Who Am I? Not Spiderman

My photo
Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia
Rizky Novrianto is just an ordinary human being who try to live his life as extraordinary as it can be. I like to be different. You maybe able to find someone better than me, but You may never find someone like me. I hope common courtesy hasn't die yet. Treat people the way you want to be treated and even more, treat other people the way they want to be treated.

Saturday, October 29, 2016

Tips Memaksimalkan Kegunaan Kartu Kredit

Kalo ngobrol ama temen, masih banyak aja temen QQ yang bilang bahwa Kartu Kredit itu lebih banyak mudharat-nya daripada benefitnya, sehingga banyak orang menghindari kartu kredit. Nah pertanyaannya adalah apakah emang QQ gaulnya di lingkungan yang konservatif atau emang Kartu Kredit tuh berbahaya?

Melalui blog kali ini QQ akan berusaha membuat pikiran kalian berubah sehingga satu-satunya alasan kalian sampe saat ini masih belum punya kartu kredit juga adalah, "DITOLAK AMA BANK-nya" dan tak ada alasan lain selain itu.


Dengan datangnya Kartu Kredit BCA, sekarang QQ memiliki 9 Kartu Kredit dari 4 Bank yang berbeda dengan 4 diantaranya bebas iuran seumur hidup.


Bahaya?

Tergantung, apakah pisau berbahaya kalo ada di tangan seorang Masterchef?
yah, kecuali nanti tiba-tiba sang juru masak kesambet trus jadi pembunuh berdarah panas... (yang berdarah dingin tuh ikan, manusia masih berdarah panas... #Biologi)

Kuncinya adalah bijaksana dan tahu cara menggunakannya dengan baik dan benar.


Fungsi pertama dan utama dari kartu kredit adalah: FASILITAS CICILAN NOL PERSEN.

Banyak kartu kredit yang menawarkan fitur ini, hampir semuanya dan di toko-toko retail ternama. 

Banyak dari kita mungkin berpendapat, "Ah, ga mau... itu khan ngutang..."

Nah pertanyannya, "Apakah ngutang sebegitu buruknya?"

Kisah:

Misalkan kita mau beli sebuah TV LED 32" seharga 3 juta-an, apakah kita lebih memilih membayar dengan hard cash sebesar Rp.3 juta? ga semua orang bisa membayar dengan hard cash. Atau kita lebih memilih nabung dulu selama 3 bulan buat beli tv tersebut? kemudian, selama 3 bulan kita ga ada TV untuk hiburan di rumah.
(terlepas dari acara TV kita banyakan sampahnya, anggap aja sekarang lagi butuh TV, #nuffsaid)

Nah, bagaimana kalo misalkan kita bisa mencicil selama 12 bulan? kita akan memiliki sebuah TV dari bulan pertama dan setiap bulannya kita akan mencicil sejumlah Rp.250 ribu saja.


Kemudian kalian mungkin akan bilang, "Tuh ada tuh di toko kelontong deket rumah yang jual TV yang sama harga tunai Rp.2,7 juta, bisa dicicil sih bisa dicicil, tapi khan harganya dimahalin dulu..."

Maka jawabannya adalah, "Trus mau bayar hard cash Rp.2,7 juta? kalo emang punya ya silahkan, bayar tunai langsung emang lebih murah bagaimanapun juga, tapi kalo bisa dicicil, kenapa tunai sih? toh orang lain yang ga punya kartu kredit beli di toko elektronik terkemuka tadi harganya sama nyicil atau hard cash..."

Kemudian fungsi kedua yang tidak kalah pentingnya adalah, KARTU KREDIT UNTUK TRANSAKSI ONLINE.


Beli tiket pesawat, booking hotel, belanja online, saat ini metode pembayarannnya lazim menggunakan kartu kredit, meskipun masih banyak yang menyediakan fitur transfer atau dengan menggunakan kartu debit.


Sebut saja di situs online bangsa-bangsa Elevenia, Blibli.com dll, yang menawarkan fasilitas cicilan hingga 24 bulan dengan bunga nol persen. Sebagai contoh saja, QQ baru aja beli Xiaomi Redmi Note 4 (sekalian bragging... wakakaka...), dengan harga tertera Rp.2.499.000. Nah, bayar tunai atau nyicil sama aja harganya tetep Rp.2,499 juta. Ternyata pas ditelusuri lebih lanjut, dengan menggunakan BRI Touch, bisa cicilan up to 24 bulan. Bayangkan membayar hard cash sebesar Rp.2,499 juta sekali dan menyicil setiap bulan Rp.104.125 selama 24 bulan? mana yang lebih ringan?


Misalkan aja cicilan TV Rp.250.000/bulan dan cicilan HP Rp.104.125/bulan, dengan Rp.354.125/bulan kita bisa punya TV dan HP.


Kalian pasti mikir, "KALO GITU, KARTU KREDIT MEMBUAT KITA MENJADI KONSUMTIF DONG!!!"

Eiiiit, jangan banting setir dan langsung nutup blog ini, mari QQ kasih argumennya dulu.

Kata kuncinya adalah BIJAKSANA.

Kartu kredit mempunyai ratusan bahkan mungkin ribuan promo mulai dari diskon belanja, point yang bisa ditukar benda-benda tertentu hingga gratisan di beberapa tempat.

Sebagai contoh,

Kartu Kredit XXX memberikan diskon 40% untuk menginap di Hotel XYZ.
Bukan berarti kita harus menginap di hotel tersebut kan?

Kartu Kredit BCA mulai tanggal 27 sampai dengan akhir bulan memberikan minuman gratis ukuran tall di Starbucks untuk top up Starbucks Cards minimal Rp.200.000.

Pertanyaannya, "Apakah promo tersebut membuat orang menjadi konsumtif?"
Jawabannya adalah, "IYA dan SANGAT-SANGAT IYA"

Tunggu dulu... jangan langsung nutup blog ini, sabar yaaa...


Kita tanyakan pada diri kita sendiri, "Apakah kita penikmat Starbucks?"

Jika jawabannya tidak, maka silahkan dilewatkan dan promo ini bukan buat kamu, sama kaya promo hotel tadi. Bukan berarti kamu harus ngopi di Starbucks dengan kamu punya Kartu Kredit BCA ini.

Namun kalo buat QQ, numpang nongkrong sambil numpang high-speed WiFi buat donlot film-film yang ga sempet ditonton di bioskop, maka emang ke Starbucks adalah sebuah keniscayaan dan mau ga mau akan QQ lakukan.

Maka yang biasanya QQ bayar Rp.49 ribu untuk segelas Java Chip Frappe ukuran Tall, sekarang dengan top up Rp.200 ribu, QQ ga keluar Rp.49 ribu dan dapet kopi tersebut dengan gratis. Total benefitnya mulai dari Rp.49 ribu hingga tidak terbatas tergantung berapa film yang berhasil di donlot. 

Contoh kedua, 

Apakah kamu penikmat film?
Sekarang mayoritas pilihan menonton ada tiga, Cinemaxx, CGV Blitz dan XXI.
(Kalo kalian bilang, "Nonton film mah di rumah aja...", maka kalian satu generasi sama Mama-nya QQ... selamat mengunyah Sinetron ampe puas dah... wakakaka...)

