Kamis, tanggal 6 Juni 2013 yang bertepatan dengan 27 Rajab 1434H merupakan tanggal merah karena memperingati Isra' Mi'raj Nabi Muhammad SAW. Ini merupakan salah satu kisah kenabian yang membutuhkan tingkat keimanan yang tinggi. Karena kisah ini begitu mudah dicemooh kaum yang tidak mempercayainya. Bagaimana bisa seorang manusia biasa menempuh perjalanan dari Masjidil Haram di Makkah menuju Masjidil Aqsa di Palestina dan kemudian terbang menuju ke Langit ke-7 dalam waktu semalam.
Banyak versi kisah ini, ada yang bilang bahwa itu adalah perjalanan Ruh, dimana yang berangkat hanyalah Ruh Nabi Muhammad SAW saja, sementara raga-nya tetap tinggal di Makkah. Namun QQ lebih mempercayai versi keduanya, bahwa ini adalah perjalanan Ruh dan Raga menempuh jarak yang jauh untuk menunjukkan kuasa Allah SWT.
Singkat cerita, QQ pernah jalan-jalan ke Padang Pariaman, sebuah wilayah di Sumatera Barat yang kurang lebih 1 jam perjalanan (kalo ngebut gila-gilaan) dari Padang. Di sana ada beberapa patung yang berbentuk kuda, dengan kepala perempuan, ekornya adalah ekor burung merak. Pas QQ nanya, "Patung apakah ini?" ada yang menjawab bahwa itu adalah patung Bouraq, kendaraan yang digunakan Nabi Muhammad SAW dalam peristiwa Isra' Mi'raj. Dalam benak QQ, "Whaaaaaaaaaaaat???"
Tapi emang bener, sampe saat ini kok QQ ga pernah kebaca Hadits yang menceritakan tentang bagaimana bentuk Bouraq itu sendiri. Kalo QQ ada di jaman Nabi, pasti kayanya QQ penasaran banget deh ama bentuk itu Bouraq dan pasti banyak tanya ke Nabi. tapi kok ga ada riwayat hadits yang secara jelas menjelaskan mengenai bagiamana bentuk Bouraq.
Singkat cerita lagi, QQ suka tuh ngikutin acara TV di channel History, nama acaranya Ancient Aliens yang dimana acara tersebut membahas mengenai kisah-kisah yang ada di masa lalu dan dihubung-hubungkan dengan Kontak Alien dan Manusia di masa lalu. Ini kadang nyentuh semua agama yang ada di dunia. Bahkan mulai dari kisah Suku Maya, Kisah di Injil, Taurat dan bahkan kisah AlQur'an juga dibawa.
Sedari awal QQ nonton, QQ punya firatsat bahwa, nih kisah Isra' Mi'raj pasti kena colek. tapi ternyata nggak. Yang dicolek adalah masalah Hajarul Aswad sebagai Batu yang berasal dari Surga. Tapi kalo emang mau dihubung-hubungkan, Konon Bouraq berasal dari bahasa Arab Barqu yang artinya tuh "kilat" atau "petir".
Kemudian ada yang menghubung-hubungkan dengan teknologi modern yang ada saat ini, bahwa Bouraq merupakan sebuah kendaraan yang sangat futuristik yang bisa menempuh kecepatan cahaya. Sehingga memungkinkan Nabi untuk menempuh perjalanan yang jauh dalam waktu semalam.
Bahkan ada yang bilang kalo Bouraq ini adalah teknologi UFO alias ekstraterestial. "Whaaaaaaaaaaaaaaaaat???" Alien itu menurut QQ mungkin aja ada, tapi masalahnya itu adalah, di bagian mana yang menyatakan bahwa teknologi alien tuh sangat maju? Emangnya kita ada yang pernah kontak ama alien secara nyata dan terekam? Semuanya tak lebih dari spekulasi. Inilah yang terjadi akibat kebanyakan nonton film science fiction. Udah jelas, itu science dan fiction, fiksi.... haloooo......
Penafsiran mengenai Bouraq ini emang beragam, tapi tetep aja QQ ga setuju ama penafsiran bahwa Bouraq itu adalah Kuda yang bersayap, berkepala wanita dan memiliki ekor merak. Kayanya terlalu aneh dan ga ada riwayat hadits-nya deh.
