Kita semua pastinya paham apa yang dimaksud dengan Riya'...
Riya' kurang lebih artinya Caper, alias Cari perhatian untuk setiap perbuatan baik yang kita lakukan.
Semua orang mungkin udah tahu contoh berikut ini:
Misalkan ada seseorang sedang berpuasa pada hari senen-kamis, eh tapi dia pamer ke temen-temennya kalo dia sedang puasa pada hari itu, "Eh, aku lagi puasa lho... kamu puasa ga?"
Atau orang yang menyumbang sejumlah uang ke Masjid berkata, "Aku sih udah biasa yaa nyumbang 50ribu tiap Sholat Jum'at..."
Kadang kalo dipikir-pikir, PENTING YAAAAAA????
Riya' sekarang adalah perbuatan yang kurang lebih diketahui oleh semua orang dan kita semua menghindarinya. Karena orang yang Riya' selain amalannya terhapuskan, cenderung mendapatkan label udig dalam masyarakat. Kampungan, kurang lebih begitu. "Masa baru berbuat gitu aja, udah pamer sana sini?" Walaupun terkadang perbuatan yang "gitu aja"-nya itu ga kecil-kecil amat. Tapi karena dia pamer sana sini, perbuatan dia menjadi tak berarti.
Dulu seorang ustadz pada sebuah ceramah, entah dimana dan entah kapan, pernah membahas masalah ini. Kemudian orang sekarang menjadi Riya' secara halus dan tersembunyi.
Dia menyumbang untuk bencana gempa di tempat A melalui Rekening Bank X senilai Rp. 10.000.000 dengan nama, "Hamba Allah"
Tapi kemudian pas nama Hamba Allah dengan donasi 10juta terpampang di running text di televisi dia lantas menunjuk layar TV dan berkata, "Itu kayanya aku deh... tapi aku pake nama Hamba Allah, biar ga ada yang tahu..."
#KAMPUNGAN
Beralih ke ibadah lain, Puasa...
Puasa adalah salah satu ibadah yang paling susah untuk kita Riya'-kan.
Apalagi pas bulan puasa... mau Pamer ama sapa??? lha mayoritas semua orang puasa...
Tapi pas Puasa Sunnah, ini membuat sebuah celah bagi kita untuk Riya'. Yang luar biasanya itu adalah terkadang kita tidak sadar bahwa kita sedang melakukan Riya'.
Apalagi sekarang dengan dukungan Social Media seperti Facebook, Twitter, Status BBM, Path, Instagram dan masih banyak lainnya.
Orang yang kalo lagi puasa sunnah nulis, "Aku puasa Senen Kami loooh...." ini udah nyaris dipastikan tidak ada karena plis deh, kampungan banget.
Tapi kemudian terkadang kalo kita perhatiin status-status orang di social media mereka, status itu berubah menjadi,
"Syukurlah masih bisa bangun pagi buat Puasa hari ini..."
atau,
"Tolong dong Pak, jangan bikin saya marah.. saya lagi puasa hari ini..."
atau,
"Menunggu Azan Maghrib buat berbuka..."
atau,
"Udah siap Es Campur nih buat Buka hari ini..."
atau,
"Lama banget nih Azan Maghrib-nya..."
atau,
"Tidur cepet malem ini, supaya besok bisa sahur..."
Bahkan sekarang orang bisa posting foto di aplikasi social media mereka, misalkan foto Matahari Terbenam, kemudian ada caption-nya, "Menikmati Sunset sambil menunggu Azan Maghrib..."
Atau, foto sajian makanan di meja ataupun di pasar-pasar makanan dan dengan caption, "Bingung nih mau milih yang mana buat berbuka nanti..."
#WTF
Apa coba maksudnya?
Kita puasa, terus seluruh dunia harus tahu???
Pentingnya apa coba??
Riya ini adalah penyakit hati, yang terkadang tidak kita sadari kita memilikinya. Untuk itu, perlulah bagi kita untuk selalu berlindung kepada Allah SWT dari perbuatan semacam ini.
Bahkan menurut pendapat beberapa orang, Misalkan kita lagi puasa terus kita ditwarin makanan, cukup tolak saja secara halus. Jangan menolak dengan perkataan, "Maaf, saya lagi Puasa..." emang bener kita lagi puasa. Tapi konon katanya, lebih baik kita menolak secara biasa saja. Jika itu sudah cukup, maka cukupkanlah. Namun jika orang yang memberik itu agak memaksa, dan kita terdesak, barulah kita boleh menolak dengan mengatakan bahwa kita sedang berpuasa.
Ibadah adalah bentuk paling pribadi, hubungan antara kita dan Allah SWT saja. Kenapa orang lain harus tahu???
Cukuplah kita dan Allah saja yang tahu.
Namun sekali lagi, Riya' ini adalah masalah Hati dan segala sesuatu yang berhubungan hati sangat tergantung dengan niat masing-masing orang.
Jika kita menunjukkan perbuatan baik kita ke orang lain dengan niatan agar orang lain tersebut terinspirasi untuk mengikuti kita berbuat baik pula, maka rasanya itu bukanlah Riya'. Tapi jika kita memutuskan untuk menempuh jalan ini, maka ini adalah jalan yang amat sangat tipis, karena bila kita tidak berhati-hati, Setan akan sangat mudah menjerumuskan kita ke dalam perbuatan Riya'.
Amazing ya bagaimana cara-cara Setan semakin halus dan canggih untuk menggoda kita dan menjerumuskan kita untuk menjadi sahabat-sahabat mereka nanti di Neraka.
Yah, mungkin kalo sekali-sekali kita melihat perbuatan orang yang tampaknya seperti Riya', mungkin kita jangan langsung berprasangkan. Marilah kita do'akan, semoga saja Allah SWT melindungi hati mereka dari perbuatan Riya'.
Gambar bukan punya QQ, ngambilnya dari sini:
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjillx4cPfWSWJl69lidxh2z8L9pSfX3XMwnMxlCMBr4AsBZzl7NVl_SdzDuHe96D7MHH9sQAid5AYFZKR-2E7k5LYmwjQIWWnF2xCzDktQHkTcTwN63dUn-BYhJ22FWUy1VyE8grjzhQk/s1600/dengki.jpg
What can I do in one lifetime... I guess a lot. So let me share you a part of my one lifetime in this world. A wise man once said, "A smart person learn from his mistakes, but a wise person finds the smart person and learn from his mistakes altogether" Hope you can learn something from my story...
Who Am I? Not Spiderman
- Chronov
- Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia
- Rizky Novrianto is just an ordinary human being who try to live his life as extraordinary as it can be. I like to be different. You maybe able to find someone better than me, but You may never find someone like me. I hope common courtesy hasn't die yet. Treat people the way you want to be treated and even more, treat other people the way they want to be treated.
No comments:
Post a Comment