Berapakah harga dari sebuah senyuman?
Berapakah harga dari sebuah keramahan?
Berapakah harga dari sapaan?
Kita tidak perlu keluar uang banyak untuk membuat sebuah senyuman, menjadi orang yang ramah dan mulai menyapa dengan hati...
Tapi, nilai yang bisa kita dapatkan dari hal-hal di atas itu, akan sangat luar buasa.
Bayangkan jika kita memasuki sebuah toko, kemudian ketika kita butuh bantuan dalam mencari barang, eh kita didatangi oleh seorang petugas dengan muka cemberut, terus menjawab seadanya dan dengan nada yang ketus... Apa yang akan terjadi?? kayanya sih besok-besok belum terntu kita akan mendatangi toko itu lagi,
Sebagai pemilik toko, apa yang akan kita lakukan?
Sekarang, persaingan dalan dunia usaha sudah tak lagi mengenai harga dan kualitas. Karena semua orang sudah tahu, "Ada harga, ada barang" jadi kita sudah susah bersaing dari sergi harga. Kita sekarang bersaing dari sesuatu yang sebenarnya intangible atau tak berwujud, namun memiliki nilai yang luar biasa.
Kita bisa psang harga murah, barang berkualitas... tapi kalo pelanggan kita udah terlampau kesal terhadap pelayanan kita, maka akan ada toko lain yang menawarkan harga dan kualitas yang sama dengan pelayanan yang lebih ramah yang akan merebut pelanggan kita.
Padahal berapakah uang yang harus kita keluarkan untuk sebuah senyuman?
kayanya nol rupiah.
Tapi pelanggan yang bisa kita tarik dengan senyuman kita, bisa jutaan rupiah nilainya.
Tak hanya sebatas senyuman.
Misalkan kita punya sebuah restoran, kemudian kita niatnya berhemat dengan mengurangi tissue, memberikan biaya extra untuk air minum, tambah sambal kena biaya juga. Mungkin apa yang kita lakukan itu bisa menghemat pengeluaran kita. Tapi dengan dampak apa? Pengeluaran kita hemat, pelanggan kita juga makin sedikit.
Dulu pas kuliah ada pelajaran mengenai Produk yang berupa barang dan berupa jasa. Digambarkan dalam sebuah garis lurus. Di sisi kiri adalah Produk yang 100% barang dan di sisi kanan adalah produk yang 100% jasa dan diantara keduanya adalah Produk HYBRID atau yang memadukan barang dan jasa.
Kalo QQ pikir, sekarang tuh udah ga ada Produk yang 100% barang atau 100% jasa. Kalo kita berjualan jasa, pasti mau tak mau ada brang yang terlibat di sana. Misalnya Tukang pijet, maka disana akan terlibat barang seperti Minyak pijat dan alat-alat lainnya. Atau jika kita berjualan barang, misalkan jugal Produk pangan, maka pasti saja akan ada jasa yang terlibat di sana, baik itu berupa pelayanan dari kita sebagai penjual atau pelayanan kalo ada yang komplain.
Hal-hal kecil inilah yang tak berwujud, tapi akan mampu membuat kita lebih baik dalam persaingan dunia usaha yang semakin ketat ini.
Jangan takut mengorbankan sedikir tenaga dan dana untuk memberikan servis extra pada pelanggan kita, karena pelanggan yang bahagia adalah pelanggan yang akan kembali pada kita lagi dan lagi. Dengan demikian, kita akan bisa menjadi pesaing tangguh yang tak mudah tersingkir dalam dunia apapun yang kita geluti.
No comments:
Post a Comment