BRI Touch promonya: Buy one Get one setiap hari Jum'at di Cinemaxx dan CGV Blitz

Tahapan BCA Ekspresi (bukan Kartu Kredit) promonya: Buy one Get one  di CGV Blitz setiap hari Selasa atau Sabtu
CIMB Niaga Wave 'n Go promonya: Buy one Get one di Cinemaxx setiap hari.

Nah, kenapa beli satu kalo bisa dapet satu lagi secara gratis?


Katakanlah seperti yang QQ lakukan, meskipun ujung-ujungnya nonton sendiri (yeah, kinda sad, but not really...), lumayan kan dapet kursi kosong di sebelah kita buat naruh barang-barang, toh dimanfaatkan atau tidak, gratis ini.


Kemudian apakah lantas kita setiap minggu harus menonton di bioskop?

maka jawabannya tentu saja TIDAK.

Ketika emang di bioskop lagi ga ada film yang ingin kita tonton, ya ga usah nonton.

Jangan memaksakan diri cuma karena ada promo.

You see it now?

Katakanlah kalian tidak mau punya kartu kredit, dan memilih Tahapan Ekspresi BCA saja karena itu tabungan dan ada promo nonotn gratis, maka pilihan kalian hanya di CGV Blitz setiap hari Selasa atau Sabtu. Tapi kalo kalian punya Kartu Kredit dalam hal ini BRI Touch dan CIMB Niaga Wave 'n Go, maka kalian punya pilihan untuk nonton hari Jum'at juga di CGV Blitz atau bahkan setiap hari di Cinemaxx.

Untuk itu, kenalilah kartu kredit kalian dan pahami promo masing-masing kartu kredit yang satu sama lainnya berbeda.


Kalo BCA biasanya sakti di Starbucks, namun kalo pengen ganti suasana kaya ke Bengawan Solo atau Djournal, maka CIMB Niaga Wave 'n Go bisa membuat kalian membeli kopi kedua kalian hanya dengan Rp.1 saja.


Dalam hal Kartu Kredit, selingkuh diperbolehkan. Jangan hanya punya satu Kredit Saja. Setia sama satu bank, ga akan memberikan kalian keuntungan apa-apa.


Sebagai contoh lain, Kartu Kredit Danamon QQ bisa membuat QQ masuk Executive Lounge di Bandara Soekarno Hatta dengan gratis. Bayangkan keuntungan yang sudah QQ nikmati bila dibandingkan dengan tidak memiliki Kartu Kredit sama sekali. Sekali masuk Lounge berkisar antara Rp.75 ribu - Rp.100 ribu. 


Nah, yang harus diwaspadai dari memiliki kartu kredit adalah, JANGAN MAU MEMBAYAR IURAN TAHUNAN. Hari gini punya Kartu Kredit masih bayar iuran tahunan? ga jaman...


Kartu BRI Touch, CIMB Niaga Gold, CIMB Niaga Syariah, dan CIMB Niaga Wave 'n Go merupakan contoh kartu kredit yang bebas iuran tahunan seumur hidup. Danamon memberikan 3 tahun pertama gratis iuran tahunan sementara BCA memberikan gratis iuran tahun pertama.


Maka yang kalian harus lakukan adalah, Jika kalian menerima kartu kredit kalian, perhatikan bulan dan tahun kadaluarsanya kartu tersebut, contoh 10/20 (Oktober 2010), maka kalian set di kalender HP kalian sebuah reminder pada tanggal 1 September 2017 (sebulan sebelum kartu habis masa gratis iuran tahunannya) untuk menutup kartu tersebut sebelum mulai dikenakan iuran tahunannya. Jika kalian beruntung, siapa tahun bank-nya akan menawarkan gratis iuran tahunan tahun kedua. Jika tidak-pun, maka Kartu Kredit yang memiliki iuran tahunan, tidak pantas untuk dimiliki.... wakakaka, kejam.


Nah kuncinya adalah, jangan gunakan kartu kredit yang ngasih cuma gratis iuran tahun pertama untuk cicilan dengan jangka lebih dari 6 bulan, karena nutup kartu kredit yang ada cicilan tuh ribeut...


Kedua, kalo kalian punya 8 Kartu Kredit dari 4 bank yang berbeda, dan kalian adalah seorang pelupa kaya QQ, maka kata kuncinya adalah, BUAT PEMBAYARAN KARTU KREDIT MENJADI AUTODEBET DAN SELALU FULL-PAYMENT.


Kalo kalian mau tahu tagihan CIMB Niaga Wave 'n Go QQ, isinya tuh:

1. Promo di Djournal
2. Promo di Bengawan Solo
3. Promo di Cinemaxx

Karena kartu kredit utama QQ yang buat belanja reguler bukan itu, jadi banyak kartu kredit yang isinya tuh cuma tahihan-tagihan promo doang.

Malah lebih parahnya lagi, kalo Kartu Kredit Danamon, isinya Rp.1 untuk tagihan Executive Lounge di Bandara, wakaka...
Maafken buat para penerbit Kartu Kredit.... kayanya kalian ketemu musuh utama kalian karena sesuai gelar yang pernah diberikan oleh seorang temen, QQ tuh OGI alias Ogah Rugi.

Nah mungkin perlu juga kalian pertimbangkan untuk MEMISAHKAN KARTU KREDIT UTAMA DAN KARTU KREDIT PROMO.


Kalo QQ, yang QQ pilih jadi Kartu Kredit utama dari 8 kartu tersebut adalah CIMB Niaga Gold yang konvensional bukan syariah.


Selain kartu ini memberikan fasilitas bebas iuran tahunan seumur hidup, fitur yang paling QQ suka adalah belanja apapun di aras Rp.500 ribu bisa dicicil selama 3 bulan dengan bunga 0%.


Contoh, rental mobil di Koperasi kantor Rp.650 ribu untuk 2 hari paket weekend, dan syukurnya di Koperasi kantor tuh bisa bayar pake Kartu Kredit, jadi instead of bayar hard cash Rp.650 ribu, QQ nyicil tuh tagihan 3 kali tanpa bunga.


Prinsipnya adalah, KALO BISA DICICIL KENAPA TUNAI... wakakaka...

Yang penting adalah, with a lot of credit cards, come great responsibility...
Bijaksanalah menggunakan Kartu Kredit yang kalian punya dan terlebih lagi, licik-liciklah kalian dalam menggunakan Kartu Kredit tersebut untuk keuntungan kalian.

Sehingga kemudian pertanyaan yang timbul adalah, "Gimana caranya untuk bisa gampang bisa mendapatkan 8 kartu kredit dari 4 bank yang berbeda?"


Untuk yang itu, QQ ga ada tips-nya... wakakaka... 

Semuanya bermula dari CIMB Niaga Gold dari limit gabungan cuma Rp.8 juta sampe sekarang Rp.50 juta... wakakaka...

Jangan-jangan karena itu ya, ngelihat limit Rp.50 juta, bank lain langsung percaya aja ngucurin kartu kredit buat QQ... hahaha...


Mulai berpikir untuk mengincar Kartu Kreditnya Bank Mega nih supaya diskon 10% di Carrefour... hahaha...


Tapi dapet Kartu Kredit juga ga mudah... BCA butuh 3 kali ditolak baru akhirnya tembus... wakaka... pembalutnya kenceng, jadi tembusnya susah.


Mulai tertarik untuk punya Kartu Kredit??

Rekomendasi QQ adalah:
1. CIMB Niaga
2. BRI Touch
3. Selamat mencoba bank lain.
Utamakan yang bebas iuran tahunan seumur hidup...

