersebut malah diem doang.
Ternyata orang tersebut merasa presentasi tersebut jelek karena muka presenternya emang jelek, jadi dia sentimen. 

Tapi kalo ga dikasih tahu, orang tersebut ga bakal pernah tahu, bahwa ternyata muka juga mempengaruhi hasil presentasi seseorang.Sehingga sampaikanlah, "Mungkin ini opini pribadi, tapi menurutku muka kamu jelek... sehingga orang malas memperhatikan presentasi kamu..."
reaksi penerima kritik bisa dua arah, pertama tersinggung dan kemudian malah marah. Kedua adalah take it like a champion, "Oh ternyata begitu, baiklah saya akan mendengarkan kritik yang lain, jika ternyata memang muka saya jelek, nanti ke depannya saya pake make up yang lebih tebal..."

Keuntungannya dari sebuah kritik yang pedas selain enak... (eh itu kripik), adalah kita jadi tahu dimana lokasi tepatnya kita harus memperbaiki diri. Mungkin saja 100 orang memberikan 100 kritik yang berbeda, bukan berarti kita harus menerima semuanya kan? namun tidak ada salahnya untuk menganalisa dengan baik kritik-kritik yang masuk tersebut. Tapi kalo ada yang kasih kritik cuma "Jelek", "Bagus", "Bravo", "Keren"... buang aja... ga guna itu, ga ada nilai tambahnya!!!

hahahaha....

Jadi ingat!!!!
Ga ada asap tanpa api...
Kalo kita ingin mengungkapkan perasaan kita, pastikan ikuti dengan action yang menyebabkannya....
Kalo kita sendiri ga tahu kenapa kita merasakan hal tersebut, maka tanyakan lagi dan tanyakan lagi ke diri kita... pasti ketemu jawabannya kenapa...

Namun kalo alasannya karena takut, jangan takut...!!! 
kalo ada yang marah pas nerima kritik, suruh baca blog yang akan QQ tulis selanjutnya...
How to Take Critics Like a Champion......
(jika ada waktu... hahaha...)