Who Am I? Not Spiderman

My photo
Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia
Rizky Novrianto is just an ordinary human being who try to live his life as extraordinary as it can be. I like to be different. You maybe able to find someone better than me, but You may never find someone like me. I hope common courtesy hasn't die yet. Treat people the way you want to be treated and even more, treat other people the way they want to be treated.

Tuesday, July 30, 2013

Singlish vs TOEFL

Pertama-tama, QQ awalnya cukup bertanya-tanya, kenapa nih kuliah di Singapura kok punya standar TOEFL tinggi banget, ga banget-banget juga sih, lebih tinggi 30 poin daripada persyaratan untuk ikutan beasiswa ADS. Namun karena ternyata hasil test TOEFL QQ pas dan memadai, jadi yaaah bersyukur aja sekarang QQ bisa di sini.

Seiring dengan berjalannya waktu dan proses yang ada, QQ rasanya mulai memahami alasan dibalik nilai TOEFL yang tinggi itu. Meskipun menurut QQ, nilai atau score memang nggak lebih dari sekedar angka di atas kertas, namun mungkin itu bisa menjadi benchmark yang baik untuk mengetahui paling nggak fondasi bahasa Inggris seseorang tuh gimana.

Terlebih khususnya lagi kenapa nih kampus, Lee Kuan Yew School of Public Policy, menuntut hal tersebut. Kampus ini menurut QQ memiliki diversifitas yang luar biasa beragamnya. Mulai dari Australia, Bhutan, Bangladesh, Nepal, India, Myanmar, Pakistan, Malaysia, Jepang, Indonesia, Vietnam, Brunai dan lain-lain hingga Singapura sendiri.

Nah sekarang bayangkan jika kita harus berbicara dengan orang-orang tersebut. Tentu saja kita harus menggunakan bahasa Inggris. Nah, masalahnya adalah... Tiap orang memiliki aksen atau logat masing-masing. Kaya misalnya kita di Indonesia aja nih, ada orang medan ngomong bahasa Indonesia dan ada orang Bali ngomong bahasa Indonesia. Ada logat masing-masing khan?

Nah, kita mungkin bisa memahami apa yang mereka ucapkan, meskipun logatnya berbeda-beda karena itu adalah bahasa kita sehari-hari. Kita adalah Native speaker atau pembicara aslinya untuk bahasa tersebu. Setiap hari kita menggunakan bahasa Indonesia, sehingga nyaris semua istilah dan bahasa bisa kita katakan dan kita pahami maknanya.

Nah, bayangkan jika kita berbicara dengan misalnya orang Cina, dengan logat mereka namun dalam Bahasa Inggris. Oke, jadi titik masalahnya adalah, Tidak ada dari dua negara tersebut yang dimana Inggris merupakan bahasa asli mereka. Jadi, di Singapura ini  tak ada satupun orang yang berbicara bahasa Inggris sebagai seorang Native Speaker. Yah, mungkin pengecualian untuk beberapa orang dosen yang memang impor, hehehe...

Jadi pada suatu tahap tertentu, dalam percakapan kita, akan sering kita menggunakan kata-kata seperti "I'm sorry" atau "Excuse me" atau "Can you repeat that?" Karena emang terkadang dengan kita bukan sebagai native speaker dan pembicara juga bukan seorang native speaker, akan ada logat-logat tertentu yang ketika dipadupadankan dengan bahasa Inggris, menjadi janggal, aneh dan tidak jelas.

Ada beberapa hal yang QQ perhatikan dalam logat Singapura atau logat dimana ketika orang Cina-Melayu berbicara bahasa Inggris.
1. ll menjadi w
ini mulanya QQ perhatikan pas ke teller sebuah bank. Misalnya kata Will maka kita akan terdengar seolah-olah orang tersebut berkata Wiw. 
2. th menjadi f
ini mulanya QQ perhatikan pas pernah berdialog dengan seorang Singapura di Manado. misalkan with, maka akan tedengar seolah-olah dia berkata wiff atau breath maka akan terdengar seperti briff.

Dulu, QQ sempet berpikir dan percaya bahwa bahasa yang akan merusak bahasa Inggris adalah Bahasa Indoesia. Ternyata jauh sebelum bahasa Inggris digauli oleh bahasa Indonesia. Singapura telah terlebih dahulu menggaulinya dan didapatkanlah anak haram bernama Singlish. Ternyata, istilah seperti "No play-lay la" yang maksudnya kurang lebih, "Jangan main-main dong..." itu berasal dari Singlish.

Well, itu hanya salah satu dari puluhan logat yang akan QQ temui di sini. Oh tuhan, kayanya menghapal nama masing-masing orang aja udah cukup sulit,sekarang QQ harus mendengarkan dengan seksama jika seseorang ngomong. Karena itu QQ paling benci kalo harus berbincang-bincang sementara di belakang atau disekitarnya lagi pada berisik. Karena QQ pasti akan banyak bilang excuse me, pardon me, what? dan lainnya.

Kita berbicara dengan orang Pakistan, beda dengan logat India. Bicara dengan orang Cina beda lagi logatnya dengan aksen Australia. Sebenernya QQ juga ga tahu apa emang QQ doang yang kesulitan ato semua orang mengalami kesulitan yang sama yaa?

QQ belajar bahasa Inggris tidak melalui kursus formal. Selain pelajaran di sekolah dan satu term di LIA, QQ belajar Inggris melalui lagu dan subtitle. Masalahnya adalah yang terbiasa QQ denger adalah aksen Amerika. Jadi ketika harus mendengarkan aksen-aksen yang beragam ini, wow... sesuatu yaa..

Belum lagi kadang QQ pikir, karena belajarnya sistem pasif, QQ lebih paham untuk mendengarkan daripada bebicara. QQ sendiri ga tahu kalo QQ berbicara,QQ berbicara dengan aksen apa yaaa...? 

Jadi kalo ada yang ajak ngomong, QQ ga ngerti. QQ akan berusaha aja menangkap satu atau dua kata yang bisa QQ terjemahkan dan kemudian QQ akan mencoba menafsirkan keseluruhan kalimat yang baru diucapkan orang tadi. Kemudian tinggal angguk-angguk geleng-geleng dah dan tentu saja tidak lupa untuk tersenyum dan tertawa jika lawan bicara kita terlihat senyum atau ketawa. Yah, intinya being modesty ama being polite aja dah. 

Well, sapa tahu tiap kali QQ ngomong, mereka juga melakukan hal yang sama. hahaha...
Yah, learning by doing aja laaah...
wrong-wrong little, cincai laah....!!!

Monday, July 29, 2013

Rubber Watch Phenomenon

I Actually don't know what is the correct English term for Indonesian term, "Jam Karet". It's a thing where people just love to be not punctual on every time schedule that has been made before. In Indonesia it's a very common thing. Let say if you invite people for an event at 7 am, then you'll probably going to start the event at 8 or 8.30. 

