Akarmu jauh ke dalam bumi
Sekelilingmu pagar menghalang
Aku di luar hanya melihat
Telah kulangkah telah kujalani
Kudekati engkau wahai setangkai keindahan
Kupegang engkau dengan segala kelembutan
Kurasakan mekarmu di telapak tanganku
Namun ia tak bergeming
Akarnya dalam menancap ke bumi
Pagar itu mengikat keberadaannya
Ia hanya sekuntum bunga di dalam pagar
Kuingin memetikmu wahai setangkai angan
Kuingin bawamu terbang bebas
Layaknya dandellion yang telah dewasa
Terbang bersama angin jauh ke angkasa
Relakah akarmu aku cabut...?
Relakah kupatahkan pagar-pagar itu...?
Relakah engkau aku bawa...?
Menjadi milikku dan hanya untukku
Wahai ia sekuntum cinta
Mekarlah indah di dalam kamarku
Kiranya jangan pernah engkau layu
Kan terus kusirami dengan hangat jiwaku
Wahai ia sekuntum kerinduan
Ingin selalu engkau kupeluk
Ingin selalu kutatap
Hingga mataku layu dan harus tertutup
Wahai ia setangkai bunga di dalam pagar
Akarmu yang kuat menancap ke bumi itu
Akankah aku bisa menjagamu
Ketika kau rela kupetik..........
hebat....keren² puisinya, coz dalem bgt brader......^__^
ReplyDeletegw saranin ente kumpulin aja puisi² ente, jd satu file kumpulan puisi, pasti di suatu hari nanti bakal bermanfaat, hohoho......^__^
Ntar dah..kalo udah banyak tak bawa ke penerbit buku dah...hehe...
ReplyDelete