Who Am I? Not Spiderman

My photo
Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia
Rizky Novrianto is just an ordinary human being who try to live his life as extraordinary as it can be. I like to be different. You maybe able to find someone better than me, but You may never find someone like me. I hope common courtesy hasn't die yet. Treat people the way you want to be treated and even more, treat other people the way they want to be treated.

Thursday, January 2, 2014

Merokok Membunuh Anda

Beberapa hari terakhir ini nonton iklannya sebuah merk rokok dan di akhir iklannya ada kata-kata “Merokok Membunuh Anda.” Ebuseeet, sadis benerrr. Perasaan kalo dulu khan Cuma ada peringatan-peringatan gitu yang kurang lebih, “Merokok menyebabkan kanker, kegagalan janin dan seterusnya.” QQ juga ga tahu sih apa itu Cuma khusus nih iklan tuh rokok aja ato emang sekarang semua rokok udah berubah jadi kaya gitu semua, “Merokok Membunuh Anda.”

Wow banget kayanya pas pertama kali kebaca tuh kata-katanya. Apakah peringatan sebelumnya dianggap kurang berhasil menurunkan tingkat konsumsi rokok? Soalnya malah kayanya beberapa tahun terakhir ini malah menjamur merk rokok yang menjadikan perempuan sebagai target konsumen meraka. Jadi meskipun ada peringatan bahwa merokok bisa menyebabkan kegagalan janin, kayanya ga terlalu pengaruh ama perokok perempuan.

Lantas QQ juga penasaran apakah udah pernah ada surveynya yang mengukur kesuksesan pesan di kotak rokok itu terhadap penurunan konsumsi rokok? Malah kalo rokok yang dijual di Singapura ada gambar-gambar horror yang nunjukin kalo itu penyakit yang bisa diakibatkan oleh merokok. Kurang cetar apa coba?

Entah kenapa, dalam benak dan pikiran QQ yang sempit ini… kayanya mau nulis apapun di tuh kemasan atau di tiap iklan rokok, efeknya ga bakal signifikan terhadap penurunan konsumsi rokok. Misalkan nih mau nulis, “Merokok Membuat Anda BODOH” atau sekalipun “Merokok Membuat Anda MANDUL” ataupun misalnya “Merokok Membuat Penis Anda Mengecil” itu ga akan mengurangi konsumsi rokok secara signifikan, yah mungkin kecuali bagian dimana penis mengecil itu, itu akan sedikit menarik perhatian para perokok yang berjenis kelamin lelaki, hahaha…

Meskipun beberapa tahun lalu MUI pernah mengeluarkan fatwa Haram merokok dengan tanda bintang, yang artinya Syarat dan Ketentuan Berlaku. Tapi apakah itu mengurangi konsumsi rokok?

Malah yang lucunya, tapi tingkat kebenerannya sih ga bisa QQ pastikan, beberapa waktu yang lalu pernah ada yang posting gambar gitu, hmmm… di Path apa FB gitu deh,  tentang bahwa jaman dulu Rokok ga bisa dilarang sepenuhnya dengan dalih melindungi petani tembakau lokal, namun sekarang faktanya adalah Tembakau kita udah sampe import dari luar. Jadi Petani Tembakau kita sudah ga butuh perlindungan lagi sebenernya.

QQ bukan perokok, tapi kalo QQ berusaha menyelami psikologi perokok, Kayanya merokok tuh udah bukan masalah apakah rokok itu membunuh atau tidak. Jika kita bilang, “95% penderita kanker paru-paru adalah perokok,” maka perokok akan bilang, “Hanya 5% perokok yang menderita kanker paru-paru.” Yang agree, like…!! Hahahahaa….

Jadi sejauh apa kebenaran dan pembuktian terhadap setiap tuduhan-tuduhan terhadap rokok yang diajukan oleh iklan-iklan layanan masyarakat itu. Karena pada kenyataannya banyak aja yang merokok dan baik-baik aja, masalah 30-40 tahun lagi yah, Cuma Tuhan yang tahu, yang penting masa kininya baik-baik aja. Masa depan biar jadi urusan nanti aja, bukan urusan masa kini.

