Who Am I? Not Spiderman

My photo
Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia
Rizky Novrianto is just an ordinary human being who try to live his life as extraordinary as it can be. I like to be different. You maybe able to find someone better than me, but You may never find someone like me. I hope common courtesy hasn't die yet. Treat people the way you want to be treated and even more, treat other people the way they want to be treated.

Friday, April 1, 2016

Rahasia Sukses Kartu Starbucks

Pernah ga kepikiran dapet duit IDR 100 miliar?
Apa yang akan kamu lakukan dengan uang tersebut?

Kalo QQ sih, taruh tuh duit di deposito trus idup dengan bagi hasilnya ajah... (ceritanya syariah nih biar syar'i)

Seandainya aja bagi hasilnya setara dengan 7% per tahun ajah, maka setahun kita bisa mendapatkan duit IDR 7 miliar, hanya dengan ongkang-ongkang kaki, duduk manis. Sebulan kita bisa hidup dengan IDR 583 juta. Aaah.... sweet life....
#KhayalBabu

Tapi kenyatannya, dapetin modalnya dulu nih buat deposito segitu susahnya bukan maen. Makanya orang yang udah kaya, bisa makin kaya. Ya ga diapa-apain aja tuh duit bisa beranak pinak sendiri. 

Nah pernah ga ngebayangin kenapa tuh Starbucks bisa kasih-kasih promo untuk kartu Starbucks yang mereka terbitkan. Kadang ada buy one get one untuk periode-periode tertentu. 

Sekali lagi ini hanya teori-teori konstipasi ala-ala QQ aja. Tapi secara ngurusin badan layanan umum yang membidangi pengelola dana khusus, topik ini emang harusnya menjadi area of expertise-nya QQ nih.

Kembali ke cerita awal, gimana caranya kita bisa dapat IDR 100 miliar untuk kita peranak-pinakkan tadi? QQ kalo kerja ampe mati juga belum tentu dapet sejumlah itu. Tapi Starbucks bisa mendapatkan uang sejumlah itu. Dengan menerbitkan kartu Starbucks. Ini adalah sesuatu yang bersifat pra-bayar, dimana konsumen bayar duluan untuk kemudian di debit setiap kali belanja.

Pernah ga kita pikir bahwa sebenarnya, setiap kali kita mengisi tuh kartu Starbucks, kita tuh sebenarnya menabung tanpa bunga di "Bank Starbucks". 
Kita mungkin kemudian mikir, "Ya elah, sekali top up paling cepek, berapa sih bunganya kalo ditabungin??"

Mari kita berpikir makro. Seandainya setiap orang yang punya kartu Starbucks melakukan top up IDR 100 ribu, dan saat ini katakanlah ada sejuta pengguna kartu Starbucks di Indonesia, maka dengan mudah Starbucks bisa mendapatkan dana sebesar IDR 100 miliar dengan mudahnya dan tidak harus membayar bunga untuk para "nasabah" kartu Starbucks mereka.

Kemudian bayangkan lagi, Indonesia ini ada 250 juta manusia di dalamnya, katakanlah 50%-nya merupakan anak muda yang aktif, jadi ada potensi 125 juta orang yang kemungkinan hobi ke Starbucks. Seandainya aja 2% dari mereka adalah pelanggan setia starbucks, maka ada 2,5 juta orang yang membeli kartu Starbucks dan katakanlah hanya setengah dari itu yang aktif melakukan top up. Bayangkan sendiri berapa besar dana yang bisa dikelola oleh Starbucks dengan dana yang terkumpul tersebut.

Jadi kalo kalian mikir bahwa Starbucks tuh baik banget ngasihin gratisan buat penggunaan kartu Starbucks yang kalian beli... think again, karena itu emang udah seharusnya, karena Starbucks untung sangat-sangat besar hanya dari pengelolaan kartu tersebut.

Hanya saja, Starbucks memiliki edge untuk menerapkan sistem ini dan tidak semua orang bisa menerapkannya. Kalo menurut QQ, ada beberapa syarat sukses apabila kita ingin meniru sistem kartu prabayar ini, antara lain:
1. Transaksinya tidak terlalu besar
2. Transaksinya bersifat rutin
3. Massive user
4. Transaksinya real-time

Orang beli kopi di Starbucks yang paling mahal kalo ga salah IDR 65 ribu-an deh. Terus bisa saja orang ke Starbucks lebih dari sekali seminggu. Bawa temen ke Starbucks, ketemu bisnis di starbucks dan lainnya, sehingga transaksinya bersifat tidak terlalu kecil dan rutin. Faktor selanjutnya adalah, peminum kopi di dunia ini tuh banyaaak banget, jadi basis pelanggan untuk bisnis minuman berbasis kopi seperti Starbucks emang besar.

Hypermart, Carrefour, dan belanja retail sejenis lainnya sebenarnya bisa saja menerapkan sistem kartu prabayar ini, karena transaksi mereka bersifat rutin dan mereka memiliki basis pelanggan yang bahkan lebih besar daripada Starbucks, namun kekurangannya adalah di jumlah transaksinya yang besar. Orang kalo udah belanja di Hypermart bisa aja lebih dari IDR 100 ribu, daripada isi ulang langsung abis, mendingan langsung gesek kartu kredit atau kartu debit aja.