Masih ada dilema untuk memiliki kartu kredit?

Silahkan post di komen di bawah....
Bukan pakar, tapi akan dicoba untuk dijawab sebisanya...
(Buset, QQ serasa antek-antek Kartu Kredit banget nih...)

Yah, tujuan mulianya adalah, mari tingkatkan Financial Inclusion di Indonesia, biar kemana-mana kita tuh bawa kartu aja cukup dan ga perlu bawa uang tunai. Kalo dompet sampe tebel, itu bukan karena uang tunai tapi karena isinya 8 Kartu Kredit dari 4 bank yang berbeda....


(wakakaka... pamer bener...)

Biarin........

Saturday, September 24, 2016

How to Take Critics Like a Champion

Pernah denger kalimat mutiara berikut, "Critics are breakfast of Champions" yang kurang lebih terjemahan asalnya, "Sarapan paginya para juara tuh adalah kritik."

Kalo belum denger dan belum ada yang ucapin, maka QQ klaim dah tuh kalimat mutiara.

Jadi berdasarkan kalimat tersebut, kita temukan fakta bahwa para juara tuh adalah orang-orang miskin. Gimana ga miskin, orang tuh ya sarapannya Roti atau Nasi Goreng, separah-parahnya Mie Instan lah kalo lagi cekak-cekak ala anak kost, eh ini malah sarapannya kritik, mana kenyanggg...

Eh jangan salah tapi, ga mengenyangkan tapi mematikan, hahaha...

Ini melanjutkan janji di blog sebelumnya, sebuah janji untuk meneruskan blog tentang gimana caranya menyampaikan kritik, sebuah janji yang sangaaat lama tertunda. Akhir-akhir ini emang nemuin mood buat nulis tuh setengah mati susahnya. Kudu duduk di cafe sambil dengerin musik-musik lounge dan download film-film box office pake torrent dengan kecepatan yang maknyosss...

Jadi gimana cara menerima kritik sebagaimana seorang juara?

Ada yang mau mencoba menjawabnya?
(contoh kalimat tidak berguna dalam sebuah blog... macem ini kuliah umum aja, trus ada yang ngacung gitu??)

Kenapa kritik menjadi penting dalam hidup dan kehidupan kita? mari kita mulai dari pertanyaan yang mendasar itu.

Bayangkan kita sedang menatap kaca, kita kemudian akan mungkin berkata,
a. "Nih rambut kayanya sudah saatnya dipotong..."
b. "Duh ada jerawat nih, perlu ditutupin pake blush on..."
(dont't blame me, I have minimum knowledge on how to use make up properly)
c. "Nih baju kayanya ga pas deh di badan..."

Dimana kira-kira kelemahan dalam metode self-critic tersebut?
Kalo kalian berpikir bahwa kelemahannya ada blind-spot katakanlah, kita ga bisa melihat punggung kita.

Yah, ga salah-salah amat... tapi ga bener-bener amat juga.

Masalahnya adalah, kalo emang kita niat, kita sebenernya bisa melihat blind-spot dalam diri kita sendiri. Contoh: gimana caranya ngelihat punggung kita? Pake kaca dua, depan belakang tapi jangan lurus-lurus amat posisinya, maka kita akan bisa melihat punggung kita, apakah blind-spot kita tersebut kotor atau ada rambut-rambut liar yang tumbuh? Kita bisa melihatnya.

Satu-satunya kelemahan dalam self-critic adalah kata self didalamnya, alias kritik ini adalah kritik yang dialamatkan oleh diri kita sendiri. Apa kelemahannya?
(lama-lama kebanyakan nanya deh nih tulisan, dijawab pembaca juga kaga...)

Kelemahannya adalah, kritik terhadap diri sendiri tuh kadang ga tepat. Bisa aja kita terlalu kejam terhadap diri sendiri atau malah sebaliknya, kita buta melihat kekurangan yang ada pada diri sendiri.

Contoh, ada orang yang selalu mengaggap diri mereka jelek sehingga ga PD, atau sebaliknya yang mukenye pas-pasan, Instagramnya isinya selfie semua. Kita juga ga bisa bilang seseorang itu cakep atau jelek karena that's about taste dan setiap orang bisa berbeda taste-nya.

Oleh karena itu, menjadi penting untuk mendengarkan kritik dari orang lain tentang diri kita. Lalu kembali ke pertanyaan di judul, "How to take critics like a champion", maka jawabannya adalah, "Kita harus punya filter yang didukung oleh self-awareness yang memadai..."

Jadi ada dua faktor, 
a. filter
b. self-awareness

Setiap orang punya mulut, tapi seringan punyanya lambe, ga sekedar mulut. Kasar kadang tuh mulut kaya ga disaring, tapi hey... setiap orang memiliki hak atas opini mereka masing-masing dan hal tersebut dilindungi Undang-undang Dasar 1945 (#loh).

Pembaca setia blog ini pasti tahu cerita tentang Luqman, Anaknya dan Seekor Keledai, tentang gimana cara menanggapi kritik yang paling salah. Ga semua ucapan orang tuh harus kita dengerin dan kita tanggapin (filter) karena yang paling penting adalah niat yang ada dalam diri kita (self-awareness).

Kedua hal tersebut harus kita miliki. Filter yang tidak disertai dengan self-awareness maka akan menjadi sama aja dengan tidak mau mendengarkan kritik orang lain.

Misalkan, 
Kita hari ini keluar rumah pake kemeja warna pink dan celana skinny. Kita ngaca plus muter-muter 720 derajat berkali-kali dan menurut kita, udah oke.
Keluar rumah nih, trus ketemu orang pertama yang mengernyitkan dahi sambil komen, "Serius?? pink??"
Kalo kita punya mental lemah, langsung aja tuh lari-lari balik ke rumah sambil nangis gigit tisu terus akhirnya ganti baju.
Pertama, filter... Oke ini adalah opini dia, dia bajunya item melulu sekalinya warna juga warna tua, mungkin dia emang ga suka warna pink.
Ini ceritanya ngeles dulu nih, untuk mengkonfirmasi diri sendiri dan pilihan yang udah kita buat. 
Orang kedua bilang, "Duh, kaya banci Bro...!!!"
Sekali lagi, kalo mental lemah, langsung ngesot sampe rumah dan nangis darah trus ganti baju dah.

Eh kok kesannya, filter-nya terlalu rapat nih.
Maka datanglah metode kedua, self-awareness. Kita mengenakan baju ini untuk siapa?
Apakah untuk menyenangkan diri kita sendiri atau memang kita mengenakannya untuk menyenangkan seseorang?
Katakanlah kita hendak mendatangi sebuah wawancara, maka kita mengenakan baju tersebut untuk menyenangkan diri sendiri supaya PD, sekaligus untuk meninggalkan kesan tertentu pada orang yang akan mewawancarai kita. 
Maka kritik yang harus dan wajib kita dengarkan adalah, kritik dari orang yang mewawancarai kita. Sementara kritik dari orang lain menjadi masukan yang kita dengarkan.

1. Yakin ga kita kenal dengan orang yang akan mewawancarai kita luar dan dalam untuk meyakini bahwa pilihan pakaian yang kita buat akan tidak membuat dia berpendapat lain?
2. Kalo kita yakin dia ga akan bermasalah dengan warna pink, maka ga ada masalah. Ga perduli seluruh dunia mencerca, maka kita harus maju terus sebagaimana seorang champion.
3. Namun kalo kita ga yakin, maka yang harus kita dengarkan adalah opini orang-orang di sekitar kita. Kalo 9 dari 10 orang nyinyir, maka mungkin emang apa yang kita kenakan itu sedikit agak berlebihan dan gantilah warna netral atau sesuatu yang lebih umum. 

