Who Am I? Not Spiderman

My photo
Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia
Rizky Novrianto is just an ordinary human being who try to live his life as extraordinary as it can be. I like to be different. You maybe able to find someone better than me, but You may never find someone like me. I hope common courtesy hasn't die yet. Treat people the way you want to be treated and even more, treat other people the way they want to be treated.

Monday, April 29, 2013

PIN Token VS SMS Token

Dalam teknologi Internet Banking yang banyak dianut oleh mayoritas perbankan di Indonesia memiliki dua tipe otorisasi. Yang pertama adalah PIN TOKEN yang dimana otorisasi menggunakan hardware kecil yang gunanya ngeluarin PIN setiap kali kita mau melakukan transaksi. Yang kedua adalah SMS TOKEN yang dimana nanti kode unik untuk transaksi dikirimkan melalui SMS ke nomor yang telah didaftarkan.

Kalo dulu QQ ditanya pilih yang mana, QQ akan menjawab, pilih "SMS TOKEN", meskipun kena biaya, tapi paling nggak kita ga pernah lupa bawa HP kemana-mana kita pergi. Tapi kalo PIN TOKEN, kadang bisa saja ketinggalan. Jadi dulu menurut QQ PIN TOKEN tuh justru ga praktis karena nambah-nambahin alat untuk dibawa. 

Tapi hari ini QQ menyadari mengenai kelemahan besar yang dimiliki oleh SMS TOKEN. Itu adalah kalo kita tinggal permanen di luar negeri, dan kita terpaksa harus ganti nomor sana, maka urusannya mendadak jadi ribet.

Kalo PIN TOKEN, tinggal kita bawa aja. 
Nah, kalo SMS Token, duh, tepok jidat dah pokoknya....

Bayangkan gini... Misalkan kita harus stay lama di luar negeri, kemudian otomatis dong kita kudu pake nomor sana untuk berkomunikasi. 2 tahun mau pake nomor Indonesia?? bisa semaput gara-gara Roaming Jaya....
Nah, okelah misalkan nanti SMS TOken yang baru bisa dikirimkan ke nomor yang baru... TAPI MASALAHNYA...... gimana me-registrasikan nomor barunya...???? amppuuuuun....

Sekarang QQ bingun gimana nanti mau bayar-bayar tagihan kartu kredit, bayar Tabungan Rencana, bayar segala transaksi keuangan yang biasa QQ lakukan tiap bulan, dari Singapur sana kalo ternyata ngurus SMS TOKEN begitu rempong.

Kayanya siiih, alamat bakal bergeser posisi CIMB Niaga sebagai bank utama ke Bank yang memiliki PIN Token. Kandidat saat ini sih Mandiri atau Danamon.
Namun sekarang masalahnya adalah BRI. secara Gaji masuk ke sana tiap awal bulan dan dari sanalah bersumber segala pemasukan QQ yang akan dipindahkan ke sana dan kemari. 

Tadi siang ke BRI, buset antriannya rame.
Dateng lagi jam 2-an, kirain bakal sepi-an dikit, eh ternyata malah makin rame. Penuh ama Ibu Guru yang sibuk mau buka rekening dalam rangka menampung Uang Tunjangan Sertifikasi. 
yah, di-pending besok deh.
Sekarang nasib keuangan QQ di beberapa tahun yang akan datang, tergantung pada, "Apakah BRI memiliki PIN TOKEN atau tidak???"

Tapi emang seharusnya Bank tuh memiliki opsi, kaya Bank Danamon tuh...
Nasabah boleh memilih mereka nyamannya di mana.
Mau SMS Token atau mau PIN TOKEN.

Masing-masing TOKEN emang memiliki keuntungannya masing-masing. Tapi saat ini, QQ lebih memilih PIN TOKEN daripada SMS Token, karena bisa transaksi secara internasional.

Namun kemudian, tersisa lagi masalah yang belum ada jawabannya. "Situs internet banking-nya bisa diakses dari luar negeri ga????"

Yah, segala sesuatunya pasti memiliki masalah, itu adalah tantangan yang harus kita hadapi untuk maju.

Tadahkan tangan dan berdo'a saja... semoga semuanya lancarrrrrr......

Sukses atau Bahagia?

Dalam hidup ini tentu tujuan kita adalah ingin sukses. Namun banyak dari kita bahkan tidak mengerti apa itu definisi sukses. Apakah punya sebuah rumah di kawasan elit? dengan dua mobil mewah? atau cukup dengan rumah sederhana dan dua anak saja?

Dalam membahas makna sukses, kita tak pernah lepas dari sebuah kata, "BAHAGIA". Apakah tujuan hidup kita sesungguhnya? Sukses atau Bahagia??
Tapi apakah kita semua sungguh mengetahui perbedaan di antara keduanya?

Katakanlah seorang anak ketika ia kecil, ia bercita-cita ingin menjadi seorang dokter dan menikah dengan seorang istri yang cantik, kemudian punya sebuah rumah untuk hidup bersama dua anaknya.
Kemudian dalam kenyataannya, semua targetnya tercapai. Apakah ia Sukses atau Bahagia? ataukah keduanya?

Terkadang QQ lebih suka mengartikan sukses adalah ketika kita berhasil mencapai apa yang kita inginkan. Namun, ketika apa yang kita inginkan itu telah tercapai, terkadang kita bertanya pada diri sendiri... apakah ini yang benar-benar aku inginkan. 

"Seorang yang sukses belum tentu bahagia. Tapi seorang yang bahagia, pastilah sukses..." begitu kata seorang dosen pas QQ kuliah dulu.

Jadi kalau memang tujuan kita adalah ingin sukses, maka kita harus menginginkan banyak hal dan berjuang sekuat tenaga untuk mencapainya. Dengan kita berhasil mencapai apa yang kita rencanakan, maka itu adalah kesuksesan bagi kita. Namun Kesuksesan tak pernah menjamin kebahagiaan. Terutama apabila kita menghalalkan segala cara untuk mencapai tujuan kita.

Namun jika tujuan kita adalah ingin bahagia, mungkin kita akan banyak menyesuaikan target-target yang telah kita buat sebelumnya. Yang tadinya kita ingin jadi dokter, ternyata mentoknya jadi seorang Sarjana Ekonomi. Yang tadinya kita pengen rumah, sampe sekarang belum terbeli juga. Tapi kita bahagia dalam menjalani hidup, maka itu adalah pencapaian kita. Kita ingin hidup bahagia.

seorang bijak pernah berkata:
Success is getting what you want, happiness is wanting what you get
― W.P. Kinsella


"Sukses adalah mendapatkan apa yang anda inginkan, Kebahagiaan adalah menginginkan apa yang anda dapatkan"

Sekarang masalahnya adalah, bisakah orang sukses berbahagia? dan sebaliknya, bisakah orang yang berbahagia sukses?

 Tentu saja!!! masalahnya adalah kita harus tahu apa yang kita inginkan.
Jika dalam hidup ini hanya dipenuhi oleh target dan target tentang apa yang kita ingin capai dalam hidup ini, maka kesuksesan adalah jalan yang tak pernah ada ujungnya. 

Awalnya kita ingin menjadi seorang Kepala Seksi. Setelah tercapai, selanjutnya kita ingin menjadi Kepala Bagian. Selanjutnya kita ingin menjadi Direktur dan seterusnya takkan ada habisnya. Pencapaian dalam hidup ini hanya akan berhenti pada saat kita mati. Lalu apakah kita baru akan merasa sukses ketika kita sudah mendekati ajal??

Jangan sampai seperti itu. Hidup ini terlalu singkat untuk dipenuhi dengan ambisi-ambisi semata.