Here in Singapore, I really do think that I will no longer meet such a thing. But this morning, when it's clearly stated that you have to gather at 8.45 am, there are people who still come at 9 am. Well it's a shock. Remembering that not all of them are from Indonesia. Well I just thank God that I'm included in the punctual group. hahaha...

So looking at this morning event, we can draw a conclusion, Rubber Watch Phenomenon is actually not an Indonesian thing, hahaha. People who has no respect for time, they have no respect for others. If you come late, it's either you make other people wait for you or eventually you'll get left behind. 

Some scientist said that time is actually not a linear thing, maybe some time in the future, it'll be possible for us to turn back in time. But are you really gonna wait for that to happen, so you can come back in time to fix every mistake that you've made? Well I don't think so. Time is something that we have that cannot flow back every time we wanted. We bow down in the face of time. So a respect to time is something that we must do.  

Well, time is an abstract thing so you cannot actually touch it and bow down to it. But if you really can't have a respect to time, at least have respect for others. There are people who have done their best to be punctual, just don't let them disappointed. Because this Rubber Watch Phenomenon, is an influential thing. If someone who previously always being a punctual person, but often got stood up and has to wait the rubber-watcher people, eventually they will also became a rubber-watcher people.

Now what should we do? Well it's about time for those people to paid their dues. If an event is start at let say 8 am. The event coordinator has to be the law here. We can leave those rubber-watcher people. Let's just start with the people that we have who has been a good sport.

It will teach two things. First is that we appreciate those who has been punctual and second is that we give 'reward' to those who come late by teaching them the importance for being punctual. Sometimes hard lessons really is needed.

Well this is my first blog in English. If I once again read it from the top, darn it... I look angry. Hahaha... because no I'm not. 
It actually funnier in my thought but then when I write it, it becomes anger. hahaha...
Maybe this is why I have to keep writing in English. I'm still not that good in pouring what I had in mind to writing in English. 
I hope, by time, it'll get better.

Perubahan Bahasa dan Hal Baru

Pernah ga kita memperhatikan bahasa yang digunakan seseorang dalam social media yang mereka gunakan? Ada yang menggunakan bahasa daerah mereka masing-masing untuk menulis status, ada juga yang pake bahasa Indonesia namun ada juga yang pake bahasa Inggris. Kalo mau diperhatikan lebih dalam lagi, status itu adalah apa yang ingin kita komunikasikan kepada lingkungan orang-orang yang ada di social media kita.

Jadi kalo seseorang melakukan update statusnya dalam bahasa daerah, maka lingkungan pertemanan dia dalam social media tersebut dapat dipastikan mayoritasnya adalah orang-orang lokal atau satu kota dengan si penulis tersebut. Jika bahasa Indonesia, maka mungkin pergaulannya sudah nasional karena jika dia tetap menggunakan bahasa daerahnya, maka beberapa orang teman-temannya tidak akan mengerti.

Nah sekarang QQ mulai berpikir untuk meng-update penggunaan bahasa QQ ke bahasa Inggris, karena meski belum banyak, kayanya kasihan juga kalo ada yang nge-add QQ di sini dan dia nggak ngerti apa yang QQ tulis. GR yaaa.... hahahaha, macem ada yang merhatiin aja... hahahaha....

Sampe SMA, QQ sudah menjadi warga Palembang, kemudian mulai kuliah QQ menjadi warga Nasional lingkup Indonesia dan sekarang QQ pengen jadi warga Internasional. hee... Jadi QQ akan mulai berusaha untuk menggunakan bahasa Inggris untuk menulis baik itu status atau blog

Sebenernya sih bukan karena apa yaaa... tapi memang kayanya udah saatnya aja. Sekarang QQ sehari-hari udah ngemeng bahasa Inggris melulu. OMG, rasanya susah banget karena nggak terbiasa tadi. Seharusnya kayanya dari dulu deh QQ mulai ngemeng-ngemeng dan nulis-nulis dalam bahasa Inggris, jadi QQ sudah cukup terbiasa dengan baca tulis ala bahasa Inggris.

Namun memang seharusnya apa yang QQ tulis tuh berbicara kepada mayoritas lingkungan QQ sih, sementara lingkungan Facebook QQ tuh paling ga sampe 10% yang berbicara bahasa Inggris, sisanya berbicara bahasa Indonesia. Namun kalo QQ rasa, ga cuma sekalian QQ melatih diri akan baca dan tulis bahasa Inggris, siapa tahu kalian-kalian semua penggemar QQ bisa sekalian melatih bahaasa Inggris dan mengkoreksi kalo-kalo QQ ada salah tulis, salah ejaan dan salah struktur kata.

eeeh, wait a minute....
Serasa banget ya QQ, hahahaha.... beneran kah ada penggemarnya?? hahahaha...
Jangan-jangan sebenernya mau nulis pake bahasa apaaa juga, belum tentu ada yang perduli... hahaha... yah, kalo gitu, mungkin ga ada yang perduli juga kalo QQ nulis pake bahasa Inggris.

Namun, untuk kalian yang beneran penggemar nih blog dan suka mantengin status-status QQ... makasiiih.... 
Jadi kalo misalnya ada yang minta translate, nanti QQ buat versi dua bahasa deh... :)

Malah sekarang QQ juga berpikir untuk memulai sebuah VLog alias Video Blog. Beberapa hari ini QQ mantengin VLog seseorang dan kok kayanya menarik. Well, first of all, QQ sendiri bukanlah seorang yang suka membaca, QQ lebih suka memperhatikan sesuatu yang bergerak dan berbicara.

Namun masalahnya untuk buat VLog ini ada dua. Satu, QQ demam kamera.... dan dua dulu koneksi internetnya itu lemot.

Well, sekarang dan sampe ke depannya mungkin QQ akan dituntut untuk sering berbicara dan presentasi di depan kelas, jadi sebenernya kalo QQ mulai membuat VLog ini, QQ bisa sambil belajar juga untuk berpresentasi dan sekaligus mendapatkan feedback akan penampilan QQ agar terus menerus semakin membaik di masa yang akan datang. 

Sedangkan untuk koneksi internet... wah maknyos, nih koneksi WiFi disini kuenceeeeeng sedeppp. Jadi kayanya kalo QQ mau upload sebuah video ke YouTube mungkin akan lebih mudah daripada sebelumnya. Kemaren coba donlot, speed-nya up to 1,2 GBps... giga yaaa, GIGA. Sedep ga tuuuh...??