Lalu kalo ujung-ujungnya kita ganti baju juga, apa bedanya menanggapi kritik selayaknya seorang juara dan selayaknya orang biasa?
Bedanya ada di self-awareness. Kita menyadari bahwa kita ga mengenal orang yang akan mewawancarai kita. Daripada ada kemungkinan extremely success karena ternyata seleranya sama atau extremely fail karena ternyata selera ga sama, lebih baik cari aman dong, masih ada 50:50 chance paling ga. 

Tapi hasil tindakan yang kita tempuh itu bukan kita lakukan hanya karena satu atau dua orang bilang sesuatu, namun kita lakukan dengan sebuah judgement yang didapatkan dari hasil pemikiran dan mungkin sedikit data statistika. Bisa juga pake data lain, namun seorang juara akan memakan kritik tersebut untuk kemudian dicerna. Dari hasil olahan perut, kritik tersebut ada yang diserap ada juga yang dibuang jadi kotoran, karena kita harus menyadari juga bahwa kritik tidak selalu ditujukan untuk membangun diri seseorang.

Dalam sebuah dunia yang ideal, kritik kita tujukan untuk membangun, namun dalam real world, kritik yang disampaikan seseorang kepada kita terkadang bertujuan untuk menjatuhkan diri kita.
Wow, terkesan berprasangka buruk nih.
Well, berpikirlah secara pesimis, karena kemungkinan itu ada. Namun jangan lupa, ketika kita bertindak, bertindaklah secara optimis.

Namun jangan juga kita membuat diri kita dilingkari oleh orang-orang yang hanya bisa memberikan kritik-kritik manis terhadap diri kita. Ketika kita diberi gula, mungkin awalnya akan terasa manis, namun lama-lama kalo kebanyakan gula, kita bisa mati karena diabetes.

Kritik yang bagus adalah kritik yang berharga dan teman yang bisa memberikan kritik yang bagus adalah teman yang berharga. Faktanya adalah mungkin kritik itu emang pahit dan menyakitkan terkadang, namun klo kita bisa punya temen yang bisa menyampaikan kritiknya dengan baik, maka itulah yang paling kita perlukan dalam bertindak agar tindakan yang kita lakukan bisa lebih terjaga. 

Sekarang tinggal kita aja yang berada di posisi sebagai penerima kritik, akankah kita menanggapi kritik tersebut layaknya seorang champion atau seorang loser.

Pilihan ada di diri kita masing-masing.
Hey, meskipun menurut beberapa orang free-will hanya sebuah ilusi, namun kita masing-masing tetap bisa men-set pola pikir kita masing-masing dan menentukan bagaimana cara kita memandang dunia ini. 


Tuesday, April 19, 2016

Warna Warni Manusia

Di suatu siang di salah satu kantin sebuah persero
kenamaan di Ibukota. QQ yang emosi karena abis nge-komplain layanan persero tersebut merasa lapar dan memutuskan untuk memesan ayam bakar. 

Seperti biasa, itu adalah sebuah kantin yang rame. Selagi memesan, QQ berdiri karena tempat duduknya terisi penuh, sebenernya kayanya itu luar biasa, mengingat udah jam 1 siang yang seharusnya jam istirahat udah berakhir. Trus QQ ngapain di sana? hahaha... kebiasaan... 

Syukurlah ga lama kemudian sekelompok orang yang baru saja menyelesaikan makan siangnya plus ngobrol-ngobrol berdiri dan satu meja langsung kosong. QQ segera duduk dan mulai memperhatikan sekeliling. Kondisi saat itu masih cukup ramai dan masih ada orang yang makan, ada yang ngobrol aja dan samar-samar ada ibu-ibu penjual kue yang menjajakan jualannya, "Kue Dadar, Bolu Gulung,..." dan seterusnya.

Pesanan datang, cuci tangan dan saatnya untuk memulai makan siang yang tertunda, mengingat makan pagi terkendala kerjaan, jadi kondisi cacing-cacing di perut cukup mengenaskan. Saatnya diberi makan.

Seperti biasa, ayam bakar tersebut terasa enak. Sebuah kombinasi rasa bakar kecap yang kental dan didampingi oleh sambal yang cukup pedas tapi tidak terlalu pedas. Cukup untuk membuat hampir berkeringat di bawah atap seng kantin tersebut. Di luar tampaknya matahari sedang memamerkan cahayanya sehingga begitu terik dan menyilaukan jika tak ada atap yang menutupi...

"Kue cucur... eh, kue dadar... saya kan ga jual kue cucur..." tiba-tiba kembali terdengar suara si ibu-ibu tukang kue tadi.

Tak sempat teralihkan oleh itu, padahal pengen noleh dan melihat kok gimana kisahnya nih ibu-ibu penjual kue bisa lupa apa jualan dia sendiri, QQ sibuk menikmati ayam bakar yang tersaji di hadapan. Tiba-tiba terdengar suara keras terjatuh dan orang-orang langsung mengalihkan pandangan ke arah suara tersebut berasal. 

Ternyata sang ibu penjaja kue tadi terjatuh tak sadarkan diri. Dua satpam dengan sigapnya berlari ke arah ibu tersebut dan kemudian dengan dibantu beberapa orang yang berlarian ke arah ibu tersebut berusaha mengangkat ibu tersebut ke tempat yang tidak terkena amarah sang mentari. Dan dimulailah 15 menit QQ menyaksikan warna warni manusia. 

Dari sebuah kejadian yang sebenarnya luar biasa itu, jika kita perhatikan dengan seksama, rambut boleh sama hitam, tapi isi dalam kepala tersebut belum tentu sama.

"Duh, Ibunya gendut pula... berat tuh kayanya ngangkatnya, hahaha..." ucap salah satu dari sepasang ibu-ibu yang sedang makan di depan QQ. 
"Iya, nenek-nenek kalo pingsan juga kayanya berat buat diangkat... hahaha..." timpal ibu satunya.

"Pak, bawa Ibunya ke bawah pohon saja, lebih adem... di bawah seng ini panas juga...." sahut seorang gadis muda yang tampaknya salah satu pelayan di salah satu penyedia makanan di kantin tersebut.

Namun akhirnya sang ibu tersebut tetap dibawa beramai-ramai ke dekat meja makan di depan warung sop iga. Ibu tersebut didudukkan di lantai sambil dikipasin.

"Adek... adek... duduk sini deket ibunya... jangan keluar..." kata satpam tersebut pada anak kecil yang diduga adalah anak ibu tersebut.

"Kasih teh manis anget biar enakan..." kata salah satu penjual di kantin tersebut, tanpa menyuguhkan actual teh manis untuk diberikan ke ibu-ibu yang pingsan tersebut, padahal tentu saja dia mempunyai teh manis hangat dalam menunya.

Kemudian pas QQ noleh ke arah ibu-ibu yang pingsan tersebut, sebuah es teh manis dalam plastik telah siap di meja terdekat dengan posisi ibu tersebut didudukkan.

"Eh, anaknya mana tadi??" ucap seseorang yang berada di dekat meja QQ.