Ada kalanya kita harus berhenti sesaat dalam hiduo kita dan menanyakan pada diri kita sendiri. 
"Apakah kita telah berhasil mendapatkan apa yang kita inginkan?"
"Apakah kita menginginkan apa yang kita dapatkan ini?"

Jika pertanyaan pertama jawaban kita adalah iya, maka berjuanglah untuk menjawab iya pada pertanyaan kedua. Namun jika pertanyaan pertama kita jawabannya adalah tidak, maka berusahalah untuk menjawab iya pada pertanyaan kedua.

Terkadang hidup berjalan tak seperti yang kita inginkan. Kita boleh berusaha sekuat tenaga, namun tetap Tuhan yang tahu apa yang terbaik untuk kita. Terkadang kita tidak selalu bisa mendapatkan apa yang kita inginkan. Namun satu hal yang pasti, kita bisa menginginkan apa yang kita dapatkan. Dengan banyak bersyukur, berterima kasih dan selalu ingat pada orang lain yang mungkin kurang beruntung dibandingkan kita.

Dengan kita menginginkan apa yang kita dapatkan, maka telah berbahagialah kita.
QQ punya sebuah proposisi, Bagaimana jika target hidup kita di dunia ini adalah untuk berbahagia..???

Kemudian saat ini kita menjalani hidup dengan penuh rasa Syukur, bibir yang senantiasa tersenyum dan hati yang penuh suka cita...
Bukankah kita telah mencapai tujuan hidup kita?

Kita bisa menjadi orang yang BAHAGIA dan SUKSES.

Orang yang sukses belum tentu berbahagia, Namun orang yang berbahagia pasti SUKSES...!!!

Thursday, April 18, 2013

Menjadi Pemimpin Hebat yang Sesungguhnya

Ada sebuah kutipan dari seorang yang bernama Charles de Montesquieu,

"To become truly great, ONE has to stand with people NOT above them"

yang kurang lebih kalo diartikan, akan menjadi, "Untuk menjadi hebat yang sesungguhnya, seseorang itu harus berdiri bersama rakyatnya, bukan di atas mereka"



Ironis bukan, apakah yang terjadi dengan pemimpin di negara ini? Biasanya kalo statusnya masih rakyat biasa, dia berdiri dan makan bersama rakyat, tapi begitu dia naik tahta, langsung deh serasa Bos. 

Apa coba penyakit-penyakit Bos...?
Pengen ditinggi-in, pengen dihormatin, dan yang paling parah adalah, selalu pengen ditungguin.

Perhatikanlah dalam setiap acara apapun itu. Yang datang paling akhir adalah PEMIMPIN. Dan itupun harus dijemput oleh ajudannya dan dengan kata-kata, "Semua sudah hadir dan acara siap dmulai."

Seorang pemimpin harus bisa berdiri bersama rakyatnya. Jika rakyatnya memang menunggu, maka pemimpin hendaklah menunggu bersama rakyatnya. Tidak ada perlakuan spesial terhadap pemimpin. Justru pemimpin yang tidak mengharapkan perlakuan spesial-lah yang akan mendapatkan perlakuan spesial. Justru seorang pemimpin yang tidak gila hormat-lah yang akan mendapatkan penghormatan tertinggi.

Menurut QQ, bedanya seorang pemimpin dan staff adalah masalah wewenang dan tanggung jawab. Kalo masalah kerjaan, QQ yakin lebih sulit jadi seorang staff. Seorang pemimpin yang baik harusnya tidak karena bawahannya baik semua, namun dia memang sudah baik dari sononya.

Terkadang ada orang bilang, "Si Bapak A itu bagus pemimpinannya kalo bawahannya bagus semua.."
lha terus kalo bawahannya busuk semua, hancur dong dia...?
Pemimpin yang seperti itu adalah cotoh pemimpin yang buruk.

Hmm.... kalo QQ jadi pemimpin, jadi kaya apa yaaa?
wakakakaka...
Jangan-jangan sama ancurnya...
Wah, padahal khan target Presiden RI masih terbuka lebar... hehe...

Metode kepemimpinan sekarang sudah berbeda dengan yang dulu, dimana pemimpin berada di depan. Kalo banyak orang gambarkan saat ini, Kepemimpinan tuh diiibaratkan kaya kita lagi maen Arung Jeram alias Rafting.

Pemimpin berada di tempat paling belakang, memberikan komando dari belakang. Kenapa di belakang? karena di belakang, seorang pemimpin tetap bisa melihat ke depan dan dia juga bisa merasakan apa yang dirasakan oleh anggotanya.

Tapi kalo pemimpin cuma bisa melihat ke depan saja, tanpa bisa merasakan apa yang dirasakan oleh bawahannya, kebijakan yang akan terjadi adalah kebijakan yang tidak memihak. Dia bisa saja kasih perintah, "Doroooong.... doroooong..." padahal saat itu, kapal sedang nyangkut di batu. Pemimpin itu tak menyadari bawahannya sedang berusaha membebaskan diri, karena dia sibuk menatap ke depan saja.

Seorang pemimpin yang tidak pernah merasakan rasanya berada di bawah, maka dia tidak layak sama sekali untuk menjadi pemimpin.

Secara gambar dan hirarki, seorang pemimpin memang berada di atas yang lainnya. Namun dalam kehidupan nyata, siapa yang mengharuskan pemimpin berada di atas semua orang?

Pemimpin yang merakyat, mungkin itulah yang bisa menjadi kata untuk menyimpulkan tulisan ini. Seorang pemimpin harus bisa turun dan merasakan apa yang dirasakan oleh bawahannya. Mungkin sekali atau dua kali, seorang pemimpin harus keluar dari tempatnya dan terjun langsung ke lapangan. Meskipun itu hanya sebuah pertanyaan singkat kepada Staff-nya, "Apa masalah yang sedang dihadapi anda saat ini?"

Menurut QQ, itulah seorang Pemimpin Hebat yang sesungguhnya. 
#wishIcanBeLikeThat

Wednesday, April 17, 2013

Go Fast or Go Far....?

Terinspirasi dari status BBM temen beberapa waktu yang lalu. udah lama tapi masih terkenang aja nih sampe sekarang.

"If you want to go fast, go alone. But if you wanna go far, go together"

Yah, kurang lebih gitu lah.
Karena terkadang QQ mikir, QQ tuh termasuk pada orang yang pengen selalu go fast, karena itulah QQ terkadan lebih suka bekerja sendiri. Namun berdasarkan kutipan tadi, kalo kita mau pergi lebih jauh, maka pergilah bersama-sama.

Darn, that is so right!
Misalkan aja nih ada sebuah kasus. Kita mau melintasi Gurun Sahara. 
ada si A yang hanya terdiri dari 1 orang dan tim B yang terdiri dari 5 orang.

Si A kemudian hanya membawa apa yang dia perlukan dan kemudian bisa langsung berjalan melintasi Gurun Sahara.

Namun apa yang terjadi pada Tim B..?
Tim B akan berkoordinasi dulu. Mereka akan memutuskan kapan waktu berangkat, siapa yang bawa apa, nanti tugas masing-masing anggota kelompok apa, persiapan kalo terjadi hal-hal yang tidak diduga. Kemudian mereka baru berangkat mungkin 3 hari kemudian karena kata sepakat susah didapat.

Dari keadaan awal ini, keuntungan berangkat sendiri adalah kita ga perlu rapat dan mencari kata sepakat. Kita bisa langsung berangkat dan ga perlu opini kedua atau apapun. Ga ada yang menghalangi kita dari pergi secepat mungkin untuk menuntaskan misi.

Namun, di Gurun Sahara, apa yang terjadi.