Yah, semua perubahan ini mungkin ga ada yang terlalu memperhatikan kecuali beberapa orang. Jadi, let's go with it anyway

So let me close today's journal with a story about change.
The nature has its course in terms of change. Although I'm not 100% agree with the Darwin Theory, he did say something right. The one who can survive doesn't always the strongest or the biggest one. Well, dinosaur extinct. The one who can survive is the one who can adapt to change that happens around them.

This is one of my effort to adjust my self to the change that happen in my life. My surrounding is changing now, I'm no longer in a place of my comfort level. I guess I just simply has to step up my game and keep improving my self to the level where I can survive in this place.

I just finally hope that all of you will bear with me through this and who knows, you still can take something good out of my experience. 

Have a good day and let's start a new day TODAY.

Sunday, July 28, 2013

Panduan Naik Bus di Singapura

Udah pada baca blog sebelumnya tentang Panduan Naik MRT di Singapura?? kalo belum silahkan baca, karena ini akan membahas mengenai tahapan selanjutnya untuk moda transportasi lain di Singapura, BUS. 

Menurut QQ, kalo anda masih pemula dan benar-benar tidak mengenal daerah Singapura sama sekali, moda transportasi yang harus anda piliha adalah MRT. Karena MRT itu memiliki tujuan yang jelas dan pasti. 

Kekurangan dari sistem MRT adalah jarak yang harus kita tempuh dengan berjalan kaki akan cukup jauh. Misalkan di Halte MRT Botanic Garden, untuk nyampe ke kereta kita harus turun hingga 3 level ke bawah tanah. Belum lagi ketika kita harus transit pindah dari satu jalur kereta ke jalur kereta lainnya. Waw, dijamin langsing dan betis kenceng... hahaha...

Nah, Naik bus itu cenderung lebih sedikit jalan kakinya karena kita hanya perlu menunggu di halte yang tersedia langsung di pinggir jalan, tanpa harus turun ke bawah tanah. Hanya saja menurut QQ, kalo anda mau nekad naik bis, pastikan anda tahu secara visual tentang lokasi yang anda tuju.

Jadi begini ceritanya, QQ beberapa hari yang lalu mencoba mencari sebuah toko bernama IKEA ALEXANDRA yang terletak di Alexandra street. Berdasarkan panduan yang QQ punya, QQ cukup naik bus No.153 dari halte bus Botanic Garden, turun 13 halte selanjutnya dan tinggal jalan kaki hingga ke tujuan. 

Yah, pada awalnya sih ini karena kebodohan QQ juga. QQ salah halte. QQ naiknya dari halte yang ada di seberang Botanic Garden, sehingga 13 pemberhentian selanjutnya, QQ berada di sebuah tempat entah berantah. wakakakaka...

Yah, tadinya sih udah mau pulang aja naik taksi (meski mahal) tapi terpaksa... hikz...
Tapi pas QQ nyebrang halte, ternyata kayanya masih terselamatkan nih perjalanan QQ di malam ini. Jadi di tiap halte bus di Singapura tuh ada keterangan bus apa aja yang lewat dan di halte mana aja mereka berhenti. 

Nah, masalahnya dengan bus di Singapura adalah, tidak seperti MRT, setiap kali tuh bus lewat sebuah halte, di ga kasih pengumuman itu halte apa namanya. Nah kedua, kalopun kita berusaha menghitung jumlah halte yang telah dia lewati, kita juga harus selalu waspada, karena kalo ga ada penumpang yang mau turun atau naik, dia bisa saja ga stop di halte bus tersebut. 

Jadi kalo QQ kemaren, ngambil semacem brosur gitu yang ada di bus (tapi ada bus juga yang ga menyediakan) kemudian selalu waspada melihat ke luar untuk melihat halte apa saja yang sudah kita lewati dan menghitungnya sampe di halte yang kita tuju. 

Jadi, kalo kita belum tahu lokasi yang kita tuju tuh kaya apa, maka kita ga bisa santai naik itu bus. Karena secara konstan, kita harus tetap mengawasi halte mana saja yang kita lewati dan kemudian bersiap-siap untuk berhenti dimana kita tuju. 

Sementara kalo bicara tentang ongkos dan cara naik turun bis-nya mah gampang. Sama kaya MRT. Kita masuk dari pintu depan sementara turun dari pintu tengah. Nanti ada alat untuk menempelkan kartu EZ link kita begitu masuk dan keluar. Sebuah catatan buat pelupa kaya QQ, Jangan lupa menempelkan EZlink kita pas keluar, karena dendanya adalah kita akan dikenakan biaya maksimum dari perjalanan kita.

Yah, ga tahu juga gimana mereka tahu kita lupa atau tidak. Yah, teknologinya udah canggih...hahahaha... QQ mah minder aja....

Nah, jadi kesimpulan cerita kali ini adalah...
MRT emang jalannya lebih jauh, tapi lebih nyaman karena kita ga perlu trus mengawasi kondisi di luar kita untuk memperhatikan kita akan berhenti di mana. Karena Bus tidak memberi pemberitahuan halte mana yang akan mereka stop selanjutnya.
Tapi nanti kalo sudah mulai terbiasa dan hafal jalan, nah naik bus mungkin sebuah pilihan yang lebih enak karena kita bisa membuat betis kita tetap dalam ukuran sewajarnya...hahaha...

Yah, pokoknya... tetep enjoy Singapura laaah....
Ga ada ojek sih disini....hahahaha....

Singapura Mahal Ya...

Kayanya sih itu yang QQ rasakan banget begitu mengalami transisi dari Indonesia ke Singapura. Kok kayanya semuanya serba mendadak jadi mahal, hikz. 

Ibaratnya gini, setiap bulan emang ada uang saku, katakanlah (tidak menyebut jumlah sebenarnya, tapi mendekati) dapetnya S$1000. Padahal yaaa...padahal kalo kita kembalikan ke standar Rupiah, itu tuh sangat besar sekali. Bahkan jika di rupiah-kan sekitar Rp.8.300.000 (dengan kurs terakhir QQ nuker Rp.8.300), itu bahkan lebih gede dari gaji bulanan QQ plus tunjangan...

Jadi, untuk standar hidup di Indonesia, mungkin QQ udah bisa masuk kelas poya-poya. Tapi masalahnya adalah, sekarang QQ hidup di Singapura, dimana standar ternyata menjadi tinggi. Biasanya kalo misalnya kita makan di kantin ato pujasera kantor, misalkan ayam penyet, mungkin15-20 ribu kita udah bisa dapet 1 ayam + Nasi + lalapan bahkan terkadang + Tahun/Tempe. Namun di sini, kaya ditempat QQ biasa makan akhir-akhir ini, menu makanan paling murah kayanya kemaren QQ beli Nasi Goreng Ikan Asing, tuh seharga S$ 3.5.