"Luar biasa ya, anaknya... padahal masih kecil kok ga nangis ngelihat ibunya pingsan" sahut orang yang berada di sebelahnya.

"Kasih makan... kasih makan..." ucap seseorang penjual di kantin tersebut, lagi-lagi tanpa menyuguhkan actual makanan untuk dimakan ibu tersebut.

"Itu kayanya karena panas deh, mungkin dia kecapek-an" kata seseorang dari kejauhan.

"Itu padahal udah saya suruh tadi kalo mau jualan di dalam aja, jangan di luar. Tahu hari panas gini, tapi ga nurut..." kata ibu yang jualan ayam bakar yang QQ makan.

"Iya ya... tahu hari panas gini..." kata orang di sebelahnya menimpali.

Satpam tadi tetap mengipasi sang ibu yang pingsan tadi yang mulai sadarkan diri. Beberapa orang berdiri mengerubungi ibu tersebut dan mulai berusaha membuka percakapan. Namun terlihat ibu itu masih sangat lemas dan hanya terduduk sambil memegangi kepalanya. 

Apa yang QQ lakukan?
Lanjut aja makan.... hahaha... sambil memperhatikan apa yang terjadi di sekitar Ibu tersebut. Tiba-tiba tanpa QQ sadari karena terlalu memperhatikan omongan-omongan yang keluar di sekitar QQ, ternyata udah ada sepiring nasi dan ayam goreng di meja dimana Ibu tersebut memegangi kepalanya mendampingi sekantong es teh manis yang tersaji dari tadi.

Tiba-tiba seorang ibu dari warung di sebelahnya lagi membawa segelas yang tampaknya seperti teh manis hangat sembari mengaduk-aduk gulanya untuk diminum oleh Ibu yang pingsan tersebut. 

Terkadang mata kita teralihkan pada suara-suara yang kencang terdengar dan kita tidak sempat memperhatikan bahwa ada aksi-aksi yang dilakukan tanpa ada suara sedikitpun. Pahlawan-pahlawan yang memberikan es teh manis dalam plastik, ayam goreng dan nasi serta teh manis hangat itu segera bertindak tanpa mengumumkan apa yang akan mereka lakukan pada orang-orang yang ada di sana.

Sebisa mungkin blog ini tidak menghakimi, meski secara alami QQ adalah orang yang sangat judgemental. Ini adalah warna warni alami manusia. Kejadian ini memperlihatkan bahwa inilah manusia, tidak ada yang sama. Ada yang omong doang, ada yang langsung beraksi tanpa omong, ada yang mencibir dari belakang, ada yang hanya berkomentar dari pinggiran, dan ada juga QQ yang cuma bisa memperhatikan tanpa berbuat apapun.

Pada dasarnya memang begitulah seharusnya manusia, berbeda. Ketika semua orang adalah pahlawan, as good as it sounds, tapi kemudian siapa yang akan diselamatkan?

Bayangkan kalo semua orang di sana adalah anggota NATO (no action talk only) maka tidak akan ada es teh atau teh manis hangat yang tersaji di meja Ibu yang pingsan tersebut.

Bayangkan kalo semua orang di sana adalah silent heroes semua, maka tiba-tiba aja ada 20 eh teh manis dan/atau teh manis hangat tersaji di atas meja tersebut dan setiap warung di sana mungkin menyajikan satu menu di meja tersebut untuk disantap oleh satu Ibu yang pingsan.

Harus ada kombinasi dari segala sesuatunya. Ada yang omdo untuk mengingatkan bahwa ada orang yang akan memberi sesuatu. Ada yang bisanya komentar doang, karena jika semua bergerak, maka akan semakin sulit membuat Ibu yang pingsan tersebut untuk bernafas. Ada orang yang mencibir, yang mungkin mengatakan hal-hal yang hanya terpikirkan oleh kita namun tidak berani kita ungkapkan. 

Bayangkan kalo pelangi hanya terdiri dari satu warna, mungkin takkan terlalu banyak penyuka pelangi. Namun ketika mejikuhibiniu membentuk suatu lengkungan secara bersamaan, itulah saat harmonisasi terjadi. 

Kita tidak bisa mengatakan bahwa merah lebih baik daripada ungu, atau nila lebih baik daripada hijau. 

Namun mungkin saja sebagian dari kita akan mengatakan, aku paling suka warna biru, dan tidak menyukai warna jingga.

Itulah kenyataannya, kita akan selalu menganggap satu lebih baik dari yang lainnya, atau malah mungkin satu itu benar dan yang lainnya salah. Inilah yang harus kita sadari, tanpa adanya merah, maka pelangi akan menjadi jikuhibiniu tanpa ada me

Mungkin saja tetap enak dipandang, namun secara alamiahnya sudah seharusnya berwarna warni. Kita akan selalu menganggap perbedaan sebagai suatu masalah ketika kita gagal melihat big picture yang dibuat oleh perbedaan tersebut.

Ketika kita jatuh, jangan berharap bahwa semua orang akan mengangkat kita. Namun percayalah bahwa paling tidak akan ada satu orang yang akan mengangkat kita dan semoga saja hal itu akan menginspirasi orang lain untuk turut membantu. Karena ketika semua orang turun membantu, itu bukanlah sesuatu hal yang kita akan harapkan.

Sudah seharusnya ketika kita sudah melihat bahwa jumlah orang yang membantu sudah cukup, kita sebaiknya menahan diri agar tidak membuat suasana menjadi terlalu mencekam. Mungkin itu ada benarnya, atau itu hanya justifikasi QQ yang selama kejadian tersebut hanya berdiam dan menikmati ayam bakar yang tersaji, sembari bersyukur bahwa QQ masih bisa mencukupi tenaga QQ untuk bisa berdiri, berjalan tanpa harus jatuh pingsan di siang yang terik ini.

Akhirnya ayam bakar itu habis juga dan waktunya QQ balik ke kantor sambil mendapatkan sesuatu untuk dipikirkan dengan lebih mendalam.

Thursday, April 7, 2016

Cara Mengungkapkan Kritik

Ini sebenernya bagian dari sebuah mata kuliah Leadership yang ketika itu sedang membahas bagaimana cara yang paling baik untuk memberikan kritik pada seseorang. Karena terkadang ketika kita menyampaikan pesan kepada seseorang, emosi menutupi apa yang ingin kita sampaikan sehingga pesan sesungguhnya tidak tersampaikan dengan baik.

Namun hal tadi itu tidak hanya terbatas pada saat kita akan memberikan kritik pada seseorang, kita seringkali mengungkapkan perasaan kita tanpa disertai dengan tindakan apa yang melatar belakangi sehingga perasaan tersebut muncul.

Perhatikan struktur kalimat berikut:
"Aku benci kamu!!!!!!!!!!"
"Aku kangen kamu..."
"Aku nyaman sama kamu..."
"Aku ga suka sama kamu..."
"Presentasi kamu tadi tuh jelek!"
"Kamu ga pantes deh pake baju itu..."

Ini adalah 'perasaan' yang kita rasakan. Tanpa sadar, banyak dari kita seringkali mengungkapkan hal tersebut pada orang lain, tanpa menyadari bahwa itu adalah kalimat yang tidak sempurna.

Bukan tidak sempurna dari sisi S+P+O+K-nya yaa... duh nilai Bahasa Indonesianya pasti 9 semua ini....