Karena baik diingkari atau disetujui, kayanya rokok memiliki efek-efek jangka pendek yang kayanya sangat dinikmati oleh para perokok. Lagi stress, isep-isep 2 batang rokok, tiba-tiba masalah melayang kaya asep yang terbang ke langit, kanker paru-paru?? Masih jauuuh… yang nyata sekarang masalah terkesan jadi ringan. Ada masalah di kantor, isep-isep 3 batang rokok, tiba-tiba rasanya langsung ga ada masalah lagi, merokok bisa membunuh perokok?? Masih lamaaaa, takdir di tangan Tuhan. Padahal kalo dipikir-pikir lagi, masalah nyatanya ga selesai, bahkan berkurang sedikitpun nggak. Yang ada Cuma “rasanya” berkurang.  Jadi, konon emang rokok ada manfaatnya.

Nah, sekarang tinggak efek sampingnya. Kapan dirasakannya? Jangka panjang… Efek rokok tuh ga langsung besoknya abis ngerokok tapi emang bisa makan puluhan tahun sebelum asap rokok itu mengendap dan menjadi penyakit dalam tubuh kita. Coba aja misalkan setiap kali kita merokok, kita hembuskan asap rokok itu ke selembar tissue putih, percaya ga percaya, lama-lama tuh tissur ntar jadi agak menguning bahkan makin lama makin coklat. Bayangkan kalau asap itu masuk paru-paru kita. Yah, kurang lebih efeknya sama, paru-paru kita akan ditutupi oleh noda kuning/coklat yang sama. Kalikan aja jumlahnya dengan batang yang kita isap per hari.

Efek jangka pendeknya emang ga ada. Eiiit… apakah benar begitu??? Tunggu, nanti akan QQ jabarkan opini QQ. Apalah artinya menulis ini tanpa menawarkan sebuah solusi… Meskipun solusinya seenak udel dan bakal bikin anda berkomentar, “EMANGNYA SEMUDAH ITU???”

Dulu QQ pernah entah terdengar atau terbaca atau tertonton tentang sebuah psikologi terbalik untuk membantu anda mengurangi konsumsi rokok. Jika alasan anda merokok karena untuk mengatasi rasa stress, coba pikirkan sekali lagi… Rokok mengatasi stress anda atau malah menjadi penyebab stress? Setiap kali rokok habis, kemudian yang ada malah perasaan galau karena harus menghisap rokok, apalagi kalo pas ga ada duit, makin galau. Apalagi kalo lagi ada masalah. Wah stress-nya jadi berlapis-lapis. Tanyakan pada diri anda, Kalau anda tidak merokok, apakah anda akan merasakan stress akibat kehabisan rokok atau ga ada uang beli rokok??

Oke, anda banyak duit jadi kayanya beli rokok bukan sebuah masalah besar. Pikirkan jika constraint yang anda miliki tak hanya sekedar uang, tapi juga waktu. Anda lagi stress di kantor ga bisa keluar buat beli rokok, ga da yang bisa dimintai tolong buat beli rokok, indomaret 24 jam jauh dari kantor. Bayangkan stress anda malah jadi berlipat-lipat. Kalau anda tidak merokok???

Oke, waktu dan uang bukan masalah. Mari kita sekarang beralih ke sebuah fakta tentang efek jangka pendek merokok yang tadi kita anggap nggak ada. Ini jika anda adalah orang yang beragama atau paling nggak anda menghargai keberadaan orang lain. Bayangkan anda lagi di sebuah angkot dengan 9 penumpang di dalamnya, kemudian anda sudah tidak tahan lagi ingin merokok dan akhirnya anda merokok. Pas kebetulan di angkot itu semuanya bukan perokok. Bayangkan pada hari itu anda mendapatkan laknat dan sumpah serapah dari 8 orang penumpang angkot itu.