Kalo di-rupiahkan, standar Rp.8.000 aja biar mudah, artinya sekitar Rp.28.000 lebih. Wah itu mah bisa makan Nasi Goreng Kepiting di Solaria dan masih plus es teh manis pula. Tapi disini untuk minum, segelas Es Teh Tarik, S$1.5 atau sekitar Rp.12.000. 

Sebenernya harga seperti itu tuh emang bisa kurang lebih disamakan jika kita hidup di Indonesia, yeaaah...kalo kita hidupnya makan di mall. Sementara ini adalah makan di semacam pujasera biasa gitu. Yah, mungkin setara warteg laaaah...

Kemudian QQ juga jalan-jalan ke sebuah department store gitu, kemudian QQ melihat harga-harga kemejanya. Tanpa melihat merk dan kualitas bahannya, paling murah yang QQ lihat adalah seharga S$39 atau sekitar 320 ribu-an. Sementara selama ini QQ selalu mengira kalo kemeja The Excutive seharga Rp.289.000 tuh udah kayanya kemahalan. Kenapa? soalnya masih kemeja bangsa-bangsa Alisan atau Stanley Adams dengan harga lebih murah 50%. Seketika itu juga, kok The Executive yang selama ini dalam benak QQ selalu terlihat sangat mahal, menjadi, "Darn, harusnya QQ beli The Executive aja banyak-banyak sebelum kemari..." hahaha.

Kemudian QQ juga mau beli peralatan daput seperti panci, piring dan mangkok. Harga pancinya yang terlihat oleh QQ yang anti lengket, harganya mulai dari S$39 keatas. OMG, 350-an ribu cuma buat panci doang?? di Indonesia, bahkan merk teflon yang oke punya pun kayanya bisa kita dapat dengan 150 ribu doang gitu khan... Piring kemaren QQ dapet di harga S$1.5 dan mangkok nya di harga S$1.8. Coba aja kita ke pasar, dan kayanya harga piring segitu mah udah dapet piring yang oke punya.

QQ juga kemaren belanja Gantungan Handuk seharga S$9.5, Bed Cover seharga S$19.9 dan lainnya. Sesuatu yang kalo di Indonesia, kita udah bisa dapet sesuatu yang berada di kelas premium. 

Mungkin kalian semua akan berkata, "Siapa tahu kualitas barang di Singapura emang premium semua... jadi emang mahal..."

Nah itu dia masalahnya. Kalo di Indonesia, kita punya versi paling murahnya sekian. Misalkan Kemeja Stanley Adams seharga Rp.129.000 sehingga kita bisa merasa bahwa merk The Executive seharga Rp.289.000 adalah kemeja kelas premium. Naaaah, di Singapura S$39 itu yang paling murah, sementara yang lebih mahal lagi banyak. Jadi somehow sulit bagi QQ untuk mengatakan bahwa kemeja seharga S$39 disini adalah merupakan kelas premium, karena pada faktanya itu adalah harga yang paling murah.


Satu lagi yang QQ rasakan sangat mahal. Perasaan dari dulu, orang banyak bilang tentang koneksi data(internet) di Indonesia itu adalah masuk salah satu yang termahal. Well, QQ juga lupa siapa yang bilang,  tapi mungkin orang itu kayanya belum pernah ke Singapura. QQ beli kartu perdana Singtel di Bandara dengan nominal $$50, seharga yah S$50... bayangkan 400-an ribu cuma buat perdana, yang kalo di Indonesia bisa kita dapatnya nyaris di bawah Rp.10.000 dan itupun dengan bonus seabrek. Kemudian Paket BB-nya, ga kaya di Indonesia dimana paling ga ada 4 pilihan paket mulai dari Gaul-lah, Solialita lah,hingga sampai ke paket Full BIS. Di sini (Singtel dan M1) paket BB-nya cuma 1 pilihan kalo mau yang bulanan yaitu, BB Full BIS + Paket data 1GB seharga S$20. 160-an ribu sebulan. wow, sesuatu...

Jadi, kalo ada yang berpikir, hidup dengan $1000 di Singapura sama dengan hidup dengan Rp.8.000.000-an di Indonesia, yah... think again... hahaha... Di Indonesia mungkin dengan uang segitu, kita bisa menikmati hidup di kelas premium. Sementara di sini, yah mari berharap QQ bisa hidup untuk menghadapi bulan berikutnya, hahaha...

Karena pada dasarnya QQ akan tetap sangat-sangat bersyukur, soalnya QQ yakin pasti banyak yang bersedia, dalam hitungan detik saja, untuk mengambil posisi QQ. Jadi pada suatu titik tertentu, QQ harus berhenti untuk terus membandingkan Hidup di Singapura dengan hidup di Indonesia. Karena jika QQ terus saja memikirkan itu, Kayanya QQ menghalangi diri sendiri untuk menikmati hidup QQ di Singapura ini.

Jadi meskipun Ice Skating di sini seharga S$39, nonton seharga S$10-13, masuk Universal Studios seharga S$74, sekali naik MRT bisa sekitar S$1-2, Harga Oreo S$4,5, Burger King S$12. Yah tak mengapalah, yang penting, pinter-pinter QQ aja gimana mengatur keuangan supaya bisa pas itu duit jajan bulanannya dan bahkan kalo bisa tetap menabung, buat travelling... hahahahaha......!!!

Tetep berusaha untuk jadi Part time Student, FULL TIME TOURIST dah pokoknya....!!!!

Thursday, July 25, 2013

Panduan Naik MRT di Singapura

Singapura terkenal memiliki salah satu sistem transportasi yang terbaik di dunia. Sistem MRT atau Mass Rapid Transport-nya yang sudah melingkupi hampir semua bagian-bagian penting di Singapura. Namun masalahnya, karena udah kecanggihan, bagi orang yang kurang canggih kaya QQ nih misalnya, yang paling canggihnya cuma naik busway doang, naik MRT merupakan tantangan tersendiri.

Jadi, bagi anda-anda, kamu-kamu, elu-elu yang mau pada belajar dari pengalaman QQ, mari yang jauh merapat, yang dekat menjilat... holoooo....

Jadi kalo menurut QQ, sistem MRT sistem Busway tuh udah beti-beti laaah, alias beda tipis, namun yaaaa... namanya Indonesia yaaa, program sebagus apapun kalo masuk Indonesia, pasti langsung ternoda, bak perawan pertama kali masuk tempat sepi dan terpencil yang penuh pemerkosa. Loh, apa hubungannya?

Sebenernya singkat doang sih, jadi berusaha ngelucu dikit biar nih blog ga kependekan. hehehe...

Posisi dimana stasiun MRT Bandara, udah pernah dibahas di blog sebelumnya yaaa... Ada di terminal 2. dari Terminal 1 kudu naik sky train, namun kalo dari terminal 3 bisa jalan kaki aja.

