Who Am I? Not Spiderman

My photo
Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia
Rizky Novrianto is just an ordinary human being who try to live his life as extraordinary as it can be. I like to be different. You maybe able to find someone better than me, but You may never find someone like me. I hope common courtesy hasn't die yet. Treat people the way you want to be treated and even more, treat other people the way they want to be treated.

Thursday, March 29, 2012

Personality "Zero"

Mungkin udah ada kali orang lain yang mengeluarkan teori ini, tapi QQ ga tahu aja, jadi pokoknya sekarang QQ mau meng-klaim teori ini... hahahaha....

QQ juga bingung memberikan istilah yang tepat untuk kepribadian ini...
Jadi untuk sementara, kita sebut saja Personality "ZERO"

Bukan berarti orang yang ga punya kepribadian, tapi ini adalah sebuah kepribadian dimana kita harus memulai sesuatu terutama mengenal seseorang selalu dari nol.
Pernah denger lagu Afgan yang berjudul "Cemburu Menguras Hati".....?
Banyak aktifitas-aktifitas yang melibatkan hati yang hanya semakin membuat hati lelah dan terkuras... (bak kali dikurasss....)

Pernah ga kita merasa ga kenal sama seseorang... namun kemudian kita mendengar cerita-cerita tentang dia dari orang lain. Ada yang bilang, "Dia itu orangnya sinis, jutek dan sombong" atau ada yang bilang, "Dia itu tukang selingkuh dan ga punya hati." Terkadang secara sadar ataupun ga sadar kita jadi menanamkan penilaian tersebut dalam hati kita. Jadi ketika kita ketemu ama orang itu pada suatu saat nanti, kita tidak memulai dari "nol" dalam pengenalan kita. Kita memulainya dari sebuah angka negatif atau minus. Kita menilai kepribadian orang tersebut dari apa yang kita dengar padahal kita belum tentu mengenalnya.

Terkadang berprasangka tanpa mengetahui bukti yang jelas, sangat menguras hati. Untuk itulah kita memerlukan Personality "Zero" ini... dimana ketika kita mulai sesuatu, baik itu perkenalan atau apapun, kita memulainya dari sesuatu yang netral. Kita tidak memandang negatif ataupun memandang positif seseorang, kita mulai semuanya dari "nol"

Pada dasarnya tidak ada yang bisa kita percaya dalam hidup ini kecuali 4JJI SWT...
Populasi hakim di dunia ini padahal ga banyak, tapi orang suka men-judge even though they're not the judge...
Ketika seseorang bercerita, mereka akan bercerita dari sisi mereka dan terkadang suka memoles sedikit cerita untuk menguntungkan diri sendiri. Oleh karena itu penting untuk selalu menjaga Personality "ZERO" ini agar kita tidak menjadi orang yang mudah terpengaruh oleh gosip atau kabar-kabar yang beredar. Kita harus mempercayai diri sendiri dan mempercayai penilaian diri kita sendiri.

Jadi dalam hidup ini kita tidak penuh dengan prasangka-prasangka.
Terutama dalam hubungan-hubungan yang membutuhkan kepercayaan. Agar kita tidak lelah dengan ribuan prasangka yang terkadng menerjang. Jangan percayai sesuatu sebelum kita mendapatkan bukti yang jelas dan kuat.

Jadi inti dari Personality "ZERO" ini adalah kemampuan untuk membersihkan hati dan menjaganya tetap jernih dan bisa berpikir dengan baik dan benar. Emosi merupakan bagian yang tak terpisahkan dari manusia, tapi pernahkah kita berfikir bahwa emosi terkadang menghalangi kita dari berfikir jernih. Jika ingin berpikir dengan jernih, kita terkadang harus mengesampingkan emosi... benci, cinta, iri, dengki, dan lainnya. 

Setiap saat kita adalah pribadi yang kosong, kita siap untuk diisi. Namun kita bukan sebuah gelas kosong yang tidak bisa memilih, kita adalah hati yang memiliki keinginan, kita harus mampu untuk memilah dan memilih apa yang akan kita isi ke hati kita. Namun kita harus tetap pada posisi netral dalam memberikan penilaian. Kita memang bukan hakim, tapi tidak ada salahnya menjadi hakim jadi-jadian asalkan kita bisa menerapkan prinsip utama menjadi hakim, yakni "adil dan tidak memihak".