Si A sendirian terlalu banyak membawa barang, sehingga dia cepat lelah karena membawa semua beban sendirian. Dia mungkin bisa melintasi gurun tapi dengan terengah-engah dan penuh perjuangan.

Tim B, meskipun memulainya agak terlambat tapi karena ada pembagian tugas yang jelas dan ada pembagian beban yang jelas, Mereka dapat bertahan dengan baik di Gurun tersebut. Pada akhirnya mereka bisa membawa seluruh anggota tim tiba melintasi Gurun Sahara dengan selamat.

Bener banget ga sih kutipan di atas tadi?
"Kalo kita pengen tiba dengan cepat, maka berangkat aja sendiri. Tapi kalo kita pengen pergi jauh, maka pergilah bersama-sama"

Tapi meskipun begitu, sangat sulit bagi QQ untuk mengabaikan mengenai sulitnya mencapai kata sepakat dalam kelompok dan berbagi tugas. Males banget kalo ntar pembagian tugas dalam tim tuh ga adil atau satu dua orang malas kerja dan pada akhirnya karena itu kerja tim, semua orang mendapatkan pembagian yang sama atas suksesnya pekerjaan tersebut.

Bekerja sendiri tuh emang lebih sulit, tapi kita ga perlu ribet dengan urusan-urusan kecil yang justru akan membuat kegiatan menjadi terhambat. Pekerjaan saat ini terkadang lebih membutuhkan kecepatan, yang penting beres.

Sekarang sih QQ lebih mikirnya, Misalkan ada sebuah kegiatan atau QQ punya sebuah tujuan dalam hidup ini. QQ akan melihat, apakah QQ butuh ini cepat atau QQ harus mencapai tujuan yang lebih besar lagi? Kalo QQ cuma butuh cepat, maka QQ akan memilih kerja sendiri aja. Namun jika QQ melihat sebuah pekerjaan tersebut memiliki tujuan yang lebih besar, yang dimana QQ kayanya tahu kalo QQ ga mampu mencapainya sendirian, maka QQ akan mengajak orang untuk bekerja dalam sebuah TIM. Dengan kepeminpinan yang baik dan anggota tim yang solid, QQ mungkin akan merasa nyaman bekerja dalam sebuah tim.

Tapi sampai Tim Impian tadi terbentuk, kayanya pergi cepet aja deh untuk sekarang. hahahaha... Sambil melatih diri QQ jika suatu saat nanti menjadi pemimpin tim, bisa jadi Pimpinan Tim yang mumpuni. Seakrang sih berusaha jadi anggota tim yang baik aja, jika terpaksa tergabung dalam sebuah tim. #wink

Ketepatan Waktu

Dalam mengikuti setiap acara di Negara ini, baik itu rapat, ketemuan bahkan konser, kayanya yang biasa dan pasti terjadi adalah, kurangnya ketepatan waktu. Di undangan tertulis jam 08.00, bisa dipastikan acara mulainya paling cepet jam 08.30. Trus kenapa ga di undangan ditulis aja Acara mulai jam 08.30..?? Karena acara bakal baru mulai paling cepet jam 09.00.

Sehingga, kalo ada perencanaan kegiatan. Misalkan mau ada rapat nih. di Rencana kita mau mulainya jam 09.00 pagi.  Tapi andaikata di undangan kita tulis acara mulai jam 09.00, maka acara kita pasti tertunda. Jadilah akhirnya kita tulis di undangan, acara mulai jam 08.00. 

Aneh yaa.... kita malah sudah mengantisipasi bahwa acar apasti mulai terlambat. Negara ini kayanya sudah terbiasa seperti itu. Acara mulai terlambat karena nunggu Narasumber, Acara Telat mulai karena nunggu Panitia selesai menyiapkan acara, Acara belum mulai juga karena undangan belum pada datang, dan yang paling parah tuh acara belum mulai karena nunggui pejabat terkait belum nongol juga.

Kenapa kita terlalu banyak menunggu?????????

Panitia belum Siap
Aneh ya, padahal yang namanya panitia tuh harusnya udah nyiapin acara udah dari kapan tahu. Eh, malah pas hari-H nggak siap. Acara mulai jam 08.00, tapi panitia baru nyampe lokasi acara jam 08.00 dan langsung siap-siapin laptop, proyektor dan kawan-kawannya. Malah yang lebih ngaco lagi, panitianya udah dateng jam 08.00 trus ngopi-ngopi dulu sampe ngobrol. duh! Mbok ya kalo panitia tuh udah ready dari jauh sebelum jam dimulai. jadi kalo bilangnya jam 08.00 mulai, Panitia udah siap mulai.

Narasumber belum Datang
Narasumber boleh terlambat, mungkin karena macet atau cuaca. Tapi panitia ga boleh bingung dan lantas menunda acara dimulai. Mulai aja acara dengan acara pembuka atau isilah dengan suatu acara tertentu. Jangan sampe orang yang sudah meluangkan waktu mereka untuk datang tepat waktu jadi terkena dampak Narasumber yang telat datang. Sebagai pelajaran untuk panita, Narasumber ini butuh dikasih pelajaran.

Undangan belum Datang
Aneh kalo sebuah acara tergantung pada undangan. Kalo undangan memang dimulai jam 08.00, maka mulai aja acaranya meskipun yang dateng baru 20% aja. Biar nanti mereka yang datang terlambat menjadi tahu kalo mereka terlambat dan jadi pelajaran bagi mereka untuk tepat waktu di acara berikutnya. Jika informasi yang mereka dapatkan jadi kurang, maka itu resiko mereka sebagai orang yang terlambat. Jadikan terlambat ini sebagai pelajaran agar tepet waktu di kesempatan berikutnya.

Pejabat belum Datang
kalo yang ini sih WTF!!!
Pejabat yang ga menghormati waktu, ga pantes untuk dihormati dan dikasih tempat terdepan. Kalo pejabatnya terlambat datang, maka ketua panitia aja yang membuka acara. Kita tuh kadang menghabiskan waktu menunggu untuk menghormati orang yang tidak pantas kita berikan rasa hormat.

Sekarang apa lagi alasan untuk ga memulai acara tepat waktu?
Panitia harus siap, Pejabat harus tahu diri dan datang tepat waktu. Undangan harus hormati waktu dan Narasumber harus kita ingatkan kalo dia bakal terlambat datang.

Sekarang adalah saat untuk memulainya. Ada sebuah cerita, ga tahu bener nggaknya. Katanya sih dulu Bung Hatta kalo rapat misalnya dimulai jam 08.00. Beliau akan datang ke tempat acara jam 07.50. Ketika jam 8.05 beliau akan konfirmasi ke panitia apakah acara telah siap dimulai atau belum. Jika acara belum dimulai juga, maka beliau akan pergi dari tempat acara tersebut.

Begitu adalah komitmen yang luar biasa.
Dengan begitu, baik panitia dan undangan akan mendapatkan pelajaran.
Kalo sekarang sih, Pejabat malah datang paling terlambat. Terus undangan sudah datang dan acara belum dimulai, akhirnya untuk ke depan-depannya mereka milih datang telat aja.

Waktu adalah sesuatu yang sangat berharga dan memiliki nilai yang berbeda bagi masing-masing orang. Kalo orang tersebut sibuk, maka menunggu adalah cara paling buruk untuk menghabiskan waktu. Apakah kita mengira semua undangan kita adalah orang yang tidak ada urusan lain selain menunggu acara kita dimulai??
Maka itu adalah pola pikir yang harus kita ubah.

Panitia harus menghargai waktu para undangan.
Sehingga undangan akan belajar untuk tepat waktu.

