Who Am I? Not Spiderman

My photo
Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia
Rizky Novrianto is just an ordinary human being who try to live his life as extraordinary as it can be. I like to be different. You maybe able to find someone better than me, but You may never find someone like me. I hope common courtesy hasn't die yet. Treat people the way you want to be treated and even more, treat other people the way they want to be treated.

Tuesday, November 23, 2010

PROMO : Penghematan atau Pemborosan

Pemberian promo dan diskon merupakan salah satu strategi yang dilakukan oleh sebuah perusahaan untuk memikat konsumen agar membeli produk yang mereka jual... kalo kita jalan-jalan ke Mal, ke Department Store atau ke resto-resto dan cafe-cafe gitu, pasti kita akan sering menemukan angka-angka yang dibelakangnya dikasih tanda % dan diberi tulisan Promo atau Potongan harga alias DISKON...

QQ mah pecinta diskon.... dan bahkan mentahbiskan diri sebagai DISCOUNT HUNTER... wah, bisa jadi nama superhero baru tuh... wakakakaka....
Sekarang itu yang jadi pemikiran QQ akhir-akhir ini adalah, "Sebetulnya, diskon itu justru penghematan atau pemborosan sih?"...

Mari kita telaah lebih jauh, secara QQ seharusnya nih udah dapet gelar S2 nih buat masalah perdiskonan.... pokoknya siapa yang butuh narasumber soal diskon, bisa menghubungi QQ buat jadi pembicara... wakakakaka...

Diskon sebenarnya memang sebuah pedang bermata ganda [bagi konsumen]... tapi bagi produsen atau pihak yang memberikan diskon.... pada dasarnya mereka tidak rugi... THINK ABOUT THIS... masa sih ada orang jualan, trus mau RUGI.....?? kaga ada khan??
Jadi pada dasarnya, diskon itu hanya mengembalikan harga barang itu pada harga sebenarnya... atau mereka sudah merasa keuntungan mereka pada tahun ini sudah tercapai, jadi barang-barang lain dapat mereka jual pada harga modal mereka bahkan dikurangi sedikit....

Namun bagi konsumen... kita harus menanyakan kepada diri kita sendiri...
DO I NEED THIS....??
Apakah kita benar-benar membutuhkan barang tersebut...???

Karena diskon akan memancing sebuah kebiasaan belanja yang ada dalan diri tiap konsumen, yakni Kebiasaan Belanja Dadakan... dimana sebenarnya kita tidak berencana untuk beli barang tersebut, namun karena kebetulan lagi diskon, kita mengambil kesempatan tersebut karena belum tentu kesempatan itu akan datang lagi...

Misalkan sebuah kasus seperti ini....
*Kasus SATU*
ada promo, misalnya : Diskon 50% untuk barang kedua....
contoh kita beli pasta gigi Pepsodent Complete 8 ukuran jumbo 160 gr yang harganya Rp. 15.000/item... namun kalo beli dua, harganya jadi Rp.22.500, dimana kita menghemat Rp.7.500 ..

*Kasus DUA*
ada promo, misalnya : Diskon 50% untuk pembelian kemeja merk Stanley Adams di Matahari seharga Rp.129.000 dan harganya akan menjadi Rp.64.500.. hemat 50% sebesar Rp.64.500...

*Kasus TIGA*
ada promo, misalnya : Diskon 50% untuk pembelian es krim di Gelatissimo untuk belanja minimal Rp.100.000, dan harganya akan menjadi Rp. 50.000.... dan kita akan hemat 50%...
[meski aslinya di Gelatissimo, ga kaya gitu... hikz.. pajaknya di-exclude]

mari kita Analisis ketiga kasus tersebut....
Yang manakah yang benar-benar penghematan??? yang manakah yang medium??? dan yang manakah yang benar-benar pemborosan???

Mungkin para pembaca yang budiman [deilee budiman...] sekalian bisa menebak...

Untuk KASUS SATU, menurut QQ itu bener-bener penghematan... karena pada dasarnya kita emang butuh pasta gigi, dan kita pasti akan membeli lagi ketika stok pasta gigi kita sudah habis... jadi ketika kita beli dua buah, kita akan melakukan penghematan yang sebenarnya... kita hemat 7.500 karena pembelian dilakukan untuk barang yang akan benar-benar kita gunakan....