Yah begitulah kira-kira....
gimana??? ngeh apa nggak....?
hahahaha........
Maklum, namanya juga psikolog jadi-jadian.....

Tuesday, March 20, 2012

(Not) Another Tilang Experience


Sampe sekarang QQ masih beranggapan yang kena tilang tuh adalah orang-orang yang kurang beruntung, kenapa?
Karena terkadang pas aja kita patuh ama peraturan, eh ga ada razia dimana-mana, pas aja sekalinya kita lepas helm karena helm-nya bau, jreng-jreeeeng.... BUSTED!!!

Tapi masalahnya itu adalah bukan pada karena apa kita ditilang, namun pada perlakuan para polisi yang menilang kita.
Oke, kalo misalnya kita ga pake helm ato ga punya SIM ato ga ada STNK... itu adalah kesalahan sadar yang kta buat dan pantas untuk diganjar hukuman. Udah tahu ga punya SIM, tetep aja berkendara... nyari masalah....

Tapi QQ sekarang tuh asli agak sebel kalo ketangkap cuma karena lupa ngidupin lampu. Gini masalahnya, kita semua tahu bahwa lampu motor harus hidup di siang hari, meskipun QQ sendiri ga tahu apa gunanya dan efek yang ditimbulkannya signifikan atau nggak terhadap pengurangan kecelakaan. Tapi terlepas dari itu semua, peraturan adalah peraturan... ikhlas ga ikhlas, laksanakan aja.
Namun demikian, masalah lampu ini kita cenderung sering khilaf. misalkan kita parkir nih di minimarket buat beli minum, karena takut ganggu orang toko, kita matiin lampu motornya. terus jalan lagi, eh naas, ketemu polisi dan lupa ngidupin lampu.
Kalo masalah lampu ini, masih ada celah khilafiyah-nya... LUPA....
Kadang lampu kita hidup terus, namun karena baru aja lewat jalan kecil perkampungan buat ngehindarin macet, kita matiin tuh lampu utama... eh pas balik ke jalan raya, lupa ngidupin lagi dan eh, ketangkep deh...

Masalahnya adalah kita belum terbiasa untuk menghidupkan lampu di siang hari. kalo di malam hari, kerasa, "Oh lampu belum hidup, soalnya jalanan terasa gelap" tapi kalo pas siang-siang bolong panas terik, kita ga tahu kalo lampu kita tuh hidup atau nggak.

Jadi menurut QQ, kena tilang karena Lupa ngidupin lampu adalah cara picik Polisi untuk dapet duit tambahan.
Apa buktinya??
Kemaren QQ kena gitu, sialnya QQ emang lupa ngidupin lampu... terus lihat nih razia di kejauhan... reflek aja, ngidupin tuh lampu... eh disetop deh apa petugas. "Mas ngidupin lampu tuh dari rumah, bukan karena ada saya..."
"Ya elah paaah... namanya juga lupa..." jawab QQ

Terus deh di-proses...

Polisi di mobil dinas pun mulai pura-pura menulis buku tilang yang dia pegang. kemudian dipanggil satu-satu orang yang kurang beruntung ini. tiba-tiba dia bilang, "Kita juga ga mau lambat pak, cepat-cepat.... Saudara xxx, Mau bayar di sini apa sidang??" tanya polisi itu.

Mr. xxx pun menjawab, "Yang expres aja pak"
"Kalo gitu, bayar di sini 50ribu... kita juga mau yang cepat-cepat pak.." kata sang polisi sembari menerima tuh duit 50 ribu dan langsung mengembalikan SIM dan STNK bapak yang kurang beruntung itu.

QQ asli gerah.... terus giliran QQ nih dipanggil, "Saudara Rizky...." kata pak Polisi (laknatullah alaih) itu. "Mau sidang apa bayar di sini?" lanjutnya.
"Sidang aja pak" jawab QQ singkat dan jutek.
"Tanggal 6 april nanti loh sidangnya" Ucapnya sedikit merayu.
"Biarin" balas QQ

eh, dilemparnya SIM ama STNK QQ ke petugas yang di dalem mobil,
Jadi ceritanya nih yang bayar langsung, transaksinya di kap mobil, sedangkan yang mau sidang, ngurus di dalem mobil ama petugas lain.