Sekarang QQ mau kaya Bung Hatta aja deh. Kalo acara belum dimulai juga. Kabur aja..!! Masih banyak hal lain yang lebih penting dari sekedar menunggu... Hahahaha.......

Life Goes On....!!!

Wah, udah beberapa hari nih off bikin blog, hehehe...
Ga ada alasan khusus sih, beberapa hari ini kok kayanya pikiran lagi teralihkan kemana-mana aja... terutama urusan kantor dan masalah koordinasi di kantor... 

Sama dengan judul di atas, kita terkadang merasa sebagai seorang individu di dunia ini. Ibaratnya kita berjalan kaki, kita memiliki kecepatan tertentu yang mungkin dan hampir pasti, berbeda dengan semua orang yang lain. Ada yang jalannya pelan, ada yang agak cepet, bahkan ada yang berlari.

Kemudian, semua orang beralih menggunakan motor, kita masih berjalan kaki.
Setelah itu orang beralih menggunakan mobil, kita masih berjalan kaki.
Orang mulai menggunakan Pesawat terbang, kita masih berjalan kaki.
Orang udah sampe di bulan, kita baru sampe di Keamatan yang berbeda.

Kejam ya dunia...
Dunia ga lihat apa kita ga punya duit buat beli motor, mobil atau naik pesawat terbang?
Masalahnya, Dunia emang ga punya mata. Life goes on... begitu katanya. Hidup ini berjalan. Dunia ini merupakan benda mati, tapi dia hidup dan dinamis dalam pertumbuhannya. Anehnya, manusia yang malah merupakan makhluk hidup, kok malah enggan bertumbuh?

Katakanlah kita nggak punya motor, sementara semua orang pada pake motor. Maka yang harus kita lakukan adalah berubah. Ubahlah kebiasaan kita, pekerjaan kita, cari uang lebih banyak untuk bisa beli motor.

Dunia bergerak maju, kita juga harus ikuti pergerakan itu.
Kita sudah ga bisa lagi kaya misalnya mau diajak jalan ama temen.
Terus temen kita mau nungguin kita ganti baju dulu, ganti sepatu dulu, pake parfum dulu... baru setelah kita selesai, semuanya berangkat.

Dunia ini nggak kaya gitu. Kitanya harus sudah siap dijemput. Karena ketika mobil perubahan itu lewat, kita nggak bakal ditungguin. Kalo kita belum siap, kita bakal ditinggalin begitu aja.

Sekarang dalam hidup ini kita harus selalu siap. Kita kenakan pakaian terbaik kita, kita kerahkan kemampuan terbaik kita, kita gunakan segala apa yang ktia bisa untuk bersiap-siap. Supaya nanti jika 'Sang Perubahan' tadi lewat, kita tinggal naik saja dan tinggal mengikuti perubahan yang ada.

Kita putus dari orang yang kita cintai dan memutuskan untuk bersedih selama sebulan misalkan. Dunia ga akan menunggu kita selama sebulan, semua orang akan maju. Hanya kita saja yang terpuruk dalam kesedihan. Maka dari itu, bangkitlah dan bersiaplah untuk menyongsong hidup baru. Life goes on....

Sampe saat ini, belum ada yang bisa menemukan mesin waktu. Masih belum ada yang bisa memundurkan waktu atau mengulang kembali waktu. Semua itu masih dalam perandai-andaian saja. Faktanya adalah waktu bergerak maju dan takkan berhenti untuk siapa saja.

Kalo pengen tahu berapa lamanya setahun, tanyakan pada orang yang tinggal kelas.
Setahun bakal terasa begitu lamaaaaa......

Kalo pengen tahu berapa lamanya sedetik, tanyakan pada orang yang baru saja selamat dari kecelakaan.
Sedetik saja terlambat, akan membuat perbedaan besar...

Itulah hidup, itulah waktu, itulah perubahan. Ga ada yang mau berbaik hati untuk menunggu kita berubah dulu, baru bergerak. Semuanya bergerak dulu dan hanya membawa mereka yang sudah siap. Mereka yang belum siap??? Mereka akan tertinggal di belakang.

Sudah siapkah kita???
Well I Do.......!!!!

Thursday, April 11, 2013

Jangan Terburu-buru Menilai Kebijakan

Dalam sebuah perusahaan atau instansi, ada satu hal yang pasti dan akan selalu konstan terjadi, itu adalah perubahan. Seandainya Sang Ulat enggan untuk berubah, maka kita takkan pernah bertemu dengan Kupu-kupu.

Namun satu hal juga yang pasti terjadi dalam perubahan tersebut, adanya kelompok yang resistance atau melakukan penolakan terhadap perubahan tersebut. Katakanlah ada sebuah kebijakan baru di kantor kita, maka yang pertama kali kita dengan mungkin adalah sebuah keluhan terhadap perubahan tersebut.

Perubahan memang prosesnya takkan mudah. Tanah liat berubah menjadi gelas keramik yang indah, setelah melalui proses dipukulin, dibakar, dicelupin ke air dan seterusnya hingga dia berubah menjadi sebuah gelas keramik yang indah dan mahal. Jadi mungkin itu adalah alasan orang-orang yang suka mengkritik perubahan. Dia sudah terlalu betah menjadi tanah liat.

Perubahan ini ditandai dengan kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan oleh pihak yang berwenang. Namun sayangnya, jalannya tak pernah mulus. Contoh, misalnya kebijakan BLT alias Bantuan Langsung Tunai sebagai pengganti subsidi BBM. Pihah yang menentang tak kalah banyak dari pihak yang mendukung.

Meskipun toh ujung-ujungnya nih program jalan juga, tapi kelompok resisten tadi tetap saja 'bawel'.  Jadi mengapakah orang-orang tuh mesti 'bawel' jika ada kebijakan yang baru dan ditetapkan untuk dilaksanakan? Kembali ke resisten terhadap perubahan tadi.

Kita melakukan PEMILU untuk memilih Presiden RI. Namun kemudian, ketika Sang Presiden mengambil kebijakan, muncullah orang-orang 'bawel' tadi. Mereka adalah kelompok-kelompok pesimisme yang akan selalu menilai setiap kebijakan adalah buruk kecuali kebijakan yang dikeluarkan oleh mereka. Selain resistensi tad, kelompok-kelompok ini bisa saja bermunculan karena adanya konflik kepentingan. Jika kebijakan tersebut dilaksanakan, maka kepentingan mereka bisa terhambat.

Namun jika kita hanya sebagai rakyat biasa, yang tidak mempunyai kepentingan lain selain untuk hidup makmur dan sejahtera, maka janganlah kita tergolong pada orang-orang yang suka memandang negatif. Jika ada sebuah kebijakan baru, maka kita jalani dulu, meskipun kelihatannya agak berat. Tapi kita coba jalani dulu dna kita lihat bagaimana perkembangannya. Karena kita tidak bisa menilai sesuatu kecuali kita sudah menjalankannya. Nanti kalo ternyata sudah dilaksanakan dan gagal, yah... lebih baik gagall daripada tidak mencoba sama sekali kan?

Ketika pertama kali muncul kebijakan menggunakan Dasi, QQ sebenernya seneng banget... karena pake dasi tuh kelihatannya keren... hahaha...
Tapi tak pelak, banyak saja orang yang komplain mengenai betapa rempongnya, betapa leher tercekik-nya dan banyak lagi. Tapi yah, kebijakan tetaplah kebijakan. Sudah proses alaminya, suatu kebijakan pasti akan mendapat tentangan. Sekarang tinggal bagaimana kita sebagai pelaksana kebijakan tersebut.