Kalo QQ menilainya, Bouraq merupakan teknologi milik Allah SWT. Bila Allah SWT menghendaki, Dia tinggal berkata "Kun" (Jadi) maka jadilah sesuatu yang diinginkanNya. Mengapa tidak mungkin Allah SWT memiliki teknologi kecepatan cahaya? Bukankan Dialah yang menciptakan langit, bumi dan seisinya? Lalu apa yang tidak mungkin bagiNya? Tidak ada.
Jika memang itu adalah teknologi yang melibatkan kecepatan cahaya, mungkin saja. Bukankah banyak kisah yang diceritakan Allah terkait masalah waktu ini? Bahkan Allah SWT bersumpah demi Waktu pada surat Al Asr. Misalkan perjalanan yang ditempuh Malaikat dari Bumi ke Langit, oleh Malaikat ditempu dalam waktu satu hari, namun menurut waktu manusia, itu adalah 50.000 tahun lamanya. Jadi di sini perjalanan Isra' Mi'raj ini bukan teknologi yang luar biasa bagi Allah SWT. Ini adalah teknologi biasa yang digunakan oleh Malaikat dalam menempuh perjalanan Langit ke Bumi.
Nggak ada yang bertentangan dalam AlQuran, semuanya sejalan dan serasi. Meskipun bagi akal kita manusia, terdengar janggal dan tidak mungkin. Tidak ada yang tidak mungkin dalam kamus milik Allah SWT.
Dalam AlQur'an ada kisah-kisah yang bisa langsung kita pahami, namun ada kisah-kisah seperti kisah Isra' Mi'raj ini yang butuh waktu untuk kita memahaminya. Sekarang okelah kita sudah bisa mengatakan bahwa mungkin ratusan tahun lagi nanti, akan ditemukan teknologi kecepatan cahaya versi manusia. Namun bayangkan jika kita mendengar kisah ini ketika di Jaman Nabi Muhammad SAW dulu. Mungkin kita akan langsung bertanya-tanya apakah itu mungkin. Mengingat mobil aja belum ditemukan.
Ini adalah kekuatan iman. Dengan kisah-kisah ini kita diuji. Kalo sama manusia, kita nggak boleh percaya buta, namun kepada Allah SWT, kita harus percaya sepenuhnya. Meskipun sesuatu itu terdengar dan terasa tidak mungkin, pasti akan ada masanya dimana akal kita dibuka dan diberikan pemahaman tentang hal tersebut dan terbukti sekali lagi bahwa Allah itu Maha Benar. Bouraq adalah salah satu wujud kekuasaan Allah SWT. Mengutip iklan Teh Botol Sosro, "Dan aku, me-yakininya...."
What can I do in one lifetime... I guess a lot. So let me share you a part of my one lifetime in this world. A wise man once said, "A smart person learn from his mistakes, but a wise person finds the smart person and learn from his mistakes altogether" Hope you can learn something from my story...
Who Am I? Not Spiderman
- Chronov
- Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia
- Rizky Novrianto is just an ordinary human being who try to live his life as extraordinary as it can be. I like to be different. You maybe able to find someone better than me, but You may never find someone like me. I hope common courtesy hasn't die yet. Treat people the way you want to be treated and even more, treat other people the way they want to be treated.
Assalamualaikum brother,
ReplyDeletesaya mau nambahin dan meluruskan apa yang telah diutarakan. Bahwa kendaraan yang dinaiki oleh Nabi Muhammad SAW itu bukan sekedar kecepatan cahaya. Karena cahaya kecepatan cahaya (300.000 km/jam) sedangkan langit ke-7, Sidratul Muntaha itu jaraknya mencapai jutaan tahun cahaya, atau bisa jadi lebih. Jarak bintang terdekat setelah matahari juga sudah jutaan tahun cahaya. Jadi menggunakan kecepatan cahaya saja sangatlah tidak cukup. Pasti Nabi Muhammad SAW sudah wafat dalam perjalanan. Mungkin bouraq itu memakai teknologi warp. Wallahualam brother. Sungguh Allah Maha Hebat dan Serba Mungkin