Kalo QQ menerima kalimat tersebut terlepas dari nadanya positif atau negatif, akan kemudian bertanya, "Apanya??"

Maka kemudian diusulkanlah sebuah struktur kalimat untuk memberikan saran.
bukan Subjek + Objek + Predikat + Keterangan...
tapi, "WhenWhat is the action + How does it make you feel"

Perhatikan struktur kalimat berikut:
"Kamu tuh ga pernah ngertiin perasaan aku, aku benci kamu!!!!"
"Kalo kamu ga ada di sini, aku kangen kamu..."
"Tiap ada di dekat kamu, aku merasa nyaman..."
"Kamu tuh ga pernah menghargai aku, aku ga suka sama kamu..."
"Setelah memperhatikan dari tadi, presentasi kamu tadi tuh jelek!"
"Kok aku lihat-lihat, kamu ga pantes deh pake baju itu..."

Nah, menurut kalian apakah kalimat tersebut menjadi lebih sempurna?
benar bahwa ada action sebelum kita mengungkapkan apa yang kita rasakan. Namun apakah benar ada action di dalam kalimat tersebut.

"Kamu tuh ga pernah ngertiin perasaan aku" apakah itu sebuah perbuatan?
Tidak... semua contoh di atas itu masih "perasaan + perasaan"
struktur kalimatnya masih belum sempurna.

Bandingkan dengan kalimat berikut:
"Kamu kemarin ngomongin buruk tentang aku sama si Surti, aku benci kamu!!!"
"Kamu tuh suka tiba-tiba meluk aku dari belakang, kalo kamu ga ada, aku jadi kangen..."
"Kemarin pas aku lagi kesel banget, kamu bisa menenangkan aku. Aku nyaman sama kamu..."
"Pas ulang tahun kamu kemaren aku ngasih kamu kaos, kok sekarang kamu ngepel pake kaos itu, kamu ga menghargai aku, aku ga suka sama kamu..."
"Kamu tadi terlalu banyak membelakangi audience, terus suara kamu pelan banget, mata kamu juga kemana-mana ga fokus, presentasi kami tadi tuh jelek!"
"Kamu tuh pake celana warna ijo, ga cocok kalo pake baju biru, kamu ga pantes deh pake baju itu..."

Nah, kebayang ga bedanya antara tiga kelompok kalimat di atas itu?
Bayangkan kalo seseorang bilang ke kamu, "Aku benci kamu..."
Ketika kita mendapatkan seseorang mengatakan kalimat tersebut, tentunya hal yang ingin kita lakukan adalah memperbaiki diri agar orang tersebut tidak lagi membenci kita. Namun ketika informasi yang kita dapatkan hanya, "Aku benci kamu..." maka dari mana kita memulai perbaikan tersebut.

Oleh karena itulah, ketika kita menyampaikan saran alias feedback kepada orang lain, hendaklah sampaikan dengan sempurna. 

Kudu ada action dibalik emotion yang kita rasakan.
Jadi ketika kita mendapatkan kalimat, "Kamu kemarin ngomongin buruk tentang aku sama si Surti, aku benci kamu!!!"
Maka respon pertama kita selain, "Eh, tahu darimana?" karena kita masih berusaha mengelak, adalah, "Oh ternyata kamu benci aku karena itu..."
sehingga seseorang bisa secara pantas meminta maaf, "Maaf karena aku udah ngomongin kamu di belakang, ga akan aku ulangi lagi.."

Dengan begitu, kita akan lebih bisa mendapatkan apa yang kita mau. Atau kalian lebih memilih respon orang, ketika kita bilang, "Aku benci kamu!!!"
"Ya udah kalo gitu aku minta maaf deh.."
"Maaf buat apa?"
"Buat segalanya..."
Tulus ga sih maaf kalo bahkan kita tidak tahu kesalahannya??

itu untuk yang negatif...
sama halnya ama yang positif, ketika seseorang memberikan pujian, tentu saja yang ingin kita lakukan adalah mempertahankan apa yang kita lakukan dong...
"Aku suka kamu..."
Kalo cuma gitu doang, maka apa yang harus kita pertahankan...?
"Aku suka wajah kamu" lebih enak... artinya kita tahu bahwa mulai sekarang kita harus mempertahankan wajah agar tidak berubah. 

"Aku suka kamu karena kamu kemaren ngasih aku tas branded yang ori"
Nah, kalo gitu kan kita tahu bahwa kita harus lari sesegera mungkin dari orang tersebut...
Yah, kecuali kalo emang kita orang yang mampu dan rela untuk selanjutnya agar dia tetap suka sama kita, kita harus terus menerus memberikan orang tersebut barang branded yang ori....

Enak kan kalo setiap orang tuh mengungkapkan action atau cause di balik perasaan yang mereka rasakan?
Tapi tetep aja sering kita temukan, "Aku benci ama kamu..!!" 
"kenapa?"
"Ga tahu, pokoknya benci aja...!!!"

lah???????????????????
Hal-hal kaya gitu tuh emang ajaib... ga ada api tahu-tahu ada asap aja...
Maka dari itulah, berhati-hati ketika kita mengungkapkan perasaan kita. Terkadang mungkin sebenarnya kita tahu apakah action atau cause di balik setiap perasaan yang kita rasakan, namun terkadang kita malu mengungkapkannya.

Contoh lagi-lagi pake ekstrim dan kalo perlu sensor buat di bawah 17 tahun.
"Aku suka kamu, soalnya.... permainan kamu semalem di kasur... ugh.. bikin aku mengeong..."
Wah.... ini adalah hal yang paling diidam-idamkan didengar semua orang nih kayanya... tapi keseringan kita ga pernah menyebut sampe ke tahapan itu karena antara malu dan takut dicap sex addict.

Pernah ada sebuah kisah yang agak ekstrim juga sih dan sebaiknya jangan di tiru.
Seorang wanita sedang dipinang oleh seorang pria, kemudian sang wanita bertanya, "Wahai Pria, (kebetulan nama tuh pria adalah Pria, hahaha...), apakah hal yang membuatmu jatuh cinta padaku?"
sang pria dengan jujur menjawab, "Aku jatuh cinta dengan mata indahmu..."
Kemudian sang wanita mencongkel matanya dan memberikan pada pria tersebut.

Sebenernya sih moral dari cerita ini tuh adalah, kalo mencintai seseorang, jangan fisiknya doang, karena fisik bisa pudar seiring waktu. Tapi dalam kasus ini, itu benar kan? kalo emang cinta ama matanya... ya udah ambil matanya aja.... hahaha...

Ini juga salah satu pentingnya poin kejujuran dalam hidup kita, terkadang kita terlalu takut menyakiti orang lain melalui kritik yang kita sampaikan. Percayalah, lebih menyakitkan lagi mendapatkan kritik yang isinya perasaan, tapi ga jelas dimana salahnya.

"Presentasi kamu tadi tuh jelek"
Pas ditanya, "Jeleknya dimana?" eh orang tersebut malah diem doang.
Ternyata orang tersebut merasa presentasi tersebut jelek karena muka presenternya emang jelek, jadi dia sentimen. 

Tapi kalo ga dikasih tahu, orang tersebut ga bakal pernah tahu, bahwa ternyata muka juga mempengaruhi hasil presentasi seseorang.Sehingga sampaikanlah, "Mungkin ini opini pribadi, tapi menurutku muka kamu jelek... sehingga orang malas memperhatikan presentasi kamu..."
reaksi penerima kritik bisa dua arah, pertama tersinggung dan kemudian malah marah. Kedua adalah take it like a champion, "Oh ternyata begitu, baiklah saya akan mendengarkan kritik yang lain, jika ternyata memang muka saya jelek, nanti ke depannya saya pake make up yang lebih tebal..."

