Who Am I? Not Spiderman

My photo
Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia
Rizky Novrianto is just an ordinary human being who try to live his life as extraordinary as it can be. I like to be different. You maybe able to find someone better than me, but You may never find someone like me. I hope common courtesy hasn't die yet. Treat people the way you want to be treated and even more, treat other people the way they want to be treated.

Thursday, June 27, 2013

Don't Think Everyone Else Hate Tomatoes, Just Because You Do

Mungkin belum banyak yang tahu kalo QQ tuh ga suka banget ama Tomat. Alasan mengapa-nya juga QQ sendiri kurang tahu. Beda sama misalnya QQ ga suka Pete ato Jengkol, udah jelas karena QQ ga suka baunya, atau kenapa QQ ga suka Pare, karena pahitnya. Tapi kalo kenapa QQ ga suka Tomat, QQ sendiri belum tahu alasannya kenapa. Apakah karena tekstur-nya yang squishy gitu ataukah karena bentuk bijinya,  atau rasanya? bagaimana QQ tahu, nyicipnya aja belum... hehehe..

Namun pas suatu kali makan di masa yang telah lama berlalu, ada yang berkata, "Tuh tomat mau dimakan ga? kalo nggak, gw mau" gitu katanya. Biasanya, terutama kalo pas makan Pecel Ayam gitu khan suka dikasih lalapan tomat, itu hampir dapat dipastikan selalu terbuang, sehingga QQ seringan pesen ga pake tomat. Namun ternyata, di malam itu QQ menyadari sesuatu, "Hey, ga semua orang benci tomat, hanya karena kita membencinya..."

Pernahkah kita menggunakan diri kita sebagai 'landasan' untuk menilai orang lain? Dalam teori komunikasi, yang paling ideal dikenal dengan you viewpoint yang dimana setiap kali kita berkomunikasi dengan orang lain, kita kostumisasi alias kita sesuaikan dengan orang yang kita ajak berkomunikasi. Jadi, berkomunikasi dengan A akan berbeda ketika kita berkomunikasi dengan B. Hanya saja, apabila kita belum mengenal orang yang kita ajak bicara itu, bagaimana kita bisa menggunakan you viewpoint...?

Karena itulah, kalo QQ menggunakan I viewpoint, dimana kita menggunakan diri kita untuk menjadi 'acuan' memperlakukan orang lain. QQ ga bakal melakukan sesuatu ke seseorang yang dimana QQ sendiri ga suka kalo diperlakukan kaya gitu. Hanya saja sekali lagi, tampaknya kalo QQ ga suka Tomat, bukan berarti semua orang ga suka Tomat.

Jadi sekali lagi kalo di-generalisasi-kan, tidak berarti apa yang kita benci, semua oang lantas membenci hal yang sama. Begitu juga dengan tidak semua hal yang kita sukai, semua orang menyukainya.

Ini ternyata adalah konsep dasar pergaulan dengan manusia. Selayaknya seperti sidik jari, sidik retina ato kalo di komik Shinchan itu ada sidik pantat, Tiap orang berbeda-beda dan masing-masing memiliki kesukaan dan kebencian terhadap sesuatu yang belum tentu sama. Bukankah akan sangat menyenangkan untuk diperlakukan secara berbeda? itu membuat kita merasa spesial.

Misalkan di rumah kita mempunyai sesuatu pakaian yang kita anggap sudah usang dan jarang kita pakai, daripada kita jadikan kain pel atau keset kamar mandi, cobalah berikan saja pada mereka yang meminta-minta di pinggir jalan. eiiit, selama kondisinya masih bagus yaaa.... bukan melar dan bukan robek.

Kadang QQ berfikir, ada sebuah hadits yang kurang lebih isinya, "Jangan bersedekan dengan sesuatu yang kamu sendiri membencinya..." Namun bagaimana jika ada sebuah pakaian yang masih bagus, namun kita ga suka mungkin karena warnanya.. apakah kita tidak boleh bersedekah dengannya?

Pertanyaan yang valid dan bagus sekali... Karena QQ sendiri masih berusaha mencari jawabannya. Namun menurut QQ saat ini, Bersedekah sesuatu yang kita benci tuh emang ga boleh. Karena pada dasarnya, sesuatu yang kita benci, takkan kita miliki. Jadi ketika kita bersedekah dengan sesuatu yang kita benci yah kaya seolah-olah kita bersedekah dengan sesuatu yang bukan milik kita, yah nilai sedekahnya jadi tidak ada.

Jadi, mungkin kalo dibuat semacam ukuran nilai pahala kita besedekah, mungkin kita bisa mengukurnya dari tingkat kesukaan kita terhadap barang tersebut. Semakin kita suka, semakin gede pahalanya, semakin kita ga suka, pahalanya juga makin kecil.

Namun ketika kita memberikan sesuatu kepada orang lain, jangan juga kita berpikir bahwa orang tersebut akan menyukainya juga hanya karena kita menyukainya. Jadi dalam hidup ini kita harus siap mental untuk sakit hati dan tertolak setiap kali orang lain ternyata tidak menganggap bagus apa yang menurut kita bagus sekali.

Wah, setelah dipikir-pikir, judul blog kali ini kayanya bisa jadi buku deh. hahaha... ini baru isi chapter satu-nya aja. Karena dalam hidup ini, kita tuh sering merasa kecewa. Kita beliin seseorang misalkan sepatu Louboutin dengan sol merahnya yang terkenal itu, namun oleh orang yang kita berikan itu misalkan dipake aja oleh dia ke pasar tradisional (misalkaaaan, nih contoh ekstrim aja...) karena orang tersebut ga tahu nilai dari sepatu tersebut. Eh kemudian lantas kita mencak-mencak ngamuk dan kesel.


Konsep 'Benci Tomat' ini mengajarkan kita banyak hal, antara lain, marilah kita pelajari masing-masing kepribadian orang karena tiap orang berbeda-beda dan kemudian belajarlah untuk ikhlas. Kayanya QQ pernah nulis tentang Ikhlas di tulisan sebelumnya deh, tapi lupa di tahun berapa... hahaha...

Pokoknya dalam hidup ini, prinsip kita adalah, "Jangan lakukan sesuatu ke orang lain yang kita sendiri ga suka kalo kita diperlakukan seperti itu..."
Namun bagaimana dengan pengemar SM alias Sado Masochist...? Kita ga seneng tuh diiket-iket dan dipukul-pukul, namun mereka justru menyukainya, sangat.
Jadi, tambahkanlah prinsip hidup di atas dengan, "Don't Think Everyone Else Hate Tomatoes, Just Because You Do..."

Ambillah waktu untuk memahami lebih jauh orang-orang yang dekat dengan kehidupan kita. Perlakukanlah orang lain bukan lagi sebagaimana kita ingin diperlakukan, ini adalah saatnya memperlakukan orang lain sebagaimana mereka ingin diperlakukan.

No comments:

Post a Comment