Who Am I? Not Spiderman

My photo
Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia
Rizky Novrianto is just an ordinary human being who try to live his life as extraordinary as it can be. I like to be different. You maybe able to find someone better than me, but You may never find someone like me. I hope common courtesy hasn't die yet. Treat people the way you want to be treated and even more, treat other people the way they want to be treated.

Thursday, June 27, 2013

Gaji ke-13

Seandainya Negara ini diibaratkan seperti sebuah perusahaan besar, alangkah jahatnya perusahaan ini terhadap pegawainya... Kalo kita bayangkan sebuah perusahaan swasta dan bonus-bonus apa saja yang mereka tawarkan pada pegawainya. Ada bonus Tahunan, ada Bonus Kinerja ada Bonus THR, dan bonus-bonus lainnya. Tapi jika kita adalah seorang PNS, bonus yang kita kenal cuma satu dan itu pembayarannya juga ga pernah tepat waktu dan penuh tanda tanya, itu adalah GAJI ke-13.

PNS mana ada bonus akhir tahun, mana ada mau lebaran dapet THR, tapi semuanya digabung jadi satu sebesar gaji bulan sebelumnya, yakni gaji ke-13 yang dibagikan setiap sekitar Juni/Juli yang konon katanya dibagikan saat itu tuh karena itu adalah saatnya PNS paling butuh duit, yakni saatnya Anak mereka masuk sekolah atau naik kelas atau baru naik dari SD ke SMP, dan seterusnya.

Pagi ini ada seorang bapak yang curhat, dengan mulutnya yang bau rokok ituuu.... uuguh. Dia cerita kalo dia punya dua anak yang mau masuk SMP dan SMA. Kemudian dia bilang, "Yang mau masuk SMP biayanya 2.5 juta, yang mau masuk SMA 4 juta. Butuh 6.5 juta tuh. Apalagi tuh ibu X, anaknya SMP dan SMA swasta, pasti ga cukup tuh 10 juta. Jadi tahun ini saya menunggu-nunggu gaji ke-13 ga kaya tahun-tahun sebelumnya..."

Nah masalahnya, sampe hari ini... tuh Gaji ke-13 baru sampe Peraturan Menteri Keuangan alias PMK. Jadi kayanya tahapan Gaji ke-13 tuh adalah Peraturan Pemerintah dulu terbit, kemudian disusul PMK, abis itu disusul lagi oleh Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan dan akhirnya ada Surat Edaran Direktur Jenderal Perbendaharaan, baru deh Gaji ke-13 bisa dicairkan.

Nah, kembali ke pertanyaan awal, Jahat ga sih negara ini sama pegawainya?
Bonusnya udah sekali setahun dan cuma satu-satunya pula, eh, telat pula ngasihnya. Kenapa ga dibuat aja tuh peraturan yang jelas tentang gaji ke-13. Misalnya dibuat undang-undang kalo perlu yang menyatakan bahwa, Gaji ke-13 dibayar setiap bulan JUNI. Jadi tiap tahun kita ga perlu nunggu terbit PP, terus PMK, terus Perdirjen, terus SE baru bisa cair tuh Gaji ke-13.

Secara pribadi sih, kalo QQ nunggu cairnya tuh gaji ya kapan aja laah, asal dibayar aja. tapi mungkin karena QQ masih belum punya tanggungan anak yang mau masuk sekolah atau naik kelas dan lain-lain. QQ bahkan masih bisa menabung tuh duit yah, biar ga abis untuk hal-hal ga berguna aja. hehehe...

Namun kalo dipikir-pikir lagi, Negara ini tuh kaya-nya bukan main (meskipun hutangnya bejibun), tapi kenapa pegawainya bahkan ga bisa dapet bonus THR, atau bonus-bonus lainnya?

Sebuah Minimarket kecil, katakanlah. Mereka-pun memiliki bonus THR dan lain-lain. Sebuah Bank katakanlah, mereka yang mengolah dana miliaran, mereka pun ada bonus-bonusnya dalam pekerjaan mereka.

Pemerintahan coba, mengurus dana APBN sekitar 1.000 triliun-an lebih. Dengan sektor pekerjaannya yang menyentuh seluruh aspek kehidupan rakyatnya. Hanya punya Bonus berupa Gaji ke-13 yang itupun pembayarannya telat.

Gaji pokok PNS sekarang emang udah lumayan. Bayangkan misalkan gaji sebulan 2 juta. hidup dengan dua anak. Biaya hidup bulanan, biaya anak sekolah, biaya ini dan itu... kayanya yang bisa ditabung tuh ga banyak-banyak amat. Namun tiap tahun ada aja biaya dadakan yang misalkan dari SD naik SMP, SMP naik SMA, dan seterusnya. Kadang QQ mikir, cukup ga yaa...?

Biasanya, kalo kita merasa dijahati seseorang, kita terkadang lebih suka membalasnya juga dengan kejahatan. Jadi bagaimana negara ini mau maju jika mungkin sebagian besar (sebagian besar loh yaaa... ga semuanya...) pegawainya merasa dijahati oleh negaranya...?

Jangan pernah kita meremehkan THE POWER OF KEPEPET. Misalkan gini, Seorang PNS jujur pada saat dia sedang berkecukupan ditawarkan untuk melakukan tindak korupsi senilai 100 juta, dia masih bisa menolaknya dengan tegas. Namun pada suatu hari, anaknya sakit keras dan butuh biaya rumah sakit yang mahal, ga perlu 100 juta, mungkin demi 10 juta pun dia rela melakukan tindak korupsi dan kecurangan.

Jadi adalah penting bagi perusahaan (atau dalam hal ini NEGARA) untuk memperhatikan kesejahteraan pegawainya. Karena dengan pegawai yang sejahtera, mungkin aja tingkat korupsi bisa menurun. Karena, menurut QQ, jika dibuat grafik, PNS jujur tuh mungkin ada 10%, PNS jahat yang bener-bener korupsi untuk kesenangan ada 10%. 80% di antaranya tuh ada PNS yang mungkin melakukan korupsi karena Kepepet. Jadi kalo kita bisa mensejahterakan seluruh pegawai kita, mungkin kita tinggal perlu memerangai 10% korupsi yang tersisa tadi. 

Jadi mengapa negara ini nggak menganggarkan lebih lagi untuk bonus-bonus tak hanya Gaji ke-13 aja? Lebaran, ada bonus Lebaran. Akhir tahun, ada bonus Akhir tahun. Kinerja baik ada bonus kinerja. Bahkan kalo perlu, cuti ga diambil, bisa diganti ama bonus cuti. Daripada PNS-PNS itu mencuil sedikit-sedikit duit dari Perjalanan Dinas fiktif, atau mark up belanja. Mendingan semuanya itu ditindak tegas dan dialihkan sebagai bonus yang sah dan halal.

Coba jawab pertanyaan ini, bagaimana kita mau menanamkan mental anti korupsi kepada pegawai-pegawai yang merasa dijahati oleh Perusahaannya?

Don't Think Everyone Else Hate Tomatoes, Just Because You Do

Mungkin belum banyak yang tahu kalo QQ tuh ga suka banget ama Tomat. Alasan mengapa-nya juga QQ sendiri kurang tahu. Beda sama misalnya QQ ga suka Pete ato Jengkol, udah jelas karena QQ ga suka baunya, atau kenapa QQ ga suka Pare, karena pahitnya. Tapi kalo kenapa QQ ga suka Tomat, QQ sendiri belum tahu alasannya kenapa. Apakah karena tekstur-nya yang squishy gitu ataukah karena bentuk bijinya,  atau rasanya? bagaimana QQ tahu, nyicipnya aja belum... hehehe..

Namun pas suatu kali makan di masa yang telah lama berlalu, ada yang berkata, "Tuh tomat mau dimakan ga? kalo nggak, gw mau" gitu katanya. Biasanya, terutama kalo pas makan Pecel Ayam gitu khan suka dikasih lalapan tomat, itu hampir dapat dipastikan selalu terbuang, sehingga QQ seringan pesen ga pake tomat. Namun ternyata, di malam itu QQ menyadari sesuatu, "Hey, ga semua orang benci tomat, hanya karena kita membencinya..."

Pernahkah kita menggunakan diri kita sebagai 'landasan' untuk menilai orang lain? Dalam teori komunikasi, yang paling ideal dikenal dengan you viewpoint yang dimana setiap kali kita berkomunikasi dengan orang lain, kita kostumisasi alias kita sesuaikan dengan orang yang kita ajak berkomunikasi. Jadi, berkomunikasi dengan A akan berbeda ketika kita berkomunikasi dengan B. Hanya saja, apabila kita belum mengenal orang yang kita ajak bicara itu, bagaimana kita bisa menggunakan you viewpoint...?

Karena itulah, kalo QQ menggunakan I viewpoint, dimana kita menggunakan diri kita untuk menjadi 'acuan' memperlakukan orang lain. QQ ga bakal melakukan sesuatu ke seseorang yang dimana QQ sendiri ga suka kalo diperlakukan kaya gitu. Hanya saja sekali lagi, tampaknya kalo QQ ga suka Tomat, bukan berarti semua orang ga suka Tomat.

Jadi sekali lagi kalo di-generalisasi-kan, tidak berarti apa yang kita benci, semua oang lantas membenci hal yang sama. Begitu juga dengan tidak semua hal yang kita sukai, semua orang menyukainya.

Ini ternyata adalah konsep dasar pergaulan dengan manusia. Selayaknya seperti sidik jari, sidik retina ato kalo di komik Shinchan itu ada sidik pantat, Tiap orang berbeda-beda dan masing-masing memiliki kesukaan dan kebencian terhadap sesuatu yang belum tentu sama. Bukankah akan sangat menyenangkan untuk diperlakukan secara berbeda? itu membuat kita merasa spesial.

Misalkan di rumah kita mempunyai sesuatu pakaian yang kita anggap sudah usang dan jarang kita pakai, daripada kita jadikan kain pel atau keset kamar mandi, cobalah berikan saja pada mereka yang meminta-minta di pinggir jalan. eiiit, selama kondisinya masih bagus yaaa.... bukan melar dan bukan robek.

Kadang QQ berfikir, ada sebuah hadits yang kurang lebih isinya, "Jangan bersedekan dengan sesuatu yang kamu sendiri membencinya..." Namun bagaimana jika ada sebuah pakaian yang masih bagus, namun kita ga suka mungkin karena warnanya.. apakah kita tidak boleh bersedekah dengannya?

Pertanyaan yang valid dan bagus sekali... Karena QQ sendiri masih berusaha mencari jawabannya. Namun menurut QQ saat ini, Bersedekah sesuatu yang kita benci tuh emang ga boleh. Karena pada dasarnya, sesuatu yang kita benci, takkan kita miliki. Jadi ketika kita bersedekah dengan sesuatu yang kita benci yah kaya seolah-olah kita bersedekah dengan sesuatu yang bukan milik kita, yah nilai sedekahnya jadi tidak ada.

Jadi, mungkin kalo dibuat semacam ukuran nilai pahala kita besedekah, mungkin kita bisa mengukurnya dari tingkat kesukaan kita terhadap barang tersebut. Semakin kita suka, semakin gede pahalanya, semakin kita ga suka, pahalanya juga makin kecil.

Namun ketika kita memberikan sesuatu kepada orang lain, jangan juga kita berpikir bahwa orang tersebut akan menyukainya juga hanya karena kita menyukainya. Jadi dalam hidup ini kita harus siap mental untuk sakit hati dan tertolak setiap kali orang lain ternyata tidak menganggap bagus apa yang menurut kita bagus sekali.

Wah, setelah dipikir-pikir, judul blog kali ini kayanya bisa jadi buku deh. hahaha... ini baru isi chapter satu-nya aja. Karena dalam hidup ini, kita tuh sering merasa kecewa. Kita beliin seseorang misalkan sepatu Louboutin dengan sol merahnya yang terkenal itu, namun oleh orang yang kita berikan itu misalkan dipake aja oleh dia ke pasar tradisional (misalkaaaan, nih contoh ekstrim aja...) karena orang tersebut ga tahu nilai dari sepatu tersebut. Eh kemudian lantas kita mencak-mencak ngamuk dan kesel.


Konsep 'Benci Tomat' ini mengajarkan kita banyak hal, antara lain, marilah kita pelajari masing-masing kepribadian orang karena tiap orang berbeda-beda dan kemudian belajarlah untuk ikhlas. Kayanya QQ pernah nulis tentang Ikhlas di tulisan sebelumnya deh, tapi lupa di tahun berapa... hahaha...

Pokoknya dalam hidup ini, prinsip kita adalah, "Jangan lakukan sesuatu ke orang lain yang kita sendiri ga suka kalo kita diperlakukan seperti itu..."
Namun bagaimana dengan pengemar SM alias Sado Masochist...? Kita ga seneng tuh diiket-iket dan dipukul-pukul, namun mereka justru menyukainya, sangat.
Jadi, tambahkanlah prinsip hidup di atas dengan, "Don't Think Everyone Else Hate Tomatoes, Just Because You Do..."

Ambillah waktu untuk memahami lebih jauh orang-orang yang dekat dengan kehidupan kita. Perlakukanlah orang lain bukan lagi sebagaimana kita ingin diperlakukan, ini adalah saatnya memperlakukan orang lain sebagaimana mereka ingin diperlakukan.

Wednesday, June 26, 2013

Memaknai Kegagalan

Dalam hidup ini, idealnya kalo kita boleh berharap, tentu saja seluruh jalan yang kita lalui tuh mulusssss... Tapi sayangnya hidup ini memang tidak ideal sebagaimana yang kita dambakan. Kita mungkin saja berkali-kali sukses, namun yang pasti dalam hidup kita adalah, kita pasti menemui kegagalan. 

Kita berusaha untuk membuka sebuah bisnis baru, ternyata setelah berbulan-bulan jalan, kok belum balik modal juga. Mungkin saja kita telah gagal dalam memulai sebuah bisnis baru tersebut. 

Nah, apa yang harus kita lakukan ketika kita menjumpai hal yang bernama kegagalan ini?
Astagaa... kok QQ terpikirkan untuk menulis ini di kala QQ sedang menanti hasil pengumuman Beasiswa OCBC Singapura yaaa...? Semogaaaa aja ini bukan pertanda... hehehe...

ADMIT IT..!!! Hal pertama yang harus kita lakukan ketika kita menjumpai kegagalan adalah, mengakui bahwa kita memang gagal. Terus menerus membohongi diri sendiri dan terus mengatakan bahwa kita tidak gagal pada diri kita sendiri, kayanya kurang sehat. Jika kita bahkan nggak mau mengakui kalo kita gagal, kita ga akan bisa maju. Dengan mengakui kita gagal, kita bisa melangkah ke tahap penting berikutnya.

DO SOMETHING ABOUT IT!!!! Lakukan sesuatu atas kegagalan tersebut. Jangan jadi orang yang begitu gagal, bisanya cuma tersungkur, menyesal dan menangis aja. Seorang bijak pernah berkata, "Gagal itu biasa, yang luar biasa adalah Bangkit setelah Gagal."  Yah, bersedih kalo gagalmemang suatu hal yang manusiawi laah, kita kehilangan sesuatu. Namun jangan terperangkap dalam keterpurukan. Bangkitlah dari kegagalan kita seperti Phoenix yang bangkit dari abunya.

ANALYZE IT...!!! dari tiap kegagalan, yang pasti bisa kita dapatkan adalah sebuah pelajaran berharga. Analisa setiap hal yang telah kita lakukan dan apa kira-kira yang menyebabkan kegagalan kita. Misalkan kita buka sebuah usaha warung kelontong misalnya. Namun ternyata nggak banyak orang yang belanja di toko kita. Kita harus melihat lingkungan kita, apa yang dilakukan oleh pesaing kita sehingga usaha mereka lebih diminati? Atau apakah perlu kita banting setir dan ganti usaha lain, misalnya jasa laundry kiloan?

RISE FROM THE ASHES!!!! Kemudian bangkitlah dan kita menghadapi kegagalan tersebut dengan sesuatu yang optimis. Kita bisa saja memulai sesuatu yang baru atau tetap mengusahakan yang lama, namun dengan strategi yang diperbaharui.

Kemudian apakah itu lantas menjamin kesuksesan kita???
Dari Hongkong??

Kegagalan takkan pernah berhenti membayangi kita. Hanya saja, setiap kali kita gagal, ingatlah langkah-langkah di atas tadi. Jadi kita akan terus menerus bisa bangkit dari kegagalan kita dan terus berjuang menuju sesuatu yang baru.

Namun bagaimana kemudian jika kita terus menerus gagal?
Misalkan kita dihadapkan dengan sebuah tembok tinggi. Kita diminta untuk melewatinya. Kita kemudian mengambil tangga, ternyata setelah sampai di atas, kita tidak bisa turun di sisi sebelahnya. Kemudian kita mengambil tali, ternyata tali tersebut putus karena tidak kuat menahan beban kita. Kemudian kita berusaha memanjat tembok terlebut ala pendaki gunung, namun ternyata hal itu tak semudah yang kita bayangkan.

Kita bisa saja terus mencoba, misalkan menggunakan dua tangga, menggunakan tali yang lebih kuat atau mulai belajar panjat tebing. Namun ada kalanya dalam hidup ini ketika kita harus mengakui bahwa, mungkin ini bukan takdirku. Mungkin aku tidak seharusnya melewati tembok ini. Jadi ada kalanya kita berhenti sesaat dan memikirkan tujuan hidup kita. Apakah kita akan terus menghabiskan waktu dan uang kita untuk sesuatu yang sudah jelas mustahil bagi kita?

Dulu Mario Teguh pernah bilang yang kurang lebih isinya, "Ketika kita masih kecil, kita menggantungkan cita-cita kita setinggi bintang di langit. Namun ketika kita mulai beranjak dewasa, kita mulai menggantungkan cita-cita kita itu menjadi sedikit lebih rendah agar kita bisa mencapainya. Namun mengapa tidak begini? Kita tingkatkan kemampuan diri pribadi kita agar kita menjadi orang yang pantas untuk menggapai cita-cita yang kita gantungkan setinggi bintang di langit tadi...?"

Maka, perlu bagi kita untuk belajar dari pengalaman. Jika kita sudah tahu sebuah usaha itu gagal, maka jangan kita ulangi lagi dan lagi. Carilah jalan lain yang berbeda. Ada cara yang lebih sakti lagi, Belajarlah dari pengalaman orang lain. Kita harus bisa menganalisis apa yang telah dilakukan orang lain. Kita tak perlu keluar uang dan waktu, kita belajar dari kesalahan yang dibuat orang lain. Sehingga kita tak perlu menurunkan cita-cita kita, kita buat diri kita kaya dengan pengalaman dan kemampuan, sehingga kita bisa menggapai apa yang pernah kita gantungkan setinggi bintang di langit.

Namun jika kita tetap saja gagal setelah semua itu??
Sekarang saatnya kita berfikir kreatif....
Mengapa tak kita putari saja tembok tinggi itu untuk melewatinya??

Ibarat kata penyanyi Aaliyah, "First you don't succeed, dust yourself off and try again..."
Tapi kalo kata QQ, "If you don't succeed, dust yourself off and try again DIFFERENTLY..."

Alangkah menyenangkannya jika kita tak pernah gagal dalam hidup ini. Namun, percaya ga percaya, kita bisa belajar lebih banyak dari sebuah kegagalan. Yang penting adalah bagaimana kita bisa bangkit dari kegagalan tersebut dan terus bergerak maju menuju arah kesuksesan. Kita tak pernah benar-benar bisa disebut GAGAL ketika kita masih terus MENCOBA, ketika kita PUTUS ASA, barulah kita benar-benar GAGAL.

Tuesday, June 25, 2013

Berikan Maaf yang Sesungguhnya

Pernah denger ucapan-ucapan sebagai berikut?
"Aku terima maaf kamu, tapi kita takkan pernah seperti dulu lagi..."
"Kamu aku maafkan, tapi kamu harus ini dan itu..."
dan yang paling famous adalah....
"You're forgiven, not forgotten...."

Terkadang kalo kita berbuat salah kepada seseorang, se-sulit-sulit-nya kita untuk minta maaf, percayalah lebih sulit lagi bagi orang yang harus memaafkan. Ibarat kata orang, kalo kita berbuat salah pada seseorang, ibaratnya kita menancapkan paku ke dalam sebuah batang kayu. Untuk meminta maaf, sesulit mencabut paku tersebut. Namun untuk memaafkannya, sesulit mengembalikan kondisi kayu tadi yang telah berlubang untuk kembali seperti semula.

Ustadz pada pengajian minggu lalu membahas masalah ini. Kemudian ada yang bertanya, "Ustadz, bagaimana jika kita sudah meminta maaf pada seseorang, namun orang tersebut tetap saja enggan untuk memaafkan kita. Apakah boleh kita kemudian mendiamkan dia juga? anggaplah sebagai 'memberi pelajaran' pada orang tersebut"

Pertanyaan yang sangat luar biasa, karena sadar ga sadar, kita sering melakukan hal ini. Kadang kita berbuat salah pada orang lain, kemudian kita sudah jungkir balik minta maaf, tapi orang tersebut tetap saja mengacuhkan kita. Lantas kemudian kita membalas mengacuhkan orang tersebut juga dengan dalil, "Biar tahu rasa."

Ternyata jawaban yang lebih luar biasa lagi disampaikan oleh sang Ustadz.
Ternyata, hal tersebut tidak ada dalil-nya. yeah, of course...
Meminta maaf adalah tugas dari orang yang berbuat salah, sementara memberi maaf adalah tugas dari orang yang disalahinya. Kita meminta maaf, jika kita tidak dimaafkan, maka minta maaflah sekali lagi. Namun kita jangan pernah mengacuhkan orang tersebut dengan dalil 'memberi pelajaran' baginya. Karena ketika kita mengacuhkannya, kita menutup pintu kebaikan kita padanya. Dengan terus berusaha berbuat baik kepada orang yang tak mau memaafkan kita tersebut, kita terus mendulang amal dan pahala di sisi Allah. Sedangkan bagi dia yang tak mau memaafkan kita, pintu kebaikan tertutup baginya, biarlah itu menjadi urusan Allah swt.

Kalo kata Pak Mario Teguh, Superrr sekali...
Intinya dalam hidup ini adalah terus berusaha berbuat baik pada orang lain. Namun jika ternyata kita berbuat salah pada orang lain, meminta maaflah dengan sepantasnya. Kalo misalnya kita nampar orang lain tanpa sebab yang jelas, terus minta maafnya cuma lewat sms dengan mengerik, "Maaf ya". Maka orang-orang kaya gini ga punya otak juga. minta maaflah dengan sepantasnya.

Jadi terkadang jika orang belum mau memaafkan kita, mungkin ada sesuatu yang belum kita lakukan. Kalo QQ pribadi, ucapan maaf terbaik bukanlah dengan ucapan dan berbagai tindakan untuk minta maafnya, melainkan melalui perbuatan. Tunjukkan bahwa kita menyesali perbuatan salah kita dan kita telah berubah dan berusaha untuk tidak terulang lagi di masa yang akan datang. Dengan perbuatan itu, kalo ama QQ, ga perlu lagi minta maaf, semuanya sudah berlalu dan termaafkan.

Kemudian Maaf itu apakah cukup dengan, "Iya saya maafkan" saja...?
Bagaimana dengan ucapan maaf yang ada di awal tulisan ini?
Kita maafkan orang tersebut, tapi perbuatannya itu takkan pernah kita lupakan. Apakah itu sama dengan telah memberi maaf? Ato ibaratnya kita dimaafkan, tapi ya udah setelah itu komunikasi tetap aja ga lancar.

Kalo kata pak Ustadz, itu belum mencapai tahapan 'Maaf yang sebenarnya'. Ketika setelah ucapan "Aku Maafkan" terucap, kemudian masih ada embel-embel setelahnya, maka itu artinya kita belum sepenuhnya memaafkan orang tersebut.

Tapi gimana ya Pak Ustadz... Kalo udah kita maafkan, eh terus orang tersebut menancapkan 'paku' di lubang yang sama dengan sebelumnya.... khan makin sakit tuh....
Pertanyaan ini tak pernah terucap, hanya dalam hati saja... haahahaha...
Tapi menurut QQ, itulah bedanya hati manusia dengan sebatang kayu. Hati manusia bisa sembuh, waktu bisa menyembuhkan luka. Hanya saja memang tak diingkari bahwa tempat yang sama akan rentan apabila terkena luka untuk kedua atau ketiga kalinya.

Namun jika kita memberikan maaf pada orang lain, berikanlah dengan tulus tanpa embel-embel di belakangnya. Dengan begitu, kita akan membuka pintu kebaikan kita terhadap orang tersebut. Kita juga menjalin silaturrahmi dengan orang tersebut. Bukankah menjalin silaturrahmi itu memperpanjang umur kita?


Jadi masalah meminta maaf dan dimaafkan ini memang dilematis.

Dari orang yang meminta maaf, terkadang kita merasa bahwa perbuatan kita tuh wajar-wajar saja. Namun kita harus menyadari bahwa setiap orang memiliki batasannya masing-masing. Jadi bika kita merasa telah menyakiti perasaan seseorang atau bahkan menyakiti fisik seseorang, maka sudah sepantasnya kita jungkir balik hingga orang tersebut mau memaafkan perbuatan salah kita.

Dari sisi orang yang memaafkan, maka ini adalah hak-nya sendiri untuk memberikan maaf atau menolak permintaan maaf dari seseorang yang berbuat salah kepada dirinya. Jadi sebelum kita merasa begitu sombong dan angkuh untuk enggan memaafkan, ingatlah bahwa Allah swt adalah Maha Pemaaf. Setiap kita enggan memaafkan orang lain, pikirkanlah, "Bagaimana jika Allah swt juga enggan untuk memaafkan setiap kesalahanku?"

Akan sangat lebih baik jika kita lebih berhati-hati agar kita tidak menyakiti perasaan orang lain. Namun jika ada yang berbuat salah kepada kita dan menyakiti hati kita, segeralah kita maafkan bahkan sebelum orang tersebut meminta maaf kepada kita. Selalulah kita berbuat kebaikan kepada orang lain, karena itu akan membuka pintu-pintu kebaikan untuk kita.

Ada Apa dengan Speaker Masjid

Kita hidup di negara dengan mayoritas penduduknya Muslim, bahkan dengan jumlah penduduk Indonesia yang begitu besarnya, Indonesia menjadi Negara berpenduduk Muslim terbesar di dunia. Masjid menjamur di mana-mana. Sesuatu yang harusnya sangat kita syukuri dan sesuatu yang luar biasa. Namun terkadang QQ mikir, "Nih masjid punya speaker, kok berisik banget siiiih.....!!!!!!"

QQ nggak tahu ya, apa karena iman QQ emang tipis banget ato karena apa, tapi QQ kadang mikir, nih Masjid tuh terkadang mengeraskan suara yang tidak seharusnya ato sebenernya nggak perlu dikeraskan. Mari kita bahas satu per satu...

Misalkan nih pas lagi Sholat Ashar. 15-20 menit sebelum azan dikumandangkan, mulailah speaker akan mengumandangkan suara ngaji. Ada apa dengan mengaji? sebenernya QQ ga ada masalah, malah itu luar biasa bagusnya. Hanya saja, ga dikerasin ke speaker juga kali. Kenapa? Karena kalo ga salah, ada hadits yang bilang bahwa jika kita mendengar lantunan AlQur'an, maka kita dianjurkan untuk diam dan ikut khusyu' mendengarkan. Lha, ini dikerasin pake speaker... mau bikin diem orang se-kelurahan?? Dan yang kadang bikin QQ ga suka-nya itu, yang diputer adalah suara kaset.... apa coba maksudnya...?

Setiap huruf dalam AlQur'an itu ada pahalanya jika kita senandungkan, Namun kenapa kita membiarkan kaset yang mendapatkan pahala tersebut???

Selanjutnya adalah Azan Ashar dikumandangkan. Nah kalo yang ini kayanya emang kudu pake speaker. Meski emang pas jaman Nabi ga ditunjukkan dalam bentuk praktek, menurut QQ ini emang bid'ah, tapi bukan bid'ah jika kita tidak mewajibkannya. Namun akan sangat baik jika kita mengeraskannya agar terdengar ke penjuru negeri. Mungkin kalo jaman dulu ada ini speaker, mungkin Nabi udah make juga kali, hanya saja, pasti dalam tatanan yang wajar.

Selanjutnya adalah waktu sholatnya, Setelah dikumandangkan Iqamah, saatnya Sholat berjamaah dimulai. Ada 2 sholat yang bacaan Al-Fatihan dan Surat Pendek-nya tidak dibaca kencang, yakni Ashar dan Zuhur. Somehow menurut QQ, karena ini jamnya sibuk dan jam orang kerja. Jadi kalo bacaan tidak dikeraskan, sholat bisa lebih cepat dan tidak mengganggu orang lain. Eh tapiiiiiii..... Komando Allahu Akbar di tiap gerakan aja kudu pake speaker luar dan terdengar sampe penjuru negeri. Kok gituuuuuuuu???

Bukannya masjid biasanya punya 2 jenis speaker yaa? buat internal ama external. Ya kalo emang pas sholatnya udah dimulai, pake aja speaker internal. 

Malah kadang yang bikin gemes tuh, abis itu ada anak-anak TPA. Sebenernya bagusnya luar biasa, mengetahui bahwa tiap sore anak-anak muda generasi penerus bangsa ini masih berkumpul untuk belajar agama. Tapiiii.... kenapa kudu pake speaker segala. Ntar kadang terdengar suara sang ustadz-nya manggil-manggil anak TPA, ato terdengar suara berisik mereka. Ato terdengar suara mereka belajar mengaji di speaker yang suaranya sampai ke penjuru negeri.

Kenapa.... oh kenapaaaaa.......???

Kita tuh hidup di Negeri 5 Menara (maaf, nyolong judul novel...), perasaan... QQ aja kayanya kurang nyaman dengan speaker Masjid yang suka mengeraskan berbagai hal itu. Bagaimana kira-kira perasaan orang dengan 'menara' yang lain? Jika orang sedang ingin istirahat sore atau siang, malah terdengar suara anak-anak TPA yang rada cempreng dan belum lancar baca Qur'an itu...

Islam memang agama mayoritas di negara ini, tapi kenapa Masjid ga bisa lebih toleransi kepada umat beragama lain?

Jika memang speaker Masjid harus bersuara, maka hendaklah hanya jika Mengumandangkan azan atau ada sebuah pengumuman yang memang harus disampaikan ke penjuru negeri, oh sama kalo pas takbiran, biar rame...

Tapi kalo pas udah sholat berjamaah dimulai, ato untuk anak-anak TPA, atau untuk pengajian ibu-ibu... ayolah, gunakan saja speaker internal agar suaranya cukup keras di dalam saja.

Kalo QQ sih kadang mikirnya tuh kalo dari sisi warga yang beragama lain, mungkin memang dari sisi terganggunya. Tapi kalo dari pribadi QQ, QQ lebih terganggu ama suara anak-anak TPA yang kadang terlalu kencang suaranya, sama penggunaan kaset untuk mengisi bagian mengaji sebelum azan. Kalo emang mau pake speaker masjid untuk mengaji sebelum azan, maka gunakanlah suara manusia, jangan suara mesin, meskipun memang itu rekaman suara manusia. Tapi gunakanlah suara manusia yang langsung.

Tapi meski begitu, QQ tetep aja berharap, Masjid dapat lebih mengatur, kapan saatnya harus menggunakan speaker luar dan kapan saatnya menggunakan speaker dalam saja.

Astaghfirullahalaziim.... moga aja QQ nulis ini bukan karena QQ takut kebakar pas denger suara ngaji dari masjid...
hehehehee...... 

Monday, June 24, 2013

Profiling Pegawai

Prinsip dasar dalam penempatan seorang pegawai adalah, "Ga ada KEPRIBADIAN yang buruk, yang ada adalah PENEMPATAN yang buruk." Banyak dari kita menganggap bahwa "Introvert" merupakan sebuah kepribadian yang buruk karena dengan seorang menjadi introvert maka ia akan sulit bergaul. Jadi misalkan nih introvert ditempatkan di posisi misalkan marketing maka dia takkan sukses. 

Lantas kemudian orang-orang menyalahkan kepribadiannya dan memaksanya menjadi seseorang yang bukan dirinya. Mari coba kita soroti masalah ini dengan cahaya yang berbeda. Jika dia adalah seorang introvert dan semua orang tahu itu termasuk bagian kepegawaiannya, namun dia tetap ditempatkan di bagian marketing, mari kita tanyakan pada diri kita masing-masing, siapa yang bodoh di sini?

Meskipun seseorang itu introvert, dia tetap merupakan pegawai perusahaan kita dan juga merupakan aset tersendiri. Sekarang masalahnya adalah bagaimana kita menempatkan orang ini pada tempat yang tepat. Misalkan bagian Accounting yang memang nggak mengharuskan dia berhubungan dengan pelanggan dan dia bisa berfokus pada perhitungan akuntansi yang dia kerjakan. 

Setiap kepribadian merupakan sebuah potensi masing-masing dari tiap orang yang tentunya tidak bisa kita sama ratakan semuanya. Namun paling tidak, kita bisa menganalisis secara garis besarnya kepribadian seseorang itu bagaimana. Untuk itulah meluncur sebuah ide mengenai profiling pegawai alias penentuan profil masing-masing pegawai. Sehingga harapannya semoga masing-masing pegawai ditempatkan di posisi yang memang sesuai dengan kepribadiannya masing-masing.

Misalkan, untuk bagian Front Desk Officer dibutuhkan kepribadian yang outgoing, easygoing dan extrovert-lah pokoknya. Sementara untuk bagian Advertising dibutuhkan orang yang kreatif, supel, gaul dan sebagainya. Senentara untuk bagian teknisi komputer dibutuhkan orang yang sifatnya agak introvert namun pengetahuan teknisnya luar biasa.

Dengan adanya kategori-kategori tersebut, yang perlu kita lakukan adalah menempatkan kepribadian yang tepat pada posisi yang tepat, sehingga orang tersebut bisa berkembang secara maksimal. 

Kantor QQ sih kayanya sedang berusaha melakukan hal tersebut, Namun hanya saja, anehnya... setiap kali ada sebuah kebijakan tertentu di kantor... kok rasanya tujuan pertamanya tuh pasti "untuk menghabiskan anggaran" dulu, baru kemudian tujuan sebenarnya menjadi tujuan yang sekunder.

Test Potensi Akademik ini udah QQ ikutin 4 kali deh kayanya.
1. Pas ikut test STAN
2. Pas ikut test KPPN Percontohan
3. Pas ikut test Tugas Belajar ke UGM
4. kemaren

Anehnya, kata mereka sih ketika ditanya, "Khan kemaren-kemaren udah, kenapa harus ikut lagi?"
Jawaban mereka adalah, "Yang kemaren berbeda, nilainya ga bisa dikonversi karena penyelenggara (provider)-nya beda..."

Awalnya sih, okelah kalo begitu...
Eh tahu-tahu pas udah ikutan...
Lha ini test-nya sama aja sama yang kemaren...
Gambar, test IQ, Test Konsistensi...
Yang mananya yang ga bisa dikonversi???

Yang beda cuma adanya test Presentasi aja. Yang katanya ada wawancara, ternyata hanya kedok doang. Mana ada wawancara... yang ada kita dikasih serangkaian pertanyaan dan kita diminta menjawabnya secara tertulis di tempat yang sempit dan terbatas.

Oh, kebijakan di negara ini....
Padahal niatnya tuh luar biasa bagusnya, tapi mengapa terkadang pelaksanaannya tuh hanya kedok dibalik kedok dan dibalik kedok lagi. Tak lebih dari upaya-upaya untuk menghabiskan anggaran semata supaya daya serap tinggi. Nih sistem anggaran kita masih serasa sistem tradisional aja... padahal katanya performance based.

Kembali ke topik profiling pegawai. 
Jadi, terkadang memang kita merasakan kok sebuah pekerjaan tidak cocok dengan kepribadian kita. Namun bukan berarti kita harus merubah siapa kita yang sebenarnya. Karena sekali lagi, tidak ada kepribadian yang buruk. oh, btw... Bodoh dan Malas itu bukan kepribadian.... hahaha...

Kita hanya perlu menemukan pekerjaan yang tepat untuk potensi yang kita miliki. Namun dalam prakteknya, dunia pekerjaan memang tidak se-ideal yang kita inginkan. Maka itu penting bagi kita untuk bisa menjadi seperti bunglon. Jangan kekang diri kita dalam sebuah kelas kepribadian tertentu. 

Jika kita seorang introvert misalnya, ketika kita ditempatkan di bagian front office, maka menjelmalah layaknya bunglon ke dalam pribadi yang outgoing, supel dan menyenangkan. Mengapa? bukan karena kepribadian kita buruk, hanya saja kita harus bisa beradaptasi dengan situasi dan kondisi yang ada. Hey, terkadang kenyataan memang tak selalu seperti yang kita bayangkan.

Selalu saja ingat, "Be your self, only better..."
Selalu menjadi diri kita sendiri, hanya saja lebih baik...
Kita semua punya potensi untuk menjadi orang yang kita inginkan, hanya saja tinggal apakah kita siap untuk menjadi aktor-aktor dan aktris-aktris dalam sebuah drama yang berjudul, KEHIDUPAN....??
 

Psikotest : Can it Really Measure You?

QQ bukanlah seorang penggemar yang namanya test dalam bentuk psikotest ini. Kadang kalo dalam proses penerimaan pegawai, ini namanya Test Potensi Akademik (TPA), sekalipun dalam beberapa teori dan praktek ada yang bilang bahwa punya IQ yang baik saja tuh nggak cukup, karena ada yang namanya Spiritual Quotient (SQ) dan ada juga Emotional Quotient (EQ) alih-alih hanya berpatokan pada Intelligence Quotient (IQ).

Tapi bagaimanapun juga, karena memang mayoritas kita sudah terbiasa menilai dengan IQ saja, yah... TPA ini masih menjamur dimana-mana sebagai alat untuk mengukur kemampuan dasar kita sebagai manusia. Karena, belum ada alat yang pasti deh kayanya yang bisa digunakan untuk mengukur secara akurat mengenai potensi SQ dan EQ seseorang.

Menurut QQ, Test IQ itu emang sebenernya bisa mengukur kemampuan dasar seseorang. Misalnya gini, ada soal matematika dasar yang sering muncul di test IQ. "Jika suatu pekerjaan bisa diselesaikan 2 orang dalam satu hari, maka berapa lama suatu pekerjaan tersebut selesai bila diekerjakan oleh 8 orang?" Misalnya...

Nah, kita sebenernya bisa melihat reaksi orang tersebut, bagaimana dia melakukan perhitungannya. Apakah cukup baginya untuk melakukan perhitungan di dalam pikirannya saja? ato dia perlu menuliskan rumusnya dari awal di kertas coret-coret? Ato jangan-jangan dia cukup melihat soalnya saja dan kemudian langsung tahu jawabannya.

Nah, menurut QQ, test yang sifatnya eksakta kaya gini, ini bisa kita andalkan sebagai alat ukur kemampuan dasar seseorang. Karena bagian-bagian dari test IQ ini antara lain adalah misalnya meneruskan pola. Dengan test ini, kita melatih proses analisis kita, dengan melihat pola yang ada, kita bisa menentukan pola selanjutnya apa. Banyak hal yang bisa kita nilai dari kemampuan kita disini. Ato kemaren tuh malah ada test yang ada gambar, trus kita diminta menebak, kalo dijadikan bangun 3 dimensi, bentuknya kaya apa. Ini juga menganalisis proses imajinasi kita. Apakah kita bisa langsung tahu bentuknya kaya apa, ato kita harus meniru polanya dan membentuknya secara nyata dulu baru bisa tahu bentuknya kaya apa.

Test ini tidak menilai pengetahuan kita secara umum. Test ini hanya menilai 'Potensi' kita. Apabila kita ditemukan dengan masalah seperti "ini" bisakah kita datang dengan solusinya? seberapa cepat otak kita bisa memikirkan solusi untuk sebuah masalah? atau seberapa tepat solusi yang kita berikan tersebut. 

Namun ada bagian dari TPA tuh yang QQ benci, ketika sudah masuk ke bagian yang sifatnya kualitatif. Kalo yang sebelumnya tadi khan tuh sifatnya pasti. Salah berapa, bener berapa, dapet berapa soal yang berhasil dikerjakan dalam waktu tertentu? Tapi ada beberapa bagian yang menurut QQ kurang bisa diandalkan dalam menilai bagaimana pribadi kita.

Contohnya, Test gambar...
Benarkah kita bisa mengukur pribadi seseorang dari gambar yang dia buat?
Okelah, mungkin dengan penelitian yang cukup lama dan menyeluruh, kita bisa menilai orang berdasarkan gambar yang dia buat. Hanya saja, menurut QQ masalahnya adalah... Kalo gitu, dengan mengubah gambar kita, kita bisa mengubah kepribadian kita??

misalkan nih orang penjahat nih, tapi dia melek teknologi. Terus karena dia googling soal test gambar ini, dia menemukan bagaimana gambar yang ideal itu seharusnya. Kemudian dia membuat sebuah gambar yang kira-kira menguntungkan dirinya. Apakah bisa dinilai dan dipercayai hasil test-nya?

Dengan adanya teknologi internet, meskipun emang ga pernah bisa ditemukan jawaban yang pasti atau gambar yang terbaik untuk test tersebut, tapi menurut QQ, sebagian besar rahasianya sudah bocor. Sehingga test ini hanya bermanfaat bagi mereka yang belum pernah mengetahuinya, maka dia akan menggambar apa adanya dirinya dan tidak berusaha menggambar sesuatu yang bukan dirinya.

Sama satu lagi test yang QQ ga suka, Test konsistensi. Ada tuh test yang milih diantara dua, 
a. Saya suka bergaul dengan orang lain
b. Saya suka menyenangkan atasan
dan soalnya diulang berkali-kali dengan nada yang kurang lebih sama. Kalo mengikuti instruksi yang diberikan, "Jawab sesuai dengan kepribadian anda", maka kita justru akan terjebak. Banyak yang bilang, ini merupakan test konsistensi. Untuk melihat bagaimana konsistensi sikap kita terhadap apa yang kita jawab.

Namun kemaren test ini dilengkapi dagi dengan kuadrat 3. ada 3 test sejenis diberikan dalam satu waktu. Waduuuh, puyeng pangkat 3 dah. Malah ada test essay yang memiliki satu pertanyaan, "Siapakah saya?" Pada bagian ini, QQ rasanya kecele abis-abisan. Karena QQ terpatri pada idealisme (#Deile), jadi QQ ngisi beneran apa yang ada di benak QQ saat itu.
1. Saya adalah manusia biasa
2. Saya adalah seorang hamba Tuhan YME
dst...

Ternyata QQ baru kepikiran, jangan-jangan nih test ada hubungannya ama test konsistensi sebelumnya. Jadi kita tuh harusnya ngisi apa yang telah kita isi sebelumnya. Misalkan pada test sebelumnya kita memilih "Saya adalah orang yang suka memperhatikan detail dan kerapihan" maka itulah yang kita pindahkan ke lembar jawaban.

Kenapa QQ mikir gitu, karena pada pertanyaan selanjutnya adalah, kita diminta mengisi 5 yang kita anggap paling kita banget. Dan untuk yang itu, QQ ngisinya lagi-lagi berbeda dengan test konsistensi tadi. Aaargh.....

Benci banget dah ama Psikotest dan semua misteri yang ada di belakangnya itu. Coba bayangkan, bagaimana bisa kita menggambarkan kepribadian kita berdasarkan pilihan-pilihan yang tersedia di soal sebelumnya. Seharusnya pertanyaanya menjadi, "Siapakah saya, DI TEMPAT KERJA" alih-alih hanya menuliskan pertanyaan, "Siapakah saya?" karena jawabannya bisa luassssssssssssssss....

Yah, ibarat kata, QQ udah memberikan yang terbaik, udah berusaha True to myself, semoga aja mendapatkan hasil yang terbaik dari Psikotest kemaren. Yah, meskipun IQ QQ jeblok, semoga aja QQ bisa menutupinya dengan SQ dan EQ yang QQ miliki.

Friday, June 21, 2013

Grape Vine Communication alias Gossip

Kemarin QQ iseng ngebaca-baca ulang beberapa blog dari tahun 2006 sampe 2011, ternyata kalo QQ pikir-pikir, kayanya ga banyak yang berubah deh dari inti penulisan QQ, yah, semoga aja idelisme itu akan tetap bisa bertahan sampe nanti QQ beneran jadi Presiden Ri. hahaha....

Entah nih topik udah pernah ato belum dibahas, tapi hari ini ide untuk penulisan tema ini muncul. Yaitu tentang sebuah metode komunikasi yang sebenarnya kalo diterjemahkan secara gamblang adalah Gosip di kantor, tapi dapat nama keren dengan Grape Vine Communication, yaitu komunikasi sulur anggur (ga tahu deh apa itu penerjemahan yang pantas). 

Dalam ilmu komunikasi dan dalam pelajaran Manajemen Sumber Daya Manusia, Grape Vine ini dikenal sebagai salah satu metode komunikasi yang sebenernya bagus untuk dimanfaatkan. Percaya ga percaya, gosip tuh bisa menyebar dalam kecepatan cahaya (#lebay). Jadi ketika suatu manajemen hendak menguji keputusan yang akan mereka buat, bisa aja disebarkan dulu melalui metode grape vine ini untuk melihat reaksi sesaat dari pihak yang akan melaksanakan keputusan itu.

Ato misalkan juga seorang artis ingin mengetahui kepopuleran mereka, daripada mereka langsung maen launching album aja, maka menurut QQ, metode grape vine ini bisa dikedokkan sebagai "bocoran". Seorang artis mau meluncurkan lagu baru nih, maka ntar dengan berkedok, lagunya di-hack dan tersebar lebih awal. Kemudian manajemen rekaman bisa melihat reaksi pasar terhadap lagu tersebut. Misalkan melaui jumlah donlot-an dan komentar pendengar. Bisa saja, jika hasilnya jelek, perluncuran bisa dibatalkan, sementara jika bagus, maka dengan dalih "Biar ga makin parah kebocorannya", maka album diluncurkan lebih awal dari tanggal sebelumnya.

Ini adalah kesaktian metode grape vine ini. Kita sebenernya ga perlu keluar duit yang banyak-banyak amat, tapi informasi dapat tersebat luas melalui metode ini dan dalam waktu yang cepat pula, sehingga kita bisa menilai dengan segera bagaimana reaksi pasar.

Kalo QQ sendiri cukup sering menggunakan metode ini untuk penyebaran informasi atau menyampaikan informasi kepada orang-orang secara tidak langsung. Misalkan QQ ingin menyampaikan sebuah cerita kepada si A, namun QQ malas untuk berbicara dengan si A dan mendapatkan reaksi langsung dari si A. Maka QQ akan mencari si B yang QQ tahu, A dan B ini merupakan teman baik dan suka saling berbagi cerita. Maka secara tidak langsung, dengan memberitahu si B, QQ memberitahu si A melalui metode gossip. 

Yah, mungkin ini cuma penerjemahan gamblang aja dari QQ mengenai metode ini, namun dengan memahami hal ini, kita jadi bisa memahami sesuatu. Misalkan kita mendapatkan sebuah kabar baik, kemudian kita bercerita pada seseorang, maka perhatikan baik-baik orang tersebut. Apakah orang tersebut biang grape vine di kantor? karena kalo iya, maka memberi tahu orang tersebut, sama saja dengan memberitahu orang seisi kantor. Jadi ketika kita memang hanya ingin informasi ini terjaga antar 2 pihak saja, perhatikan baik-baik lawan bicara kita dan kebiasaannya.

Untuk mencari dan mengetahui siapa saja biang grape vine di kantor kita, memang butuh pengalaman tersendiri, namun kayanya ga sulit menemukan biang gosip seperti ini. hahahaha... karena mereka sering menampakkan diri dengan sendirinya.

Jadi kalo QQ menceritakan sesuatu kepada seseorang, QQ udah tahu nih cerita dalam beberapa hari bakal udah nyampenya kemana aja. hahaha...

Namun sistem informasi seperti ini memang punya kekurangannya tersendiri. Jika sebuah informasi tersebar terlalu luas tanpa ada sumber yang jelas, maka informasi bisa saja menjadi liar tak tekendali. misalkan kita kasih contoh begini,

Informasi :
"Pak Budi beli baju baru"
satu level kemudian informasi menjadi : "Pak Budi beli baju baru merk Executive"
dua level kemudian menjadi : "Pak Budi beli baju mahal, mobilnya aja kelihatan baru terus"
tiga level kemudian menjadi : "Pak Budi suka ganti-ganti mobil"
Percaya ga percaya, beberapa level kemudian, informasi tersebut bisa saja berubah menjadi, "Pak Budi beli mobil baru"

Yah, namanya juga gosip... masing-masing orang ingin menambahkan twist mereka masing-masing.

Jadi ketika kita hendak menggunakan sistem ini, pastikan masih dalam level yang bisa kita kendalikan dan pantau. Karena informasi tersebut bisa saja berevolusi menjadi sesuatu yang sangat-sangat berbeda dengan informasi awalnya.

Namun kalo QQ sih pas ternyata jalannya informasi itu menjadi liar dan tak terkendali, kemudian orang-orang mengkonfirmasi hal tersebut balik ke sumbernya alias ke QQ, tinggal ngeles aja, "Apaa?? masa...? ah gosip doang itu...." hahaha.......

Yah, ibarat pisau laaah, kalo kita tak hati-hati menggunakannya, pisau tersebut bisa mengiris jari kita dan menjadi sesuatu yang berbahaya. Segala sesuatu di dunia ini adalah tentang bagaimana kita mengendalikannya dalam batas-batas yang wajar dan tidak berlebihan.

Metode grape vine ini akan sangat berguna, namun waspadalah... waspadalah.... kisah yang ktia sebarkan bisa saja menjadi bumerang yang balik menyerang kita. hahahaha....!!!

Thursday, June 20, 2013

Jangan Bersedih, Sedih Datangnya dari Setan

Ini adalah hari Kamis yang sudah jadwalnya ada kegiatan pengajian di pagi hari. Yah meskipun QQ heran kenapa namanya tuh 'Pengajian' padahal ga ada ngaji-nya. Isinya adalah ceramah agama. Yah, ini hanya masalah istilah aja.

Pagi ini topik utamanya adalah masih seputar perpindahan Pak Bos ke Aceh, jadi ustadz-nya ngebahasa tentang pesan Nabi kepada Sahabatnya ketika Sahabat tersebut akan pindah ke luar kota. ada 5 Pesannya.
1. Jangan bersedih, karena Sedih datangnya dari Setan
2. Taatlah kepada Allah swt dimanapun kamu berada
3. Ikutilah setiap perbuatan buruk dengan perbuatan baik supaya terhapus perbuatan buruknya
4. Taatlah kepada Allah swt tak perduli di daerah berbatu, berpohon atau perkotaan
5. Selalu berbuat baiklah kepada orang lain

Yang lainnya mungkin sudah pada paham. Yang ingin QQ bahas lebih dalam adalah yang pertama, mengenai larangan bersedih.