Selanjutnya anda perlu tahu EZ Link Card yang merupakan kartu saktinya. Kalo anda cuma mau 2-3 hari dan ga mau repot, beli aja Tourist Pass dan anda akan bebas naik turun dan nyambung sana sini pake MRT atau bus. Tapi kalo anda merencanakan jangka panjang atau ga bakal sering-sering pake MRT, maka ada EZ Link Card. Harga pertamanya adalah 12 dollar Singapura. 5 dollar untuk kartunya (tidak bisa di-refund) dan 7 dollar adalah saldo awal anda. Kartu bisa di top-up untuk kelipatan 10 dollar.

Jangan takut jangan khawatir, penggunaannya sangatlah mudah. Anda ga perlu repot-repot itung ongkos. Mesin yang akan melakukannya untuk anda. Anda masuk cukup tempelkan dan keluar juga tempelkan, nanti kartu anda akan berkurang secara otomatis sesuai jarak yang anda tempuh. cukup pastikan aja saldonya memadai.

Nah, yang terpenting selanjutnya ketika anda akan menaiki MRT adalah.
1. Mengetahui tujuan anda mau kemana
2. Mengetahui stasiun MRT terdekat dengan tujuan anda
3. Mengetahui kita naik yang jalur apa dan transit dimana
4. Mengetahu ujung dari masing-masing MRT yang akan anda naiki

Oke, sebelum masuk ke bahasan yang agak berat, mari kita bahas mengenai jalur-jalur yang ada. Ibaratnya atah mata angin ada North, East, West, dan South. Maka jalur MRT ini berdasarkan itu ada yang North ke South, jadilah North South Line (NSL), atau East ke West jadilah East West Line (EWL) dan semuanya akan saling bersinggungan di stasiun interchange. Kalo diibaratkan kaya busway tuh misalnya stasiun harmoni. Stasiun dimana beberapa jalur ketemu, buat penumpang yang pengen ganti jalur.

Jadi misalkan gini. Anda dari Changi Airport hendak ke Botanic Garden.
1. Tahu tujuan kita, Botanic Garden
2. Stasiun MRT terdekat adalah Stasiun MRT Botanic Garden yang merupakan bagian dari Circle Line.
3. Nah, sekarang lihat di peta yang ada di tempat menunggu kereta. Botanic Garden adanya di Circle Line (CCL) dan Changi Airport merupakan bagian dari East West Line (EWL) kalo ga salah. Nah EWL dan CCL ini bertemunya di Stasiun Paya Lebar. Sekarang udah tahu?
Kita naik di Changi kemudian trasit di Stasiun Tanah Merah, karena di Tanah Merah ini, kita harus turun, karena kereta akan balik ke bandara lagi. terus kita nyambung EWL ke Paya Lebar, untuk kemudian pindah ke CCL ke Botanic Garden.
4. Tahu masing-masing ending tujuan. East West Line Dari Bandara akan stop sampe ke Stasiun Tanah Merah. Kemudian ketika kita melihat di peta, kita lihat untuk ke Stasiun Paya Lebar, kita lihat ujungnya tuh stasiun apa. Dalam kasus ini, EWL bermula dari Pasir Ris sampe ke Joo Kun. Apakah ujung perjalanan kita Pasir Ris atau Joo Kun? Kalo mau ke Paya Lebarm kita harus yang ke arah Joo Kun.

Mengapa penting bagi kita untuk mengetahui ending kereta yang akan kita naiki?
Karena beda dengan busway, MRT tuh ga secara detail mengarahkan anda menuju ke tempat yang anda tuju. Nanti ketika anda turun, hanya ada misalnya Platform (sisi) A dan sisi B. nanti tulisannya itu bukan stasiun selanjutnya, melainkan hanya tertulis menuju tujuan akhir. Misalnya sisi A menuju Joo Kun dan B menuju Pasir Ris. Jadi kalo kita ga tahu mana ujungnya, kita akan bingung kalo kita mau ke Paya Lebar. 

Waw, hal ini kedengeran simple di kepala QQ, tapi begitu dituangkan ke tulisan, kok kayanya rempong juga. hahaha...
Emang kudu pake praktek nih kayanya.

Nah, sekarang kita udah naik MRT EWL yang ke arah Joo Kun unuk kemudian stop di stasiun Paya Lebar. Nah, sekarang ada 2 platform lagi. 1 menuju Harbour Front dan satunya menuju Marina Bay Sands. Ada yang tahu kita naik di mana???

Kalo kita hendak ke Botanic Garden, maka ujung perjalanannya adalah yang ke arah Harbour Front.

Jadi, itu adalah 4 tahapan yang harus kita lakukan untuk mencari jalan di singapura. Ibarat kata sopir taksi yang nganter QQ dari bandara, dia bilang gini, (Telah diterjemahkan seadanya), "Tenang aja Pak, kalo nyasar, naik taksi aja. Atau kalo ga ada duit, telpon polisi aja, bilang anda nyasar. Nanti dianter dah sampe balik ke tujuan. Bahkan ga perlu repot-repot bilang anda dimana, ntar Pak Polisinya nge-detect sendiri lokasi anda dari telpon anda. Dan semua itu gratis...!!!"

Bedanya ama Indonesia, kaya langit dan bumi. Kalo di indonesia, nyasar pilihannya antara di-"getok" Taksi ato digetok Polisi... wakakaka...

Intinya, selama kita memahami 4 prinsip dasar tadi, maka kita akan mudah untuk mengendarai MRT di Singapura. 

Nah, untuk Bis, QQ belum pernah naik. Jadi nanti kalo QQ udah nyicip baru deh tak ceritain gimana tips-tips-nya....
Waktu masih panjang.... 

Pokoknya, Part time student, FULL TIME TOURIST aja daaah....!!!

Selalu ada yang Pertama di Tiap Ramadhan

Kalo mau mengukur aktivitas QQ pindah-pindah kaya kucing beranak, mungkin bisa dilihat di tiap bulan Ramadhan. Mulai dari premiere Puasa di Jakarta, terus puasa pertama di Sibolga, Pindah Puasa pertama di Jogja, terus balik lagi Jakarta, Tahun lalu di Padang dan untuk pertama kalinya setelah sekian lama, Puasa Pertama tahun ini QQ di Palembang dan Sekarang, pertengahan puasa QQ juga menikmati pertama kalinya puasa di Singapura.

Hidup yaa.... siapa yang bakal menduga?
Ada yang mau bayarin QQ untuk semua perjalanan yang QQ tempuh... hahaha...

Kadang QQ mikir, napalah nih Singapura kok ikutnya GMT +8 yaaa... padahal untuk waktunya kayanya ga beda-beda jauh ama Palembang atau Padang. Dalam benak QQ, penghitungan waktu selalu QQ kaitkan dengan waktu sholat. Idealnya, jam 6 sore itu pas Maghrib dan jam 5 pagi itu pas Subuh. Entah apa karena memang QQ terbiasa kaya gitu di Indonesia yaa...

