Who Am I? Not Spiderman

My photo
Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia
Rizky Novrianto is just an ordinary human being who try to live his life as extraordinary as it can be. I like to be different. You maybe able to find someone better than me, but You may never find someone like me. I hope common courtesy hasn't die yet. Treat people the way you want to be treated and even more, treat other people the way they want to be treated.

Friday, March 11, 2016

Nyaman Menjadi Diri Sendiri

Semalem QQ nonton Family Guy season 9 episode 9, bukan pertama kalinya QQ nonton episode ini karena Family Guy adalah tv series pengantar tidur QQ. Jadi udah berulang-ulang kali ditonton. Episode 9 di season 9 ini adalah sebuah episode yang bagus untuk mengajarkan orang terkait dengan nyaman menjadi diri sendiri.

Singkat ceritanya, si Lois dijebak ama si Joyce untuk menceritakan bahwa di awal tahun 80-an, Lois pernah bikin film porno (yg kemudian diketahui judulnya adalah Quest for Fur). Si Joyce ini adalah news anchor dan tuh berita soal Lois ditayangkan di TV, karena si Joyce nih ceritanya pengen bales dendam karena pernah dipermalukan oleh Lois pas SMA dulu. Kemudian masyarakat kota Quahog mulai memandang Lois secara negatif, dia diusir dari gerejanya dan masyarakat menganggapnya sebagai sampah masyarakat.

Yah, dalam hidup ini... terkadang kita membuat keputusan yang kita tidak bangga terhadapnya, namun itu sudah terjadi dan kita tidak dapat merubahnya karena itu terjadi di masa lalu. QQ sangat ragu kalo mesin waktu bakal bisa tercipta, soalnya kok sampe saat ini QQ belum beli saham yang harganya bakal meroket dalam waktu dekat... hahahaha...

Kemudian, dalam kesedihannya, Lois didatangi oleh Brian dan dikasih saran. Ini dialog yang terjadi:

Hey, Lois, can I talk to you for a second?
For the last time, Brian, there's no link to it anywhere online.
No, no, that's not... That's not what I'm here for. Look, Lois, you did what you did, and there's nothing you can change about that. But those people can only make you feel ashamed if you let them. If you own the choice that you made, you take away all their power to make you feel bad about yourself.
What do you mean?
Well, you remember a few years back, people used to make all those jokes about how Ryan Seacrest was gay? And then he started making those jokes himself, and now nobody makes those jokes anymore.
I mean, he's still gay, but now it's no fun to joke about it, because he beat us to the punch.
My God!
That little pole-smoker's a (bleep) genius!

Jadi terkadang akibat dari keputusan yang salah atau orang memang suka membuat gosip atau memang karena kenyataannya begitu, apapun alasannya, akan selalu ada orang yang mencemooh kita atas apa yang kita lakukan.
Tapi dari dialog antara Brian dan Lois tersebut, ada kalimat yang sangat QQ suka, "...But those people can only make you feel ashamed if you let them. If you own the choice that you made, you take away all their power to make you feel bad about yourself."

Orang hanya bisa mencemooh kita kalo kita biarkan mereka dan kita mengijinkan mereka menyakiti kita. Ketika kita membuat kekurangan kita menjadi sebuah lelucon, bukan berarti kita mentertawakan atau mencemooh diri kita sendiri, namun dengan melakukan itu, orang lain akan kehilangan kesenangannya dalam menjadikan hal tersebut sebagai lelucon, karena kita sendiri menganggap hal tersebut lelucon.

Sedangkan untuk bagian terakhir dari dialog tersebut, adalah bagian lucunya dari scene tersebut... hahaha... 

Adegan selanjutnya setelah itu adalah, Lois kemudian membawa kopi dari film porno yang pernah dibuatnya dan ditayangkan di gereja di depan semua warga Quahog termasuk pendeta yang mengusirnya dari gereja tersebut dan yang cemberut terakhir adalah Joyce, karena dia gagal membuat Lois merasa buruk akibat dari berita yang ia sebarkan.

Jadi setiap kali kita melihat diri kita di kaca, mungkin kita merasa ada kekurangan atau bisa saja kita merasa sempurna, namun opini buruk yang beredar tentang kita bisa saja menyebar tanpa kita tahu siapa yang menyebarkannya. Karena kita hidup di dunia dimana menyebarkan sesuatu yang negatif itu lebih cepat dari menyebarkan sesuatu yang positif. Cara yang bisa kita ambil untuk meng-encounter setiap kabar miring tentang kita adalah dengan menjadikannya lelucon. 

Karena tujuan pertama orang menyebarkan berita tersebut adalah untuk membuat kita merasa sedih dan terluka akibat kabar miring tersebut, namun jika kita malah tertawa bersama mereka yang mentertawakan kita, si penyebar berita tidak akan mendapatkan kepuasan yang ia harapkan dari menyebarkan berita tersebut.

Nah, kalo berita itu tidak benar, mungkin benar bahwa itu cenderung lebih gampang untuk mentertawakannya, karena kita memang tidak melakukannya. Tapi bagaimana kalo itu memang benar adanya?