Kalo QQ sih selama kebijakan tersebut tidak bertentangan dengan prinsip-prinsip dan keyakinan QQ. HAJAR AJAAA!!!! Kita tuh harus percaya bahwa pemimpin kita menginginkan yang terbaik, bila tidak untuk kita, maka untuk pemangku kepentingan. Jadi bila ada kebijakan baru, laksanakan dulu. Kalo mau ngedumel... dalem hati saja. 

Jika ingin mengeluh tentang sebuah kebijakan, lakukan dalam forum dan media yang tepat, jangan ngedumelnya ke kanan dan kiri. Selain itu tidak berguna, hal tersebut hanya menunjukkan siapa diri kita sebenarnya. Orang yang pesimis. HAHAHAHA......

Pokoknya, jangan men-judge sesuatu terlalu dini, karena kita bukan seorang HAKIM. Apalagi jika kita adalah orang yang tidak mempunyai pengetahuan tentang hal tersebut, ga usah ngomong deh.

Kelompok Resisten ini pasti akan ada, dan pastikan kita bukan salah satu dari mereka. Kita adalah generasi-generasi Ulat, Generasi Tanah Liat... kita siap melakukan perubahan (meski itu akan sakit dan perih) menuju ke sesuatu hal yang lebih baik.

Tuesday, April 9, 2013

Video Tawar Menawar Tilang ama Polisi

Beberapa waktu yang lalu tanpa sengaja lihat Tipi lokal dan lagi ngebahas masalah Video Tawar Menawar tilang yang dilakukan oleh oknum Polisi di Bandung.

Terus langsung deh QQ googling buat nyari itu videonya kaya apa. Damn...!! ini adalah sesuatu hal yang pengen QQ lalukan kalo kena tilang, tapi belum pernah sukses... wakakaka...

ini nih link video-nya : http://www.youtube.com/watch?v=dhwDgXg6hJ8

Meskipun dengan gambar yang agak blur dan suara yang ga jelas, yang menjadi momen penentu adalah momen-momen terakhir dari video tersebut dimana di Polisi menukarkan STNK dengan sejumlah uang dari si orang yang ditangkap tersebut. Sementara satu polisi lainnya hanya lirik-lirik aja.

Untuk siapapun yang membuat video itu dan kemudian meng-upload-nya ke YOUTUBE, You're my hero.... wakakaka.......

Kenapa? Karena ini hanyalah segelintir orang yang harusnya bisa membuka mata para petinggi Polisi dan Pemerintahan di negara ini mengenai betapa busuknya sebagian dari staff Polisi mereka.
QQ nggak mengatakan semuanya, karena QQ percaya masih ada polisi-polisi yang memiki hati nurani yang dimana mereka menjadi polisi karena mereka percaya bahwa mereka bisa melakukan sesuatu. Namun sayangnya keberadaan mereka tuh tersembunyi oleh keberadaan aparat-aparat busuk yang mencorang nama instansi menjadi buruk.

Di berita yang QQ tonton itu, kemudian polisi mengeluarkan video tandingan mengenai betapa luar biasanya pelayanan mereka. Oke... pelayanan emang bagus, trus apa hubungannya ama tuh suap???
Pasang BANNER segede gaban yang menyatakan kalo Polisi Bebas Korupsi... BULLSHIT... Ga ada maknanya, yang ada malah menghabiskan uang negara, seharga spanduk tersebut.

Lebih lucunya lagi, ada spanduk Polisi, "JANGAN BERI KAMI SESUATU APAPUN"
Kenapa ga bikin spanduk juga, "WOI STAFF POLISI... TOLAK KALO DIKASIH SESUATU APAPUN"

Masalahnya adalah, rakyat indonesia ini terbiasa dengan prinsip, "DAMAI ITU INDAH" jadi kalo bisa 'berdamai' dengan Polisi kalo pas di tilang, bukankah lebih indah?

Jadi Polisi ga bisa berkata, "Jangan beri kami sesuatu" aja.
Tapi polisi juga harus bisa membangun mental untuk MENOLAK jika diberi sesuatu. Ntar yang ada malah, "Saya ga minta kok... ini dikasih.."

aarrrrgh...... kesel kalo ngebayangin nih negara mau jadi apa kalo polisinya Mental Tahu semua... udah bukan mental tempe lagi...
Padahal Tahu tuh bikinnya udah diinjek-injek... tapi tetep aja jadinya lembek....

Seandainya saja setiap kali operasi razia polisi tuh ditemenin ama wartawan (yang kebal sogokan), mungkin Polisi baru akan melakukan Razia yang bener.
QQ dulu pas kena Razia gitu, Polisi nerima duit di atas kap mobil dan di bagian belakang buat negosiasi lebih lanjut. 

Jaman sekarang, semua hengpon tuh udah nyaris berkamera semua. 500ribu kayanya udah dapet deh HP cina dengan kamera 2 megapixel. Tapi mungkin orang masih takut, takut diintimidasi oleh polisi. Takut dipukulin ama polisi.

Aneh yaaa... orang mau berbuat baik kok malah takut?? padahal mereka harusnya tahu bahwa Tuhan ada di sisi orang-orang yang berbuat baik.

Kalo kita kena tilang, kalo kita kena razia... keluarin aja tuh hengpon, jangan terang-terangan juga... pinter-pinternya kita aja mengambil gambar-gambar tersembunyi agar tidak diketahui mereka. Kemudian kita tangkap video Polisi-Polisi busuk itu, kemudian rame-rame kita upload ke YOUTUBE

Tapi anehnya di Bali, orang yang upload Video ini malah dicari untuk ditangkap.....
WTF....!!!!!
yang ada tuh harusnya orang-orang kaya gini tuh dicari karena pengen dikasih penghargaan. Kecuali apabila video tersebut terbukti palsu dan menyesatkan. Tapi kalo memang benar dan itu keadaan sebenarnya, Maka hal yang seperti ini harus semakin di-encourage oleh semua pihak. 

Malah kalo perlu, pemerintah mendukung hal seperti ini dengan cara memberikan subsidi pada penjualan hidden camera yang bentuknya kaya pena itu. 
Jadi ketika semua orang menatap dan merekan polisi, mereka akan bekerja dengan lebih baik.
Ini adalah sistem yang QQ namakan sistem TUHAN.  
Orang terkadang berbuat baik karena ia merasa diawasi. Ketika Polisi merasa was-was karena orang semakin mudah mengawasi mereka dan setiap kegiatan mereka mungkin saja tercatat, maka mereka akan berbuat sebaik mungkin.

Semoga saja perbaikan akan muncul. Semoga saja generasi yang rusak akan segera tergantikan dan terkalahkan oleh generasi Polisi Terbaik negara ini. Dan selalu ingat untuk mengeluarkan HP ketika kena tangkep oleh polisi....!!!

Monday, April 8, 2013

Jodoh di Tangan Siapa...?

Kita sering mendengar, bahkan jangan-jangan kita sendiri termasuk orang yang sering mengucapkannya, "Jodoh di tangan Tuhan..."

Tapi apakah kita mengetahui Jodoh kita itu siapa? dan Apakah Tuhan memberitahukannya pada kita apabila kita bertemu seseorang, itu adalah Jodoh kita?

Hmmm... QQ jadi bingung, sebenernya apa yang dimaksud dengan jodoh itu sendiri??

Orang bilang sih, Jodoh tuh cocok. Dimana kita merasa pas dengan seseorang atau sesuatu.

Terkadang, beberapa orang tuh begitu terobsesi untuk mencari Jodohnya yang terkait dengan pasangan hidupnya. Dari kecil, dia udah punya kriteria akan jodohnya harus seperti apa. Tajir, Ganteng/cantik, Baik, Ramah, Hafal Pancasila, Gemar menabung dan banyak lainnya.

Kemudian kata jodoh itu bergeser dari sebuah kecocokan menjadi sebuah pengharapan. Nanti kalo misalkan aja ada orang yang sebenernya cocok sama seseorang, namun karena orang tersebut merasa bahwa orang itu ga masuk kriterianya, lantas dia berkata, "Dia bukan jodohku...". 

Ato justru kebalikannya, dia menemukan seseorang yang sesuai dengan kriterianya. Dia suka dan jatuh cinta kemudian tahu-tahu 5 tahun setelah menikah, orang tersebut selingkuh. Apakah itu benar-benar jodoh?

Jadi siapa yang sebenarnya tahu siapa jodoh kita di dunia ini.
Kalo Nabi Adam as sih enak, Perempuan ketika itu cuma ada Siti Hawa. Namun sekarang dimana populasi wanita nyaris 2x laki-laki. Siapa yang sebenarnya mengetahui siapa jodoh kita yang sebenarnya, yang konon katanya, belahan tulang rusuk laki-laki yang hilang itu.

Misterius memang. 
Beberapa orang memilih dengan sangat berhati-hati dan kadang terjebak pada penilaian pada pandangan pertama atau pada penilaian fisik dan harta semata.  Seseorang yang pada awalnya mereka kita itu jodohnya, ternyata malah berbuat serong.

Sebenernya QQ juga heran, "Jodoh di tangan Tuhan" tuh sebenernya berasal dari mana? apakah ada Hadits atau ada di Al-Qur'an yang menyatakan hal tersebut??
hmmm..... kayanya nggak deh...
Ga pernah QQ terbaca dalil yang menyatakan hal tersebut. Kalaupun ada, adalah "Takdir kita, Allah yang mengatur"

Memang benar kalo jodoh merupakan salah satu dari bagian Takdir. Tapi dalam hidup ini, kita tidak harus menemukan jodoh.
Menurut QQ kalo kita bersama seseorang, katakanlah pacaran, tinggal bareng atau menikah... itu bukan berdasarkan jodoh. "Aku menikahi kamu karena kamu adalah jodohku.." Itu bullshit...!!! siapa yang tahu??

Jodoh adalah sesuatu yang kita ketahui mungkin nanti pas kita udah terbaring di kasur rumah sakit, udah mau mokat terus menemukan kekasih kita masih ada di sisi kita menemani hari-hari terakhir kita di dunia, setelah dia menemani separuh hidup kita. Baru kita bisa mengatakan, "Kamu adalah Jodohku.."

Jadi kita dalam hidup ini jangan pernah mencari Jodoh, Carilah cinta... carilah orang yang mencintai kita apa-adanya dan mau menemani kita di saat suka dan duka. Menjadi sahabat kita selamanya. Meski status berubah-ubah dari pacar, suami/istri, tapi satu hal yang tidak berubah, Dia adalah sahabat kita selamanya. itu adalah Jodoh. Dan itupun baru akan kita ketahui setelah kita menjalani hidup dengannya, tidak di awal hubungan.

Jodoh bukanlah sebuah "Kata Pengantar", namun ia merupakan sebuah "Kesimpulan".
Namun pada akhirnya, semoga saja kita akan bisa menemukan siapa jodoh kita sebenarnya. Meski itu sudah terlambat... 

Jadi, jangan terlalu berserah diri untuk hal ini, sesuatu apabila itu memang pantas diperjuangkan, ayo kita perjuangkan.

kata orang bijak, "Cinta yang sebenarnya bukanlah mencintai orang yang sempurna, Tapi cinta yang sesungguhnya adalah mencintai orang yang tidak sempurna dengan cara yang sempurna..."

Atau, "Lebih baik kita mencintai dan tersakiti daripada kita tidak pernah mencintai sama sekali..."

Hidup adalah perjuangan dan pelajaran. Kita jalani saja. Jodoh ada di tangan kita sendiri, Namun Takdir tetap di tangan Tuhan. Mari kita berdoa semoga saja Takdir berpihak pada kita.

Friday, April 5, 2013

Pelayanan Konsumen 'ala Instansi Pemerintah

Oke, jadi ceritanya hasil penilaian kinerja KPPN Padang ternyata tidak terlalu bagus. Yah, mau apa lagi, protes ga bisa. Lha perasaan pelayanan QQ sih udah baik-baik aja, kecuali masalah keberadaan... wakakakaka....

Jangan-jangan pas petugas penilaiannya datang, pas hari itu juga emang customer yang datang adalah mereka yang emang punya dendam-dendam kesumat terhadap KPPN... hahaha... jadilah jelek semua nilainya.


Mau tak mau, Pelayanan konsumen di Instansi Pemerintah dan di Instansi Swasta, secara alami memang sangat berbeda.

Pertama, masalahnya adalah pola pikir. Kalo kita kerja di swasta, Setiap orang memiliki "dorongan" untuk memberikan layanan prima. Karena kalo pelayanan mereka tidak prima, atasan mereka akan memberikan teguran dan keberadaan mereka di pekerjaan mereka sekarang bisa terancam. Tapi PNS tidak seperti itu. Secara layanan, KPPN merupakan penyedia layanan yang bersifat MONOPOLI. Tidak ada kantor lain yang memberikan layanan sama seperti KPPN. Jadi sebagai 'pengusaha' tunggal, Instansi Pemerintah memiliki dorongan lebih kecil untuk memberikan layanan prima.

Kedua, masalahnya adalah siapa yang butuh siapa? Misalkan bank, Bank butuh konsumen mereka untuk menyimpan dana, tanpa pelayanan konsumen yang baik, nasabah akan pindah ke bank lainnya yang menjadi pesaing mereka.
Tapi kalo ke instansi pemerintah, siapa yang butuh? Jelas konsumen yang datang, merekalah yang butuh akan pelayanan. Misalkan bikin KTP, orang kecamatan tidak memiliki kepentingan untuk melakukan pelayanan prima. Kalo ga mau, pindah aja ke kecamatan lain... (Emangnya mudaaah???)

Oleh karena itulah pelayanan instansi pemerintah tuh selalu (agak) terbelakang. Perhatikan aja meja kerja para Teller atau Customer Service di Bank dan di Instansi Pemerintah. Kalo di bank, biasanya bersih dan hanya ada berkas-berkas terkait urusan yang dilaksanakan.
Coba aja lihat meja QQ... ada hengpon dua, ada dompet, belum lagi kantong hengponnya, belum lagi ada Kabel Hard disk external, belum lagi ada berkas surat yang harus diselesaikan. ribet dan rempong lah pokoknya, wakakaka...

Pernah datang ke kantor Pos Padang, di meja petugas mereka ada tulisan yang salah satunya adalah, "Dilarang meletakkan barang pribadi di meja kerja"
Waaah luar biasa.
Mungkin hal-hal kaya gini yang perlu diterapkan di KPPN padang.
Sebuah peraturan yang tegas dan jelas.

Tapi sekali lagi, mengubah pola pikir adalah yang paling sulit. Toh dengan pelayanan kaya gini, pelanggan tetep aja datang. 
Kayanya emang nih KPPN harus dikelola secara swasta... wakakakkaa....

Tapi kalo QQ rasa, pelayan KPPN Padang yang mendapatkan nilai cukup rendah diantara yang lain ini, masih jauh lebih bagus dari pelayanan yang kita dapatkan di instansi-instansi pemerintah lainnya. Bandingkan aja ama Kantor Polisi, Kejaksaan, Imigrasi, dan jangan buat QQ nyolek itu urusan KTP, KK dan lainnya di Kantor Kecamatan.