Tukang bakso depan rumah, tukang sate dan lainnya memiliki transaksi kecil dan bersifat rutin, namun tidak didukung oleh basis jumlah pelanggan yang besar, sehingga menjadi tidak tepat untuk menerapkan sistem kartu prabayar ini.

Operator seluler sebenarnya lebih awal menerapkan sistem prabayar ini, dimana kita beli pulsa dulu untuk kemudian dipotong dikit-dikit berdasarkan penggunaan kita. Namun transaksinya tidak bersifat real-time. Operator seluler lebih bersifat investasi jangka panjang, sehingga bukan berarti bahwa setiap kali kita melakukan panggilan misalkan semenit IDR 1.000, kemudian baru pada saat itu operator seluler keluar uang seribu. Investasinya sudah dilakukan sejak jauh-jauh hari dan uang IDR 1.000 yang kita keluarkan tadi bukan untuk membayar transaksi panggilan keluar yang baru saja kita lakukan.

Keempat karakteristik bisnis tersebut bisa menentukan kesuksesan konsep kartu prabayar ini. Kartu prabayar ini bisa saja dikemas berkedok sebagai "Membership Card". Jadi pada dasarnya, setiap cafe bisa menerapkannya, hanya saja tergantung ukuran basis pelanggan mereka. 

Hanya saja yang QQ agak herankan, kenapa fast food restaurant bangsa-bangsa McD dan KFC nggak menerapkan konsep ini dalam sistem pembayaran mereka? Karena keempat karakteristik bisnis tadi telah terpenuhi. Transaksinya ga besar, kecuali makannya se-RT, Transasksinya bersifat rutin karena setiap orang butuh makan, basis pelanggan mereka besar dan transaksi mereka bersifat real-time, dimana harga yang kita bayar adalah barang yang kita terima saat itu juga.

Yang QQ herankan kedua adalah minimarket chain kaya Alfamart dan Indomaret tidak menerapkan ini? Minimarket berbeda dengan supermarket dalam hal jumlah transaksinya. Minimarket menjadi masuk kategori bisnis yang bisa menerapkan konsep prabayar ini karena transaksinya tidak terlalu besar. Indomaret lebih memilih menggandeng Mandiri dan nebeng ke e-money. Padahal mereka bisa aja bikin Indomaret Card tersendiri untuk konsep kartu prabayar mereka.

Kemungkinannya sih karena fleksibilitas penggunaan kartu, e-money bisa juga dipake buat jalan tol dan semua jaringan Bank Mandiri. Hanya saja, kita lihat kartu Starbucks, apakah bisa dipake di tempat lain? jawabannya adalah TIDAK... hanya bisa digunakan si Starbucks doang.

Sekarang tinggal masalahnya kepercayaan diri usaha yang akan menerapkan konsep ini, dan mungkin biaya yang dibutuhkan untuk membangun sistem kartu prabayar ini. Ini adalah hal yang masuk blindspot QQ karena QQ beneran ga tahu berapa besaran biaya yang dibutuhkan untuk membangun sistem Kartu Starbucks. Apakan besarannya memang sebegitu besarnya sehingga Indomaret, Alfamart, McD dan KFC lebih memilih menggandeng kartu-kartu prabayar milik perbankan, who knows...

Konsep kartu prabayar ini adalah ultimate concept untuk mendapatkan sumber dana termurah, nol persen. Artinya pengusaha tidak harus membayar bagi hasil ataupun bunga atas uang yang disimpan nasabah mereka dalam kartu prabayar ini. 

Makanya sekarang bank-bank pada rame menawarkan konsep ini kepada nasabahnya, ada flazz BCA, BRIzzi, e-Money, CIMB Rekening Ponsel. Semua itu adalah pada dasarnya tabungan, namun tidak ada bunganya. Dana yang terkumpul bisa dikelola dengan semaksimal mungkin sehingga bisa menghasilkan.

Beasiswa LPDP juga dilakukan dengan metode ini. Pemerintah menempatkan dana IDR 15 triliun untuk dikelola, dan hasil dari kelolaan dana tersebut itulah yang menjadi beasiswa untuk mahasiswa-mahasiswa Indonesia. 

Tantangan utama memang adalah untuk mengumpulkan dana yang cukup besar untuk dikelola dan bisa menghasilkan secara signifikan. Coba bayangkan kalo Starbucks tidak memiliki basis pelanggan yang besar, maka dana yang terkumpul tidak akan luar biasa besarnya. 

Tapi benar salahnya tentang bahasan ini ada di tangan yang paham ama konsepnya dan di tangan Tuhan tentunya... hahaha...
Ilmunya QQ tuh cuma ilmu ST alias ilmu Sok Tahu... 
Tapi kalo nih ternyata beneran dan besok Indomaret ama Alfamart ngeluarin kartu prabayar sendiri karena ternyata dirutnya baca ini blog, wah.... MINTA ROYALTIIII....
Ato, paling ga, rekrut QQ lah jadi konsultan... hahahaha..
Siapppp!!!!!

2 comments:

  1. Mari klik di sini dulu bos Bonus Win 8X Live Casino Online kami,disini tesedia beribu games dan sabung ayam,mari mampir bos bermain di situs kami

    Untuk informasi selengkap nya mari hubungin CS kami yang ramah melayanin anda
    Whatsapp: 0812 9739 2623

    ReplyDelete
  2. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete