Who Am I? Not Spiderman

My photo
Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia
Rizky Novrianto is just an ordinary human being who try to live his life as extraordinary as it can be. I like to be different. You maybe able to find someone better than me, but You may never find someone like me. I hope common courtesy hasn't die yet. Treat people the way you want to be treated and even more, treat other people the way they want to be treated.

Thursday, July 9, 2015

Puasa Kali Ini....

Sebuah kisah yang sangat mengenaskan ketika pagi ini buka Google Chrome dan mencoba buka alamat nih blog, dan... history Google Chrome pun telah melupakan blog ini dan akh, emang udah kelamaan pula nih blog tak dijamah oleh jari jemari QQ. Pas jalan-jalan ke Korea, niatnya nulis blog tentang gimana jalan-jalan ke sana, trus pas ke Jepang juga pengen nulis... tapi alhasil, zonk!

Entah karena emang masalah kesibukan dalam proses penyelesaian kuliah master di sekolah yang sebut saja namanya LKYSPP itu, atau karena emang lagi in denial dengan hidup? hmmmm....

Akhir-akhir ini setiap kali mau nulis, bawaannya tuh emosi. Basis penulisan kalo udah dimulai dengan emosi tuh bahaya, ujung-ujungnya yang keluar adalah perasaan self-righteous alias merasa benar sendiri dan seolah-olah menyalahkan orang lain dan menyalahkan seluruh dunia. 

Sekarang kuliah QQ udah kelar, 13 Juli 2015 besok, resmi menyandang gelar MPP dengan asumsi Lion Air berhasil membawa QQ dan keluarga dengan selamat ke Singapura.... eh, selamat siapa yaa??? perasaan bertiga doang, ga bawa-bawa selamat... yang bayarin si Selamat siapa????

Sekarang dikit-dikit tuh gampang emosi, masuk bulan puasa aja emosi bawaannya. Asli nih puasa tahun ini merupakan kemunduran yang teramat sangat dimana memang QQ merasakan sendiri kok kayanya malah terjebak dengan apa yang pernah QQ tulis sebelum-sebelumnya. Yah, akhirnya nih blog memenuhi peranannya sebagai pengingat QQ apabila QQ udah terlalu jauh menyimpang dari jalan yang sewajarnya.

Tarawih, bawaannya emosi. Siapa yang bisa jawab pertanyaan ini dapet ucapan terima kasih... ada studi kasus sebagai berikut:

Alkisah, merhatiin ga kalo sholat wajib di masjid-masjid gede terutama, setiap kali bacaan Al-Fatihah, pak Imam-nya itu dengan sangat merdu dan indah melantunkan surat Al-Fatihah yang kadang QQ sampe mikir, "nih mendayu-dayu amat kok kayanya kelamaan deh baca Al-Fatihah doang."

Trus, pas rakaat 3 dan 4 (nih asumsinya Sholat Isya), yang kejadian adalah pas QQ mau baca Al-Fatihan pelan-pelan karena takut selesai duluan dan Imamnya belum kelar, eh tahu-tahu speed QQ baca Al-Fatihah sama dengan speed Imam itu baca Al-Fatihah. Pas QQ kelar baca, Imamnya ruku'.

QQ tiba-tiba bertanya-tanya. Apa yang terjadi di sini? Kemana tuh bacaan Al-Fatihah yang mendayu-dayu, indah dan sangat lama tadi??? Kenapa pas bacaannya dikeraskan, tuh Al-Fatihan jadi panjang dan lama, namun ketika bacaannya tidak dikeraskkan, bacaan Al-Fatihah jadi cepet ato paling ga, speed normal?

QQ kadang emosi sendiri setiap kali ini kejadian. 
Apakah gerangan ini emang tuntunan Nabi Muhammad saw? ada kali hadits yang bilang kalo rakaat 1 dan 2, lambat-lambatkan dan indahkan bacaanmu trus pas rakaat 3 dan 4 yah speed normal lagi.

Masaaaaaaaaaaa????

Akh, ga abis pikir...
Sama-sama baca Al-Fatihah tapi yang satu indah dan lama, yang satunya biasa aja. Beda diantara keduanya adalah: satu didengarkan ama seantero jamaah dan yang kedua nggak.

Mungkin sedari kecil, inilah yang paling membuat QQ takut buat jadi Imam di sholat kecuali Zuhur ama Ashar, karena ada bagian yang dimana bacaan itu dikeraskan dan QQ ga pede dengan bacaan QQ karena buta nada sehingga bacaan QQ bakal datar-sedatar-datarnya. Seolah-olah sebuah tuntutan bagi seorang Imam untuk bisa baca dengan bacaan yang indah dan mengalun-alun.