Ibaratnya, waktu di Indonesia selalu dikira-kita sekitar itulah, bila bergeser dikit, karena itu Indonesia punya 3 bagian waktu. Mungkin untuk hal lain juga, tapi mungkin menurut QQ salah satunya juga untuk mengakomodasi hal tadi. Namun ketika di Singapura. Sebenernya jadwalnya sama kaya di Indonesia, namun semuanya plus 1.

Ibaratnya Kaya buka kemaren, jam 19.19. Padahal di Indonesia juga masih jam 18.19. Sama aja kaya standar waktunya Indonesia buat berbuka. Tapi karena disini GMT +8 tadi, jadinya berbuka jadi jam 19.19. yang dimana QQ terbiasa jam 6 sore tuh udah mulai gelap, disini masih agak terang.

Nih pagi sahurnya juga gitu. Subuh jam 05.46. Nih sekarang jam 06.37 aja masih gelep di luar.... Karena pada dasarnya masih jam 05.37 waktu Indonesia. Dan kalo dipikir-pikir, puasa QQ kemaren dapet diskon sejam dooong.... hehehe... Ya Alla,moga aja pahalanya ga didiskon juga....

Tiba-tiba QQ kepikir, hmmm... apa ini ya yang namanya jet lag. Orang yang terbiasa akan suatu waktu, kemudian membiasakan diri dengan zona waktu lainnya. Tapiiiii.... perasaan QQ mah, jet lag mah harusnya diderita orang yang mengalami perbedaan waktu cukup besar.

Ibaratnya QQ idup di Indonesia. Kemudian ke Arab Saudi yang beda waktunya 5 jam. QQ nyampe sana misalnya jam 1 siang waktu Indonesia, sedangkan jam sana udahjam 6 sore. Jadi nantinya ketika orang jam 10 malem pada udah tidur, kita masih seger, karena jam tubuh kita bilang itu baru juga jam 5 sore.

Tapi ini cuma sejam, udah gaya serasa jet lag. hahaha....
Yah, ini mungkin hal kecil, namun tetap butuh sebuah penyesuaian. Secara waktu di jam, ini udah jam 06.42, tapi QQ tetep aja hobi nge-convert ke waktu Indonesia bagian barat. Jam segini mah di Indonesia masih jam 05.42. Masa udah mau jam 7 masih gelep aja di luar. hahaha...

jadi,orang sini ya masuk kerjanya jam 08.30 sampe jam 18.00, which means kurang lebih sama ama di Indonesia, jam 07.30 sampe jam 17.00. Yah, ini akan menjadi misteri kenapa Singapura lebih memilih GMT +8. Dan konon katanya Indonesia juga nantinya ke depan mau disatukan waktunya yang sebelumnya GMT+7, GMT+8 dan GMT+9 mau diratakan dari barat ampe timur jadi GMT+8.

Yah, entahlah apa pengaruhnya. Ibarat kata teori tuh, survival of the fittest. Intinya adalah beradaptasi terhadap segala perubahan. Karena pada dasarnya, waktu secara bulan dan matahari bedanya ga terlalu ekstrim, cuma harus menyesuaikan diri ama jamnya aja. Sekarang matahari terbenam jam 7-an dan Subuh jam 6-an. 

Untung ga di negara belahan bumi utara atau selatan. Yang bisa aja Siang lebih lama daripada Malam atau Malamnya lebih lama dari Malam. Konon katanya, puasa di Eropa sana bisa-bisa sampe 19 jam-an. Sementara di Indonesia 12-13 jam-an. Jadi penyesuaian ini ga terlalu ekstrim.

Tapi ini tetap yang pertama, hahaha...
Tinggal usaha buat mengatur sahur dan buka aja nih supaya waktunya pas dan makannya enak, serta tetep murah meriah... hahaha... 
Insya Allah bisa....

Monday, July 22, 2013

Singapore, Here I Come



Dulu QQ merasa kayanya bahasa Inggris QQ tuh cukup laah buat cap cis cus doang gitu khan, tapi ketika QQ bener-bener untuk pertama kalinya ngobrol sama orang asing pake bahasa Inggris, eh malah jadi gagap juga. Terkadang kita tuh merasa semuanya sudah cukup dan pada kenyataannya memang sebenarnya memang sudah cukup, namun ketika sesuatu yang akan kita hadapi itu benar-benar tepat berada di depan kita, rasanya jauh berbeda.

Jadi ibaratnya tuh kaya teori dan praktek gitu deh. Seseorang bisa saja menguasai teori dengan amat baik dan luar biasa, namun belum tentu ketika praktek dia malah demam panggung. Atau sebaliknya, seseorang yang nilai teorinya kurang baik, justru ketika dia terjun langsung ke lapangan, dia malah bisa menunjukkan potensinya yang sebenarnya. Yah, mungkin QQ termasuk orang yang selama ini selalu berkutat dengan teori dan teori. Ketika QQ harus membawanya ke dunia nyata, sekarang rasanya kaya berhadapan dengan sebuah tantangan yang besar.

Ini sebenernya proses yang sudah dimulai sejak Februari 2013 lalu. Mulai dari wawancara, test sampe wawancara lagi, semuanya udah lama. Sehingga mungkin dalam benak QQ yang tertanam adalah, "Ah, masih lama..."

Namun sekarang, tanggal keberangkatan itu semakin dekat, rasanya kok ketar ketir yaaa... hahaha...

Dulu rasanya, ah, masih 3 bulan... masih 2 bulan... masih sebulan... sekarang tinggal 2 hari lagi. Dan rasanya meskipun udah mempersiapkan semuanya dengan matang, selalu aja QQ kaya ngerasa ada yang kurang. duh!.

Entah ini karena euphoria-nya atau ini suatu hal yang wajar yaa..? ngebayangin QQ bakal hidup di Singapura untuk 2 tahun ke depan, dengan uang saku yang kalo rupiahnya sih gede, tapi kok kalo pake Dollar Singapura kayanya meragukan bakal pas atau nggak.

Yah, kecemasan-kecemasan QQ ga cuma sampe situ doang, selain membayangkan harus komunikasi dengan orang asing full in english, dengan orang dari berbagai negara (meski mostly-nya Cina), dan gaya hdup di sana kaya gimana. Ini kayanya perasaan ini pernah QQ rasakan pas dulu pertama kali mau pindah ke Jakarta buat kuliah di STAN. Tapi paling nggak, di Jakarta masih berbicara dengan bahasa Indonesia, hahahaha.