Kemudian untuk KASUS DUA, ini merupakan medium antara penghematan dan pemborosan... misalkan kemeja kita memang sudah pada soak dan rusak... maka ketika kita memutuskan untuk beli kemeja baru, pembelian ini bisa masuk kategori penghematan... namun jika kemeja kita sebenarnya memang masih banyak dan masih layak pakai dan kita sebenarnya tidak terlalu membutuhkan kemeja baru... kita tak bisa memandang ini sebagai menghemat sebesar Rp.64.500, namun ini tergolong pemborosan Rp.64.500 karena kita seharusnya tidak membeli, eh jadi beli...
Namun kemeja masih tergolong benda yang cukup kita butuhkan... dan bisa dipakai kapan-kapan.... jadi sebenarnya ini masih termasuk medium laah...

sedangkan untuk KASUS TIGA, menurut QQ sih ini yang sebenarnya PEMBOROSAN IN DISGUISE... pertanyaan yang sama harus kita dengungkan kembali... APAKAH KITA MEMBUTUHKAN ES KRIM...?
kita butuh untuk cemilan....
tapi... APAKAH KITA BUTU ES KRIM YANG 3 Scoop HARGANYA 60 ribu-an??? meski dengan hiasan buah-buahan dan lain-lain....??
Kalo emang mau es krim, cari aja di pinggir jalan yang QQ yakin harganya pasti lebih murah.... pada dasarnya disini memang kita akan membicarakan soal rasa dan lokasi...

Hal ini akan menjadi sebuah penghematan, jika yang belanja adalah orang-orang yang memang memiliki dana dan memang biasa membeli kebutuhan tersebut [dalam hal ini es krim].... sedangkan bagi orang-orang yang tidak biasa membeli es krim, kemudian jadi beli karena ada diskon tersebut... tentu saja akan menjadi PEMBOROSAN in DISGUISE... seolah-olah penghematan namun sebenarnya itu pemborosan

Yah... jika diperdebatkan mengenai ini penghematan atau pemborosan sih, emang ini akan jadi perdebatan yang tak akan ada ujungnya dan masing-masing pihak akan memiliki argumen yang sama kuatnya....

Masalahnya sekarang tinggal dimana kita akan memposisikan diri kita...
Hidup boros itu emang tidak baik.... tapi selama kita mampu, kenapa tidak.... jangan sampe karena pengen memiliki gaya hidup hedon itu, kemudian kita sampe harus berhutang.... wakakakaka....

Secara QQ sendiri sebenarnya seorang Discount Hunter, jadi yaa... cukup addict juga buat nyari diskon... pokoknya kalo belanja ga ada diskonnya, rasanya ga afdhol... wakakaka...
Bagi konsumen sih ini emang bisa menjadi pedang bermata ganda.... terjebak antara Penghematan dan Pemborosan....
Namun jika kita telaah lebih dalam, perusahaan juga bisa terjebak pada image "DISKON" yang mengakibatkan konsumen akan hanya belanja jika ada diskon.... dan seolah-olah dipandang harga tersebut memang merupakan harga kali dua yang kemudian di diskon 50%...

Seperti contoh, Matahari... dan yang paling QQ rasakan adalah merk sepatu/sendal FLADEO...perhatiin deh kalo ke Matahari... tuh sendal pasti dalam keadaan diskon 50% hingga 50%+20%.... anehnya... ada yang normal price itu harganya lebih murah...
misalnya:
yang normal price-nya itu Rp.138.000... terus yang kena diskon 50%+20%-nya itu Rp.229.000...  emang lebih murah.... tapi jadi bikin ragu... kok mahal bener sih yang tuh didiskon... apa emang harganya segitu, ato dinaikin???

yah... emang diskon ini bikin dilema....
Bagi kita dilema antara penghematan -vs- pemborosan...
sedangkan bagi perusahaan bisa menimbulkan citra yang kurang baik....

Berhati-hatilah dengan PROMO alias DISKON yang beredar.....

No comments:

Post a Comment