Who Am I? Not Spiderman

My photo
Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia
Rizky Novrianto is just an ordinary human being who try to live his life as extraordinary as it can be. I like to be different. You maybe able to find someone better than me, but You may never find someone like me. I hope common courtesy hasn't die yet. Treat people the way you want to be treated and even more, treat other people the way they want to be treated.

Wednesday, March 2, 2016

Know Your Customer

Sebuah pertanyaan sederhana pada orang yang bekerja sebagai teller bank.
"Siapakah konsumen anda?"

Mungkin ada yang akan menjawab,
"Konsumen saya adalah nasabah yang tiap hari datang untuk dilayani urusan perbankannya"
Kemudian ada yang menambahkan,
"Konsumen saya selain nasabah juga adalah atasan saya karena saya melapor dan bertanggung jawab kepadanya"
Kemudian ada lagi yang menjawab,
"Ya, selain dua tersebut, konsumen saya juga adalah rekan kerja yang bekerja bersama saya baik satu departemen maupun berbeda departemen termasuk office boys dan office girls"

Kemudian ada seseorang yang kemudian menambahkan,
"Konsumen saya adalah Tuhan YME"

Yah... ini blog sebagian marketing, sebagiannya kayanya masuk kategori kerohanian lah... hahaha...

Nah, jika kamu ditanya tentang pekerjaan kamu, sampai manakah kamu akan menjawab, "Siapakah konsumen anda?"

Jika kamu bertanya-tanya kenapa juga itu ada gambar makanan kucing yang QQ pilih, maka baca blog ini sampe selesai dan temukan jawabannya... #promo #wink

Menurut QQ, untuk belajar mengenai siapa sebenarnya konsumen kita, paling tepat dari produk makanan hewan peliharaan, hanya saja karena QQ demennya ama kucing, jadilah makanan kucing yang dipajang.

Kalo kita pikir, "Siapa sebenarnya konsumennya makanan kucing?"
Jawaban polosnya bisa saja "Kucing..."
Tapi kemudian, anggaplah kita produsen makanan kucing tersebut, akan muncul pertanyaan, "Apakah Kucing yang akan berjalan ke toko dan mengeluarkan uang untuk membeli produk kita?"
Maka kemudian jawabannya akan menjadi, "Tentu saja tidak"
Jadi, siapakah konsumen sesungguhnya dari produk makanan kucing tersebut?

MANUSIA.

Terlepas dari manusia mengkonsumsi makanan tersebut atau tidak, yang akan mengeluarkan uang untuk membeli produk kita adalah manusia selaku pemilik hewan peliharaan tersebut.

Maka hal tersebut akan menjawan pertanyaan, 
"Kenapa kemasan makanan kucing harus bagus?"
"Kenapa makanan kucing mencantumkan fungsi seperti mengatasi bola bulu, memperlancar pencernaan, menghilangkan aroma busuk pada kotoran, dan sebagainya?"
"Ngapain makanan kucing punya rasa Ocean Whitefish and Tuna Dinner, Turkey and Giblets Dinner dan Mixed Grill...?"

Emangnya kucing ngerti itu semua?
Kalo kucing datang ke pet store dia bisa pegang dagu sambil mikir, "Hmm... kayanya hari ini mau nyobain yang rasa ikan salmon karena itu bagus untuk pencernaanku..."

NO... a very big NO!!!

Karena konsumen sesungguhnya dari makanan kucing, bukanlah kucing. Melainkan pemiliknya. Sehingga 4P alias Product, Placement, Promotion, Price-nya adalah ditujukan kepada manusia.

Sehingga untuk Produk-nya dibuat sebagus mungkin kemasannya dengan warna, gambar dan rasa-rasa yang menarik, yang dimana kucing tidak akan mengerti. Kadang QQ mikir, kalo kucing dikasih yang rasa salmon ama dikasih rasa tuna, emang kucing bakal prefer salah satunya dan ga bakal memilih yang lainnya? kayanya sih bakal dimakan semuanya sampe kenyang. Kalo ga kemakan, bukan karena ga suka, tapi karena udah kenyang.