QQ menyadari memang semua itu mungkin hanya bagian dari kegugupan atau kecemasan karena mau menempuh sesuatu yang baru aja. Sendiri di negeri orang, ga familiar ama lingkungannya dan plus level autis QQ yang makin tinggi. duh! Emang terkadang yang bisa menghambat diri kita untuk maju tuh, tak lain dan tak bukan, diri kita sendiri. Namun, hey, ini adalah kenyataan. Mungkin emang udah saatnya QQ untuk bangun dan menghadapi dunia nyata. Secara QQ juga belum tentu mau go international-nya cuma sampe Singapura doang,sapa tahu nanti S-3 nya di Inggris ato Amrik sana. #Amiiiiiin...

Ini memang bukan pengalaman pertama QQ hidup sendiri. Di Jakarta bisa dan berjaya malah, di Sibolga bisa eksis, di Jogja makin eksis, di Padang mah udah tak terperikan lagi ke-eksis-annya. hahaha... This is just another journey that I have to go through to be the best I can be.

Jadi teringat sebuah kisah tanah liat.
Mungkin ini yang dirasakan tanah liat yang kotor dan lembek itu ketika ia dipukul, ditekan dan dibentuk oleh sang Pengrajin. Sakit kayanya. Tapi mungkin Tanah Liat tak memperdulikannya dan terus bertahan.
Mungkin ini yang dirasakan tanah liat ketika ia melihat tungku yang apinya berkobar-kobar yang membakarnya dengan panas yang teramat sangat. Pasti melepuh tuh. Tapi mungkin tanah liat bisa mengatasi rasa takut dan cemasnya kemudian jalani saja semuanya.
Karena setelah proses yang menyakitkan itu, sang tanah liat yang awalnya bentuknya kotor, lembek dan ewww, sekarang menjadi sebuah gelas keramik nan indah.

Ini memang sebuah proses yang ga harus dijalani oleh QQ doang, tapi semua kita harus bisa mengatasi setiap tantangan yang muncul dalam hidup kita ini. Coba bayangkan, bagaimana jika si tanah liat tadi menyerah pada rasa takutnya? Dia hanya akan berakhir di bawah, menjadi sesuatu yang tetap kotor dan terinjak-injak. Tentunya kita semua tidak mau seperti itu.

Dengan menulis ini, semoga aja QQ menjadi ingat pada tujuan semula QQ ingin menempuh semua ini. Untuk terus maju dan meningkatkan posisi QQ hingga cukup untuk bisa membuat sebuah perubahan baik yang signifikan di dunia ini. Semoga saja kita semua bisa menjelma menjadi manusia-manusia indah layaknya tanah liat yang menjelma menjadi cangkir keramik yang indah. Heck yeah!!! Singapore here I come....!!!

Thursday, July 18, 2013

Jangan Selalu Menyalahkan Setan

Sejak Allah swt memerintahkan Setan sujud (untuk menghormati) kepada nabi Adam as, maka sejak saat itulah Setan bersumpah untuk mengajak Manusia sebanyak-banyaknya agar masuk ke dalam neraka dan menemani mereka di sana. Sejak saat itu pula Setan menggoda manusia agar mereka senantiasa menyimpang dari jalan yang lurus.

Namun ketika bulan Ramadhan, setan itu kemudian dibelenggu oleh Allah swt, lalu siapakah yang bertanggung jawab atas perbuatan jahat yang masih saja meraja lela di muka bumi ini? Kadang tak perduli bulan Ramadhan, yang mencuri sandal di Masjid, masih tetep aja ada, yang korupsi ya korupsi aja.

Mari kita menyimak terjemahan Surat An-Nas:
1. Katakanlah, "Aku berlindung kepada Rabb manusia"
2. "Raja manusia"
3. "Sembahan manusia"
4. "Dari kejahatan bisikan setan yang bersembunyi"
5. "Yang membisikkan ke dalam dada manusia"
6. "Dari golongan JIN dan MANUSIA"

Perhatikan, ayat ke-6..."Dari golongan JIN dan MANUSIA"
Jadi, Setan juga ada yang berada dari golongan Manusia.

Nah, kita umpamakan begini.
Misalkan seorang Guru Fisika katakanlah, mengajarkan semua ilmu yang ia ketahui kepada seorang muridnya. Lantas kemudian sang murid tersebut menjadi seorang ahli fisika pula. Lalu apakah kita akan terus mengatakan bahwa, "Guru Fisikanya terus membisikkan pelajaran Fisika kepada sang Murid tersebut"...?

Tentu tidak khan... sang murid karena terus menerus diajarkan Fisika, lama-lama belajar sendiri dan pada akhirnya dia menjadi seorang Ahli Fisika.

Nah, mari kita elaborasi lebih lanjut...
11 bulan kita mendapatkan "pendidikan" dari Setan, pada bulan Ramadhan Setan kemudian dibelenggu. Nah, setan dari golongan Manusia ini yang sekarang melanjutkan tugasnya setan-setan tadi untuk menggoda manusia. 

Inilah bagian yang paling berbahaya. Setan dari golongan manusia ini tidak dibelenggu, mereka berkeliaran bebas di muka bumi untuk terus berbuat kejahatan dan membisiki manusia lain untuk berbuat kejahatan pula. 

Jadi, jangan terus menerus kita menyalahkan Setan untuk setiap perbuatah jahat yang kita lakukan. Allah swt pada bulan ini membelenggu Setan semuanya. Bagi Allah swt, itu semua sangat mungkin dan sangat mudah. Jika Allah swt berkehendak, maka Ia cukup berkata "Jadi", maka jadilah.

Jadi menurut QQ, ga ada istilah, yang dibelenggu tuh jenderal-jenderalnya aja, sementara kroco-kroconya masih keliaran. Atau ada setan yang bisa kabur dari belenggu Allah swt. Setan pada bulan Ramadhan dibelenggu,titik. Sehingga kita semua bisa melihat siapa diri kita yang sesungguhnya.

Bulan Ramadhan ini adalah cermin siapa diri kita yang sesungguhnya. Allah swt ingin melihat, bagaimana hamba-hambaNya tanpa adanya Setan. Apakah yang bulan-bulan sebelumnya dia lalai sholat karena godaan Setan, lantas pada bulan ini dia menjadi rajin sholat? Ataukah yang biasanya AlQur'an hanya jadi pajangan, namun pada bulan Ramadhan di-khatam-kan olehnya?

Pada bulan ini, kita tidak bisa mengkambinghitamkan lagi setan sebagai "pembisik" dalam perbuatan-perbuatan jahat kita. We are on our own, every man for himself. Kita tidak bisa menyalahkan setan pada bulan ini.

Jadi kalo misalkan ada yang ngajak makan atau minum di siang hari dan membatalkan puasa kita, maka kita harus mewaspadainya, jangan-jangan orang itu adalah "mantan murid setan" yang kini telah menjadi Setan.