Intinya adalah perubahan ini memang dirasa perlu, tapi Pelayanan Konsumen itu bukanlah sesuatu yang kaku. Kita tidak bisa menilai KPPN Padang memiliki kinerja cukup rendah hanya karena 2 atau 3 Satuan Kerja bilang begitu dan kita mengabaikan 300-an satuan kerja lainnya yang mungkin memiliki pujian.

Begitulah manusia, seperti cerita di blog sebelumnya, Kita sering sekali berfokus pada hal-hal negatifnya saja.
Hendaknya penilaian itu dilakukan secara menyeluruh dan sepanjang tahun. Hanya Allah SWT sajalah yang memiliki kemampuan untuk menilai kita dari tempatNya. Manusia jika berada terlalu jauh dari KPPN Padang atau berada di KPPN Padang hanya seminggu atau 2 minggu, tidak memiliki kemampuan yang cukup untuk menilai berapa sesungguhnya kinerja KPPN Padang.

Meski KPPN Padang merupakan instansi Pemerintah, tapi dalam pelayanan, QQ selalu berusaha memberikan pelayanan 'ala Swasta. hehehe....
Yah, semoga saja kalo ada yang mau memberikan penilaian, hendaknya menilailah dengan lebih adil.

You Are Only as STRONG as your WEAKEST

Beberapa hari yang lalu, QQ boleh kedapetan nonton Green Lantern di Fox Movies Premium, tapi bukan di tipi sendiri... hahaha...
Jadi di pilem itu, Ceritanya ada satu Green Lantern yang meninggal dan cincinnya memilih satu orang dari Bumi untuk menggantikan tugasnya sebagai Green Lantern. Kemudian ternyata si orang terpilih ini dianggap lemah oleh si komandan para Green Lantern ini... dan dia mengatakan padanya dengan nada yang menyindir, "WE ARE ONLY AS STRONG AS OUR WEAKEST LINK" atau yaaa... kurang lebih sekitar itulah...

Sebenernya itu kata-kata yang sangat jahat untuk dikatakan oleh seorang pemimpin kepada bawahannya, tapi somehow QQ merasa bahwa kata-kata itu bener banget.
Sebuah tim mau sebagus apapun dia, tapi jika dalam tim tersebut ada orang-orang yang tidak bisa diandalkan, tim itu tidak akan bekerja dengan baik.

Hanya saja, menurut QQ, jahatnya sih Komandan tadi itu adalah, Maksud dia kemudian adalah dengan mendepak si jaringan terlemah tadi. Seharusnya khan ga gitu... Kita harusnya mendidik si lemah tadi supaya menjadi semakin kuat agar seluruh bagian dalam tim kita adalah bagian yang kuat semua. Jangan langsung kita depak dan hanya memilih orang-orang yang sedari awal sudah kuat. Karena dengan begitu, kita tidak akan melakukan regenerasi atas tim kita.

Kemaren juga di kantor dipaparkan mengenai hasil penilaian Kinerja antar KPPN se-Indonesia. Ternyata KPPN Padang sebagai KPPN Tipe A1 Ibukota Propinsi, memiliki kinerja yang cukup rendah.... wakakaka....

Kadang QQ merasa, apa yang kurang dari pelayanan?
Senyum udah, sapa udah, salam udah, ramah udah, malah plus permen pula...
Tapi ternyata apa yang sudah dilakukan oleh satu orang, tidak dapat menutupi kelemahan yang dilakukan banyak orang lainnya.

Jadi, kalo mau ngikutin cara komandan itu sih, alamat banyak banget yang didepak dari nih kantor... wakakaka... (termasuk QQ jangan2.... yuk kita pindah ke Jakarta....)

Jadi dalam hidup kitapun seperti itu. Kita bisa saja merupakan seorang yang pintar. Kita bisa saja seorang yang tampan. tapi ternyata kemudian kita AUTIS... (QQ banget ga siiih??) hahahhaa... 
yah alamat kita terkucil juga dalam pergaulan.

Ibaratnya coba kita ambil selembar kertas HVS A4 putih. Kertas itu berukuran 21 x 29.7 cm. Kemudian kita tanyakan pada orang, "Apakah yang saya pegang...?"
Orang-orang pasti akan menjawab, "KERTAS PUTIH"

Tapi kemudian coba kita ambil spidol merah, kemudian kita buat sebuah titik di tengah-tengah kertas tersebut. Setelah itu, kita tanyakan ke orang, "Apakah yang saya pegang...?"
Mayoritas orang-orang pasti akan menjawab, "TITIK MERAH"

Padahal titik tersebut ukurannya tidak sampai 1cm x 1 cm (kecuali orangnya rabun atau buta warna yaaaa), dan ukuran kertas A4 itu 21 x 29.7 cm... tapi orang-orang lebih suka berfokus pada titik merah yang kecil tersebut.
Bahkan mungkin hanya beberapa orang yang menjawab, "Kertas Putih dengan Titik Merah", orang akan langsung mengatakan itu TITIK MERAH tanpa mengatakan bahwa sesungguhnya itu adalah kertas putih yang diberi titik merah.

Jadi, mau seindah apapun kita. Kita hanya bisa menjadi sekuat bagian terlemah kita. Namun kelemahan itu jangan dijadikan sebagai momok dan segera kita tinggalkan. Seperti Green Lantern dari bumi tadi, ternyata dia membuktikan sebagai bagian terlemah, ternyata dia bisa mengalahkan musuhnya, Parallax.

Jika kita merasakan ada kekurangan dari diri kita, maka segeralah kita perbaiki. agar bagian lemah tersebut bisa menjadi semakin kuat. Namun jangan kita terus menerus berfokus hanya pada bagian kecil tersebut dan melupakan bahwa kita memiliki potensi seluas kertas A4 terhadap titik merah tadi.

We are only as strong as our weakest part, so let's make ourselves even better and stronger through our weakest part empowerment!!!

Big Fish in a Small Pond or Small Fish in a Big Pond...?

Ceritanya niih... QQ khan baru upgrade TV, dari sebelumnya pake LCD sekarang pindah ke LED, plus Cinema 3D dan Smart TV pula... meski nyicilnya 12 bulan... wakakaka....
Dan apakah yang terjadi....??

Dulu kalo nonton Indovision, kelasnya kaya DVD, sekarang di LED gambarnya jadi sekelas VCD.... Padahal tipi-nya sama-sama 32 inch lho... tapi kualitas gambarnya di LED jadi tampak berbeda. 
Kalo dipikir-pikir sih emang rada logis juga... LCD kontrasnya 1:80.000 sedangkan LED 1:3.000.000, jauh bener khaaan? yah QQ sih ga ngerti apa maksudnya itu, tapi pokoknya 3 juta ama 80 ribu, gedean 3 juta... hahaha...

Kemudian QQ pikirkan, dari Indovision, gambarnya ga berubah mungkin kalo di-pixel-kan kelasnya masih 320p. Yang berubah di sini adalah tipi-nya, dari LCD menjadi LED. Ga kebayang lagi gimana kalo tuh QQ beli tipi-nya yang 42 inch ato 80 inch yang diiklankan oleh Ahmad Dhani itu..? makin ancur dah gambarnya.

Sama seperti kita bukan...? Dalam hidup kita, kita terkadang sudah merasa memiliki kemampuan yang cukup, bahkan lebih dari cukup. Kita bekerja di sebuah kantor kecil dan kita sudah merasa sangat mampu dan semua kerjaan di sana menjadi mudah bagi kita. Tiba-tiba kita pindah ke kantor yang lebih besar dan tiba-tiba semuanya menjadi sulit dan perlu kita pelajari dari awal, karena tiba-tiba kemampuan yang tadinya kita miliki, tidak sebesar yang kita duga.

