Who Am I? Not Spiderman

My photo
Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia
Rizky Novrianto is just an ordinary human being who try to live his life as extraordinary as it can be. I like to be different. You maybe able to find someone better than me, but You may never find someone like me. I hope common courtesy hasn't die yet. Treat people the way you want to be treated and even more, treat other people the way they want to be treated.

Wednesday, March 27, 2013

Pengajar oh Pengajar....

Kalo dipikir-pikir sih sebenernya apa sih kemampuan QQ tuh buat berdiri di depan dan memberikan suatu materi untuk diajarkan...? 
Baru juga genap setahun di Seksi ini, eh udah langsung aja naik panggung dan cuap-cuap mengenai suatu materi.

Dulu bisa mengerti masalah Laporan Pertanggungjawaban Bendahara, bukan karena dulu pernah bikin atau pernah ikut diklat terkait masalah itu, tapi karena terpaksa harus mengajar masalah LPJ di Diklat Kementerian Agama. Bisa Rekonsiliasi dan Laporan Keuangan, juga karena terpaksa harus mengajar.

Dulu pas awal-awal ngajar, modalnya cuma songong... Percaya Diri dadakan aja, seolah-olah kita emang paham dan udah mempelajarinya selama ribuan tahun. Padahal baru juga kemaren-kemaren... hahaha...

Kemaren dan Hari ini QQ lagi-lagi mendapatkan kepercayaan untuk menjadi narasumber dalam materi Perdirjen Perbendaharaan No.55 tentang Penyusunan Laporan Keuangan gitu deeeh... Materi yang sebenernya bisa dibilang baru, dan QQ juga bukan masternya, tapi karena suatu dan lain hal, akhirnya QQ yang maju.

Kalo dipikir-pikir sih sebenernya kalo kenal sama QQ pas jaman baheula dulu.... QQ tuh paling ga bisa ngomong di depan orang, lepas lagi ngajarin orang. Tapi kayanya sih QQ udah lumayan tumbuh yaa.. hehehe..
Udah mulai bisa mengendalikan sedikit demi sedikit, tapi kadang QQ masih merasa bahwa intonasi, kecepatan bicara dan kelancaran pengucapan QQ masih jauh dari sempurna. 

Yah, apapun kata orang dan apapun itu, kalo emang QQ diminta maju, QQ sih siap-siap aja...
Banyak hal yang bisa dipetik dari mengajar di depan kelas.
Kita memiliki sebuah peluang untuk menyampaikan idealisme kita kepada seisi ruangan. Orang-orang tersebut mendengarkan apa yang kita ucapkan (kalo nggak tidur, hahahaha...). Apa yang kita inginkan, bisa kita sampaikan. Kita bisa membuat perubahan dari depan kelas tersebut. Ini adalah sebuah peluang yang kadang QQ pikir, selalu QQ inginkan. MEMBUAT PERUBAHAN.

Namun ternyata QQ baru menyadari satu hal yang QQ ga suka dari menjadi seorang pengajar. Kalo materinya ga sesuai dengan hati alias, kita paham... tapi rasanya tuh ini emang bukan sesuatu yang kita ahli di dalamnya. Ketika kita mengajar materi yang sama untuk dua gelombang peserta. Kok QQ ngerasa aneh ya....??

Rasanya tuh aneh QQ mengulang materi yang sama lagi dan lagi.
Jadi ga kebayang bagaimana perasaan seorang guru yang mengajar di 6 kelas. Selama seminggu doi harus mengulang materi yang sama di 6 kelas yang berbeda. Apalagi Dosen yang mungkin mengajar di kelas berbeda dan universitas berbeda.
Ga kebayang betapa anehnya.

Sehingga untuk mengatasi hal tersebut, QQ sering menyampaikannya dengan cara yang berbeda. Walau emang kadang itu terkesan tidak adil bagi para peserta. Tapi QQ harus membuat sesuatu yang berbeda untuk periode yang berbeda.

Yang makin aneh lagi tuh rasanya kalo di ruangan itu ada orang yang kemaren juga mendengarkan QQ menyampaikan materi yang sama...
Yah, atau munkin ini karena QQ masih belum terbiasa aja sehubungan dengan hal ini. jadi masih terasa canggung dan aneh.

Mungkin suatu saat nanti QQ akan bisa menghilangkan perasaan ini dan just go with the flow of the show. 
Tapi yang jelas, saat ini QQ kayanya merasa emang pengajar itu bukan cita-cita QQ. QQ lebih kepada seorang pendengar, bukan pembicara.
Namun dalam hidup ini QQ percaya bahwa kita harus lebih dari seorang hanya dengan satu kemampuan. QQ tentu saja akan senantiasa mencoba untuk menjadi lebih baik dari segi pengetahuan dan menjadi lebih baik dalam segi penyampaian.

Karena QQ selalu berpikir, orang pintar tuh ada dua, Dia bisa saja pintar untuk dirinya sendiri, ketika dia menyampaikan sesuatu, orang lain belum tentu mengerti karena dia tidak memiliki kepintaran dalam hal menyampaikan materi.
QQ ingin menjadi tipe orang pintar kedua. Dia pintar secara pribadinya dan ketika ia menyampaikan sesuatu, bahkan anak TK juga jadi mengerti.

Mungkin QQ emang perlu mendalami lebih jauh prinsip ilmu komunikasi "YOU VIEWPOINT" atau sudut pandang pendengar. Seorang pembicara harus bisa memahami dan berbicara dengan bahasa si Pendengar. Ini adalah sesuatu yang masih QQ pelajari dengan sembari berjalannya waktu dan kesempatan.

Jika ada tugas untuk menjadi pengajar lagi, ini adalah kesempatan bagi QQ untuk memperbaiki teknik pengajaran yang QQ punya dan semoga saja nanti kedepannya akan menjadi lebih baik dan lebih terasah.

No comments:

Post a Comment