Sedih merupakan bagian dari emosi. Salahkah kita memiliki emosi?

Tiba-tiba QQ teringat sebuah episode dari Serial Kartun Fairly Odd Parents dimana si tokoh utamanya, Timmy Turner capek diolok-olok karena dia malu akibat celananya melorot pas berenang. Dia kemudian membuat permintaan kepada Cosmo dan Wanda agar dia tidak memiliki emosi. Akhirnya semua emosinya dikurung dalam sebuah kotak dan dia menjadi seseorang yang tanpa emosi.

Ternyata tanpa adanya emosi, dia malah bisa menjadi orang yang tenang dan bisa berpikir dengan tenang. Pernahkah kita menjadi orang yang terkadang emosi kita mengambil bagian terbaik dari diri kita dan menghalangi kita menjadi yang terbaik yang kita bisa?

Mengapa Nabi saw bersabda bahwa, "Jangan bersedih, karena sedih datangnya dari Setan"...?

Dalam agama, setiap sesuatu yang berlebihan emang dilarang. QQ yakin bahwa sedih tidak dilarang selama dalam batas yang wajar. Sedih dilarang karena percaya atau tidak, jika hati kita sedih, mood kita menjadi jelek dan performa kita sehari-hari menjadi menurun. Kalo mood udah jelek, makanan jadi ga enak, gerak juga males, kemana-mana ga semangat.

Orang yang pergi ataupun orang yang ditinggalkan akan merasakan kesedihan yang sama besarnya, jadi jangan merasa bahwa karena kita yang ditinggalkan, kita berhak untuk lebih sedih. Orang yang pergi meninggalkan juga pasti akan merasakan kesedihan yang sama besar, begitupun sebaliknya. Intinya adalah kita semua memiliki alasan masing-masing untuk merasa sedih baik ketika kita meninggalkan ataupun ditinggalkan.

Nabi kemudian melarang hal tersebut, "Jangan bersedih, karena sedih itu datangnya dari Setan..."

Dengan terlalu banyak bersedih, hidup kita takkan bisa maju karena kita terus menerus memikirkan masa lalu saja. Jika kita terpuruk dalam kesedihan, trus kita mau apa? pekerjaan jadi terbengkalai? di kamar aja meratap? atau malah lebih parah, memutuskan untuk mengakhiri hidup kita?

Sedih adalah sebuah perasaaan berharga yang menandakan bahwa kita masih memiliki emosi alias perasaan. Namun yang harus kita pastikan adalah jangan sampai kita terlalu lama berendam dalam kolam kesedihan itu. Harus ada saatnya kita naik ke tepian, keringkan diri dan mulai melangkah menuju sesuatu yang baru.

Jangan terperangkap dalam jeratan kesedihan, karena sama dengan kita terperangkap dalam jeratan setan. Setan akan membuat kita lupa akan segalanya, semua yang lain menjadi tak berarti, padahal seharusnya kita terus maju dalam menjalani hidup ini. 

Jangan bersedih, karena bersedih tidak ada gunanya selain menghambat diri kita dan bila orang yang kita tinggalkan mengetahui kesedihan kita, mereka akan justru lebih sedih lagi.
Kesedihan hanya akan membawa kesedihan yang lain lagi.

Jangan bersedih, kuatkanlah diri kita. Jika sahabat berpisah, bukan berarti itu adalah perpisahan yang abadi. Masih ada kesempatan dan waktu untuk berjumpa lagi di masa yang akan datang. Karena itu adalah salah satu pesan Nabi untuk sahabatnya yang pergi meninggalkannya. 

Jangan sampai kesedihan lantas menghalangi kita pergi. Karena itu Nabi berpesan untuk jangan bersedih.

Senyumlah dan tunjukkan kekuatan kita melalui sebuah perpisahan.
Jangan bersedih, karena Sedih datangnya dari Setan.

Singapore -vs- Indonesia : Singapore Series Finale

Dua hari di Singapura, ada beberapa hal yang QQ perhatikan, Hal-hal yang kayanya membuat Singapura bisa menjadi seperti itu dan sayangnya, kenapa Indonesia ga bisa jadi seperti itu. 

Dulu banget, hal yang pertana QQ pikirkan tentang Singapura adalah, "Nih Negara ama Kota Palembang, jangan-jangan masih gede-an Palembang..."

Singapura Kecil sementara Indonesia besar, jelaslah mengurusnya lebih susah, itu alasan ngeles-nya beberapa orang jika ditanya tentang mengapa Indonesia ga bisa maju kaya Singapura. Fakta itu benar adanya, Namun coba bayangkan, pemerintahan RI ini dipecah juga ke yang lebih kecil. Ada Gubernur, ada Bupati/Walikota, Ada Camat, ada Lurah, ada Ketua RT. Bayangkan bagaimana jika setiap pemerintahan kecil tersebut memperlakukan wilayah mereka seolah-olah mereka memimpin sebuah negara sendiri.

KORUPSI dan MENTAL BANGSA

sebenarnya itu adalah kata kunci tentang mengapa Indoensia ga bisa maju-maju.

Selama QQ di Singapura, kayanya QQ belum ketemu polisi jaga di pinggir jalan, ato ada yang kena tilang. Yah, mungkin kareana cuma 2 hari juga yaaa... hahahaa...

Pertama turun dari pesawat tuh, yang QQ notice pertama adalah, banyak banget sih orang tua masih bekerja di wilayah bandara. Entah yang jadi tukang ngumpulin troli, ato tukang jaga eskalator pas ada rombongan troli naik, ato sekedar jadi cleaning service, entah karena semangat ato entah karena emang keinginan mereka sendiri, itu masih misteri. Meski ada pendapat yang bilang bahwa itu untuk membuat mereka tetap sibuk dan tetap punya harga diri di keluarga mereka bahwa mereka masih bisa mencari penghasilan sendiri.

Kemudian di Stasiun MRT, secara otomatis orang tuh ngantri, tanpa ada ibu-ibu yang cuek bebek tahu-tahu maen nyelip di depan. Dan satu hal yang mengagumkan adalah, di MRT tuh ga ada petugasnya. Beda banget ama busway, dimana pasti satu bis ada petugasnya. Yang lebih luar biasanya, Busway yang ada petugasnya aja orang-orang masih ga tertib, tapi ini MRT, tanpa petugas orang rapihnya luar biasa. Kalo ada yang turun, mereka menyingkir dulu, terus begitu yang turun abis, baru mereka naik. Kota ini sungguh tepat untuk QQ, hahaha...

Sepanjang jalan, yang QQ lihat tuh ga banyak, karena mungkin jalur MRT tuh banyak yang tertutup. Tapi sepanjang mata ngelihat, yang kelihatan tuh kaya apartemen-apartemen tinggi gitu. Ga di Indonesia ga di Singapura, tetep aja ada orang yang jemur bajunya di jendela/balkon, udah kaya di Rusun aja. Atooo, jangan-jangan yang jemur di jendela tuh, orang Indonesia... wakakaka, kayanya gitu deh... Rasanya tuh kaya jalan di wilayah sekitar Kelapa Gading gitu.

Di stasiun-Stasiun MRT pun yang sebenernya menyebalkan adalah, ga ada petugasnya juga. Jadi kalo kita sebagai pendatang trus bingung mau kemana ato naik apa, kita bingung mau tanya ke petugas mana. Jadinya mau ga mau, nanya ke orang lain.

Nah, masalahnya adalah, kalo kita melihat orang-orang Singapura di MRT, maka pemandangan yang terlihat adalah telinga-telinga yang tertutup oleh earphone atau mereka masing-masing sibuk dengan handphone masing-masing. Kayanya lagi-lagi nih kota tepat banget untuk orang autis kaya QQ... wakakakaka....

Bahkan counter keluar dan masuknya pun ga ada petugasnya, semuanya serba otomatis dan sedikit sentuhan manusia. Jadi menurut QQ, orang-orang yang datang ke Singapura baik itu yang berasal dari Indonesia atau dari kota lain, mau ga mau 'dipaksa' untuk mengikuti gaya hidup yang sudah terpatri di kota ini. Orang yang biasanya ga ngantri, mau ga mau harus ngantri. Orang yang masuk busway desak-desakan ama orang keluar, di sini mau ga mau harus ikut menunggu di garis yang telah disediakan.