Di kolam yang dulu, kolam itu kecil, sementara kita adalah ikan yang besar.... kemudian kita pindah ke kolam yang lebih besar, tiba-tiba di kolam itu, kita hanyalah ikan yang kecil di kolam yang lebih besar. 
Ukuran kita tidak berubah, Lingkungan kita yang berubah.

Sama kaya pertanyaan klasik jaman dulu yang sering ditanyain ke QQ, "Mending jadi juara 1 kelas terbawah apa jadi juara terakhir di kelas teratas...??"

Kalau kita punya seekor ikan, kita tumbuhkan dia di kolam yang kecil, maka ia akan tumbuh hanya sebesar kolam yang kita buat itu. Jika kita menginginkan si ikan tumbuh lebih besar, sudah menjadi keharusan bagi kita untuk memindahkannya ke kolam yang lebih besar. Karena semakin besar kolam kita, semakin banyak ruang bagi kita untuk terus belajar dan tumbuh menjadi lebih besar.

Namun jangan kaya Indovision, pertumbuhannya lambaaaat banget...
Jaman sekarang TV udah pada LCD dan LED, mereka masih menggunakan format gambar yang sama itu-itu aja. Channel HD-nya cuma 6, bayar pula.... dan banyak syarat dan ketentuannya. 

Kolam kita sekarang semakin besar, sudah saatnya kita beradaptasi dengan kolam yang baru ini. Jangan sampai dulu kita adalah seekor ikan besar di kolam kecil, sekarang kita menjadi ikan kecil karena kolam yang kita tempati lebih besar.

Kalo QQ sih biarin jadi juara terakhir di kelas teratas..
atau jadi ikan kecil di kolam yang besar...
Karena dengan merasa kecil, kita tidak akan berhenti dan berpuas diri. Kita akan selalu berusaha beradaptasi dan memperbaiki diri agar lebih baik dari sebelumnya.
di kolam yang besar ini QQ akan berusaha untuk tumbuh semakin besar sehingga nantinya QQ akan menjadi ikan besar di kolam besar, bahkan nantinya mungkin kolam ini menjadi terlalu kecil karena QQ bisa tumbuh sangat besar sekali.

Yah, tapi hidup kita tak berhenti sampai di situ, kecuali kalo dipanggil ama Tuhan YME yaa.. hehehe...
Hidup kita akan terus berubah, kolam kita akan semakin besar dan jika kita enggan untuk bertumbuh semakin besar. Nasib ikan-ikan kecil adalah menjadi makanan bagi ikan-ikan besar. Kita akan tertindas dalam perubahan yang terjadi dan akhirnya kita akan tertinggal jauh di belakang.

Meskipun QQ bukan pendukung teori Darwin, tapi SURVIVAL OF THE FITTEST adalah sesuatu yang benar, siapa yang bisa beradaptasi paling baik, dialah yang akan selamat.
Kita tidak bisa merubah warna kulit seperti Chameleon, kita juga tidak memiliki selaput di kaki untuk berenang lebih cepat, kita juga tidak memiliki sayap untuk terbang. Tapi dengan akal dan pikiran yang dikaruniakan kepada kita, kita pasti akan mampu bertumbuh untuk menjadi semakin baik dengan cara beradaptasi dengan lingkungan kita.

BE YOURSELF, ONLY BETTER.....!!!!!!!

Thursday, April 4, 2013

Siapakah yang Kau Hardik......???

Ceritanya ini adalah materi Khutbah Sholat Jum'at beberapa minggu yang lalu.
Ceritanya adalah mengisahkan asal mula nama Nabi Nuh. Nuh artinya adalah kurang lebih "Sang Peratap"

Jadi sang Khatib bercerita bahwa, dulu itu awalnya nama Nabi Nuh adalah Abdul Ghofar atau sesuatu yang seperti itulah, agak-agak lupa juga. Kemudian pada suatu hari Abdul Ghofar ini berjalan-jalan dan bertemu dengan seekor anjing yang bermata empat. Kemudian beliau terucap, "Wah Begitu jelek anjing ini..."

Tiba-tiba si anjing yang mendengar ucapan Abdul Ghofar tadi berkata, "Wahai, Manusia... Siapaka yang kau hardik? Ukirannya atau Pengukirnya...?"
Abdul Ghofar terdiam.
Si Anjing kemudian melanjutkan, "Jika kau mencela ukirannya, maka ketahuilan sesungguhnya aku tidak pernah diharapkan untuk dilahirkan seperti ini. Namun jika kau mencela Pengukirnya, maka ketahuilah bahwa Dia tidak memiliki cela sedikitpun"

Yah, kurang lebih gitu deeeeh... ingetan QQ agak jelek...

Kemudian Abdul Ghofar yang tersentak oleh perkataan sang Anjing menjadi bersedih dan terus meratap, karena itulah beliau dinamakan Nuh atau Sang Peratap.

Cobalah cerita ini kita bawa ke keseharian kita.
Terkadang dalam keluhan kita terhadap hidup ini, kita tanpa sadar mencela sesuatu. Siapakah yang sesungguhnya kita cela?? Ukirannya atau Pengukirnya??

Di siang hari yang panas, kita kemudian berucap, "Duh Mataharinya jahat bener nih siang ini...?
Siapakah yang jahat? apakah matahari memiliki kehendak?? Ataukan kita menuduh Allah SWT sebagai yang menciptakan matahari adalah Zat yang jahat???

QQ sendiri terkadang sering berkata, "Wah hujannya lagi labil nih." kalo hujannya kadang deres, terus reda, terus tiba-tiba deres lagi...
dan QQ sendiri jadi tersadar, Siapa yang sesungguhnya QQ katakan LABIL...??
Astaghfirullahaladziim..

Semua dalam dunia yang kita tinggali ini adalah ciptaan Allah. Jika kita menghina salah satu ciptaannya, maka sesungguhnya siapa yang kita hina?

Misalkan kita adalah seorang ibu rumah tangga.
Setiap hari dengan sabar dan telaten, kita menyediakan makan pagi, makan siang dan makan malam untuk keluarga tercinta kita.
Namun ternyata apa yang kita dapat? 
Setiap kali makan, sang Bapak berkata, "Wah nasinya keras yaaa..."
Sang anak kemudian berkata, "Sayur Sop-nya kayanya keasinan nih..."
Apakah yang akan kita rasakan sebagai pembuat masakan tersebut?

Bayangkan jika itu terjadi setiap hari dan terus menerus berulang, Kita sebagai sang Ibu pasti akan merasakan bahwa suami dan anak kita adalah orang-orang yang tidak bersyukur. Karena kerjaan mereka cuma mengeluh dan mengeluh. Setiap hari ada saja keluhan yang berbeda.

Siapa yang sesungguhnya kita hardik ketika kita mencela Angin yang berhembus terlalu kencang??
Siapa yang sesungguhnya ktia hardik ketika kita mencela teman-teman kita karena kekurangan mereka??

Allah menciptakan segala sesuatunya dengan keadaan yang sempurna. Kita sebagai penikmat ciptaanNya harus senantiasa bersyukur dan bila memang kita merasa kesal karena sesuatu, janganlah menghardik Ukiran ataupun Pengukirnya. Tapi lakukanlah sesuatu untuk memperbaiki apa yang menurut kita tidak baik tersebut.

Setiap penciptaan akan sesuatu, pasti memiliki makna dan tujuannya masing-masing. Semoga saja kita semua bisa mengurangi setiap perbuatan kita yang salah karena telah mencela Allah SWT, melalui celaan-celaan kita terhadap ciptaanNya.