Yang hanya bisa diam memandang
Tahukah engkau ia merindukan sang Angin
Agar dia bisa riang gembira bergoyang
Layaknya pasir di tepi pantai yang ramai
Yang hanya bisa terpaku dan berandai-andai
Tahukan engkau ia merindukan sang laut
Agar dia bisa menari-nari dalam derai air
Layaknya tetasan embun di pucuk daun cemara
Yang hanya bisa menetes jatuh tak berdaya
Tahukah engkau ia merindukan sang surya
Agar dia bisa terbang menuju angkasa
Layaknya dinding lusuh yang berlumut
Yang hanya bisa menghijau tak bercahaya
Tahukan engkau ia merindukan warna
Agar dia bisa kembali terang beraneka rupa
Layaknya diriku yang duduk sendiri
Yang hanya bisa merenung dan berimajinasi
Tahukah engkau aku merindukanmu
Agar aku bisa menjadin kembali kasih
Oh....
Betapa ku merindukan hadirmu
Wahai kehangatan dikala pagi hariku
Oh....
Betapa ku merindukan sentuh kasihmu
Wahai kelembutan di sekujur tubuhku
Layaknya aspal kering hitam membara
Yang hanya bisa menahan dan menahan
Tahukah engkau ia merindukan hujan
Agar ia kembali basah dalam kesejukan
Layaknya sebuah ruang kelas sepi tak berpenghuni
Yang hanya bisa diam menahan sepi
Tahukan engkau ia merindukan ramainya suasana
Agar ia kembali penuh suka dan duka
Layaknya diriku yang kini tak bersamamu
Yang hanya bisa memandangmu dari kejauhan
Tahukan engkau ku merindumu
Agar aku kembali bersamamu
Dengarlah ini wahai engkau yang kurindu
Kuingin berada disampingmu
Kuingin ada di dekatmu
Selalu dalam pelukmu
Dengarlah ini wahai engkau yang kurindu
Tak sabar aku menanti pertemuan kita nanti
Semoga terurai kembali kisah cinta
Mewarnai hatiku yang mulai memucat
yang Merindumu...........
Ehem.. ;)
ReplyDeleterindu ke sapa nih..??
ReplyDeleteheheheheh
Ada deeh..
ReplyDeleteikutan Ehem² juga ah.......^__^
ReplyDelete