Bedanya lagi sama orang Indonesia adalah di sini kayanya peraturan ada, kemudian benar-benar ditegakkan, sehingga pelanggar hukum akan takut untuk melanggar hukum yang ada. Kalo di Indonesia, udah jelas di bandara tuh dilarang ngerokok di tempat umum, tapi masih ada aja orang yang ngerokok, malah kadang ada polisi lewat, dia cuek aja.

Sepanjang jalan yang QQ lewati, ga ada tuh sampah sampah kaya botol plastik, bungkus permen. Sampe sungainya pun bersih, meskipun airnya tetep warna coklat, tapi ga ada sampah-sampahnya. Bandingkan sama kali-kali di Indonesia.

Dan yang ga QQ temui di Singapura adalah, Pedagang asongan dan kaki lima. Itu tempat wisatanya tuh beneran bersih dari tukang asongan ato pedagang kaki 5 yang ga jelas. Jadi wisatanya bener-bener sebuah wisata. Sama Tiang listrik dengan kabel yang kusut. Kalo di Indonesia, tiap kalo mau foto, kadang rusak komposisinya oleh kabel listrik dan tiang-tiang listrik dimana-mana. Ini beneran, kok ga ada Tiang listrik yaa? sebuah Kota impian seorang Fotografer Pemandangan. Karena QQ pernah membayangkan hal tersebut, Nih listrik di Indonesia napa ga dibuat di bawah tanah aja sih?

Sama satu lagi, penyebrangan jalan. Selama QQ jalan kaki menuju lokasi wawancara, Terlihat benar bahwa lampu penyebrangan jalan tuh diperhatikan. Kadang meski jalan kelihatannya sepi, tapi kalo lampunya masih merah, ga ada orang yang nyebrang jalan. Beda banget kalo di Indonesia, pasti aja langsung lari-lari berusaha nyebrang. Ini adalah bentuk kedisiplinan luar biasa. Dan mau nggak mau, sebagai pendatang, kita 'terpaksa' terkena culture shock ini dan mengikuti aturan yang ada.

Tapi kalo kita jadi orang disiplin seperti ini di Indonesia, yang ada malah kita terinjak-injak oleh budanya nyerobot yang ada. Ini adalah masalah pembangunan mental bangsa. Indonesia sudah terbiasa dengan idiom, bahwa "Damai itu Indah". Kalo kita ga pake helm, terus ketangkep polisi, dengan Rp.20rb aja kita bisa lepas, itu pun ditawar dari Rp.40rb.  

Harusnya mata pelajaran mulai dari SD ditambahi satu lagi, PMB. Pendidikan Mental Bangsa. Bagaimana kita mendidik generasi kita ini dengan sebuah mental berbanga dan bernegara yang lebih sadar diri. Buang sampah pada tempatnya, menyeberang jalan jika waktunya menyeberang, sabar memasuki bus dan menunggu antrian dengan baik. Sayangnya, sekali lagi... Negara ini memiliki 17 ribu lebih pulau, 240 juta lebih penduduk dan wilayah yang begitu luas, memang sangat sulit untuk merambah semuanya. 

Maka dari itu, pejabat-pejabat mulai ari level terendah, haruslah mulai berlaku seolah-olah mereka adalah Presidennya Singapura. Mereka adalah penguasa daerah setempat dan dengan wilayah kecil yang berada di bawah penguasaan mereka, mereka bangun dengan sebaik-baiknya. Karena fakta yang harus kita hadapi adalah, Kita tidak bisa mengandalkan pembangunan ini pada seorang Presiden semata. Setiap orang adalah pemimpin bagi dirinya dan wilayahnya. Dengan baiknya individu, maka akan baik kelompoknya. Dengan baik kelompoknya, maka akan baik pula bagiannya. Negara ini akan makin baik jika tiap-tiap unsur terkecilnya senantiasa berusaha untuk jadi yang terbaik. 

It's Time to Go Back : Singapore Series 05

Memulai jalan pulang dari Stasiun MRT Clarke Quay mungkin lebih mudah daripada ketika pertama kali menuju ke sana dari bandara. Sekarang tinggal membalik arah. Dari Clarke Quay menuju ke Outram Park untuk lanjut ke Tanah Merah dan setelahnya ke Changi International Airport

Berangkat dari hotel udah sekitar jam 12 kurang dikit untuk mengejar pesawat jam 15.20 waktu setempat. Masa sih ga cukup waktunya?? Oke, kita buktikan saja.

Naik MRT ternyata sekitar 45 menit-an, ga terlalu lama karena ga plus Stress dan puyeng. Sesampainya di Bandara, yang pertama QQ lakukan adalah mengembalikan Tourist Pass untuk dapet duit SGD 10 lagi. eh, ternyata ngantri ada kali sekitar 15 menit.

Masuk disana, nyampelah terminal 2. Garuda Indonesia adanya di terminal 3. jadi transit dulu pake skytrain. Meskipun banyak resto di Terminal 2, tapi ga tenang rasanya kalo belum check in dulu. Akhirnya didulukan ke terminal 3. Di layar menunjukkan kalo kereta berikutnya nyampe 6 menit lagi. Jadi nunggu deh.

Kereta datang dan eh sialan, kok tiba-tiba ada bau busuk menyeruak buset dah rasanya mau muntah. entah yaaa itu aroma apaan. hahahaha, moga aja bukan aroma kaos kaki QQ, wakakaka.

Sekitar 5 menit kemudian, nyampe di terminal 3 dan begitu nyampe tuh Terminal, langsung kaya kesamber geledek (#lebay), tuh bandara kok gede banget siiiih. Trus kalo di Bandara Soekarno Hatta khan kalo mau checkin kudu lewat pengawasan dulu, ternyata ada pintu yang dijaga petugas pengamanannya itu ada tulisan, "Khusus yang udah check in" Lha terusssssss??? check in-nya dimenooong??

Akhirnya jalan satau persatu, ternyata di sana tuh ada ruangan luas banget kemudian ada kaya ibaratnya itu counter-counter yang tertata rapi yang merupakan tempat check in. Namun sayangnya ga ada keterangan, misalnya ini Blok A sampe E, trus Garuda Indonesia tuh adanya di Blok E. Jadi khan QQ ga rempong jaya.

Akhirnya masukin satu persatu nyariin dimana Garuda, akhirnya ketemunya di ujung. Buset daah, Garuda kok nyelip sih di ujung. Akhirnya berhasil juga check in. Setelah selesai itu, rasanya laper. Jadi belum masuk dulu ke dalam, dan keliling dulu di sekitar situ buat nyari makan. Dari lantai atas tuh kelihatan, Ada Burger King. Eh udah keliling-keliling, naik turun, kanan kiri kok ga ketemu juga... huaaaa.... akhirnya masuk aja deh daripada-daripada. Jadi kemudian masuk aja ke bagian yang ada petugas tadi. Eh ternyata, Burger King-nya itu nyelip di dalem. #duh.

Naiklah QQ ke lantai 2-nya dan melihat daftar resto yang ada di sana. Ternyata dari semua Resto yang ada, yang punya label Halal tuh cuma 2. Satu Burger King dan satunya Resto Vegetarian India gitu. Hadeeeeh, udah deh, milih yang jelas-jelas aja dah. Pesen Burger, Fries ama Sprite. Terus maen-maen ke mini market gitu yang ada di sebelah Burger King. Beli coklat yang bentuknya kaya kerikil gitu, lucuuu....

Setelah itu turun dan niatnya jalan ke Ruang Tunggu, eh ternyata ada Toko khusus Coklat gitu...lucu-lucu coklatnya, tapi kok mahaaal... hikx...Eh, pas lihat Jam, lha buset, waktu berlalu begitu cepat kalo di Bandara ini. Beda banget ama di Soekarno Hatta. wakakakaka...

Tiba-tiba melihat tulisan di langit-langit. Ada tulisan yang bilang bahwa dari Gate A1 sampe A21 waktu tempunya kurang lebih 14 menit. Lha buseeet.... nih bandara seluas apa siiiiih???

Akhirnya kejar tayang deh, karena waktunya emang udah cukup mepet. Naik Rel berjalan dan itupun masih tetep jalan cepat. Kebuuuuuuuuuut..............

Ternyataaaaaaaaa, tuh ruang tunggu A16 di ujung bangeeet, ampun dah. Nih Maskapainya Indonesia ga Lion air, ga Garuda kok hobinya pada nyelip di ujung siiih. Nyampe ruang tunggu, pas langsung boarding, oh Thank God, ga telat.

Namun sayangnya, ga sempet lagi mau nge-Path di sana, hahahaha.
Tibalah QQ di ujung perjalanan 2 hari yang super hectic ini. Masuklah QQ ke pesawat, eh disebelah ibu-ibu dan bayinya, ampun deh, langsung semerbak tuh baunya baby oil yang menyengat.

"Darn it... it's gonna be a long road....."