Who Am I? Not Spiderman

My photo
Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia
Rizky Novrianto is just an ordinary human being who try to live his life as extraordinary as it can be. I like to be different. You maybe able to find someone better than me, but You may never find someone like me. I hope common courtesy hasn't die yet. Treat people the way you want to be treated and even more, treat other people the way they want to be treated.

Thursday, April 4, 2013

Harus Berbeda.....!!!!!!

Ceritanya ini adalah materi Khutbah Sholat Jum'at beberapa minggu yang lalu.
Ceritanya adalah mengisahkan asal mula nama Nabi Nuh. Nuh artinya adalah kurang lebih "Sang Peratap"

Jadi sang Khatib bercerita bahwa, dulu itu awalnya nama Nabi Nuh adalah Abdul Ghofar atau sesuatu yang seperti itulah, agak-agak lupa juga. Kemudian pada suatu hari Abdul Ghofar ini berjalan-jalan dan bertemu dengan seekor anjing yang bermata empat. Kemudian beliau terucap, "Wah Begitu jelek anjing ini..."

Tiba-tiba si anjing yang mendengar ucapan Abdul Ghofar tadi berkata, "Wahai, Manusia... Siapaka yang kau hardik? Ukirannya atau Pengukirnya...?"
Abdul Ghofar terdiam.
Si Anjing kemudian melanjutkan, "Jika kau mencela ukirannya, maka ketahuilan sesungguhnya aku tidak pernah diharapkan untuk dilahirkan seperti ini. Namun jika kau mencela Pengukirnya, maka ketahuilah bahwa Dia tidak memiliki cela sedikitpun"

Yah, kurang lebih gitu deeeeh... ingetan QQ agak jelek...

Kemudian Abdul Ghofar yang tersentak oleh perkataan sang Anjing menjadi bersedih dan terus meratap, karena itulah beliau dinamakan Nuh atau Sang Peratap.

Cobalah cerita ini kita bawa ke keseharian kita.
Terkadang dalam keluhan kita terhadap hidup ini, kita tanpa sadar mencela sesuatu. Siapakah yang sesungguhnya kita cela?? Ukirannya atau Pengukirnya??

Di siang hari yang panas, kita kemudian berucap, "Duh Mataharinya jahat bener nih siang ini...?
Siapakah yang jahat? apakah matahari memiliki kehendak?? Ataukan kita menuduh Allah SWT sebagai yang menciptakan matahari adalah Zat yang jahat???

QQ sendiri terkadang sering berkata, "Wah hujannya lagi labil nih." kalo hujannya kadang deres, terus reda, terus tiba-tiba deres lagi...
dan QQ sendiri jadi tersadar, Siapa yang sesungguhnya QQ katakan LABIL...??
Astaghfirullahaladziim..

Semua dalam dunia yang kita tinggali ini adalah ciptaan Allah. Jika kita menghina salah satu ciptaannya, maka sesungguhnya siapa yang kita hina?

Misalkan kita adalah seorang ibu rumah tangga.
Setiap hari dengan sabar dan telaten, kita menyediakan makan pagi, makan siang dan makan malam untuk keluarga tercinta kita.
Namun ternyata apa yang kita dapat? 
Setiap kali makan, sang Bapak berkata, "Wah nasinya keras yaaa..."
Sang anak kemudian berkata, "Sayur Sop-nya kayanya keasinan nih..."
Apakah yang akan kita rasakan sebagai pembuat masakan tersebut?

Bayangkan jika itu terjadi setiap hari dan terus menerus berulang, Kita sebagai sang Ibu pasti akan merasakan bahwa suami dan anak kita adalah orang-orang yang tidak bersyukur. Karena kerjaan mereka cuma mengeluh dan mengeluh. Setiap hari ada saja keluhan yang berbeda.

Siapa yang sesungguhnya kita hardik ketika kita mencela Angin yang berhembus terlalu kencang??
Siapa yang sesungguhnya ktia hardik ketika kita mencela teman-teman kita karena kekurangan mereka??

Allah menciptakan segala sesuatunya dengan keadaan yang sempurna. Kita sebagai penikmat ciptaanNya harus senantiasa bersyukur dan bila memang kita merasa kesal karena sesuatu, janganlah menghardik Ukiran ataupun Pengukirnya. Tapi lakukanlah sesuatu untuk memperbaiki apa yang menurut kita tidak baik tersebut.

Setiap penciptaan akan sesuatu, pasti memiliki makna dan tujuannya masing-masing. Semoga saja kita semua bisa mengurangi setiap perbuatan kita yang salah karena telah mencela Allah SWT, melalui celaan-celaan kita terhadap ciptaanNya.

No comments:

Post a Comment