Namun kemudian, kenapa pada rakaat ketika bacaan itu tidak dikeraskan, Al-Fatihan menjadi cepat??

Teori yang muncul dari basis amarah adalah teori tentang Riya'
Kenapa? karena bagian pertama ada pendengarnya, manusia.... sedangkan bagian kedua tidak ada. Apakah karena ketika membaca Al-Fatihah itu didengarkan oleh manusia lantas bacaan itu menjadi indah dan lama? dan ketika tidak, ya sudah baca Al-Fatihah-nya biasa aja.

Namun siapa sesungguhnya "pendengar" dari sholat??
bukan manusia kan???
jadi tidak perduli itu kencang atau keras bacaannya kalo kita hanya bertujuan untuk didengarkan oleh Allah SWT, maka yang namanya baca Al-Fatihah ya sama aja Al-Fatihah. Kalo memang kita bisa membacanya dengan indah dan mengalun-alun ya meski didengar atau tidak oleh manusia, pada kesemua rakaat harusnya waktu yang kita habiskan untuk membaca Al-Fatihah adalah sama, tidak berbeda.

Trus abis Isya, lanjut Tarawih.... mulai deh baca Al-Fatihah dalam satu nafas. aduuuuuuuuuh.................

QQ beneran penasaran, apa emang QQ yang ga tahu aja dan emang kurang pengetahuan??? jangan-jangan beneran ada tuntunannya kalo sholat emang kaya gitu. Kalo sholat wajib, baca Al Fatihahnya kudu pelan-pelan, pas sholat Sunnah apalagi Taraweh, kalo baca Al Fatihahnya kudu kebut-kebutan karena rakaatnya banyak.

Masa siiiiiiiiiiih???

Namun QQ kebaca blog QQ sebelumnya tentang kerjakan saja dulu, pertanyakan belakangan. Rasanya QQ pengen konsultasi deh masalah ini, hmmm tapi ke siapa ya? kalo nonton tv atau dengar ceramah, bahasan ketika puasa itu beneran ituuuu-ituuuu aja.

kalo bisa bikin top-5 nya buat daftar topik ceramah pas Puasa tuh, mungkin jadinya gini:
1. 10 Malam pertama
2. 10 Malam kedua
3. 10 Malam terakhir
4. Lailatul Qadar
5. Nuzulul Qur'an

Mungkin yaaa... mungkin emang ada orang yang baru pertama kali masuk masjid dan pertama kali mendengar tentang ini. Tapi kadang yang ceramah tuh Professor, Doktor apalah, tapi kok ngebahasnya yang itu-itu aja. Kayanya nggak ada yang kreatif. 

Ga ada yang ngebahas masalah kelurusan dan kerapatan shaf pas sholat. Perhatiin aja tiap kali sholat... alangkah renggangnya dan tidak lurusnya shaf.

Ga ada yang ngebahas keutamaan shaf depan dan kanan. Perhatiin aja tiap kali sholat, orang tuh berkumpunya di bagian belakang dan bukan di depan. Sehingga pas Iqamah, orang mulai bergerak maju dan ujung-ujungnya, shaf renggang.

Ga ada yang ngebahas masalah apa yang QQ pertanyakan di blog ini... 

Eh astaga... tuh kan emosi lagi bawaannya....
Duh, QQ juga ga ngerasa benar... mungkin ini adalah akibat dari banyaknya pertanyaan yang tidak terjawab dalam hidup ini, sehingga mungkin kiranya jika ada yang bisa memberikan jawaban, atau justifikasi untuk permasalahan ini, QQ akan sangat berterima kasih.

QQ beberapa waktu yang lalu kebaca sebuah Hadits, "Cara Allah SWT mencabut Islam adalah dengan cara mewafaatkan Ulama." atau yang sejenis itu...

Kemudian QQ berfikir, tiap kali nonton tv, sebenarnya banyak ulama baru yang bermunculan bahkan ada audisinya untuk menjadi dai. Namun yang kita lihat di televisi kita saat ini adalah, Ulama-Ulama tersebut menjadi bagian dari sebuah acara komedi yang tidak jelas. Atau ulama-ulama yang memberikan ceramah, tapi menurut QQ lebih melawak daripada memberikan ilmu, nanti tahu-tahu di ujung baca doa sambil nangis, entah nangis beneran atau nangis akting.

Apaah memang Ulama telah wafat dan Islam saat ini sedang dalam jalannya menuju akhir dunia??

Well, sekian randomnya QQ pagi ini.
Astaghfirullah.
Hanya Allah yang Maha Benar lagi Maha Mengetahui.

No comments:

Post a Comment