Bayangkan jika anda merokok di sebuah taman dengan ratusan orang disana, berapa banyak laknat yang akan anda dapatkan dengan sebatang rokok? Merokok memberikan anda efek buruk untuk jangka panjang, tapi itu menyakiti orang lain dalam jangka pendek. Orang yang tidak mendapat kenikmatan yang sama dengan orang yang merokok tapi mendapatkan efek buruk yang malah konon katanya 70% efek buruk merokok dirasakan oleh perokok pasif. Bayangkan dosa yang terkandung dalam satu batang rokok?

Anda tidak agamis? Tak perduli dosa dan perasaan orang lain? Yakinkah anda mau hidup seperti itu? Bagaimana perasaan orang terdekat anda? Orang yang anda kasihi?

Sebuah kisah yang bener-bener bagus yang pernah QQ denger dari seseorang yang berhenti merokok adalah, ternyata alasan berhenti dia merokok sangat sederhana namun begitu indah. Dia bilang gini ke QQ, “Tiap kali aku merokok, pacarku menjaga jarak denganku sejauh hingga 10 meter, kemudian aku berpikir, karena sebatang rokok ini bisa membuat jarak yang begitu jauh antara kami. Jadi aku memutuskan untuk berhenti merokok.” Ketika itu QQ tertegun, WAW!!!

Tiap orang memang harus memiliki motivasi yang bersifat personal dan motivasi itu harus datang dari diri sendiri karena untuk berhenti merokok butuh sebuah “kickstart” yang sangat kuat, karena bila kita sudah bisa lepas pada awalnya, kita akan menyadari bahwa hidup kita bisa lebih baik tanpa rokok dan kita mungkin enggan untuk kembali merokok lagi, kecuali ada sesuatu yang mengguncang langit dan bumi. Hahaha…

Yah, pemerintah kayanya emang harus lebih kreatif dalam hal ini, se-kreatif iklan-iklan rokok yang makin kreatif itu. Tapi sebenarnya, cara paling sederhana adalah seperti yang diterapkan di Singapura.
1.    Harga rokok mahal
2.    Hukum larangan merokok
3.    Penegakan hukum yang tegas

Indonesia bisa bikin yang nomor 2, karena beberapa kota di Indonesia sudah memiliki hukum-hukum yang melarang merokok dalam ruangan. Tapi masalahnya adalah Nomor 3 susah untuk diterapkan. Apalagi kalo mau menerapkan yang nomor 1. Bayangkan kalo harga rokok kaya di Singapura, sekotaknya S$12 atau sekitar Rp.120.000-an. Bayangkan, berapa perokok yang bakal berhenti merokok…!!!! Tapi, pasti bakal banyak alasan pemerintah untuk tidak bisa menerapkannya.

Yah, semoga aja dengan membaca blog ini, ada satu atau dua orang lah paling ga yang bisa berhenti merokok, hahahaha… jadi bisa ntar orang merekomendasikan ke orang lain, “Eh, kalo mau berhenti merokok,  tuh baca blog-nya QQ…” eh, jadi iklan deh… hahaha….
Semoga aja konsumsi rokok bisa turun dan para petani tembakau akhirnya memutuskan untuk banting setir ke bidang perkebunan lain yang lebih menguntungkan… Amiiiin…
#NewYearWish



Image source:
http://stopsmokingaids.me/wp-content/uploads/2013/02/stop-smoking.jpg

2 comments:

  1. Posting blog yg sangat bagus!
    Aku punya hubungan dengan wanita Indonesia, dan dia adalah perokok.
    Aku benci merokok, dan ini telah menjadi salah satu masalah kita.
    Aku sudah berusaha untuk meyakinkan dirinya untuk menghentikan kebiasaan buruk ini, aku mau dia menjadi sehat.
    Aku sudah mengirim posting ini baginya untuk membaca.
    Aku harap dia bisa berhenti!
    Salam dari Costa Rica :)

    ReplyDelete
  2. I really hope this helps...
    Thanks a lot...

    ReplyDelete