Who Am I? Not Spiderman

My photo
Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia
Rizky Novrianto is just an ordinary human being who try to live his life as extraordinary as it can be. I like to be different. You maybe able to find someone better than me, but You may never find someone like me. I hope common courtesy hasn't die yet. Treat people the way you want to be treated and even more, treat other people the way they want to be treated.

Tuesday, May 14, 2013

Politik Identik Kotor???

Di Wikipedia dikatakan bahwa Politics (from Greek politikos "of, for, or relating to citizens") is the art or science of influencing people on a civic, or individual level, when there are more than 2 people involved. Jadi Politik adalah gabungan antara seni dan ilmu (art and science) tentang bagaimana mempengaruhi orang pada tingkat masyarakat atau individu dimana ada lebih dari 2  orang yang terlibat.

Sebentar lagi mau pemilu dan kalo kita memperhatikan berita-berita, rata-rata isinya antara satu partai berusaha menjatuhkan partai lainnya, beberapa kasus terungkap dan anehnya nama partai ikut diseret-seret. Si A dari Partai X terlibat kasus korupsi. Lantas image Partai tersebut seolah-olah menjadi tergambarkan dengan image si A pelaku korupsi tadi. Padahal itu adalah perbuatan individu, tapi Partai ikut terbawa-bawa.

Pasti pernah denger Politik, "Atas dijilat, bawah ditendang"...?
eh, ga tahu juga deh gimana persisnya tuh istilah. Yang penting adalah bahwa timbul kesan jika Politik adalah sesuatu yang kotor. Banyak orang memilih untuk menghindar dari dunia politik ini. Dulu pada sebuah pelajaran pas kuliah pernah muncul pertanyaan ini, "Apakah politik itu identik dengan kotor?"

Ketika itu banyak yang berkomentar bahwa politik itu memang benar-benar kotor. Jika kita memutuskan untuk terjun di dunia politik, maka kita harus siap-siap bermandikan darah (lebay). Di dunia ini, kalo ga maen kotor, maka kita ga bakal selamat sampe ke puncak.

Namun QQ berpendapat beda, dulu dan sekarang QQ masih berpendapat bahwa Politik tidaklah kotor. Politik itu netral. Politik bisa menjadi kotor dan bisa menjadi bersih dan suci.

Umpamakanlah sebilah pisau. Ditangan seorang Masterchef, Pisau dapat menjadi alat yang sangat bermanfaat dan berguna untuk membuat masakan-masakan yang luar biasa. Namun di tangan seorang pembunuh berdarah dingin, sebilah pisau bisa menjadi alat yang mematikan.

Begitupun politik, ia tak lebih dari sebuah alat. Tergantung siapa yang berada di belakang alat tersebut. Jika ia adalah seorang yang baik, maka politik bisa menjadi alat kebaikan. Namun jika penjahat yang menggunakannya, maka Politik akan menjadi kotor.

Jadi jika kita kemudian bertanya, "Mengapa politik di Indonesia begitu kotor?"
Jawaban sederhananya adalah, "Bukan karena Politiknya yang kotor, tapi emang penguasa-penguasa yang menggunakan politik itu, banyak penjahatnya..."

Politik adalah sebuah kendaraan yang bisa mengantarkan kita ke posisi yang kita inginkan dengan cara mempengaruhi orang lain, membuat mereka percaya kepada kita dan mendukung kita. Tanpa politik, seorang yang baik-pun takkan bisa naik ke posisi puncak. Mau tidak mau, politik adalah alat wajib yang harus dimiliki oleh semua orang.

Nah, bagaimana jika kita dengan hati yang baik, menggunakan politik dengan tujuan yang baik kemudian terpaksa mencemplungkan diri kita di dunia perpolitikan Indonesia yang sudah begitu kotornya?

Jawaban sederhananya adalah dengan sebuah pertanyaan lagi, "Apakah Berlian akan pudah kilauannya ketika ia kita celupkan ke comberan atau kubangan kotor?"
Jawabannya tentu saja, "Tidak"

Jika seseorang percaya pada niatan hatinya, pada tujuan yang ia bawa, maka Layaknya berlian yang berkilauan di tengah comberan, begitu pulalah ia akan berkilauan diantara yang lain.

Hanya saja, para pelaku politik kita tuh mentalnya masih belum se-cemerlang berlian. Mereka masih sekelas besi. Begitu dicemplungkan ke comberan dikti aja, langsung karatan dan tertular. Begitu disikut dikit, dia akan langsung balas menyikut. Orang lain korupsi, eh dia ikut-ikut korupsi juga. Akhirnya yang terjadi adalah comberan tersebut semakin pekat dan kotor. 

Emang kasihannya adalah berlian-berlian tadi, mereka tidak tertular ikut kotor, Tapi kilau mereka tertutupi oleh comberan yang sangat pekat tadi. QQ percaya, bahwa di dalam kotornya politik di Indonesia, masih ada, bahkan masih banyak berlian-berlian yang sebenarnya siap untuk berkilau, namun masih tertutupi oleh comberan yang dibuat oleh orang lain.

Politik adalah gabungan antara ilmu dan seni. Ada sebagian ilmu di sana, namun ada juga sebagian seni. Bagian ilmunya sudah pasti. Namun bagian seni inilah yang sering menjadi celah bagi para penjahat untuk menggunakan politik sebagai alat untuk berbuat kejahatan. Sekarang tinggal bagaimana kita menyikapinya, bagimana kita menyiapkan lap untuk membuka jalan comberan tadi untuk menemukan berlian-berlian yang tersembunyi di antara comberan tadi, meski akan sesulit mencari jerami di tumpukan jarum.

Atau cara lebih mudahnya, kita siapkan diri kita jadi calon-calon pemimpin masa depan, ktia kukuhkan mentalitas kita se-cemerlang berlian dan kita bersihkan sendiri keadaan politik di negara ini. 

Siap jadi Pemimpin masa depan????
QQ sih siap!!!!

No comments:

Post a Comment