Kita menunjukkan diri kita yang sebenarnya. Jadi jika kita sudah berada dalam bulan Ramadhan dan kita masih merasakan "dorongan" dan "bisikan" untuk berbuat kejahatan dan keingkaran, maka tanyakan lagi pada diri kita, "Jangan-jangan kita sudah menjadi setan dari golongan manusia..."

Saturday, July 13, 2013

Konsep Tidur di Bulan Ramadhan

Kalo memasuki bulan Ramadhan gini, ada sebuah hadits yang selalu populer dan menjadi pegangan beberapa orang, bahkan jangan-jangan salah satu dari kita memegangnya dan menjalankannya dengan sangat baik. Hadits itu adalah, "Tidur di bulan puasa merupakan Ibadah"

Kemaren sempet kebaca di koran yang membahas masalah ini dan mengatakan bahwa Hadits ini merupakan hadits yang lemah, karena beberapa periwayatnya ada yang sifatnya Dhaif atau lemah. QQ sih kurang paham sama ilmu periwayatan hadits ini, tapi konon katanya kalo sebuah hadits itu dinilai dari siapa saja yang meriwayatkannya. Misalnya dari si A bilang ke si B, lanjut ke si C dan kemudian sampe lagi ke si D, dan akhirnya ke si E dan sampailah ke telinga kita. Nah, misalnya si C ternyata adalah orang yang terkenal pelupa atau suka berbohong misalnya, maka hadits tersebut menjadi lemah juga.

Pernah denger kisah seorang pemuda yang suka berbohong ga? Pada suatu hari, pemuda ini sedang menggembalakan domba. Dia bosan dengan pekerjaannya yang itu-itu saja. Sehingga dia memutuskan untuk membuat sebuah lelucon untuk kampungnya. Dia kemudian berlari pulang ke kampungnya sambil berteriak, "Ada serigala... ada serigala... sembunyiii..." sambil pura-pura panik. Warga kemudian panik ketakutan dan bersembunyi di dalam rumah. Kemudian pemuda itu tertawa-tawa gembira dan warga menjadi kesal dibuatnya. Singkat cerita, pemuda itu mengulanginya lagi dan lagi. Lama-lama warga menjadi bosan dan terbiasa dengan kebohongan itu. Namun pada suatu hari, dia berlari sambil teriak-teriak, "Ada serigala.... adaserigala...sembunyi....!!!!" Namun warga sudah tak mempercayainya lagi dan ternyata, beneran ada serigala datang dan banyak jatuh korban.

Inti cerita ini sebenernya mengajarkan seseorang untuk tidak berbohong, karena terkait dengan kepercayaan orang kepada kita. Namun, kalo kita lihat dari sisi lainnya, menurut QQ cerita ini juga memiliki makna, "Sebohong-bohongnya seorang pembohong, adaaaa aja satu atau dua dari ucapannya yang beneran sebuah kebenaran..."

Jadi kalo QQ menanggapi sebuah hadits lemah atau palsu, ya kita nilai aja makna penyampaiannya. Toh asli atau palsu,  hanya Allah swt yang tahu. QQ sih tahu apa, ilmu hadits juga ga paham. Jadi misalkan ada yang bilang Hadits soal tidur adalah ibadah itu merupakan hadits lemah atau bahkan palsu, maka mari kita mengkajinya lebih dalam mengenai konsep ini.

Kalo QQ sih percaya bahwa Ramadhan adalah bulannya ibadah, konon perbuatan Sunnah pahalanya seperti Pahala ibadah wajib dan ibadah wajib dilipatgandakan sampai 70 kali lipat. Jadi mengapa tidur bukan sebuah ibadah?

Kembali ke sebuah hadits, "Sesungguhnya sebuah amal dinilai berdasarkan niatnya"
Lalu apakah niat kita tidur di bulan puasa tersebut?

Bulan puasa adalah bulannya kita memanen bonus pahala dari Allah swt. Banyak peluang amalan yang bisa kita dulang di sini. Misalnya membantu orang tua, mengaji, beramal infaq dan sedekah, dan okelah ada amalan namanya TIDUR.

Kita cuma kedatangan bulan Ramadhan sekali dalam setahun. Setelah 11 bulan, kita baru bisa berjumpa dengan bulan Ramadhan. Kemudian, ada pahala Tidur dan ada pahala Mengaji misalnya. Katakanlah pahala tidur adalah 100, kemudian pahala mengaji dihitung per hurufnya 10. Kita mengaji satu juz per hari, itu bisa ada ribuan huruf, katakanlah pahala mengaji adalah 100.000.

Sebagai seorang yang cermat dan penuh perhitungan. Ketika Allah swt hendak memberi kita bonus tahunan, apakah kita akan memilih 100 atau 100.000...?

Nah sekarang pertanyaannya adalah, "Bodoh ga orang yang memilih tidur di bulan Ramadhan??"
Ketika ada peluang lain untuk beramal, maka kita harus penuh perhitungan akan amalan mana yang kita pilih.

Bahkan misalnya kita sedang mengaji, kemudian dipanggil Ibu kita untuk membantu pekerjaan rumah. Misalkan pahala mengaji adalah 100.000, Namun pahala membahagiakan Ibu adalah Surga. Maka, apakah kita masih akan memilih 100.000...?

Nah, sampai padatahapan ini, bukan berarti QQ turut mengatakan bahwa hadits soal tidur adalah hadits palsu. Nah, meskipun menurut orang hadits tersebut lemah atau bahkan palsu, mari kita ambil saja hikmahnya dari adanya hadits tersebut. 

Misalkan kita ceritanya hauuuus banget karena abis bekerja yang sangat-sangat menguras tenaga. Pahala tidur adalah 100 sementara dosa membatalkan puasa adalah murka Allah swt. Maka sebagai orang yang cerdas, tentunya kita memilih tidur aja untuk menghindari sebuah dosa. Maka pada tahapan ini, Tidur memiliki nilai ibadah, iya ga?

Jadi menurut QQ, tidur mungkin saja merupakan ibadah, namun ketika ada Ibadah lain yang lebih baik pahalanya dan lebih besar cinta dari Allah swt kepada kita, maka mengapa kita memilih tidur?? Namun jika kita sudah tak dapat menahan diri dari berbuat dosa, maka tidur sajalah, sesungguhnya itu masih lebih baik daripada berbuat dosa.

Bulan Ramadhan harusnya menjadi saatnya kita panen. Sekarang tinggal kita yang menentukan, apakah kita ingin panen besar? atau pengen panen apa adanya aja? Jadilah orang yang penuh perhitungan dan bisa memanfaatkan momen yang kita miliki saat ini, karena siapa yang menjamin tahun depan kita berjumpa lagi dengan Ramadhan.

Masih tidur aja???
Sayang khan??
Bangunlah dan beribadahlah sebanyak kita bisa, mumpung nafas masih di kandung badan.