Keuntungannya dari sebuah kritik yang pedas selain enak... (eh itu kripik), adalah kita jadi tahu dimana lokasi tepatnya kita harus memperbaiki diri. Mungkin saja 100 orang memberikan 100 kritik yang berbeda, bukan berarti kita harus menerima semuanya kan? namun tidak ada salahnya untuk menganalisa dengan baik kritik-kritik yang masuk tersebut. Tapi kalo ada yang kasih kritik cuma "Jelek", "Bagus", "Bravo", "Keren"... buang aja... ga guna itu, ga ada nilai tambahnya!!!

hahahaha....

Jadi ingat!!!!
Ga ada asap tanpa api...
Kalo kita ingin mengungkapkan perasaan kita, pastikan ikuti dengan action yang menyebabkannya....
Kalo kita sendiri ga tahu kenapa kita merasakan hal tersebut, maka tanyakan lagi dan tanyakan lagi ke diri kita... pasti ketemu jawabannya kenapa...

Namun kalo alasannya karena takut, jangan takut...!!! 
kalo ada yang marah pas nerima kritik, suruh baca blog yang akan QQ tulis selanjutnya...
How to Take Critics Like a Champion......
(jika ada waktu... hahaha...)

Tips Diet: Cara Menghitung Kalori

Kayanya sering banget denger istilah menghitung kalori. Kirain itu tuh cuma menghitung hari ini kita makan berapa kalori, tapi ternyata ada beneran rumus matematis penghitungan kalori. Ini QQ dapetin dari sebuah video-blog dan akan QQ coba deskripsikan sesederhana mungkin.

Pernah ga bertanya-tanya, kenapa Beng-Beng yang beratnya 100 gram sama apel yang beratnya sama-sama 100 gram, kalori-nya banyakan Beng-Beng?
ato, kalori yang ada di chiki-chiki-an itu kok bisa tinggi banget padahal beratnya enteng banget?
Kemudian gimana kisahnya itu kalori bisa menjelma jadi berat badan?

Secara fisik, setiap makanan pasti memiliki berat, maka berat itulah yang secara langsung alias secara jangka pendek menjadi berat badan kita. Misalkan kita udah olahraga kenceng nih, tapi kok berat badan kita ga berkurang langsung? 

QQ pernah nimbang berat badan sebelum latihan, sekitaran 82 kg, kemudian abis kelar 4 kelas, Body Step, Body Attack, Body Balance dan Body Combat. Buat yang tahu aja, 3 dari 4 kelas tersebut merupakan kelas kardio tingkat tinggi, namun kemudian pas nimbang, kok cuma berkurang 1 kg doang. Padahal secara itung-itungan, satu kelasnya aja bisa 1000-an kalori tuh.

Kemudian iseng QQ nimbang sebelum dan sesudah minum air. Ternyata minum segelas air seukuran gelas tall-nya Starbucks itu bisa menambah berat badan sekitar 0,5 kg.

Jadi, apa yang kita konsumsi itu memiliki jangka pendek dan jangka panjang terhadap berat badan kita. Kita minum air, secara jangka pendek itu akan menambah berat badan kita sesuai dengan berat yang kita konsumsi.

contohnya Air, air tuh berat, tapi menghilangkan beban air tuh mudah. Setiap kita keringetan keluar air, pipis juga keluar air sehingga berat yang masuk akan mudah berkurang sesuai dengan berat yang keluar.

secara fisik berat juga, berat tubuh kita akan mudah dihitung dengan rumus 
berat sisa = berat masuk - berat keluar
Ketika kita blm membahas soal kalorinya dan makanan dan minuman kita tak lebih dari masalah gram-nya saja, maka setiap kita pipis, boker, meludah, itu mengurangi berat badan.

Namun, gimana ceritanya 100 gram makanan bisa menjelma menjadi 1 kg tambahan berat badan?

Konsep dasar kalori adalah jumlah energi yang dibutuhkan untuk menaikkan suhu 1 kg air sebanyak 1 derajat celcius. Teori yang berbeda mungkin berbicara angka yang berbeda, namun ada yang bilang bahwa 7.700 kalori adalah 1kg, untuk mengurangi 1kg, kita butuh defisit sebanyak 7.700 kalori.

Waw... pendahuluannya terlalu panjang, mari kita masuk ke teori menghitung kalori.

Sebelum menghitung kalori, yang harus kita ketahui adalah bagaimana menghitung BMR alias Basal Metabolic Rate, yang kurang lebih artinya adalah jumlah kalori yang kita butuhkan sehari-hari seandainya kita ga melakukan aktifitas apapun, dengan kata lain itu adalah jumlah kalori yang dibutuhkan untuk tubuh kita agar bisa beroperasi, contoh bernafas, jantung berdetak, dll, pokoknya fungsi-fungsi dasar tubuh kita.

Ini ada rumusnya buat menghitung, yaitu:
Buat cowo:
= 66 + (13,7 x berat dalam kg) + (5 x tinggi dalam cm) - (6,8 x umur dalam tahun)
Buat cewe:
= 655 + (9,6 x berat dalam kg) + (1,8 x tinggi dalam cm) - (4,7 x umur dalam tahun)

Contoh: berat QQ saat ini 81 kg, tinggi 180 cm dan umur 31 tahun, maka BMR QQ adalah: 
= 66 + (785,7) + (900) - (210,8) = 1.540,9
Jadi kalo QQ kerjaannya tidur bangun aja, maka untuk bisa berfungsi normal, tubuh QQ butuh 1.540,9 kalori.

Nah hitunglah BMR kalian masing-masing.

Contoh, dalam 1 mangkok (158 gr) nasi, terkandung 209 kalori. Trus lauknya ayam dada 1 porsi sekitar 140 gr mengandung 365 kalori dan katakanlah lalapannya + sambel 50 kalori. jadi total yang kita asup sekali makan tuh sekitar 624 kalori. Kalo kita sehari makan 3x dan sekali makan 600 kalori aja, QQ udah surplus sekitar 300 kalori yang harus dibakar melalui aktifitas.

Kemudian setelah itu, selalu perhatikan belakang kemasan snack yang kita makan. selalu waspadalah dengan kalori per porsi. Karena satu kemasan kecil snack yang kita beli itu bisa saja sebenernya untuk 5 porsi.

Mari bijaksana dalam membaca informasi nilai gizi dalam makanan yang kita makan, nih contohnya di gambar kiri ini ada snack Malkist Saluut Keju. Tahu kan malkist, roti yang kepingan-kepingan gitu dan biasanya satu sisi hambar, sisi lainnya bertabur gula. Dalam hal ini satu sisi bertabur gula dan sisi lainnya berlapis keju. Nampol dah kalorinya.

Mari kita analisis informasi nilai gizi yang ada di bagian belakang kemasan. Yang harus kalian pahami adalah kata-kata "Takaran Saji". Pada contoh ini dinyatakan takan sajinya adalah 22 gr, sementara berat total cemilan adalah 110gr, sehingga satu kemasan ini mengandung 5 takaran saji.