Lah buseeeet, pas QQ mau nungguin surat tilang QQ ditulis, nyantai aja orang depan QQ nyalamin polisinya pake duit 50ribuan dan dengan segera SIM ama STNK-nya dikembalikan.

asli... dalam hati QQ teriak... "KEPARAT NIH POLISI!!!!!!!"

Giliran QQ nih... dia nanya, "Sidang nih pak? ga mau beresin di sini aja??"
dalam hati QQ udah dongkol dan sebel setengah mati, "Nggak" jawab QQ singkat. toh sidang juga kenanya 50ribu, daripada nge-gemuk-in nih polisi... mendingan QQ memakmurkan negara aja deh...
Eh tiba-tiba dia memulai percakapan basa-basi, "Emang kerja di mana mas...?"
"Di KPPN di Jati sana..." kata QQ singkat dan masih dongkol
Eh, tiba-tiba dia berubah raut mukanya, "Oh orang KPPN, emang tadi kena apa Pak?" tannyanya.
"Lupa ngidupin lampu aja..." masih jutek nih ceritanya.
"Oh gitu, lain kali jangan lupa lagi ya Pak..." katanya sambil menyodorkan tuh SIM ama STNK QQ.

ada beberapa hal yang QQ sadari di sini,
Satu,
KPPN ternyata sakti yaaa.... wakakakakaka....

Dua,
Asli, sistematika hukum di negara ini perlu di rombak...
Woooi Kapolda Padang.... ga nyadar apa bawahan anda bertingkah kaya gitu?????
Woooi Kapolri...... apa ga ada sistem tilang yang lebih baik dan menghindari Polisi dari memperkaya diri....???

Stress dah siang itu....
Tapi masih bersyukur ga jadi keluar 50ribu... wakakaka...

Emang bener bahwa, polisi yang jujur di negara ini tinggal Patung Polisi ama Polisi Tidur....
KEPARAT!!!!!


Monday, March 5, 2012

Tidak Semua Orang Punya Waktu Untuk Membaca Anda


Keseringan nonton How do I Look? di Style Network, terkadang kita ga cuma dapet info tentang padu padan berpakaian, namun juga pelajaran berharga mengenai bagaimana cara berpenampilan.
Banyak masalah yang dihadapi oleh kita adalah keinginan kita untuk selalu berusaha menjadi diri sendiri, tampil senyaman mungkin, tak perduli orang lain mau bilang apa, dan banyak lainnya.

Kita terlalu berpegang teguh pada kalimat, "Don't judge a book by its cover" alias, janganlah kita menilai orang dari tampilan luarnya saja. Dan dengan itu kita terlalu berfokus hanya pada penampilah 'dalam' saja.

Memang terlalu picik kalo kita bilang semua orang itu judgemental alias suka menilai hanya dari tampilan luarnya saja, karena pada faktanya masih ada orang yang menilai kita dan mau mengenal kita lebih dalam sebelum menjatuhkan penilaian.

Namun masalahnya pada masa ini, tidak semua orang punya waktu lebih untuk mengenal siapa diri kita 'di dalam'. Sungguh egois bagi kita jika kita menginginkan orang lain untuk mengenal diri kita dulu, Hadapilah kenyataan pahit ini, Tidak semua orang punya waktu untuk membaca anda...!

Sampul yang kita pasang di diri kita, harus bisa mencerminkan siapa kita yang sebenarnya. Bukan hanya membantu diri kita, tapi kita juga membantu orang lain untuk mengenali kita lebih cepat. Kemampuan kita yang luar biasa akan lebih mudah dikenali jika kita bisa tampil dengan 'sampul' yang tepat.

Kita datang ke sebuah wawancara pekerjaan dengan celana jeans belel dan kaos putih polos, kemudian kita berharap orang mau melihat kemampuan kita dan mengabaikan tampilan luar kita... haloooo... hidup di dimensi mana looo....???
yang ada, sebelum sempet masuk, kita udah didepak jauh-jauh.
Meskipun memang jeans belel dan kaos putih enak untuk dipakai dan nyaman, kita harus bisa menyesuaikan 'sampul' kita untuk dipakai pada waktu-waktu tertentu.

