Who Am I? Not Spiderman

My photo
Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia
Rizky Novrianto is just an ordinary human being who try to live his life as extraordinary as it can be. I like to be different. You maybe able to find someone better than me, but You may never find someone like me. I hope common courtesy hasn't die yet. Treat people the way you want to be treated and even more, treat other people the way they want to be treated.

Friday, June 21, 2013

Grape Vine Communication alias Gossip

Kemarin QQ iseng ngebaca-baca ulang beberapa blog dari tahun 2006 sampe 2011, ternyata kalo QQ pikir-pikir, kayanya ga banyak yang berubah deh dari inti penulisan QQ, yah, semoga aja idelisme itu akan tetap bisa bertahan sampe nanti QQ beneran jadi Presiden Ri. hahaha....

Entah nih topik udah pernah ato belum dibahas, tapi hari ini ide untuk penulisan tema ini muncul. Yaitu tentang sebuah metode komunikasi yang sebenarnya kalo diterjemahkan secara gamblang adalah Gosip di kantor, tapi dapat nama keren dengan Grape Vine Communication, yaitu komunikasi sulur anggur (ga tahu deh apa itu penerjemahan yang pantas). 

Dalam ilmu komunikasi dan dalam pelajaran Manajemen Sumber Daya Manusia, Grape Vine ini dikenal sebagai salah satu metode komunikasi yang sebenernya bagus untuk dimanfaatkan. Percaya ga percaya, gosip tuh bisa menyebar dalam kecepatan cahaya (#lebay). Jadi ketika suatu manajemen hendak menguji keputusan yang akan mereka buat, bisa aja disebarkan dulu melalui metode grape vine ini untuk melihat reaksi sesaat dari pihak yang akan melaksanakan keputusan itu.

Ato misalkan juga seorang artis ingin mengetahui kepopuleran mereka, daripada mereka langsung maen launching album aja, maka menurut QQ, metode grape vine ini bisa dikedokkan sebagai "bocoran". Seorang artis mau meluncurkan lagu baru nih, maka ntar dengan berkedok, lagunya di-hack dan tersebar lebih awal. Kemudian manajemen rekaman bisa melihat reaksi pasar terhadap lagu tersebut. Misalkan melaui jumlah donlot-an dan komentar pendengar. Bisa saja, jika hasilnya jelek, perluncuran bisa dibatalkan, sementara jika bagus, maka dengan dalih "Biar ga makin parah kebocorannya", maka album diluncurkan lebih awal dari tanggal sebelumnya.

Ini adalah kesaktian metode grape vine ini. Kita sebenernya ga perlu keluar duit yang banyak-banyak amat, tapi informasi dapat tersebat luas melalui metode ini dan dalam waktu yang cepat pula, sehingga kita bisa menilai dengan segera bagaimana reaksi pasar.

Kalo QQ sendiri cukup sering menggunakan metode ini untuk penyebaran informasi atau menyampaikan informasi kepada orang-orang secara tidak langsung. Misalkan QQ ingin menyampaikan sebuah cerita kepada si A, namun QQ malas untuk berbicara dengan si A dan mendapatkan reaksi langsung dari si A. Maka QQ akan mencari si B yang QQ tahu, A dan B ini merupakan teman baik dan suka saling berbagi cerita. Maka secara tidak langsung, dengan memberitahu si B, QQ memberitahu si A melalui metode gossip. 

Yah, mungkin ini cuma penerjemahan gamblang aja dari QQ mengenai metode ini, namun dengan memahami hal ini, kita jadi bisa memahami sesuatu. Misalkan kita mendapatkan sebuah kabar baik, kemudian kita bercerita pada seseorang, maka perhatikan baik-baik orang tersebut. Apakah orang tersebut biang grape vine di kantor? karena kalo iya, maka memberi tahu orang tersebut, sama saja dengan memberitahu orang seisi kantor. Jadi ketika kita memang hanya ingin informasi ini terjaga antar 2 pihak saja, perhatikan baik-baik lawan bicara kita dan kebiasaannya.

Untuk mencari dan mengetahui siapa saja biang grape vine di kantor kita, memang butuh pengalaman tersendiri, namun kayanya ga sulit menemukan biang gosip seperti ini. hahahaha... karena mereka sering menampakkan diri dengan sendirinya.

Jadi kalo QQ menceritakan sesuatu kepada seseorang, QQ udah tahu nih cerita dalam beberapa hari bakal udah nyampenya kemana aja. hahaha...

Namun sistem informasi seperti ini memang punya kekurangannya tersendiri. Jika sebuah informasi tersebar terlalu luas tanpa ada sumber yang jelas, maka informasi bisa saja menjadi liar tak tekendali. misalkan kita kasih contoh begini,

Informasi :
"Pak Budi beli baju baru"
satu level kemudian informasi menjadi : "Pak Budi beli baju baru merk Executive"
dua level kemudian menjadi : "Pak Budi beli baju mahal, mobilnya aja kelihatan baru terus"
tiga level kemudian menjadi : "Pak Budi suka ganti-ganti mobil"
Percaya ga percaya, beberapa level kemudian, informasi tersebut bisa saja berubah menjadi, "Pak Budi beli mobil baru"

Yah, namanya juga gosip... masing-masing orang ingin menambahkan twist mereka masing-masing.

Jadi ketika kita hendak menggunakan sistem ini, pastikan masih dalam level yang bisa kita kendalikan dan pantau. Karena informasi tersebut bisa saja berevolusi menjadi sesuatu yang sangat-sangat berbeda dengan informasi awalnya.

Namun kalo QQ sih pas ternyata jalannya informasi itu menjadi liar dan tak terkendali, kemudian orang-orang mengkonfirmasi hal tersebut balik ke sumbernya alias ke QQ, tinggal ngeles aja, "Apaa?? masa...? ah gosip doang itu...." hahaha.......

Yah, ibarat pisau laaah, kalo kita tak hati-hati menggunakannya, pisau tersebut bisa mengiris jari kita dan menjadi sesuatu yang berbahaya. Segala sesuatu di dunia ini adalah tentang bagaimana kita mengendalikannya dalam batas-batas yang wajar dan tidak berlebihan.

Metode grape vine ini akan sangat berguna, namun waspadalah... waspadalah.... kisah yang ktia sebarkan bisa saja menjadi bumerang yang balik menyerang kita. hahahaha....!!!

No comments:

Post a Comment