Nah kembali ke pertanyaan awal tadi, "Siapakah konsumen anda?"
jika kita menggunakan contoh Teller tadi, 

Maka ketika kita menjawab konsumen kita adalah nasabah, yang akan kita lakukan adalah memenuhi keinginan nasabah kita dan membuatnya bahagia sekalipun atasan kita ataupun rekan kerja kita ga seneng. Karena nasabah kita adalah konsumen kita dan kita harus mengutamakan kepuasan konsumen bukan? Ketika Nasabah minta uang, kita harus kasih... karena Konsumen adalah raja.

Maka dari itu, kita harus menyadari bahwa atasan kita adalah konsumen kita juga, ketika kita hendak memenuhi keinginan nasabah yang tidak beralasan, kita ingat kalau atasan kita juga adalah konsumen kita, sehingga apa yang dipikirkan oleh atasan kita menjadi pertimbangan dalam tindakan yang kita ambil. Namun kemudian, nasabah puas atasan puas, lantas tindakan yang kita ambil memancing kebencian dari rekan kerja... bahaya...

Makanya kita harus menyadari bahwa rekan kerja kita adalah konsumen kita juga, sehingga tindakan yang kita ambil tidak hanya membuaskan nasabah dan atasan, namun juga jangan sampai membuat rekan kerja kita jadi tidak suka. Ini dikenal dengan konsep Know your 360 degrees consumer. Kalo belum ada yang menerbitkan ide ini, maka QQ mengklaim ide ini... hahaha...

Nah kemudian, pertanyaan sesungguhnya muncul, yakin hanya itu nasabah kita?
Bagi para atheist, mungkin itu adalah jawaban yang ada. Namun, jika kita pikirkan sekali lagi, "Siapakah konsumen kita sesungguhnya?"

Kalo menurut QQ, jawabannya adalah "Allah swt"

"Dan tidaklah diciptakan jin dan manusia, kecuali untuk beribadah kepada Allah swt"

Ketika seseorang memberikan pelayanan yang buruk atau melakukan korupsi dalam pekerjaan mereka, maka sesungguhnya orang tersebut lupa bahwa ada satu lagi konsumen yang harus dia senangkan, yaitu Allah swt, Tuhan YME. Semua tindakan yang kita lakukan tidak hanya dalam pekerjaan kita, namun juga dalam kehidupan kita sehari-hari harusnya untuk menyenangkan konsumen kita.

Terkadang kita harus melakukan hal yang membuat atasan kita benci. Misalkan, atasan kita memaksa kita untuk melakukan hal yang melanggar hukum. Maka jika pemikiran kita soal konsumen hanya sebatas atasan kita, kita akan melakukan hal tersebut. Namun jika kita mengetahui bahwa Konsumen kita yang sesungguhnya adalah Allah swt yang juga merupakan konsumen orang tersebut (dengan asumsi, agamanya sama), maka kita akan menolak perbuatan tersebut, meski dengan risiko kita akan mendapatkan sentimen negatif dari atasan kita. 

Jadi, perhatikanlah setiap tindakan kita baik dalam pekerjaan maupun dalam kehidupan sehari-hari, "Siapakah konsumen anda" melalui konsep 360 degrees consumer merupakan pihak-pihak yang harus kita puaskan. Namun pada ujungnya, konsumen kita yang sesungguhnya hanya satu. Namun istimewanya konsumen utama kita tersebut adalah, Dialah yang memberikan kepada kita rejeki, udara untuk bernafas, bumi untuk kita tinggali dan segala sesuatu yang kita miliki. Sehingga meskipun bos kita tidak suka, selama konsumen kita yang satu itu tetap bahagia dan tersenyum kepada kita, hidup akan menjadi tenang.

Namun sebalinya, jika kita mengejar dunia semata dan melupakan konsumen utama kita, maka hidup kita akan bahagia sesaat di dunia saja.

Bayangkan jika kemasan makanan kucing dibuat untuk kucing, mungkin kemasannya hanya akan bergambar ikan mas yang baru abis digoreng dengan plastik warna hitam.

Begitulah hidup kita ketika kita salah mengenali siapa konsumen kita yang sebenarnya. Ga jelas arah hidup kita ini mau gimana dan mau dibawa kemana.

Kenalilah siapa konsumen anda!

No comments:

Post a Comment