Jadi, "Energi Total" yang ada di sana, bukan maksudnya total energi untuk satu kemasan itu... tapi angka 110 kkal itu adalah untuk satu takaran saji. Artinya kalo kalian ngabisin satu bungkus nih malkist lapis keju sendirian, kalian mengkonsumsi kalori sebanyak 550 kalori. Satu takaran saji itu sama dengan dua keping malkist. Maka dari itu, biasakanlah berbagi dengan orang lain... makan sendirian bikin gendut... hahaha....

Trus tuh kalori kita pake buat aktifitas dong yaa... Nah, berdasarkan teori hitung-hitungan kalori tadi, ga mungkin dong kita seharian ga ada aktifitas sama sekali... maka dari itu ada kategori aktifitas manusia, 

  1. Ga ada latihan sama sekali, jadi kalo kerja kita sehari-hari cuma duduk di kantor, melototin komputer, jalan sesekali nganter surat dll, maka kebutuhan kalori perhari kita adalah 1,2 x BMR.
  2. Aktifitas ringan, dimana mungkin kita latihan ke gym treadmill dll sekitar seminggu dua kali, maka kebutuhan kalori kita 1,375 x BMR
  3. Aktifitas sedang, dimana kita latihan sekitar 3-5 kali seminggu maka hitungan kebutuhan kalori harian kita menjadi 1,55 x BMR
  4. Sangat aktif, dimana kita latihan 6-7 kali seminggu, maka hitungan kebutuhan kalori harian kita menjadi 1,725 x BMR
  5. Super duper aktif, mungkin ini kategori aktif kaya atlit, kebutuhan kalorinya menjadi 1,9 x BMR

Nah, asumsinya di sini, QQ adalah makhluk dengan Aktifitas sedang dimana latihan ke gym paling 3-5 kali doang seminggu, maka kebutuhan kalori harian QQ menjadi 1,55 x 1.540,9 = 2.388,4 kalori.

Nah kunci untuk menurunkan berat badan adalah menjaga jumlah kalori yang kita konsumsi, di atas BMR tapi di bawah kebutuhan kalori per hari yang telah disesuaikan dengan aktifitas harian kita. Dalam contoh ini, QQ harus mengkonsumsi paling nggak 1.540,9 kalori dan maksimal 2.388,4 kalori.

Namun sekali lagi, ini adalah itungan rumus matematisnya, apakah lantas semua orang yang ke gym 3-5 kali seminggu menghabiskan jumlah kalori yang sama? tentu tidak. Kalo ke gym cuma duduk-duduk sambil ngegosip doang, itu mah mulutnya nanti yang berotot, hahaha...

Kemudian sebuah disclaimer juga yang disampaikan dari sebuah video youtube terbitan TedEd, bahwa kemampuan manusia untuk memproses sebuah makanan juga berbeda-beda. Andai dikatakan dalam kemasannya bahwa suatu makanan mengandung katakanlah 500 kalori, itu adalah maksimal. Tinggal tubuh kita apakah bisa memproses makanan tersebut sehingga 500 kalorinya ter-ekstrak? mungkin karena keadaan enzim pencernaan yang kurang sempurna, kita hanya bisa mengekstrak 400 kalori saja. 

Jadi mungkin aja ada orang yang bisa makan banyak tapi kok ga gendut-gendut, ya itu karena makanan yang masuk ga ter-ekstrak dengan sempurna sehingga potensi kalori yang ada dalam makanan tersebut hanay ter-ekstrak sedikit dan sisanya keluar melalui tokai. Tanpa kalori, makanan tak lebih dari masalah beratnya saja. 

Lebih ekstrimnya lagi, cara diet paling mudah adalah mengkonsumsi makanan di bawah jumlah kalori yang kita butuhkan. Namun satu disclaimer lagi, dalam memilih makanan, kita juga harus mempertimbangkan masalah kandungan gizi yang dikandungnya. Yakin tuh kalori yang kita makan sudah memenuhi kebutuhan gizi dan nutrisi tubuh? Ibaratnya tuh, kalori akan selalu ada, namun 100 kalori dari sebuah makanan, bisa bersumber dari lemak, karbohidrat, atau protein. Masalahnya tuh terkadang, makanan yang kita makan itu hanya mengandung kalori yang bersumber sepenuhnya dari lemak. Contoh, ngemil chiki-chiki-an, sebungkus juga ga bikin kenyang karena secara nilai gizi, kandungan protein dan hal lainnya mungkin sangat minim. Sehingga kita tanpa sadar mengkonsumsi 1000 kalori sekali duduk dan tetap belum kenyang. Karena tubuh kita masih merasa 'lapar' akan nutrisi-nutrisi lain yang dibutuhkan tubuh.

Contoh yang paling umum disampaikan adalah mengkonsumsi celery, kalo di pilem-pilem seledri di barat sana kayanya gede gitu batangnya, beda ama seledri Indonesia yang buat pelengkap sop. Makan celery itu konon katanya adalah contoh makan kalori yang bersifat negatif. Karena ketika kita makan celery itu, jumlah kalori yang kita habiskan untuk mengunyahnya lebih besar daripada kalori yang dikandung oleh si celery itu sendiri.

Sehingga setiap kali kita makan sesuatu, pilihlah dan kajilah sisi nutrisi yang dikandung makanan tersebut dan kita hitung kalori yang sudah kita makan hari ini berapa jumlahnya. Situs di internet banyak yang menyajikan jumlah kalori yang terkandung dalam suatu jenis makanan.

Mungkin metode ini sangat sesuai bagi mereka yang menyukai metode kuantitatif, karena semuanya jadi serba angka. hahahaha...
Setiap kali melihat telur dadar tersaji, yang muncul di benak kita bukan bayangan telurnya, tapi angka, 93 kalori. 1 mangkok nasi goreng terlihat sebagai 333 kalori. 1 mangkok nasi uduk terlihat sebagai 260 kalori. Semuanya tampil sebagai angka...

Stress ga sih hidup?
hahahaha.... tapi ini perlu...
Jangan sampe tiba-tiba kok kita makin bulet terus kita in denial tanpa merasa tahu kenapa kita sampe endut. 
Yang kita makan itu selain rasa enak, ada juga angka-angka yang kalo nggak kita bakar, akan menumpuk menjadi lemak.

Misalkan sehari setelah kita hitung, QQ hanya butuh 2.300-an kalori, namun ternyata yang QQ konsumsi adalah 2.500 kalori, maka selisih 200 kalori tersebut akan dikonversi oleh tubuh menjadi lemak. Pembahasan tentang lemak ini juga bisa memulai sebuah babak tersendiri dimana lemak itu bisa numpuk dan membentuk lapisan-lapisan dan sistem pembakaran lemak itu bukan FIFO alias first in first out, tapi LIFO alias last in first out. Lapisan lemak sebagai cadangan energi yang akan terbakar adalah lapisan yang terakhir terbentuk, sehingga untuk mencapai lapisan pertama lemak yang telah tertimbun akan bisa saja sangat sulit.

Bijaksanalah dalam memilih makanan. Kita makan itu terkadang karena dua alasan utama... needs dan wants. Ada kalanya kita memang butuh, namun ada juga kalanya kita cuma laper mata doang. Terkadang memisahkan kedua hal ini yang cukup sulit.

Sekarang setelah menyadari bahwa dari tiap makanan yang kita makan ada angka yang menyertainya, semakin bijaklah dalam memilih makanan yang kita makan. Hitung dengan bijaksana.