Jangan hanya sibuk mempertajam siapa kita 'di dalam' tapi luangkanlah sedikit bagian dari waktu kita tersebut untuk menghias tampilan 'luar' kita agar lebih indah dan mampu untuk menggambarkan kita luar dan dalam.
We are what we wear (both inside and out)  


Thursday, March 1, 2012

Adaptasi : Pelajaran tentang Kehidupan


Luar biasa Tuhan menciptakan manusia dengan kemampuan beradaptasi yang luar biasa. Tuhan tidak menciptakan semua orang dengan kemampuan yang sama, namun yakinlah bahwa kita diciptakan dengan kemampuan beradaptasi yang sama luar biasanya. Hanya saja terkadang banyak dari kita malas untuk berusaha.

Kemauan kita untuk belajar juga merupakan salah satu bagian dari kemampuan untuk beradaptasi tersebut. Kita bisa saja memasuki sebuah lingkungan kerja yang baru, bertemu orang-orang baru dan melaksanakan sebuah pekerjaan yang sama sekali di luar kebiasaan kita. Namun kita bisa beradaptasi dengan lingkungan yang baru tersebut dan kita tidak boleh berhenti untuk terus belajar.

Mungkin bener kalo dibilang bahwa, selama kita masih terus belajar (dan bernafas) tentunya, kita masih hidup dan merasa hidup. Dengan belajar, kita bisa mengenal hal baru dan mengalami petualangan yang jauh berbeda dari biasanya. Terjebak dalam sebuah rutinitas adalah sesuatu yang membosankan.

Bagaimana dengan kesalahan?
Seorang bijak pernah berkata, "Jika kita tidak pernah berbuat kesalahan, maka kita tidak akan pernah belajar.. karena dari kesalahan itulah kita belajar. Dari terus menerus benar, kita tidak akan memperoleh pelajaran sebanyak ketika kita melakukan kesalahan. Dari kesalahan, kita akan bangkit layaknya Phoenix yang bangkit dari abunya..."

Jangan takut berbuat kesalahan.
Inti dari berbuat kesalahan adalah, kita belajar dari kesalahan tersebut dan jangan diulangi lagi. Dengan begitu, kita boleh untuk berbuat kesalahan. Adalah wajar bagi kita untuk berbuat salah, namanya juga manusia. Namun alasan bahwa Manusia tidak ada yang sempurna, janganlah digunakan untuk setiap kali kita berbuat kesalahan. Kita memang tidak sempurna, namun mengejar kesempurnaan tidak ada salahnya.

Inilah bakat kita sebagai manusia yang diberikan oleh Tuhan.
Sedari awal kita dciptakan, melewati berbagai zaman dan suhu di muka bumi, terbukti Manusia tetap bisa ada sampai sekarang. Itu karena kemampuan manusia untuk belajar.

Darwin berkata, "Mereka yang paling mampu beradaptasi adalah mereka yang akan selamat"
(yaah... ga tahu pastinya, tapi kurang lebih gitulaaaah.... hehehe.."
The Survival of the fittest gitu bahasa Inggrisnya..

Jadi, bagaimana kemampuan kita untuk terus menjadikan pengalaman hidup kita sebagai guru yang terbaik. Pengalaman mengajarkan kita untuk terus belajar, dari kesalahan kita sendiri dari kesalahan orang lain. Kalo ada orang yang bilang, bisnis terbaik adalah bisnis bermodal dengkul... ada bisnis yang lebih baik lagi... gimana kalo berbisnis dengan modal dengkul orang lain??

Kita tak perlu melakukan kesalahan, kita bisa belajar dari kesalahan orang lain. Dengan begitu, kita tak perlu menjadi tua untuk menjadi bijaksana. Kita bisa belajar dari sekarang. Dari kesalahan orang tua kita, dari kesalahan atasan kita, dari kesalahan rekan kerja kita, dari kesalahan yang diperbuat lingkungan kita.

Mengapa hanya ditekankan di bagian kesalahan??
Karena kebenaran memang sudah terlahir untuk diikuti, sementara kesalahan harus kita cerna lebih jauh dan harus bisa kita ambil pelajaran daripadanya agar bisa kita berbuat lebih baik lagi.

Seorang teman pernah berkata, "Aku mungkin tidak tahu ke depannya mau jadi apa, Tapi aku jelas tahu ke depannya aku tidak ingin jadi apa..."
Ketika kita mengetahui sebuah kesalahan terjadi, analisa dan kemudian tentukan tindakan kita yang benar dan jika bisa kita meluruskan kesalahan tersebut.

Terus belajar dan terus beradaptasi.