Kembali ke contoh Ryan Seacrest tadi, di bagian akhir dialog, Brian berkata, "I mean, he's still gay, but now it's no fun to joke about it, because he beat us to the punch."
Jadi dampaknya sama aja, terlepas dari kabar tersebut benar atau tidak, yang penting kita membuat orang lain merasa basi kalo mereka juga membuat lelucon tentang hal tersebut sehingga kita mengalahkan mereka dalam artian, kita udah tertawa jauh sebelum mereka mentertawakan kita.

Kata kunci dalam kisah ini adalah, mengetahui kekurangan kita dan menerima diri kita apa adanya. Kita nyaman menjadi diri sendiri.

Opps, blog ini beda arahnya dengan blog lain yang Jangan Jadi Diri Sendiri, Judge a Book by Its Cover. Blog ini lebih ke arah sebuah kekurangan yang tidak bisa kita ubah dan lebih cenderung kepada kekurangan secara fisik dan bukan sesuatu yang bisa kita usahakan untuk diperbaiki.

Misalkan, kita tuh ga tinggi-tinggi amat, misalnya tinggi kita hanya 150cm. Kemudian orang-orang menjadikan hal tersebut sebagai lelucon dan memanggil kita dengan berbagai sebutan, "Kerdil", "Pendek", "Kurcaci" dan lain-lain. 

Pertama yang harus kita sadari bahwa, apakah menjadi pendek tuh suatu hal yang negatif? apakah dengan menjadi pendek, kita adalah orang yang jahat? apakah dengan menjadi pendek, kita tidak bisa menjadi pemimpin yang baik?

Ketika ternyata diri kita baik-baik saja dan ke-pendek-an kita tersebut bukan berarti bahwa kita adalah orang yang buruk, terima diri kita apa adanya dan nyamanlah menjadi diri sendiri. Ketika ada yang ngatain kita, tertawakan saja dan bilang, "Hey, kalo ada foto kelas, aku akan selalu jadi yang paling depan..."
atau, "Tahu ga, orang pendek tuh lebih panjang umur, karena konon katanya, semakin tinggi orang oksigennya makin tipis di atas sana..."

Own your flaws, own yourself. Jangan berikan kesempatan orang untuk mentertawakan kita. Meski faktanya bahwa memang kita pendek dan dengan mentertawakan itu tidak membuat kita jadi tinggi, namun paling tidak kita lebih bisa memfokuskan energi kita untuk perbaikan diri kita di sisi lain daripada terus menerus menghabiskan energi untuk melawan kabar miring yang beredar dan bersedih karena itu.

Bahkan kalo ngebaca kisah-kisah para supermodel yang super tinggi di negara barat sana, mereka pun ketika SMA di-bully karena mereka terlalu jangkung untuk ukuran anak SMA. Poin yang ingin QQ sampaikan adalah, selalu ada yang salah atas apa yang kita lakukan, jadi kita akan terlalu lelah untuk melawan setiap hal negatif yang sampai ke telinga kita. Ini adalah kisah favorit QQ tentang Seekor Keledai dan Pemiliknya, kisah yang lama namun tetap QQ suka. Blog ini QQ posting pertama kali tahun 2007, been a while, tapi kontennya masih relevan, klik aja link berikut kalo mau baca: Sebuah Kisah tentang Pemikiran Manusia.

Sekarang tuh, yang namanya kekurangan bisa jadi kelebihan. Banyak orang yang dulu dikatain tonggos, jelek dan apapun itu sekarang bisa terkenal menjadi komedian. Untuk membuat hal yang dicemooh orang dan dianggap sebagai kekurangan adalah menjadikan kekurangan tersebut sebagai potensi untuk meningkatkan diri kita lebih baik. Arahkan energi kita ke arah yang lebih baik. 


 
Dua contoh yang bisa QQ ajukan adalah, Chantele Young dari America's Next Top Model dan Melissa dari Austalia's Next Top Model. Yang satu kulitnya belang dan satunya jidatnya lebar. Tapi dengan pengarahan energi yang tepat, luar biasanya mereka berdua bisa menjadi model. Bahkan si Chantele tuh lumayan jauh perjalanannya di ANTM.

Atau contoh lainnya, Nick Vujicic, seorang motivational speaker yang tidak memiliki tangan dan kaki, namum masih bisa hidup dengan sepenuhnya bahkan melebihi beberapa orang yang memiliki tangan dan kaki.

Coba kalo sekarang kita mau manggil mereka dengan "Hey kulit belang", "Hey jidat lebar" atau "Hey orang tak bertangan dan tak berkaki", apakah mereka masih akan memperdulikan kita??

Jadi sekali lagi lihat ke kaca dan jika kita masih melihat kekurangan dalam diri kita, tanya sekali lagi pada diri kita, "Apakah kita akan membiarkan orang lain mentertawakan itu? ataukah kita akan memfokuskan energi kita untuk memperbaikinya?"

Pilihan sepenuhnya berada di tangan kita. Kemana hidup kita ini mau diarahkan, kendalinya hanya ada di tangan Tuhan dan di tangan kita. Orang lain tidak bisa mengendalikan hidup kita kecuali jika memang kita yang menyerahkan kendali tersebut pada orang lain.

Pegang erat-erat kendali hidup kita dan majulah ke depan dengan penuh keyakinan.

No comments:

Post a Comment